Home / Romansa / Dinikahi Guru Tampan Putraku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Dinikahi Guru Tampan Putraku: Chapter 101 - Chapter 110

124 Chapters

Terkuaknya Dalang Kejahatan Halwa

"Kenapa kau meninggalkan kami?" tanya pria berseragam itu ketus.''Aku pikir kalian tak akan mengikutiku lagi," jawab Izzan memicingkan matanya. Aldi menghempaskan pantatnya duduk di atas sofa seraya melirik ke arah sahabatnya nampak ada yang kurang, "Di mana Inayah?" tanya pria brewok itu."Dia sedang menyendiri di dalam kamar.""Menyendiri? Tidak seperti biasanya?" tanya Aldi nampak mengernyitkan dahinya."Iya, gegara Izzan dan aku." Alita memicingkan matanya agar Aldi mengerti apa yang ia katakan. Melihat pria brewok itu mengangguk pelan, menandakan bahwa pria itu mengerti apa yang dikatakan Alita. Di dalam benaknyna Aldi sudah bisa menebak bahwa Izzan mengatakan apa yang telah terjadi dan siapa dalang dari musibah yang menimpa Inayah beberapa hari ini.Tok.. Tok.."Assalammu'alaikum," ucap seseorang dari balik pintu yang terbuka."Wa'alaikumsalam," jawab keempat orang itu bersamaan. Mereka mengernyitkan dahinya ketika mendapati Daniel ada di depan pintu, "Mau apa dia
Read more

Kemarahan Izzan

"Siapa yang kau telpon dan apa benar kau melakukan itu?" tanya seseorang itu yang tak lnin adalah Al Fattah Shidiq."Kakek..?! Sejak kapan Kakek di situ?" tanya Halwa meneguk salivanya dengan kasar."Jawab Kakek, Wa! Kau mencelakai siapa?" tanya pria tua itu dengan mata yang melotot."A--ku tidak mencelakai siapapun, Kek," jawabnya sedikit terbata-bata."Kau tak bisa berbohong pada Kakek, Wa." Pria tua itu berjalan lebih dekat lagi ke arah Halwa yang nampak mematung. Kaki Halwa bergetar hebat namun tiba-tiba dia menjawab, "Aku melakukan ini karena Inayah berniat mengambil Izzan dariku, Kek.""Apa maksudmu? Bukankah Inayah itu adalah ibunya Athar?" tanya pria tua itu ingin memastikan."Iya, Kakek benar dan dia juga adalah mantan kekasihnya kak Irsyad namun perempuan itu masih berniat ingin mendekati Izzan dan mengambil Izzan dariku. ""Jadi karena itu kau mencelakainya?" Halwa mengangguk pelan, "Iya, Kek. Aku melakukan ini untuk memberi hukuman pada perempuan itu karena telah m
Read more

Bagaimana Bila Itu Terjadi Padamu

"Apa maksudmu, Zan?" tanya pria tua itu sambil mengernyitkan dahinya yang sudah nampak berkerut Izzan menceritakan apa yang terjadi sebenarnya,"Apa Kakek sangat mendukung perbuatan seperti itu, bukan Inayah yang terus mengejarku namun aku sendiri yang mengejarnya," ungkap Izzan dengan matanya yang berkaca-kaca."Ini tidak mungkin!" serunya pria tua itu nampak tertegun."Apanya yang tidak mungkin, Kek. Inilah kenyataanya. Andai saja Kakek tahu bahwa kak Irsyad menyuruhku untuk menjaga Inayah," tandas Izzan mulai jujur seraya menunjukkan sepucuk surat kepada pria tua itu. Al Fattah Shidiq membacanya dan usia itu terlihat jelas bahwa matanya berlinang. "Sungguh aku telah melakukan kesalahan terhadap Irsyad," ungkapnya tertunduk lemah."Kesalahan apa maksud Kakek?" tanya Izzan ingin tahu. Butuh waktu 10 menit kemudian pria tua itu baru mengatakan bila saat ini dirinya dan Halwa sudah membuat sebuah rencana untuk memmbuat Inayah enggan bertemu lagi dengan Izzan."Apa maksud Ka
Read more

Insiden Di Restoran

"Aku sudah berpikir dengan matang, Zan. Bila melakukan itu maka kau akan kembali padaku.""Nyatanya kau lihat sekarang! Apa kau akan kembali padamu?" Izzan menunjuk satu jari ke arah Halwa. "Dengan melakukan tindakan ini aku malah semakin muak dengan sikapmu itu," tandas Izzan kesal. Buliran bening berjatuhan di pipi Halwa, dia benar-benar merasa bersalah karena telah membuat Izzan mulai membencinya. "Maafkan aku, Zan." Al Fatah Shidiq yang melihat itu sungguh tak menyangka bila cucunya akan bersikap begitu persis dengan mendiang istrinya dahulu. "Sungguh begitu mirip." Tak beberapa lama kemudian, mereka sudah sampai di depan bandara. Di jemput oleh Dery, ketiga orang itu lekas masuk ke dalam mobil, menempuh perjalanan jauh dan tak lama mereka tiba di rumah ternyaman Izzan. Dari awal pulang hingga samapi ke rumah besar Al Faath Shidiq, Izzan sama sekali tak menampakkan wajah ramahnya terhadap Halwa, sungguh dia benar-benar terluka dengan itu. Dia sangat berharap seka
Read more

Rencanaku Gagal

Tak mau kalah, pria itu pun menangkis serangan Aldi dan melayangkan serangan balasan ke pria itu. Wajah Aldi yang terkena bogem mentah membuat tubuhnya limbung ke belakang. Inayah yang ketakutan hanya bisa menjerit saat melihat Aldi terhuyung ke belakang dan menabrak pintu toilet."Tidak!!" Alita yang sedang berjalan menuju ke toilet nampak panik dan bergegas berlari memanggil nama Inayah. Pria itu asing dengan gerakan cepat kembali menyerang Aldi dan sekali lagi tinjunya berhasil mengenai wajah tampan Aldi dan membuat sudut bibir pria itu sobek dan mengeluarkan darah. Aldi yang berusaha mempertahankan diri dengan sisa kekuatannya yang ada, segera menyeruduk pria asing itu sehingga tubuh mereka berdua terdorong keluar dari kawasan toilet dan terjatuh ke lantai. Aksi kedua pria itu yang bergulat mengalihkan pengunjung restoran saat itu dan menimbulkan kegaduhan. Posisi Aldi yang mengungguli pria asing itu memberinya kesempatan untuk menghantam wajah pria itu habis-habi
Read more

Kebawelan Inayah Pada Izzan

Di hari pertama saat Izzan dilarikan ke rumah sakit, dokter menyarankan untuk sementara pria itu mendapatkan perawatan di rumah sakit agar luka yang dialami Izzan dapat dipantau secara intensif. Luka tusuk ditangannya memang tidak dalam karena pisau pelaku hanya menggunakan sebuah pisau pendek dan kecil, tetapi infeksi dan efek berkelanjutan bisa saja terjadi jika luka itu tidak pantau secara serius. Inayah setuju dengan keputusan dokter, ia benar-benar mengkhawatirkan Izzan bahkan secara berlebihan. Perempuan berhijab itu bahkan bersikeras untuk menemani Izzan di rumah sakit tanpa mau digantikan oleh siapapun, termasuk oleh Dery atau Aldi. Izzan sempat tidak setuju dengan sikap Inayah yang keras kepala, dan akhirnya mereka berdebat dan dimenangkan oleh Inayah. Izzan hanya bisa pasrah menerima sikap perempuan yang begitu perhatian, tetapi sebenarnya ia membutuhkan hal itu. Namun, sehari dirawat di rumah sakit seperti neraka bagi Izza. Dia merengek kepada Inayah untuk me
Read more

Jadi Cantik Karena Bawel

Izzan tersenyum yang membuat Inayah merona di dalam dirinya, tetapi ia tidak tahan untuk tidak tersenyum walau hanya senyum kecil dan singkat. Ia masih malu menunjukkan jika dia terpengaruh akan ucapan pria itu. “Bawel itu memang perlu apalagi bagi seorang perempuan. Itu tandanya dia perhatian dan peduli. Apa jadinya kalau aku tidak bawel padamu di saat seperti ini?! Yang harus kau lakukan bersyukur pada Allah karena masih ada perempuan sepertiku yang -“ Inayah seketika bungkam tatkala Izzan yang tiba-tiba saja mendekatkan wajahnya ke wajah Inayah hingga jarak mereka sangat dekat. Ia terkejut akan serangan tiba-tiba itu terlebih lagi Izzan menatapnya begitu intens. “Kau jadi cantik kalau sedang bawel.” Ucapan Izzan seketika membuat Inayah merona dan salah tingkah. Perempuan itu dengan segera memalingkan wajahnya dari tatapan Izzan kemudian berkata, “A-aku akan ambilkan obatnya, sudah waktunya minum obat.” Inayah segera bangkit dan meninggalkan Izzan tidak lupa ia membawa mangkuk ko
Read more

Peringatan Buat Halwa

Setelah mengakhiri teleponnya, Izzan duduk santai di atas pembaringan. Luka jahit di tangannya yang masih begitu terasa nyeri. Meski saat ini tangan belum pulih. Dia mengenakan jasnya dengan pelan lalu berjalan menuruni anak tangga hingga sampai di depan pintu. Pria itu memanggil seorang gadis yang sedang duduk di taman. Izzan terlihat gelisah dan berharap sekali dia bisa pulang sebelum Inayah pulang, jika saja sampai dia belum pulang dan Inayah sudah pulang maka perempuan itu sudah pasti akan mengomelinya."Kita ke kantin saja," ajak Izzan melirik gadis itu. Tanpa menjawab gadis itu hanya mengikuti Izzan dari belakang, melihat tangan sang kekasih diperban membuat gadis itu merasa bersalah. Memesan teh hangat, dia terus saja menyeruput minuman tersebut seraya menunggu Halwa berkata jujur padanya. Hampir 15 menit lamanya, pria itu menunggu namun gadis berambut panjang itu tak kunjung bersuara. Izzan menampakkan tatapan yang tak bersahabat, bahkan Inayah sama sekali tida
Read more

Sebuah Sengatan Listrik

Izzan tersenyum geli mendengar itu hingga dia berniat membalas sindiran itu, "Aku tidak pernah takut apapun namun yanag lebih aku takutkan lagi adalah nyawa Inayah dalam bahaya, jadi aku mohon kau lebih baik menjauhinya itu demi keselamatan Inayah.""Apa hakmu menyuruhku menjauhi Inayah?""Hakku tidak penting, tetapi sebagai seorang yang mencintai Inayah, aku tidak ingin nyawanya dalam bahaya." Izzan menatapnya dengan tatapan begitu dalam dan penuh arti."Apa kau pikir hanya kau saja yang emncintai Inyah? Hah?" Pria berlesung pipi itu sontak menoleh sambil bertanya, "Aku jadi ragu pada rasa cintamu itu? Apakah benar kau mencintai Inayah atau kau hanya ingin memaksa untuk memilikinya?""Kau lihat saja, siapa yang akan dipilih Inayah. Aku atau kau?" Kemudian, pria berhidung mancung itu angkat kaki dari hadapan Izzan. Bertemu pria itu sungguh membuatnya naik darah, jika saja dia menjelaskan apa yang telah dilakukan Halwa pada Inayah, sudah pasti pria itu akan marah besar kepada
Read more

Pertengkaran Izzan Dan Halwa

Di tempat berbeda, terlihat dua orang sedang bertengkar hebat hingga membuat seorang pria yang sengaja memecahkan jam tangan kesayangannyq, "Ibarat jam tangan inilah kisah cintamu dengan Izzan! Dan sekarang kau malah ingin kembali padanya? Harusnya kau sadar bahwa Izzan sudah tidak mencintaimu lagi." Ucapan itu tidak membuuat Halwa gentar hingga dia malah balik mengungkapkan bahwa dia yakin bisa mengembalikan kepercayaan Izzan lagi. "Tetapi tindakanmu yang membuat Inayah dalam bahaya tidak bisa dimaafkan jadi jangan salahkan aku bila aku akan melaporkanmu ke kantor polisi," ungkap Daniel menyindir Halwa."Apa kau pikir, aku akan takut! Tidak, El. Aku sudah menebak apa pun yang akan terjadi denganku nantinya." Daniel memang sudah bisa menebak bahwa Halwa pasti akan melakukan hal-hal yang tidak baik kepada Inayah jadi dia memperingatkan gadis itu."Harusnya kau sadar satu hal bahwa Izzan tidak akan mencintaimu lagi, ditambah kau melakukan hal ini maka dia akan semakin muak denganmu,"
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status