"Kamu siapa?" tanya Elsa dengan suara pelan. Ini hari ketiga setelah wanita itu pertama kalinya melewati masa kritis. Romi yang tengah menangkap wajah dengan kedua tangannya, tersadar saat suara lemah Elsa memanggilnya. "Ma, Mbak Elsa, eh, Elsa sudah sadar," seru Romi buru-buru meralat ucapannya. Bu Dian dan suaminya masuk ke bilik, begitu juga Luisa dan Abdi. Dua orang tua itu kebetulan ada di sana untuk melihat keadaan Elsa. "Sayang, kamu sudah sadar, Nak," kata Bu Dian dengan mata berkaca-kaca. Tatapan Elsa penuh dengan tanda tanya. Satu per satu bola matanya mencari sosok yang ia kenal, tetapi ia tidak kenal siapapun."Kalian siapa? Di mana orang tua saya?" tanya Elsa lagi. "Nak, ini Mama. Ini Romi suami kamu dan ini Mama Luisa dan Om Abdi mertua kamu. A-apa kamu tidak kenal?" kata Bu Dian memperkenalkan orang di dekatnya satu per satu. Elsa menggelengkan kepala dengan perlahan."S-suami, saya punya suami?" tanya Elsa gugup. Luisa menyentuh pundak putranya pelan, lalu dengan ge
Read more