Setelah semalam tidur di sofa ruang perawatan, Aditya sekarang dihadapkan dengan handuk kecil dan sebaskom air hangat. "Silahkan, Pak. Jangan lupa, Ibu Dahlia dibantu makan ya. Supaya bisa semakin meningkat perkembangannya," ujar salah satu perawat. Setelah meletakkan makanan Dahlia di atas meja, perawat itu meninggalkan Aditya yang masih tercekat. "Kenapa bengong, Mas?" tanya Dahlia. "Ini kenapa harus aku yang melakukannya?! Kamu gak usahlah di lap-lap segala. Besok aja mandi pas sudah sembuh." Aditya menjauh dari baskom dan handuk di depannya. "Tapi aku gak nyaman kalau kulitku tak kena air, Mas." "Harusnya kamu gak mandi, tapi ganti sisik aja," ketus Aditya. "Ih memangnya aku ular. Ayolah, Mas. Aku risih banget sama bau keringatku sendiri dari kemarin siang ini." "I-iiya. Kamu gimana sih?! Aku gak mungkin kan lihat auratmu!" Jantung Aditya sudah tak karuan. Sejak semalam, suasana seperti sedang mengerjainya habis-habisan. "Boleh dong kamu lihat auratku. Kan aku is
Read more