"Namanya Abidzar, sama seperti," "Sudah yaa, stop bahas namaku yang namanya Abidzar," larang Fariz. "Capa, kenapa begitu? Waktu ujian kamu juga melarang begitu, ada apa sih sebenarnya?" tanya Salma dengan berbisik. "Kita dengarkan nasihat Kyai dulu," ucap Fariz. "Iiih, alasan," rajuk Salma. Sempat-sempatnya, saat acara pernikahan pun Salma merajuk. Memang benar sih, saat itu Kyai Muwafiq akan memberi nasihat. Tapi, yang membuat Salma merajuk, Fariz selalu saja punya kesempatan untuk tidak memberitahu Salma soal hal tersebut. *** "Cama, ini malam pertama kamu di sini. Kamu mau apa?" tanya Fariz. "Capa, maksudnya dalam konteks apa?" tanya Salma pura-pura bodoh. "Segalanya dong, kamu tentuin, aku turutin." Fariz terlihat sangat bahagia. 'Fariz, enjoy saja ya, please jangan buru-buru. Aku ingin menata diri supaya benar-benar mencintai kamu tulus seperti kamu mencintaiku,' batin Salma tak berani mengungkap apa yang sebenarnya dia pikirkan. Mereka berdua terdiam. Fariz menunggu ha
Read more