Tanpa menunggu tanggapan Dahlia, Dareen menyeret tangan kakak iparnya itu dan bergegas keluar. Dahlia seperti kehilangan akal, kakinya mengikuti langkah Dareen. Setelah beberapa langkah dari kamar perawatan Belinda, Dahlia langsung melepaskan tangannya. "Apa yang kamu lakukan, Dareen? Berdosa untuk kita bersentuhan!" "Aku yang akan menanggung dosanya. Kamu tak perlu khawatir," jawab pemuda itu santai. "Tak semudah yang kamu kira. Hukum Allah tidak enteng, Dareen. Lain kali, jaga jarakmu denganku," tegas Dahlia. Gadis itu mengusap pergelangan tangannya seolah sedang membersihkan sesuatu. Gemas rasa hatinya, kulitnya disentuh oleh lawan jenisnya yang bukan mahromnya. "Jangan banyak bicara. Cepatlah. Kamu kan mau kuliah!" seru Dareen. Dahlia hanya diam saja. Kedua bola matanya berkaca-kaca. Dareen mengerti, Dahlia pasti masih tersinggung dengan ucapan abangnya. "Aku akan menegur Abangku. Jangan masukan hati. Dia kalau lagi gamang, memang selalu ada petasan di mulutnya aktif.
Read more