"Dasar bodoh! Kalian berjumlah sangat banyak, tapi bagaimana bisa kalian tidak mampu menangkap wanita itu?" Tyo berteriak kencang, dia tidak bisa menahan emosinya. Dona berusaha menenangkan suaminya agar tenang saat di rumah sakit. "Pah, sudah Pah, sabar! Jangan marah-marah terus!" "Gak bisa, Mah! Ini menyangkut keselamatan anak kita. Dan mereka sangat bodoh sampai-sampai kecolongan dengan perempuan tak dikenal!" Riko, Wanto dan Pasha, ketiga pemuda itu berdiri menundukkan kepala di hadapan Tyo. Laki-laki berumur itu terlihat marah besar pada ketiga pemuda yang sudah dipercaya untuk menjaga anaknya. "Mamah tau, Pah, cuma Roy kecelakan karena dia mengebut! Jadi Papah jangan terus-menerus menyalahkan mereka, dan juga perhatikan jantung Papah itu. Lagi pula ini rumah sakit, bukan tempat marah-marah!" tukas Dona. Namun Tyo tetap dalam emosinya. "Sudah, Mamah diam saja! Biar Papah yang urus mereka bertiga!" bentak Tyo. Dona hanya mendengus dan kembali duduk di samping ranjang Tyo. "J
Read more