All Chapters of Takdir Cinta (Rayyan dan Afikah) Spin off Ketulusan Hati Ami: Chapter 71 - Chapter 80

109 Chapters

71. Lega (Rayyan-Afikah)

Usai makan malam dengan suasana hening. Raisya semakin canggung berada di antara Rayyan dan Afikah yang terlihat semakin romantis terbawa suasana.“Baiklah, aku rasa tugasku sudah selesai. Aku sudah berhasil membuatku makan malam romantis ini untuk kalian berdua. Perutku sudah kenyang, aku akan tinggalkan kalian berdua di sini. Untuk semua ini, anggap hadiah pernikahan kalian dariku. Selamat bersenang-senang,” pamit Raisya seraya berdiri. Ia tersenyum berusaha melapangkan hatinya. Banyak laki-laki yang mencoba mendekatinya, tetapi hatinya sudah tertaut pada Rayyan. Namun, sekarang tidak lagi, ia berjanji akan membuka kembali hatinya untuk laki-laki lain. “Masyaallah, terima kasih, Dokter Raisya,” ucap Afikah canggung.“Sama-sama. Aku permisi dulu. Bersenang-senanglah!” pamitnya.Raisya segera melangkah pergi meninggalkan pasangan suami istri itu. Afikah mengkode Rayyan supaya mengejar wanita itu. Rayyan pun tahu apa yang diinginkan sang istri.“Sya, tunggu!” teriak Rayyan. Dokter t
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

72. Kepulangan Rayyan-Afikah dari Bulan Madu

Hari ini Renata dan Arka diperintahkan Kenzo dan Amirah untuk menjemput Rayyan beserta keluarga kecilnya di bandara.Mereka berdua langsung berangkat ke bandara setelah selesai kuliah. Pukul 14.00 pesawat mereka di perkirakan mendarat.Arka dan Renata harus rela menunggu di sana karena pukul satu siang mereka sudah sampai.“Bang, haus,” rengek Renata sudah terlihat bosan karena kelamaan menunggu.“Aku beliin minum dulu. Mau ikut apa tidak?” tanya Arka seraya berdiri.“Mau ikut, males nunggu sendirian!” balasnya.“Ya sudah, hayuk!”Arka segera memesan minuman, sedangkan Rena menunggunya dengan duduk tidak jauh dari Arka.“Kita Kemabli lagi ke tempat kita tadi,” ajak Pemuda tampan itu sambil menyerahkan minuman pada Renata.Belum habis minumannya, pesawat yang ditumpangi Rayyan sekeluarga sudah diumumkan mendarat. Arka sudah menghubungi Rayyan kalau dirinya yang diminta menjemput.Usai mengurus beberapa dokumen dan juga mengambil barang-barangnya, Rayyan dan Afikah mencari keberadaan Ar
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

73. Meraih Restu (Arka-Renata)

Usai mengerjakan salat Subuh. Arka mengawali harinya dengan olahraga. Ia selalu meluangkan waktunya untuk lari pagi di hari Sabtu dan Minggu. Selain lari pagi, ia juga melakukan fitness bersama Rayyan.Arka melihat Bik Handa dan Laudya menyiapkan sarapan di meja makan. Arka segera mendekat dan menyapa semuanya sambil tersenyum manis.“Mau sarapan sekarang, Den?” tanya Bik Handa yang diangguki Arka.“Iya, Bik. Aku mau keluar!” ucapnya.“Baik, Den. Silakan sarapan! Non Laudya yang temani soalnya Bibi mau nyuci,” pamit lansia berusia sekitar 65 tahun itu.Arka makan dengan tenang. Laudya sejak tadi meliriknya, ia ingin memulai obrolan, tetapi Arka terlihat mengacuhkannya.“Aku juga mau keluar ke toko buku,” ucap Laudya lirih.Arka melihatnya sekilas, lalu melanjutkan makannya. “Kakak masih marah sama aku?” tanyanya ragu.“Untuk apa aku marah. Aku hanya belajar untuk membatasi diri supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” sindirnya sambil tersenyum tipis.“Iya, Maaf. Aku mengerti,
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

74. Setulus Hati Arka

Hari yang ditunggu-tunggu Arka datang juga. Ya, hari ini Arka wisuda, bahkan pemuda tampan itu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dan mendapat predikat cumlaude.Sejak pagi Revi sudah sibuk merias wajah. Amran pun sudah bersiap. Arka memilih berangkat lebih dulu bersama dua sahabatnya, Waldan dan Lutfhi.Arka juga meminta Renata dan keluarga Adinata turut hadir di acara wisudanya. Sebenarnya, Arka sudah menyiapkan sesuatu yang tak terduga untuk mereka semua.Acara demi acara terlaksana dengan lancar. Pengumuman mahasiswa dengan nilai tertinggi dan mendapat penghargaan cumlaude pun sudah dibacakan. Revi, Amran, Amirah, dan Kenzo sangat bangga pada Arka.Renata yang duduk bersama Afikah dan Rayyan pun bangga akan pencapaian Arka.Sebenarnya Amran pernah mengutarakan niatnya untuk mendirikan firma hukum untuk sang putra. Namun, Arka menolaknya dengan dalih ingin mendirikan firma hukum sendiri tanpa bantuan keluarga.Amran pun mendukung kemauan sang putra dan hanya bisa mendoakannya
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

75. Sopir Baru (Perjalanan Cinta Alika)

Cerita selanjutnya akan membahas perjalanan cinta Alika putri Abizar dan Devina. Masih terhubung dengan perjalanan cinta Renata dan Arka juga Rayyan dan Afikah. Disarankan sebelum membaca Takdir Cinta, lebih baik membaca Ketulusan Hati Amirah terlebih dulu. ***Bertemu denganmu adalah anugerah terindah bagiku. Karena pertemuan pertama denganmu membawaku terhanyut dalam cinta pertama.(Aiman – Sang Penjaga Hati)***Bruuk!“Aw, sakit!” rengek gadis cantik itu. Karena terburu-buru ia tidak sengaja menabrak pemuda tampan yang sedang membawa beberapa kardus. Alhasil kardus itu pun jatuh berantakan di lantai, beruntung isinya hanya pakaian yang akan disumbangkan ke korban bencana banjir.“Maaf, Nona. Aku tidak sengaja. Anda tidak apa-apa?”“Udah tau sakit, pakai tanya lagi,” ucapnya kesal sambil mengerucutkan bibir. “Ayo, aku bantu!” ucap pemuda tampan itu sambil mengulurkan tangan. Ia hanya berniat menolong tidak ada niatan apa-apa. Gadis itu pun mengulurkan tangan. Namun, posisi kaki y
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

76. Terkekang (Perjalanan Cinta Alika)

Sebaik-baik kekuatan yaitu ketika kamu memilih tersenyum padahal air mata yang sejak tadi tidak mau dibendung.(Alika – Sang Penjaga Hati)***“Assalamualaikum, Ma ...,” sapa Alika sambil berteriak pada sang mama yang sedang berada di ruang keluarga.“Wa’alaikumussalam, Sayang. Enggak usah berteriak Mama enggak budek, Sayang,” ucap Devina sambil geleng kepala.“Hehehe, maaf ...,” ucapnya nyengir. “Bagaimana, Ma. Bakti sosialnya berjalan lancar ‘kan?” tanya Devina pada sang mertua.“Alhamdulillah, Sayang. Berjalan lancar dan sumbangan langsung tersalurkan pada mereka yang terdampak bencana.”“Alhamdulillah, Ma. O iya, Alika enggak bikin ulah dan ngerepotin Mama ‘kan?”“Sama sekali enggak, kok. Malah dia yang selalu bantuin Mama bersama Nak Aiman.”“O iya, Aiman mana, Ma? Aku mau ngomong sesuatu sama anak itu.”“Ada di depan bersama Mang Damin.”“Sayang, tolong panggilin Kak Aiman dong!” perintah Devina pada sang putri.Alika langsung berdiri dan memanggil Aiman yang sedang bersantai
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

77. Mencoba Memahami (Perjalanan Cinta Alika)

Jangan hanya ingin dimengerti. Namun, tidak pernah mau mengerti. Tetaplah berusaha untuk melihat sudut pandang dan pemahaman orang lain supaya kamu lebih menghargai orang lain (Alika – Sang Penjaga Hati)***Abizar mendekat ke arah sang istri dan sang mama.“Alika kenapa, Sayang? Apa dia buat masalah lagi?”“Tidak, Mas. Dia hanya salah paham padaku, padahal aku selalu menginginkan kebaikan untuknya,” ucap Devina menjelaskan.Abizar geleng kepala sambil mengusap kasar wajah tampannya meskipun sudah tidak muda lagi. Ia sangat tahu bagaimana sifat sang istri yang sangat over protektif pada sang putri. Sejujurnya dirinya juga merasa kasihan pada sang putri yang terkekang dan selalu mendapatkan peraturan baru dari sang istri. “Aku rasa kamu terlalu mengkhawatirkannya, ayo lah, Sayang! Alika sudah bukan anak kecil lagi, dia butuh sedikit kebebasan. Kebebasan dalam artian tidak sebebas-bebasnya. Kita bisa mengawasinya dan selalu memberi pengertian padanya, tapi tidak dengan cara mengeka
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

78. Mengagumi (Perjalanan Cinta Alika)

Ketegaran berawal dari kesabaran. Kesabaran berawal dari penerimaan dan penerimaan berawal dari ketulusan, maka berusahalah untuk menerima sebuah keputusan dengan lapang dan petiklah kebahagiaan di akhir nanti!(Sang Penjaga Hati)***Alika sudah sampai di kampus. Ini hari pertama masuk kuliah, setelah beberapa waktu yang lalu ia mengikuti ospek selama lima hari.Alika memang jarang keluar dari rumah, keluar pun harus bersama keluarga. Ia masih canggung dan sedikit kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan luar.“Kenapa belum keluar?” tanya Aiman lembut. Aiman melihat Alika hanya berdiam saja di kursi penumpang, padahal mereka sudah sampai sekitar lima menit yang lalu. “A-aku minder, Kak. Aku belum tahu di mana kelasku, aku tahu fakultasnya saja. Fakultas desain interior dan pembangunan,” ungkapnya jujur. Aiman tersenyum menanggapi. “Baiklah, kalau kamu tidak keberatan aku antarkan mencari kelasmu,” tawarnya.Alika langsung berbinar. “Tentu saja tidak keberatan, makasih, Kak. Su
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

79. Harapan Keluarga (Perjalanan Cinta Alika)

Kecewa pada hal yang tidak sesuai dengan harapan kita itu wajar, tapi jangan pernah kehilangan harapan untuk tetap melangkah demi masa depan yang lebih baik lagi.(Alika – Sang Penjaga Hati)***Aiman masih bingung, harus di hadapkan pada dua pilihan. Jujur dirinya tidak tega melihat Alika menangis. Ia pun tidak mau menyalahgunakan kepercayaan Devina.“Kita pulang saja, Kak. Abaikan keinginanku,” lirih Alika sambil mengusap kasar air matanya. Ia masih memalingkan wajah ke arah luar, sama sekali tidak mau melihat Aiman.“Kamu bisa menelepon Mamamu untuk minta izin,” ucapnya memberi saran. “Meskipun minta izin tidak akan diizinin, Kak. Kakak tidak mengenal Mamaku, kalau tidak boleh ya tetap tidak boleh. Sangat teguh sekali pendirian,” ucapnya kesal. Ia sudah malas berbicara dengan Aiman.Aiman tersenyum menanggapi. “Justru aku mengenal Bundamu Alika, makanya aku menyuruhmu meminta izin dulu padamu. Bundamu itu wanita yang sangat baik, hebat, tegar dan kuat. Hanya saja trauma takut k
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

80. Alika Mulai Berulah (Perjalanan Cinta Alika)

Dengan kedisiplinan, maka kita dapatkan jaminan untuk sebuah hasil yang baik. Namun, kedisiplinan membutuhkan pengorbanan, karena kedisiplinan selalu membawa kebaikan yang lebih besar nantinya. (Alika - Sang Penjaga Hati)***Alika menangis mendengar pembicaraan sang oma dengan Aiman. Ia baru tahu kalau pemuda itu memang sengaja dipertemukan untuk menjaganya. Ada perasaan marah dan kecewa pada Aiman.Alika melihat pemuda itu meninggalkan gazebo tempat sang oma dan Bik Na bersantai. Ia menatap nanar. Tanpa disadari Aiman tahu ia ada di balkon sedang melihatnya. Mata mereka saling beradu sekilas. Namun, Alika segera memalingkan tubuh. Ia tidak mau Aiman melihatnya menangis.Aiman menggelengkan kepala sambil tersenyum, ia segera menuju pos satpam mengambil kunci motornya di sana.“Sudah mau pulang, Nak?” tanya Mang Damin.“Iya, Mang. Masih ada urusan, di sini pekerjaanku juga sudah selesai,” ujarnya.“Non Alika sejak tadi melihat ke arah Nak Aiman, sepertinya Non Alika mulai ada ras
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status