All Chapters of Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku: Chapter 111 - Chapter 120

200 Chapters

Dendam yang Terbayar

“TIDAK!! Jangan mati, Kinan,” seru Saka. Ia sudah berhasil menangkap tubuh sosok penyelamatnya kemudian kembali terjingkat kaget saat melihat kalau bukan Kinan yang berada dalam pelukannya.“Laila ... ,” imbuh Saka kebingungan.Gadis berkulit sawo matang itu hanya tersenyum sembari mengerjapkan matanya. “Dia ... dia ... pembunuh ... mamaku,” ucap Laila terbata. Telunjuk gadis itu menunjuk ke arah Antonio.Antonio terkesima kaget dan melihat ke arah gadis yang berada dalam pelukan Saka.“Sialan! Kamu anak Sonia,” umpat Antonio.Saka semakin terkejut begitu tahu Antonio dan Laila saling kenal. Jangan-jangan Laila tahu kalau Antonio adalah selingkuhan ibunya yang malam itu gagal dihabisi Pak Ridwan.“Kamu berselingkuh dengan ibunya?”Antonio hanya tersenyum menyeringai. “Memangnya kenapa? Hanya ibunya yang bisa memuaskan hasrat liarku tanpa menuntut sebuah ikatan. Apa sala
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

Jangan Usir Aku

“Apa kamu bilang? CERAI? Kamu menyuruhku bercerai?” sahut Kinan.Gadis itu tampak marah dan menatap Saka dengan mata menyalang. Saka hanya terdiam kemudian perlahan menganggukkan kepala. Kinan berdecak saat melihat jawaban dari gestur suaminya.“Jadi ini sifat aslimu? Sengaja memikatku, membuatku jatuh cinta lalu menghempaskanku saat aku sudah mencintaimu. Rasanya tidak salah kalau semua orang menyebutmu bajingan, berengsek. Memang ternyata itu dirimu yang sebenarnya.”Saka hanya membisu saat Kinan mengoloknya. Entah mengapa gara-gara kejadian malam ini membuat Saka kacau. Apalagi kematian Laila yang tragis tadi benar-benar membuat Saka shock. Ini sama halnya mengulang kematian Laura beberapa tahun silam. Banyak orang mau mengorbankan nyawa untuknya. Lalu apa dia memang sebegitu berharganya? Saka takut. Saka juga tidak mau kalau Kinan akan mengalami hal yang sama seperti Laila ataupun Laura.“Kamu jahat, Saka. Aku pikir kamu
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Goresan Tanda Luka

“Kinan!! Apa Saka baik-baik saja?” tanya Nyonya Septa pagi itu.Wanita paruh baya itu tiba-tiba menerobos kamar Saka dan Kinan sedikit terkejut dengan ulah ibu mertuanya itu. Memang karena hujan deras, semalam Nyonya Septa tidak kembali ke rumah Saka malah memutuskan menginap di rumahnya. Sehingga beliau tidak tahu apa yang sedang terjadi.“Dia baik-baik saja, Ma. Sekarang Saka sedang bersiap untuk upacara pemakaman Laila,” jawab Kinan.Nyonya Septa hanya mengangguk sambil menatap Kinan dengan sendu. “Maafkan Mama, Kinan. Mama dan Papa selalu tidak berada di rumah saat kalian mendapat musibah. Lalu tentang kepergian Laila, ini merupakan pukulan berat juga bagi Mama. Mama merasa gagal.”Kinan tersenyum kemudian mengelus punggung Nyonya Septa dengan lembut. “Jangan begitu, Ma. Mama tidak gagal, saya yakin Laila sangat berterima kasih kepada Mama. Semua yang dilakukan Laila semalam juga bukti cinta pada ibunya. Mungk
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

Ingatan Spesial

“Fajar ... Laura memberitahu Fajar tentang kehamilannya. Dia ... dia ... minta tolong agar Fajar ...  memberitahumu.”Kata-kata itu yang terus terngiang di telinga Saka kali ini. Kata terakhir yang keluar dari mulut Antonio sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya. Saka terdiam sambil berulang menghela napas panjang. Sesekali ia menyeka peluh yang menempel di keningnya. Gara-gara memikirkan ucapan terakhir Antonio itu, kini Saka tidak bisa memejamkan matanya meski hanya sekejap.“Kamu belum tidur?” tanya Kinan. Istri manis Saka itu kini ikut terjaga dan terbangun di sebelah Saka. Saka hanya tersenyum sambil membuka tangannya. Ia ingin merengkuh Kinan lebih dekat.“Aku baru saja bangun,” bohong Saka. Padahal sedari tadi ia sama sekali tidak bisa memejamkan mata dengan lelap. Benar matanya menutup, tapi benaknya melayang tak karuan sibuk mencerna ucapan Antonio saat itu.“Besok hari ulang tahunmu, kamu minta
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Pertanyaan Saka

“Ma ... kenapa harus ada pesta lagi? 'Kan aku sudah bilang gak mau ada pesta, kayak anak kecil saja,” dumel Saka.Dia baru saja keluar kamar usai mandi dan bersiap sarapan pagi. Namun, langsung terkejut saat melihat keadaan rumahnya yang sudah disulap penuh pernik pesta. Di beberapa sudut rumah juga ada banyak makanan serta minuman dan beberapa aksesoris pesta.“Saka, Mama hanya ingin sekedar tasyakuran atas kesehatan dan keselamatanmu. Yang diundang pun tidak banyak, hanya beberapa kerabat saja dan teman dekatmu,” urai Nyonya Septa.Saka menghela napas panjang sambil menghempaskan pantatnya duduk di sofa. Kinan yang mengikuti Saka sedari tadi juga ikut duduk di sebelahnya.“Sayang ... jangan gitu! Kasihan, Mama. Mama niatnya baik, kok. Sudah, gak papa.” Saka hanya diam kemudian mengangguk perlahan sambil melihat ke arah Kinan.“Ya sudah. Kamu duduk di sini saja, biar Mama dan Papa yang menyambut para tamu.
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Sebuah Penjelasan

“Apa benar seperti itu Fajar?” tanya Saka.Fajar yang berdiri di depannya hanya terdiam membisu menatap tanpa kedip ke arah Saka. Kemudian tak lama helaan napas panjang keluar masuk dari dalam mulutnya.“Apa Antonio yang mengatakannya padamu?” Fajar malah balik bertanya. Saka menganggukkan kepala dengan cepat.“Iya. Antonio mengatakan kepadaku sesaat sebelum menghembuskan napas. Selama ini aku tidak tahu kalau Laura hamil saat itu. Namun, Antonio bersikeras aku sudah tahu dan sengaja menghindarinya. Antonio pikir kamu sudah memberitahuku padahal tidak.”Fajar hanya tersenyum menyeringai sambil menggelengkan kepala.“Jadi kamu lebih percaya kepada orang yang hendak merenggang nyawa daripada kepada sahabatmu sendiri?”Saka membisu bergeming di tempatnya. Hanya netra kelamnya yang terus mengerjap, melihat Fajar lebih dalam lagi. Helaan napas panjang keluar kembali dari bibir Fajar.“S
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Tukar Posisi

“SAKA!! Kamu di sini?” seru Kinan memanggil.Saka menoleh begitu juga Fajar yang masih berdiri di tempatnya. Kinan berjalan menghampiri dan melihat ke arah Fajar dengan penuh selidik. Fajar hanya diam dan balas menatap Kinan. Mata liar Fajar kini berganti yang menelanjangi Kinan. Kinan jengah dan cepat-cepat memalingkan wajah saat seringai serigala terukir jelas di raut Fajar.“Ada apa, Sayang?” tanya Saka.Kinan mendekat menggelengkan kepala sambil menggandeng lengan Saka dengan manja. “Gak ada apa-apa. Aku hanya mengkhawatirkan keadaanmu saja. Kamu tidak apa-apa, kan?”Kinan bertanya seperti itu sambil melirik ke arah Fajar yang berdiri tak jauh dari mereka. Fajar tahu arti lirikan Kinan. Dia merasa saat ini, Kinan sedang berusaha menjadi perisai suaminya itu.“Aku tidak melukainya sedikit pun, Kinan. Mengapa juga kamu menatapku dengan curiga?” cetus Fajar tiba-tiba.“Siapa juga yang me
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Takdir yang Berubah

“Melakukan apa?” tanya Saka penasaran.Kinan tersenyum pelan membuka mata kemudian melirik ke perut Saka yang tertutup perban.“Tentu saja mengganti perbanmu, memangnya kamu pikir aku akan melakukan apa?”Saka terkekeh mendengar jawaban Kinan. Ternyata istrinya kini sudah pintar memancing dirinya. Hampir seperkian detik otak Saka sudah membayangkan hal yang tidak-tidak tadi.“Ya sudah, lakukanlah! Aku juga lelah ingin segera istirahat.” Saka mengurai pelukannya kemudian naik ke atas kasur dan membiarkan Kinan mengganti perban di perutnya.Saka memejamkan mata dan lagi-lagi ucapan Fajar yang terakhir terngiang di telinga Saka. Apa dia begitu bodoh saat itu hingga tidak tahu apa yang dilakukan Laura di belakangnya? Apa Fajar berkata jujur kali ini atau sengaja membuat cerita bohong untuk menutupi kesalahannya? Saka tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah karena tokoh utama dalam semua kejadian itu sudah ti
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Kurir Pembawa Berita

“Ada yang ingin bertemu dengan Anda, Tuan,” ucap salah satu art kepada Saka.Sudah seminggu berselang dan kesehatan Saka sudah membaik bahkan lukanya juga sudah kering. Saka kembali beraktivitas seperti biasa. Pagi ini dia juga sedang bersiap makan pagi bersama Kinan dan kedua orang tuanya saat seorang art datang menghampirinya.“Siapa, Bi?” tanya Kinan.“Saya tidak tahu, Nyonya. Sepertinya hanya kurir yang mengantar sesuatu, tapi dia ingin memberikannya langsung ke Tuan Saka,” jelas art tersebut.“Ya sudah, biar aku terima. Mama dan Papa lanjutkan saja makan paginya.” Saka bangkit dan bergegas mengikuti art-nya. Namun, tanpa diketahui Saka, Kinan juga berdiri dan mengikutinya.Saka menoleh saat mendengar langkah mendekat ke arahnya. Dia langsung tersenyum saat melihat Kinan berjalan di belakangnya.“Sayang ... apa kamu sedang menjadi bayanganku saat ini?”Kinan tersenyum kem
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Memancing di Air Keruh

“Apa ponselnya mati?” tanya pria berkacamata yang duduk di depan Saka.Saka sengaja memanggil Ardi, salah satu teman kuliahnya yang ahli IT dan juga sering diminta bantuan oleh Saka.“Iya, dari tadi aku tidak bisa menghidupkannya,” ujar Saka sambil menyodorkan ponsel jadul pemberian Rima tadi.Ardi menerima dan mengamatinya sebentar. “Aku akan membawa dan memeriksanya.”Saka manggut-manggut mendengarnya. “Apa akan lama?”Ardi mengendikkan bahu sambil menatap ke arah Saka dengan kesal. “Kamu kebiasaan, deh. Selalu minta instan. Apa kamu tidak tahu pekerjaan IT bagaimana?”Saka hanya terkekeh mendengar keluh kesah Ardi. “Ya sudah terserah kamu. Kalau beres jangan lupa hubungi aku.”Ardi manggut-manggut. “Mungkin paling lama dua minggu dan paling cepat besok.”Saka kembali tertawa dan menggelengkan kepala. “Aku besok tidak bisa. Aku mau beran
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status