Semua Bab Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku: Bab 61 - Bab 70

200 Bab

Special Lunch

“Oh ... kamu juga ingin makan siang di rumahku?” tanya Saka.Ia benar-benar terkejut dengan sikap Fajar kali ini. Rasanya Saka sudah sering mengajaknya makan di rumahnya tempo hari, tetapi selalu ditolak Fajar. Baru kali ini teman lamanya ini menginginkan datang di rumahnya.“Iya. Kamu tidak keberatan? Atau jangan-jangan Kinan yang keberatan.”Saka tersenyum sambil menggelengkan kepala. “Tidak. Aku sama sekali tidak keberatan dan Kinan juga. Ayo, kita berangkat! Aku sudah lapar.”Saka berjalan lebih dulu mendahului Fajar dan Fajar tersenyum sambil mengekor di belakangnya.“Aku pakai mobil sendiri saja, Saka. Aku ada janji jam 3 siang nanti, jadi tidak bisa lama di rumahnya.” Fajar menambahkan.“Tentu, tidak masalah.”Mereka sudah berjalan beriringan menuju mobil masing-masing. Selang beberapa saat mobil yang mereka tumpangi sudah tiba di rumah Saka. Tampak Kinan sudah berdiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-28
Baca selengkapnya

Sama atau Beda

“Apa dia tiba-tiba ingin ikut denganmu tadi?” tanya Kinan.Fajar baru saja pergi dari rumahnya usai makan siang bersama Saka di rumah mereka tadi. Saka hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Sebenarnya dia tadi menanyakan tentang kiriman barang pesanannya, kemudian mengajakku makan siang di luar. Aku menolaknya karena sudah berjanji padamu untuk makan siang di rumah. Namun, pada akhirnya Fajar malah minta ikut datang ke sini.”Kinan hanya diam mendengar penjelasan Saka. Berulang ia menghela napas panjang sambil matanya menerawang jauh ke depan seakan sedang memikirkan sesuatu.“Kenapa? Kamu tidak suka dia datang ke sini? Mengingatkan kepada kehidupanmu yang lalu?” tanya Saka dengan lancang.Kinan menoleh dengan cepat ke arah Saka kemudian bergegas menggelengkan kepala. Wanita berwajah manis itu tersenyum kemudian mengelus lembut lengan Saka yang duduk di sampingnya.“Enggak ... hanya saja aku menemukan banyak kejanggalan pada Fajar yang ini.” Saka terkejut, menoleh ke arah Kina
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-29
Baca selengkapnya

Sesuatu yang Tak Diinginkan

“Apa Anda mengingat sesuatu, Tuan?” tanya intel polisi tersebut.Saka terdiam kemudian tersenyum. “Saya pernah membubuhkan tanda tangan di perjanjian kerja sama, Pak. Namun, saya rasa itu hal wajar. Apa mungkin ada salah satu bagian di perjanjian tersebut yang disalah gunakan?”“Bisa jadi, Tuan. Orang kalau sudah berniat jahat akan melakukan cara apa saja untuk mewujudkan keinginannya.”Saka terdiam lagi, ia seperti sedang merenung memikirkan sesuatu. Intel polisi itu hanya diam mengamati pria tampan berdagu belah tersebut.“Kalau boleh tahu dengan siapa Anda melakukan perjanjian, Tuan?” Perlahan Saka mengangkat kepala lalu melihat ke arah intel polisi tersebut.“Dia sahabat saya, seorang pengusaha muda yang terkenal juga. Namanya Fajar Pranoto.”Intel polisi itu menganggukkan kepala sambil tangannya menulis nama yang baru disebutkan Saka.“Saya dan Fajar sudah berteman
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-30
Baca selengkapnya

Tak Mau Lagi

“A-aapa maksudmu?” tanya Kinan dengan bergetar. Entah mengapa kata-kata yang diucapkan Fajar tadi benar-benar membuat Kinan ketakutan.Fajar tidak menjawab hanya menyeringai dan seringainya kali ini benar-benar menakutkan bagi Kinan. Ia tidak hanya seperti serigala kali ini, tetapi seperti raja hutan yang siap melahap mangsanya. Kinan memundurkan tubuhnya sedikit lebih jauh dari Fajar. Fajar hanya tersenyum miring melihat reaksi Kinan tersebut.“Maaf ... aku membuatmu ketakutan. Aku hanya asal bicara tadi,” ucap Fajar kemudian.Kinan masih bergeming dan membisu di tempatnya dengan mata yang terkunci menatap Fajar penuh waspada.“Kamu mengingatkan aku pada kekasihku, Kinan. Aku rasa aku pernah mengatakannya padamu.” Kinan diam, kupingnya pura-pura tuli dan tak mau mendengar sementara semua penjelasan Fajar.“Aku hanya sedang merindukan kekasihku dan melihatmu membuatku merasakan kehadirannya seketika. Aku su
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

Foto Pembawa Kenangan

“Kamu tidak mau datang?” tanya Saka kemudian. Kinan diam dan menundukkan kepala. Helaan napas panjang sudah terdengar keluar dari bibir mungilnya.“Aku tahu kamu tidak suka dia, ditambah sesuatu yang pernah terjadi di antara kalian. Namun, aku sudah berjanji padanya. Bagaimanapun dia sahabatku, Sayang. Aku sudah menganggapnya seperti saudara.”Kinan masih terdiam dan kini menundukkan kepala, kemudian perlahan kepala Kinan tampak mengangguk mengiyakan ajakan Saka.“Baiklah, tapi jangan lama-lama.” Saka tersenyum dan menganggukkan kepala.Kinan kembali terdiam dan tanpa diminta ingatannya kembali ke kehidupan yang berbeda. Memang dia pernah menghabiskan ulang tahun Fajar berdua. Itu adalah saat awal pertemuan mereka sekaligus masa penjajakan antara Fajar dan Kinan. Di masa itu Kinan sangat gembira, dadanya terus berdebar tak menentu setiap bersama Fajar. Namun, Kinan tidak mau mengalaminya lagi sekarang. Dia ingin menutup rapat kenangannya di kehidupan yang beda dengan Fajar. Dia ingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

Terpaksa Bohong

“Jadi kapan kalian akan melangsungkan honeymoon kembali?” tanya Nyonya Septa mengawali pembicaraan di meja makan.“Bukankah sebelumnya kalian hendak pergi dan menundanya saat musibah itu terjadi,” imbuh Nyonya Septa.Tuan Arya yang duduk di sebelah Nyonya Septa hanya tersenyum menggelengkan kepala sembari mengelus lembut lengan istrinya. “Ma ... Kinan masih berkabung. Apa pantas menanyakan hal itu?”Nyonya Septa terdiam dan mengangguk kemudian sudah melihat ke arah Kinan yang duduk tepat di depannya. “Maafkan Mama, Kinan. Mama tidak bermaksud seperti itu.”Kinan tersenyum dan menganggukkan kepala. “Iya, saya tahu kok, Ma. Saya tidak keberatan saat Mama menanyakannya tadi. Lagipula bukankah ayah dan ibu juga sudah merestui keberangkatan kami saat itu.”Semua yang hadir di meja makan hanya terdiam dan menganggukkan kepala. Kemudian Saka menghentikan kunyahannya dan menoleh ke arah Kinan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

Sebuah Persiapan

“Ikh ... kamu apa-apaan, sih. Jangan asal ngomong deh,” cetus Kinan kesal.Saka terkekeh kesenangan mendengar jawaban istrinya. Ia sudah mengulurkan tangan menyentuh hidung bangir Kinan lalu beralih membelai mata bulatnya.“Lalu mengapa mata ini melihat ke tubuhku? Apa salah kalau aku bicara seperti itu?”Kinan mendelik, mengibaskan tangan Saka dan mundur selangkah menjauh dari Saka.“Jangan GR, deh. Aku hanya melihatnya tidak menginginkannya.” Kinan mengatakan hal itu sambil berulang menelan saliva membuat Saka terus mengulum tawa menahan geli. Istri manisnya ini sangat lugu dan tidak bisa menutupi ekspresinya di depan Saka.“Jangankan melihat, menyentuh juga boleh bahkan melakukan lebih dari itu malah mendapat pahala.”Kinan diam, buru-buru memalingkan wajah dan bersiap membalikkan badan hendak meninggalkan Saka. Namun, tangan Saka lebih dulu merengkuh tubuh Kinan membawa masuk ke dalam peluk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

Dalam Hati Saja

“Ma, malam ini Papa ada janji dengan klien di luar kota. Apa Mama mau ikut serta?” tanya Tuan Arya petang itu.Nyonya Septa yang sedang menikmati teh hangat dengan kudapan manisnya hanya melirik ke arah suaminya.“Tumben banget Papa yang menemuinya. Bukankah semuanya sudah dihandle Saka.”Tuan Arya tersenyum kemudian duduk bersebelahan dengan Nyonya Septa. “Iya, awalnya seperti itu. Tapi Pak Ridwan baru saja menelepon kalau minta bertemu malam ini. Katanya ada hal penting yang harus dibicarakan dengan Papa.”“Memangnya hal penting apa? Jangan-jangan ini menyangkut putri Pak Ridwan,” tebak Nyonya Septa.Tuan Arya berdecak sambil menggelengkan kepala. “Memangnya kenapa dengan putri Pak Ridwan.”“Ck, masa Papa gak tahu. Dari dulu putrinya Pak Ridwan itu tergila-gila sama Saka bahkan dulu saat belum dikirim sekolah ke luar negeri berapa kali dia datang ke kantor Saka. Padahal saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

Gayung Bersambut

“Gimana, Sayang? Kamu suka? Aku mahir mengendarainya, kan?” seru Saka. Ia berkata dengan setengah teriak mencoba bersaing dengan suara angin dan bisingnya kendaraan.Kinan tidak menjawab ucapan Saka, ia hanya mengangguk dan semakin mempererat pelukannya. Saka memang mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Suasana malam yang sepi dan tidak macet membuat Saka menjadi raja jalanan sementara.Selang beberapa saat mereka sudah tiba di rumah keluarga Saka. Saka segera memarkir motornya dan mematikan mesin. Kinan tidak menyadari kalau sudah sampai rumah, sedari tadi dia terus memejamkan matanya menahan rasa takut sekaligus debaran aneh yang terus memenuhi dadanya.Saka mengulum senyum saat melihat tangan mungil istrinya masih melingkar di pinggangnya. Saka membuka helm kemudian menoleh ke belakang sambil tersenyum manis.“Kamu pengen meluk aku terus, Sayang?” tanya Saka kemudian.Seketika Kinan membuka mata dan melihat sekitar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

Jangan Pergi!

“Suara apa itu?” tanya Kinan. Ia mengurai kecupan mereka lebih dulu dan mendorong tubuh Saka menjauh.“Aku gak tahu. Aku lihat dulu.” Saka bangkit dari tubuh Kinan, memakai kembali kaosnya kemudian bersiap jalan menuju pintu.Namun, tiba-tiba Kinan ikut berdiri dan menarik tangan Saka. Seketika Saka menoleh dan menatap Kinan dengan bingung. “Ada apa?”Kinan diam menghela napas panjang dan menggeleng. “Entahlah, perasaanku gak enak. Kamu jangan keluar! Intip saja dulu apa yang terjadi di bawah!”Saka menarik napas panjang kemudian menganggukkan kepala. Kemudian Saka berjalan menuju pintu. Pelan-pelan dia buka pintu ruang kerja Tuan Arya untuk mengintip apa yang terjadi di bawah sana. Saka langsung terperanjat saat melihat apa yang sedang terjadi di lantai 1.Memang lantai 2 rumah Saka mempunyai void yang bisa memudahkan penghuni di lantai 2 melihat dengan jelas apa yang terjadi di lantai 1. Kini mata S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
20
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status