"Sarah! Sarah, ibumu yang telah meminum racun itu, Aditya!"Hening. Tidak ada perkataan apapun dari mulut Aditya. Wajahnya yang merah padam tadi tiba-tiba menjadi kosong. Seperti ringan rasa tubuhnya. Kakinya yang kokoh tak mampu menopang raganya. Tangannya meraba mencari pegangan, namun kosong. Meski sedetik, ia tak mampu berdiri lagi. Aditya merunduk, kedua tangannya menggapai lantai agar tak ambruk tubuhnya. "Mas!" teriak Dahlia meninggalkan Indri begitu saja. Mantan mertuanya itu hanya terus menangis meratapi nasib baiknya yang sudah berakhir. Baru saja Dahlia menyentuh suaminya, terlihat ayah mertuanya sedang berusaha menarik nafas dengan tersendat-sendat. Hadi Pratama yang mendengar ucapan Indri tiba-tiba merasakan nyeri dadanya yang merambat hingga bahu, leher, rahang, dan punggung. Semua menyentak begitu sangat cepat hingga membuat napas juga terasa berat sekali. Hadi mendongak ke atas, mencari udara yang terasa lebih menyakitkan daripada ditusuk ribuan jarum. Dahinya mengelu
Read more