All Chapters of Takdir Cinta (Rayyan dan Afikah) Spin off Ketulusan Hati Ami: Chapter 61 - Chapter 70

109 Chapters

61. Gagal Jalan-jalan Sore (Renata-Arka)

Sore ini Renata, Edel, dan Visyah berniat untuk jalan-jalan mengelilingi kampung. Renata ingin mencari spot foto yang bagus. Namun, sayangnya cuaca sore ini kurang mendukung. Mendung pekat sudah menghiasi langit sejak pukul 15.00 tadi.Abah Syaifuddin dan Ummi Rianti tidak mengizinkan mereka keluar. Saat ini Abah Syaifuddin bersama Arka sedang menanam jagung di kebun belakang rumah. Arka dengan antusias menerima ajakan tersebut. Pemuda tampan itu patuh mengikuti arahan Abah. Renata dan dua sahabatnya duduk di bilik mengawasi Arka dan sang kakek dari kejauhan. Ummi Rianti yang duduk di samping mereka sibuk mengupas mangga.“Nek, bagaimana kalau kita rujaan?” ujar Renata antusias.“Bahan buahya hanya ada mangga saja, Sayang. Bagaimana kalau besok saja. Nenek akan pergi ke pasar membeli bahan lainnya,” jawab Ummi Rianti sambil tersenyum lembut.“Boleh, apa aku boleh ikut ke pasar, Nek?” tanyanya sambil menyunggingkan senyum manisnya.“Boleh, besok kamu yang antar Nenek ke pasar bawa mot
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

62. Khilaf! (Arka-Renata)

Renata membalikkan badan menghadap pemuda yang berhasil membuat jantungnya berdebar karena terkejut. Ia lebih terkejut lagi saat mendapati Arka hanya mengenakan handuk sebatas pinggang dan diatas lutut. Pemuda tampan itu bertelanjang dada di depan Renata.“Abang!” teriaknya sambil menutup mata dengan telapak tangan. Gadis cantik itu langsung membalikkan badannya membelakangi Arka.“Ngapain masuk kamarku? Sudah tahu kalau aku ada di kamar mandi,” gerutu Arka. Pemuda itu bergegas mengambil kausnya. Arka juga langsung memakai celana pendek selututnya. Renata masih bergeming di tempatnya berdiri sambil menutup mata dengan telapak tangan.“Buka matamu, aku sudah pakai pakaian lengkap!” ujar Arka sambil menggosok rambutnya yang masih basah dengan handuk.Dengan jantung yang masih berdebar dan malu karena sudah masuk kamar Arka, Renata membuka matanya perlahan.“A-aku mau minta tolong betulin kameraku,” ucapnya terbata.“Ok, mana kameranya? Lain kali jangan sembarangan masuk kamar cowok, tid
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

63. Perasaan Apa Ini? (Arka-Renata)

Usai menyiapkan makanan di meja makan sesuai perintah sang nenek, Renata memilih menunggu yang lain di ruang makan sambil memainkan ponselnya.Gadis cantik itu mengirim pesan pada Afikah dan menceritakan aktivitasnya hari ini, kecuali kejadian yang ada di kamar Arka tadi. Saat baru sampai di Bandung tadi pagi, Renata pun sudah menghubungi sang bunda supaya tidak khawatir. Usai salat berjamaah, Ummi Rianti dan Abah Syaifuddin meminta Edel, Visyah, dan Arka untuk makan bersama.Gadis cantik itu tersenyum saat Edel dan Visyah datang menghampirinya. Arka mengembangkan senyum manis pada Renata saat gadis cantik itu juga tersenyum canggung padanya.Mereka menikmati makan malam dengan tenang karena menghormati keberadaan Abah Syaifuddin dan Ummi Rianti.Renata membantu sang nenek membersihkan meja makan, lalu ia mencuci semua piring dan perlengkapan makan yang baru digunakan. Renata melihat Visyah dan Edel duduk di ruang keluarga sambil memainkan ponsel. Gadis cantik itu pun ikut gabung b
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

64. Insiden Kecil (Arka-Renata)

Ummi Rianti sudah mengganti pakaiannya untuk segera pergi ke pasar. Sang cucu sudah menunggunya di teras depan.Arka yang baru datang dari Musallah pun mendekat. Ia benar-benar bersikap biasa seolah tidak terjadi sesuatu semalam. Arka tidak menyadari hal itu membuat Renata sakit hati dan kecewa. Bagaimana pun juga Renata adalah perempuan yang perasaannya lembut dan segala sesuatunya menggunakan perasaan.“Hei, Ren. Sudah rapi, mau ke mana?” sapa Arka sambil duduk di samping Renata. “Ke pasar,” balas Renata singkat. Gadis itu kembali memainkan ponselnya tanpa melihat ke arah Arka.“Mau aku antar?” tawarnya.“Tidak usah. Aku bersama nenek,” tolaknya masih tetap fokus pada ponselnya.Tidak lama Ummi Rianti, Edel, dan Visyah datang menghampiri Renata.“Wah, Kak Arka. Suaranya merdu banget saat azan. Aku enggak nyangka kalau yang azan itu Kakak,” puji Edel heboh. Arka hanya tersenyum sambil melirik ke arah Renata yang tidak merespons sama sekali.“Nenek sudah siap?” tanyanya lirih. Ia ber
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

65. Ungkapan Hati Rena (Arka-Renata)

Arka dan ummi Rianti menunggu di depan ruang pemeriksaan klinik itu. Mereka terlihat khawatir, bahkan Arka sejak tadi mondar-“Anak itu, sudah dibilangi jangan melamun tetap saja melamun. Sejak berangkat tadi dia terlihat tidak semangat dan melamun di atas motor, berulang kali aku menegurnya,” ucap Ummi Rianti lirih.“Kalau begini, aku harus bilang apa pada Amirah? Belum satu hari Renata hampir jatuh dari pohon mangga dan digigit semut. Sekarang, dia pingsan keserempet motor. Nenek bingung,” keluh Ummi Rianti sedih karena tidak bisa menjaga sang cucu dengan baik.“Nenek tenang saja, Renata gadis yang kuat. Dia tidak akan apa-apa,” ujar Arka menenangkan, meskipun hatinya sendiri tidak tenang, tetapi ia tetap mencoba menenangkan Ummi Rianti.Sepuluh menit menunggu, dokter yang menangani Renata keluar. “Bagaimana keadaan cucu saya, Dok?” tanya Ummi Rianti panik.“Alhamdulillah, cucu Anda sudah sadar, kami sudah mengobati luka di pelipisnya. Alasan dia pingsan karena terkejut dan perutnya
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

66. Ungkapan Hati Arka (Arka-Renata)

Saat ini Arka dan Renata masih duduk di atas batu besar di tengah sungai. Arka masih diam belum menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan Renata.“Ngapain Abang ngajak aku ke sini? Kalau pertanyaan dariku tidak satu pun Abang jawab,” ucap Renata kesal.“Aku hanya ingin membuatmu tenang, Ren. Aku ingin menghabiskan waktuku denganmu,” ujarnya lirih “Setelah perasaan ini tumbuh semakin tak terkendali, bahkan bersamamu membuatku tidak tenang, Bang. Apalagi cintaku tak terbalas. Coba Abang tempatkan diri menjadi aku, pasti malu sekali bertemu dengan Abang,” ucapnya lirih. Miris sekali percintaannya, bahkan ia tidak pernah berpikir akan menyatakan perasaannya pada seorang pria lebih dulu.“Maaf,” ucap Arka lirih.“Abang enggak salah, mungkin aku yang salah. Kata bunda, kita tidak boleh menggantungkan harapan pada manusia karena ujungnya pasti akan kecewa. Gantungkan semua harapan hanya pada Allah. Aku sudah terlalu percaya diri dan menaruh harap pada Abang, makanya aku kecewa. Sudahlah
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

67. Kembali Pulang (Arka-Renata)

Renata membereskan barang-barangnya di lemari dan memasukkannya ke dalam koper. Hal sama dilakukan Arka di kamar yang berbeda, begitu pula dengan Edel dan Visyah. Seperti keberangkatan mereka saat ke sini, mereka juga akan meninggalkan Bandung selepas salat Subuh. Usai membereskan semua. Renata langsung tertidur karena capek. Pukul 03.00, gadis cantik itu bangun, ia langsung mengambil wudu dan salat tahajud. Renata mengaji sebentar setelah berdoa dan berzikir. Gadis cantik itu bergegas mandi sebelum azan subuh berkumandang. Dengan cekatan, ia merapikan tempat tidur, ia tidak mau sang nenek capek merapikan semuanya setelah dirinya kembali ke Jakarta.Ummi Rianti tidak membiarkan sang cucu dan teman-temannya kembali ke Jakarta dengan perut kosong. Sebelum salat Subuh, wanita cantik di usia senja itu sudah memasak dan menyiapkan semuanya di atas meja makan.Usai Salat, Ummi Rianti dan Abah Syaifuddin menyuruh mereka sarapan. Ummi Rianti juga menyiapkan bingkisan untuk oleh-oleh.“Saya
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

68. Bulan Madu Kedua (Rayyan-Afikah)

Hampir satu minggu Rayyan dan Afikah bersama kedua buah hatinya berada di Turki. Aisyah menyambut keponakan tampan dan istri cantiknya dengan suka cita. Apalagi buah hati Rayyan dan Afikah yang lucu dan menggemaskan. Kesepian yang Aisyah rasakan saat sang suami bekerja dan anak sulungnya sekolah pun sekarang tidak lagi. Aisyah bisa menjadi lebih bersemangat sambil menjaga anak keduanya yang masih berusia empat bulan.“Aunty, hari ini kami akan jalan-jalan ke Blue Mosque dan Jembatan Galata. Kalau Aunty bersedia ikut, kami akan senang sekali,” ucap Rayyan minta izin. Saat ini mereka sedang sarapan bersama. Afikah dengan telaten menyuapi putra dan putrinya. Beruntung selama satu minggu di sini, Fawwas dan Aqila tidak rewel kalau soal makan. “Wah, menyenangkan itu, Ray. Kalau Uncle libur, pasti maulah ikut bersama kalian. Sayangnya tidak waktunya libur, tapi kalau Auntymu mau, silakan!” balas Iqbal sambil tersenyum lembut.“Hayuk, Aunty. Ikut!”“Boleh, Mas?” tanya Aisyah pada istrinya
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

69. Setulus Cintaku Padamu (Rayyan-Afikah)

Afikah mengangkat Aqilah yang ingin diturunkan dari baby strollernya. Ia memilih diam tidak melanjutkan membahas wanita bernama Raisya itu.Ia sadar dan paham sifat Rayyan. Kalau sudah membela seseorang, pasti sang suami akan keukeh membelanya.Wanita cantik itu tetap diam sampai di jembatan Galata. Ia akan mengobrol bila Aisyah mengajaknya mengobrol. Dengan enggan Afikah menuruti kemauan Rayyan yang mengajaknya berpose seperti saat di Blue Mosque tadi.Mereka menghabiskan waktu mereka di jembatan itu cukup lama. “Sudah sore, kita pulang saja. Aku sudah capek,” ucap Afikah lirih. Wanita cantik itu sudah kehilangan selera jalan-jalannya sejak kedatangan Raisya tadi “Kita berfoto di sana dulu, Sayang. Habis itu pulang. Aunty, tolong fotokan!” ucapnya menunjuk tempat yang cukup bagus untuk berswafoto. Rayyan segera memberikan ponsel mahalnya supaya Aisyah mengabadikan momen itu.Rayyan segera membawa keluarga kecilnya pulang. Di dalam mobil, Afikah hanya sibuk melihat pemandangan dari b
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

70. Makan Malam Romantis (Rayyan-Afikah)

Raisya baru saja keluar dari ruangannya di salah satu rumah sakit di Turki. Ia segera bergegas pulang ke apartemen mewahnya. “Bagaimana malam ini kalau aku menagih janji pada Rayyan dan mengajaknya makan malam? Aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini sebelum Rayyan kembali ke Indonesia,” ucapnya lirih.Dengan cepat Raisya segera menghubungi Rayyan untuk mengajaknya makan malam. “Assalamualaikum, Ray,” sapanya lembut.“Wa’alaikumussalam, Sya. Ada apa ini? Tumben telepon,” jawab Rayyan.“Aku hanya ingin menagih janjimu padamu. Bisakah kamu mengajakku makan malam hari ini? Aku takut kamu segera kembali ke Indonesia. Itu artinya aku akan menyia-nyiakan kesempatanku untuk bersamamu,” ucapnya manja.“Tentu saja. Apa kamu punya rekomendasi restoran yang enak dan romantis sambil menghabiskan malam bersama pasangan?” tanya Rayyan tersenyum di seberang sana, sedangkan di sampingnya ada Afikah yang sejak tadi mengerucutkan bibirnya, kesal.“Ada, nanti aku share lokasinya. Aku pesankan dulu
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status