All Chapters of Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku: Chapter 71 - Chapter 80

200 Chapters

Tertangkap

DRUAR!! BRAK!!Suara letusan senapan dibarengi suara pintu dibuka paksa memenuhi ruang kerja Tuan Arya. Saka yang belum sempat sembunyi hanya berdiri mematung terkejut mendengar semuanya. Seorang pria berpakaian serba hitam dengan topi balaclava yang menutup seluruh wajahnya berjalan masuk menghampiri Saka dengan menodongkan senjata.“LETAKKAN TANGANMU DI KEPALA!!” pinta pria bertopeng itu.Saka menghela napas panjang dan sudah menuruti keinginan pria tak dikenalnya.“KATAKAN! DI MANA LETAK BRANKAS DAN BARANG BERHARGA LAINNYA?” tanya pria itu kembali.“Aku tidak tahu. Aku hanya tamu di sini,” jawab Saka dengan santainya.“JANGAN BOHONG!! Atau kamu ingin peluru ini masuk ke tubuhmu?” Saka diam, menelan salivanya berulang.“Aku berkata jujur. Aku tidak tahu di mana mereka meletakkannya. Lagipula aku tidak tinggal di sini, aku hanya kebetulan main saja.”Salah satu rampok
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Malam Menegangkan

“Tuan Saka Bramana,” ucap pria kurus yang tak lain bos rampok itu. Ia sudah berjalan menghampiri Saka yang masih berlutut di lantai bersama penjaga dan art yang lain.“Bangunkan dia!” pinta bos rampok. Seorang pria langsung menarik Saka berdiri.Pria bertubuh kurus itu sudah berdiri sejajar di depan Saka kemudian melihat Saka dengan mata liarnya.“Tidak kusangka aku menemukan Anda di sini. Aku yakin bos besar akan senang kalau mendengar kematian Anda malam ini.”Saka hanya terdiam sambil balas menatap pria di depannya ini. Wajah pria itu memang tertutup penuh balaclava, hanya matanya saja yang terlihat serta sedikit alis. Saka terus mengamati wajah pria di depannya ini. Tanpa disangka ia melihat sebuah parut di alis sebelah kiri sama persis dengan foto yang ditunjukkan oleh intel polisi kepadanya kapan hari.“Jangan-jangan dia tersangka utama pembakar gudang pabrikku itu,” gumam Saka dalam hati.
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Belum Berakhir

“Ada apa?” seru bos rampok itu.Saka yang masih bekerja keras membuka ikatannya ikut melayangkan pandangannya ke atas melihat anak buah rampok yang berlarian itu. Jangan sampai mereka menemukan Kinan, hanya itu yang diminta kini.“Polisi, Bos. Ada banyak polisi di luar sana!” lanjut anak buah rampok itu.Bos rampok itu tampak terkejut begitu juga Saka. Sepertinya Kinan sudah berhasil melakukan panggilan ke polisi. Sebuah senyuman sudah terukir di raut tampan Saka.“Kamu mau lari ke mana sekarang?” ujar Saka mengejek.Bos rampok itu mengumpat serapah membalas ejekan Saka. Dia tampak kebingungan begitu juga para anak buahnya yang sibuk berhamburan mencoba melarikan diri. Belum sempat mereka pergi, tiba-tiba suara tembakan peringatan terdengar dari depan pintu.“ANGKAT TANGAN!! JANGAN BERGERAK!!” Beberapa orang polisi sudah masuk meringsek ke dalam rumah.Tentu saja para rampok itu sudah blin
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bukan Aku, tapi Kamu

“BRENGSEK!! LEPASKAN DIA!!! LEPASKAN DIA, BAJINGAN!!” seru Saka marah.Pria bertubuh kurus itu hanya terkekeh mendengar ucapan Saka. Ternyata dia salah berhitung tentang anggota rampok itu. Saka tidak menghitung 1 orang anggota rampok yang menunggu di luar rumah. Itu artinya ada 7 orang rampok yang menyatroni rumahnya. Saka berdecak menyesali kebodohannya sambil mengolah udara di dadanya.“Apa maumu?” Saka sudah merendahkan suaranya sambil menatap tajam ke pria di depannya ini.Pria bertubuh kurus itu kembali menyeringai menunjukkan mimik serigala ke Saka. “Sudah saya bilang, saya ingin malam ini ditemani dia. Boleh kan, Tuan Saka yang terhormat?”“BAJINGAN!! JANGAN SENTUH DIA!! AWAS SAJA KALAU KAMU BERANI MENYENTUH AKU AKAN ---““Apa? Anda akan apa? Membunuh saya? Belum sampai mendekat, pisau ini sudah melukai leher mulus istri Anda, Tuan.”Kinan hanya terdiam menatap Saka dengan k
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Kembalinya Sang Pemilik Dendam

“Saka!! Kinan mana? Apa dia baik-baik saja?” tanya Nyonya Septa.Pagi itu Nyonya Septa dan Tuan Arya langsung datang ke rumah Saka. Mereka baru saja diberitahu mengenai berita perampokan di rumahnya. Nyonya Septa sangat khawatir terhadap menantunya, itu sebabnya mereka langsung menemui Kinan dan Saka pagi ini.“Kinan baik-baik saja, Ma. Dia sedang di kamar, pasti sebentar lagi keluar,” jawab Saka.“Ya Tuhan. Syukurlah, Mama dan Papa pasti akan sangat bersalah jika sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Kinan,” ucap Nyonya Septa.Saka hanya manggut-manggut mendengarkan. “Makanya, Ma. Mending sistem keamanan di rumah Mama diganti saja. Bukankah sudah aku katakan berulang kali. Ada sistem keamanan yang langsung terhubung ke kantor polisi. Mereka bisa mendeteksi dini kejadian semalam. Aku bahkan sudah menggunakannya di sini.”“Iya, iya. Mama akan menggantinya. Tapi Mama tetap akan memperk
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Sentuhan Pertama Kinan

“Kenapa senyum terus dari tadi? Ada yang lucu denganku?” tanya Saka. Kinan dan Saka baru saja usai mengantar Tuan Arya dan Nyonya Septa ke kamar tamu untuk beristirahat. Mereka sudah jalan beriringan menyusur lorong rumah Saka.Kinan sedari tadi memang mengulum senyum sambil mengamati suaminya. Dia merasa geli saat Nyonya Septa menunjukkan kekhawatiran begitu tahu putra semata wayangnya terluka karena perkelahian semalam.“Gak papa. Hanya pengen ketawa saja ngelihat tampangmu tadi saat Mama memberi perhatian lebih padamu. Kelihatan banget kalau Mama sangat menyayangimu, Saka.”Saka kini yang tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.“Iya. Aku anak satu-satunya, tentu saja Mama menyayangiku. Bukankah kedua orang tuamu juga seperti itu?” Kinan hanya diam kemudian menganggukkan kepala. Tampak gurat kesedihan terlihat di wajah manis Kinan usai Saka berkata seperti itu.Saka lupa kalau Kinan baru saja kehilanga
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Jangan Sentuh Dia!

“Aku dengar rumah keluargamu disantroni rampok semalam saat kalian ada di sana. Apa mereka tidak melukai kalian?” tanya Fajar. Ia berjalan mendekat ke arah Saka dan Kinan dengan wajah cemas.“Iya. Tapi kami tidak apa-apa, kok,” jawab Saka, “kebetulan semalam Mama dan Papa tidak di rumah, jadi mereka juga tidak mengetahui tentang hal ini.”Fajar manggut-manggut dengan tatapan penuh kekhawatiran. Sementara Kinan hanya diam, tidak bersuara. Tapi mata bulat nan indah milik gadis manis itu terus tertuju ke arah Fajar seakan sedang menelanjanginya. Kinan selalu mencurigai keberadaan Fajar yang selalu hadir di setiap permasalahan yang menimpa dirinya maupun Saka.“Terus kamu mau ke mana, Saka?” sekali lagi Fajar bertanya.“Aku mau ke kantor polisi untuk memberikan beberapa keterangan. Aku mengenali bos rampok itu. Kapan hari seorang intel polisi memberitahu kalau dia tertangkap CCTV di gudang pabrikku yang te
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Lingerie Untuk Kinan

“Saya rasa cukup itu saya pertanyaan dari kami, Tuan. Anda bisa melanjutkan aktivitasnya kembali,” ucap salah satu petugas polisi begitu selesai menginterogasi Saka mengenai kejadian perampokan semalam.Saka hanya manggut-manggut sambil beranjak berdiri. Kemudian sebelum dia meninggalkan ruangan interogasi tersebut, Saka membalikkan badan dan bertanya kembali.“Pak, apa benar bos rampok itu orang sama yang melakukan pembakaran gudang pabrik saya. Yang terekam dalam CCTV di pabrik?”Petugas polisi itu tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Tepat sekali, Tuan. Kami memang sedang mencarinya, tidak disangka dia malah melakukan kesalahan dengan merampok rumah orang tua Anda.”Saka manggut-manggut mendengarkan. Dia sedikit lega kalau kecurigaannya semalam terbukti. “Lalu apa dia sudah mengakui perbuatannya dan siapa orang yang menyuruh dia?”Petugas polisi itu tersenyum sambil menatap ke arah Saka. “
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Musuh yang Sembunyi

“Loh! Kalian di sini juga?” seru Fajar.Saat perjalanan menuju ke parkiran mall, Saka dan Kinan malah bertemu Fajar yang baru saja keluar dari area parkir. Saka terkejut, untung saja dia sudah meminta pelayan toko untuk membungkus rapi kado untuk Fajar dalam kantong belanja tanpa nama. Sehingga Fajar tidak tahu kalau Saka baru saja membelikan kado ulang tahun untuknya.“Iya. Tadi Kinan minta belanja baju,” jawab Saka.Fajar tersenyum sambil menganggukkan kepala, sementara matanya sudah melirik ke paper bag yang ditenteng Kinan. Di sana jelas tertulis nama tokonya dan Fajar mengulum senyum begitu membacanya. Melihat ulah Fajar, Kinan buru-buru menarik paper bagnya dan menyembunyikan di balik tubuhnya. Saka hanya tersenyum melihat ulah Kinan kemudian menarik tubuh Kinan agar mendekat ke arahnya.“Apa sudah selesai urusannya tadi, Saka?” Fajar kembali bertanya. Saka mengangguk sambil tersenyum.“Kamu sendiri s
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Mendapat Madu

“Sayang ... aku tahu kamu tidak suka dengannya, tapi tidak seharusnya kamu menuduh seperti itu. Bagaimana kalau tidak terbukti dan tuduhanmu salah. Itu namanya pencemaran nama baik,” ujar Saka menanggapi.Kinan hanya diam seraya menghela napas berulang. Kinan sendiri tidak mengerti mengapa Saka selalu membela Fajar. Kinan tahu persahabatan antara suaminya dengan Fajar, tapi tidak seharusnya juga Saka menutup mata akan semua bukti yang mengarah ke Fajar.“Sudah. Jangan bahas Fajar lagi. Kita pulang! Aku gak sabar ingin melihatmu mencoba baju yang baru aku belikan tadi.”Saka berjalan lebih dulu menuju mobil mereka yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Seketika Kinan terkejut, matanya sudah membola sambil menatap punggung Saka yang sudah berlalu di depannya.“Sial!! Ternyata dia beneran akan menyuruhku memakai pakaian itu. Gawat, nih!” umpat Kinan dalam hati.**“Kalian sudah datang, Mama pikir kalian akan pulang malam tadinya,” sapa Nyonya Septa.Kinan dan Saka baru saja
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status