All Chapters of Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Chapter 91 - Chapter 100

136 Chapters

BAB 91 Penyerangan

"Ah, berisik sekali," celetuk Permaisuri Wan. Ketika Permaisuri Wan mengatakan ini, suasana kembali menjadi hening. Bahkan Yezi dan Youzi tidak berani mengatakan apapun lagi."Seret dia. Aku tidak ingin melihatnya lagi"Dua orang penjaga yang pada awalnya menyeret tubuh Lizi, segera maju dan memegang masing-masing lengan Yezi. Mereka menyeret tubuhnya yang yang sudah lunglai.Xia Jianli benar-benar merasakan hatinya jatuh. Istana Kekaisaran benar-benar mengerikan. Para pelayan bahkan kehilangan nyawa mereka dengan mudah hanya karena mengejutkan seorang ratu."Sue'er," panggil Permaisuri Wan.Seorang pelayan maju dan memberi hormat ketika mendengar dirinya dipanggil. "Bawa pelayan itu ke halamanku. Aku masih membutuhkan seorang pelayan tingkat dua," kata Permaisuri Wan.Dia sebenarnya tidak membutuhkan pelayan lain. Namun dia hampir saja menghukum Lizi karena kecerobohannya. Demi menjaga reputasinya, dia harus bersikap murah hati.Di sisi lain, Lizi tertegun. Dia menjadi pelayan ting
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

BAB 92 Menyiapkan Keberangkatan

Langit masih gelap ketika Li Mei berjalan menghampiri dua buah gerbong kereta kuda yang terparkir di depan rumah. Satu kereta ditarik oleh Si Hitam sedangkan gerbong lainnya ditarik oleh Yin, kuda putih yang pernah diambil oleh Tan Heng dari para bandit terakhir kali. "Apakah semua barang sudah dimasukkan ke dalam gerbong?" tanya Li Mei seraya membuka tirai gerbong kereta kuda.Li Mei sangat cantik hari ini dengan hanfu sutera berwarna hijau muda. Tampak bordiran bunga berwarna-warni di tepian bajunya."Hampir semuanya, Kakak Ipar," jawab A Guo. "Di mana Yun?" tanya Li Mei."Kakak sedang menulis surat untuk Jenderal Besar Fu. Aku pikir dia akan mengirim Yun untuk memberi kabar kalau kita akan berangkat hari ini," jawab A Guo.Li Mei menganggukkan kepalanya perlahan tanda dia mengerti. Dia lalu menoleh ke arah aula rumahnya dan melihat ke arah Bai Chengxi, Bao Yiran dan beberapa orang lainnya yang berdiri seraya menatap ke arah mereka dengan tatapan sedih. Mereka semua berkumpul untu
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

BAB 93 Dia Datang

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Bai Mulin. Tatapannya begitu tajam dan dalam, membuat jantung Yu Mingmei berdebar tidak karuan.Yu Mingmei menundukkan kepalanya. Rona kemerahan merambati wajah dan telinganya. Dia tiba-tiba merasa malu dan tidak mengetahui dari mana keberaniannya tadi berasal.Bai Mulin melihat kepala tertunduk Yu Mingmei dan telinganya yang memerah. Namun, demi menjaga agar Yu Mingmei tidak bertambah malu, dia tidak mengatakan apapun. Dia hanya berdiri tidak bergeming dari tempatnya."Aku … ah, tidak. Lebih baik Kak Mulin yang mengatakannya terlebih dahulu," cicit Yu Mingmei pelan.Bai Mulin mengangkat kedua alisnya.Di era ini, wanita rata-rata akan menikah di usia 15 tahun. Ini adalah hal yang biasa terjadi. Dan di usia mereka sekarang, beberapa bahkan sudah bertunangan.Bai Mulin bukannya tidak melihat perasaan Yu Mingmei kepadanya. Selain itu, kepolosan dan sifat Yu Mingmei yang baik hati sudah lama menarik perhatiannya. Hanya saja, dia bukan jenis orang yan
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

BAB 94 Pertanda Buruk

Dua kereta kuda berjalan beriringan melewati jalan di tengah hutan pinus. Matahari hari ini bersinar cerah sehingga memberikan sedikit kehangatan di saat musim gugur seperti sekarang ini.“Apa kamu lapar? Sebaiknya kita berhenti sebentar untuk beristirahat. Lagi pula ini sudah hampir jam makan siang,” kata Bai Changyi seraya menatap Li Mei yang tampak kelelahan. Dia tidak menyalahkan Li Mei. Mereka sudah melakukan perjalanan selama dua minggu. Kereta kuda mereka berjalan sepanjang hari, dan mereka harus berkemah di alam liar pada saat malam hari tiba. Semua orang tentu saja merasa sangat kelelahan.“Ya, itu ide yang bagus. Lagi pula aku sudah lapar,” jawab Li Mei.Bai Changyi mengangguk ketika mendengar apa yang dikatakan Li Mei. Dia membuka tirai jendela dan melihat ke sekitar, lalu berkata kepada A Guo yang sedang mengendalikan kereta kuda, “A Guo, lebih baik cari tempat yang teduh. Kita akan berhenti sebentar untuk makan siang.”“Baik, Kak!” ja
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

BAB 95 Kekhawatiran Li Mei

“Berlumuran darah?” Bai Changyi tertegun ketika mendengar perkataan Li Mei.“Ya,” jawab Li Mei. Dia segera memundurkan wajahnya agar bisa menatap wajah Bai Changyi dan melihat ekspresi wajahnya, “apakah menurutmu ini pertanda buruk?”Bai Changyi memiringkan kepalanya, lalu menggeleng pelan, “entahlah.”Setelah beberapa saat dia menyunggingkan sebuah senyuman lembut di wajahnya lalu mengelus pelan kepala Li Mei, “sudahlah, tidak perlu kamu pikirkan. Percayalah, aku akan baik-baik saja.”Li Mei menatap wajah Bai Changyi selama beberapa saat. Setelah beberapa saat, dia hanya bisa menghela nafas panjang, “baiklah. Berjanjilah padaku untuk selalu menjaga dirimu. Aku tidak ingin terjadi sesuatu apapun padamu.”Bai Changyi mencubit pelan dagu Li Mei dan berbisik, “tentu saja.”“Kak …” Nuannuan hendak memanggil Li Mei dan Bai Changyi agar keduanya bergabung bersama mereka memanggang hasil buruan. Namun ketika dia tiba dan melihat keduanya, wajah Nuannuan mau tidak mau langsung bersemu merah.
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

BAB 96 Serigala Kuno

“Apa yang sedang kalian lakukan di pinggiran hutan seperti ini? Apakah kalian belum mendengar apa yang terjadi di sekitar sini akhir-akhir ini?” tanya salah satu tentara tiba-tiba.Bai Changyi lah yang pertama kali bangkit dari duduknya dan menangkupkan tangannya ke arah para tentara, “salam, Tuan. Kami semua berasal dari Kabupaten Jinxi, dan ini pertama kalinya kami melewati daerah ini. Jadi kami belum mendengar rumor apapun. Apakah Tuan-tuan sekalian bersedia memberitahu kami apa yang terjadi?”Salah satu tentara segera mengangguk, “tentu saja. Lebih baik kalian segera pergi meninggalkan tempat ini. Ada sekawanan serigala yang memburu manusia. Mereka bahkan berani memasuki Kota Shuixian untuk menculik manusia.”Wajah Li Mei dan yang lainnya memucat ketika mendengar apa yang dikatakan tentara itu.Sial! Ternyata apa yang mereka takutkan benar-benar menjadi kenyataan.“Ya, mereka juga banyak memburu orang-orang yang melewati daerah ini. Cepat bereskan barang-barang kalian dan pergi da
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

BAB 97 Nama Yang Tidak Cocok

“Xiao Lang!”Suara panggilan Bai Changyi mengalihkan perhatian seluruh serigala yang berada di tempat itu. Mereka menoleh dan menatap dua orang manusia yang berada tidak jauh dari lokasi mereka.Bai Changyi dan Bai Mulin terlihat gugup ketika menyadari banyaknya serigala yang mengelilingi Xiao Lang. Keduanya segera mengangkat pedang mereka dan memasang posisi siap bertarung.Xiao Lang segera berlari dan berdiri di depan Bai Changyi dan Bai Mulin. Dia menggeram seraya memperlihatkan giginya, memberi peringatan kalau tidak ada yang boleh menyentuh keluarga manusianya.Kawanan serigala tertegun untuk beberapa saat ketika melihat pemandangan tidak biasa di hadapan mereka ini. Apa ini? Bagaimana bisa keturunan Serigala Kuno Yang Agung menjadi anjing peliharaan manusia? Apakah mereka sedang berhalusinasi?Tapi tidak. Apa yang mereka lihat saat ini bukanlah sebuah halusinasi tapi kenyataan.Pemimpin serigala mendengus dingin ketika meli
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

BAB 98 Kota Barat Laut

A Guo menarik tali kekang Si Hitam untuk memelankan langkahnya. Bai Changyi membuka tirai kereta dan melihat ke arah gerbang Kota Barat Laut. Berbeda dengan gerbang kota pada umumnya, gerbang Kota Barat Laut terlihat sangat kokoh dan besar. Hanya dalam sekali pandang, orang-orang akan langsung memahami kalau kota itu adalah pusat kemiliteran.Kota Barat Laut terletak di lereng gunung dan tidak jauh dari bibir pantai. Membutuhkan waktu satu batang dupa saja untuk sampai ke kawasan pantai. Kota Barat Laut bertanggung jawab untuk menjaga daratan serta wilayah laut milik Kekaisaran Xing. Dan di sini jugalah kota tempat keluarga Adipati Qiang berkuasa.Sayangnya, mendampingi Kaisar bagaikan mendampingi seekor harimau. Kaisar sangat takut kalau keluarga Adipati Qiang akan menentangnya. Itulah mengapa Kaisar akan mempersulit keluarga Adipati Qiang dari balik layar."Apa kepentingan kalian di sini?" tanya petugas penjaga gerbang ketika mereka menghentikan kereta yang ditumpangi Bai Changyi da
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

BAB 99 Peliharaan Dewa Obat

"Biarkan mereka masuk! Aku yang memberinya izin untuk membawa serigala itu datang ke sini!" Suara Fu Xingshen yang dingin tiba-tiba terdengar dan membuat suasana seketika menjadi hening."Jenderal Besar Fu." Li Mei dan semua orang yang ada di sana segera menangkupkan tangan mereka untuk memberi hormat begitu mereka melihat sosok berwibawa itu.Fu Xingshen melihat ke arah Bai Changyi dan rombongannya. Dia sedikit tertegun ketika melihat Xiao Lang. Pantas saja semua orang terlihat sangat ketakutan. Itu tidak dapat disalahkan. Namun dia segera mendapatkan kembali ketenangannya dalam sekejap. Fu Xingshen mengangguk lalu mempersilahkan tamunya untuk masuk, "masuklah."Bai Changyi dan yang lainnya kembali mengucapkan terima kasih kepada petugas penjaga gerbang yang mengantarkan mereka sebelum pada akhirnya mereka mengikuti Fu Xingshen masuk ke dalam kediaman Adipati Qiang.Meskipun merupakan kediaman seorang adipati, rumah Fu Xingshen tidak terlihat mewah. Meskipun sangat luas, rumah itu ta
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

BAB 100 Kecurigaan Fu Xingshen

"Apa yang kamu lihat?" suara Bai Changyi terdengar serak. Dia baru saja bangun dari tidurnya dan hal pertama yang dilihatnya adalah kedua bola mata istrinya yang sedang menatapnya."Kamu sudah bangun?" tanya Li Mei terdengar senang."Apakah kamu sangat senang melihatku bangun?" goda Bai Changyi."Tidak. Aku hanya tidak bisa bergerak karena kamu memelukku terlalu erat," jawab Li Mei dengan polosnya.Bai Changyi tertegun dan merasa sedikit terluka ketika mendengar jawaban Li Mei. Li Mei tertawa ketika melihat perubahan raut wajah suaminya yang berubah murung. "Ha! Ha! Ha! Aku hanya bercanda. Tentu saja aku senang melihatmu bangun. Aku sudah menantikanmu dan merasa sangat kesepian semenjak tadi."Namun, tawa Li Mei seketika berhenti ketika tiba-tiba saja tubuh Bai Changyi sudah berada di atas tubuhnya seraya tersenyum nakal, "ternyata istriku sedang menggodaku.""Ah, ya. Aku hanya bercanda," jawab Li Mei tegang."Apakah kamu tidak belajar dari pengalamanmu tadi malam? Apakah kamu ingin a
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status