All Chapters of Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Chapter 101 - Chapter 110

136 Chapters

BAB 101 Peringatan

“Bagaimana menurut Kakak Ipar?” tanya A Guo dengan ekspresi bangga di wajahnya. “Aku berusaha sangat keras untuk mendapatkan tempat yang sesuai dengan keinginan Kakak Ipar.”Li Mei menatap bangunan lantai tiga yang ada di hadapannya. Bangunan itu terhitung masih baru. Sebelumnya bangunan itu adalah sebuah restoran yang cukup besar di Kota Barat Laut. Namun karena pemilik sebelumnya sangat suka bermain judi, dia akhirnya harus menjual restoran ini untuk melunasi hutang-hutangnya kepada lintah darat.“A Guo, kamu memang yang terbaik!” puji Li Mei seraya mengacungkan kedua jempolnya.“Yang terbaik?” Suara dingin Bai Changyi tiba-tiba terdengar dan membuat A Guo sedikit bergidik.“Kakak, Kakak Ipar hanya bercanda. Aku jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan Kakak.” Entah mengapa A Guo merasa dirinya harus segera menyelamatkan dirinya.Bai Changyi terkekeh pelan ketika melihat reaksi A Guo, “aku tahu. Aku hanya bercanda.” Dia lalu menoleh dan melihat ke arah Li Mei, “ayo kita masuk dan mel
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more

BAB 102 Wang Fen

Wang Fen menatap tarian erotis yang tersuguh di depan matanya dengan tatapan penuh hasrat. Gejolak nafsu mulai menguasai dirinya. Dia memang langganan tetap rumah bordil Tianhua, rumah bordil terbesar di Ibukota Kekaisaran Xing. Dia bahkan memiliki sebuah ruangan pribadi di sini. Itulah mengapa dia bebas keluar masuk tanpa takut diketahui.Gadis penari itu meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti alunan lagu. Dia berharap tariannya akan dapat membangkitkan hasrat Sang Putra Mahkota. Dia sudah melayani banyak lelaki, jadi dia bisa menangkap makna di balik tatapan Wang Fen yang semakin menggelap.“Kemarilah,” kata Wang Fen seraya melambaikan tangannya kepada gadis penari itu agar segera mendekati dirinya.Suara musik seketika berhenti. Gadis penari itu berjalan seraya melemparkan senyuman menggodanya kepada Wang Fen. Dia senang karena langkah pertamanya telah berhasil.Wang Fen menatap gadis di depannya. Meskipun dia tidak secantik Li Mei ataupun Xiang Qian, namun gadis ini masih termasuk seo
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

BAB 103 Hiasan Utama

"Qian'er, aku hanya tidak melihatmu selama beberapa hari, namun kamu semakin bertambah cantik," puji Wang Fen seraya tersenyum lembut.Wajah Xiang Qian seketika bersemu merah ketika mendengar pujian yang dilontarkan oleh kekasihnya. Siapa yang tidak merasa senang bila dipuji oleh seseorang yang disukai? Wang Fen adalah laki-laki yang Xiang Qian idam-idamkan selama ini. Dia juga tidak peduli bila tangannya berlumuran darah agar bisa mendapatkannya, bahkan bila itu darah dari sahabatnya sendiri."Yang Mulia, kamu terlalu memujiku," jawab Xiang Qian malu-malu.Wang Fen tidak menjawab, dia hanya melemparkan senyuman lembut kepada Xiang Qian.Xiang Shing dan Gouw Hien saling melirik dan melemparkan senyuman puas. Mereka sangat senang karena Wang Fen memperlakukan putri mereka dengan sangat baik."Yang Mulia, silahkan duduk. Sarapan akan disediakan sebentar lagi," kata Xiang Shing mempersilahkan Wang Fen untuk duduk.Wang Fen duduk di sebelah Xiang Qian dan segera saja sarapan ditata dengan
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

BAB 104 Komandan Bai

Fu Xingshen berdiri di atas panggung. Dia melayangkan pandangannya, menatap seribu lima ratus orang calon Tentara Emas yang mengikuti ujian. Di depan mereka, tergeletak berbagai macam hewan buruan hasil perburuan para calon Tentara Emas.Sudut mulut Fu Xingshen sedikit terangkat. Tidak sedikit dari calon Tentara Emas yang terluka, namun tidak ada satu orangpun yang dari mereka yang kehilangan nyawa. Bagaimanapun mereka hanya memilih orang-orang yang memiliki kemampuan. Sayang sekali, mereka harus memilih seribu orang terbaik saja.Orang-orang di luar hanya mengetahui kalau Fu Xingshen mengirim calon Tentara Emas ke Gunung Huangye. Namun pada kenyataannya, dia mengirim mereka menuju tiga gunung yang ada di wilayah kekuasaan Kota Barat Laut. Itu dimaksudkan untuk memperluas arena perburuan. Ketiga gunung ini adalah Gunung Huangye, Gunung Exingde, dan Gunung Heian. Ketiga gunung ini selalu dipenuhi hewan buas.Fu Xingshen sudah lama memiliki gagasan untuk membentuk Tentara Emas. Hanya sa
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

BAB 105 Restoran Malatang

“Silahkan masuk! Baru saja dibuka, Restoran Malatang!” Suara Nuannuan bergema di depan Restoran Malatang, menarik para pejalan kaki yang sedang lewat.Beberapa orang yang lewat merasa penasaran lalu mulai berkumpul mengerumuninya.“Nona, apa yang kamu jual? ”tanya seorang wanita yang menggunakan riasan tebal.“Ya, apa itu Malatang?” tanya suara lainnya.“Ah, Kakak Perempuan, kamu sangat cantik! Masuk dan cicipilah hidangan kami. Malatang adalah hidangan istimewa. Itu memiliki kuah yang pedas dan panas, Kamu bisa mencelupkan daging dan sayuran ke dalamnya. Aku yakin Malatang akan menggugah seleramu dan sangat cocok di cuaca dingin seperti ini,” jawab Nuannuan. Dia lalu segera menambahkan, “ah ya, kata Kakakku, bagi siapa saja yang datang untuk makan hari ini boleh membayar separuh harga saja!"“Potongan separuh harga? Benarkah?” Terdengar suara seorang pria yang bersemangat di antara kerumunan. Siapa yang tidak bersemangat ketika mendengar
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

BAB 106 Diawasi

"Jenderal Besar Fu, selamat datang di Restoran Malatang. Sebuah kehormatan bagi kami," sapa Li Mei begitu melihat Fu Xingshen berjalan memasuki restoran diikuti oleh beberapa orang di belakangnya. Termasuk di antaranya terlihat Bai Changyi dan Bai Mulin di antara rombongan itu.Semua orang yang berada di dalam restoran menoleh dan terkejut dengan kedatangan Fu Xingshen. Siapa yang tidak mengenal Adipati Qiang, Sang Penguasa Kota Barat Laut?Fu Xingshen menoleh dan menatap ke arah Li Mei, lalu mengangguk pelan, "Li Mei, kamu terlalu sungkan."Li Mei tersenyum. Dia merasa senang dengan kedatangan Fu Xingshen hari ini. Sudah dapat dipastikan, Restoran Malatang akan mulai dikenal di kalangan para bangsawan. Para bangsawan itu pasti akan datang berbondong-bondong ke tempat ini."Aku sudah meminta seseorang untuk menyiapkan sebuah ruangan pribadi di lantai 3 sehingga kita semua bisa bebas berbicara. Silahkan ikuti aku," kata Li Mei.Li Mei berjalan memimpin Fu Xingshen, Fu Yi, Bai Changyi d
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

BAB 107 Bukankah Kita Keluarga?

"Makanlah! Aku baru saja membelinya di toko sana. Roti isi daging dari toko ini terkenal enak, ini masih hangat," kata Li Xue seraya mengulurkan roti isi daging itu ke hadapan Lou Jierui.Lou Jierui tertegun. Dia menatap anak laki-laki yang ada di hadapannya. Sepertinya mereka memiliki usia yang sama. Setelah beberapa saat, dia menurunkan pandangannya. Matanya tidak bisa lepas dari roti isi daging yang ada dihadapannya. Itu sangat besar dan harum!Lou Jierui menelan ludahnya, namun dia merasa ragu. Dia takut ayah dari anak di hadapannya akan marah dan mengusirnya. Dia menoleh ke dalam dan melihat orang yang dimaksud ternyata sedang menatapnya.Lou Jierui merasa tegang. Namun, pria itu malah tersenyum dan mengangguk kepadanya. Barulah saat itu Lou Jierui mau menerima roti isi daging pemberian Li Xue.Lou Jierui meneteskan air mata dan memakan roti isi daging itu dengan rakus. Ini adalah makanan terenak yang pernah dia makan seumur hidupnya. Lie Xue tersenyum, duduk di sebelahnya lalu
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

BAB 108 Bersama Si Kuda Kecil

"Apa yang kamu pikirkan, Xue? Bukankah kita keluarga? Kita tumbuh bersama, kamu tahu bagaimana aku. Kamu benar-benar terlalu berpikir berlebihan," kata Lou Jierui seraya terkekeh.Li Xue menatap mata Lou Jierui yang terlihat sangat tulus. Dia lalu menghela nafas panjang. Ya, Lou Jierui benar. Mereka adalah keluarga. Dan dia bersyukur memiliki keluarga seperti Lou Jierui yang selalu mendukungnya."Kalau begitu, aku akan merepotkanmu. Kami pergi sekarang," kata Li Xue."Berhati-hatilah," pesan Lou Jierui. "Aku tidak akan mengantarkanmu sampai ke belakang. Akan sangat mencurigakan bila seseorang melihat tuan rumah mengirim pelayan mereka pergi. Pergilah, kami akan menunggu kalian kembali ke sini."Li Xue mengangguk, dia melemparkan senyuman penuh rasa terima kasih kepada Lou Jierui. Setelah itu, dia keluar bersama istri dan anaknya yang mengikutinya di belakangnya. Ketiganya berjalan hingga kandang kuda di bagian belakang rumah. Seorang pemuda terlihat berdiri di samping gerbong. Dia t
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

BAB 109 Keluarga

"Ayah! Ibu! Kakak!" Li Mei berlari masuk ke dalam kediamannya seraya berteriak. Meskipun dia bukan pemilik asli tubuh ini, entah mengapa dia bisa merasakan perasaan rindu yang teramat sangat ketika mendengar bahwa keluarganya sudah tiba di rumah mereka. Seorang wanita berdiri seketika dari duduknya mendengar suara Li Mei. Air mata bahagia langsung membasahi pipinya ketika melihat sosok Li Mei yang berlari mendekat, "Meimei, Putriku!"Chou Xianlun memeluk Li Mei. Dia tidak bisa membendung tangisnya ketika akhirnya bisa merasakan hangat tubuh putrinya lagi.Li Mei juga tidak bisa menahan air matanya. Dia menangis seperti seorang anak kecil di dalam pelukan ibunya. Di kehidupan sebelumnya, dia kehilangan kedua orang tuanya ketika dia masih kecil. Kenangan tentang orang tuanya tidak banyak yang tersisa. Li Mei hanya bisa merasakan kasih sayang kakeknya.Kini, di dunia ini, dia memiliki seorang ayah, ibu bahkan seorang kakak yang sangat menyayanginya. Bagaimana mungkin dia tidak bahagia?
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

BAB 110 Fu Yi Terluka

Li Mei berdiri bersama suami dan keluarganya di depan Restoran Malatang. Nuannuan, A Guo dan Xiaoma berdiri di belakang mereka. Pada mulanya, ketiganya menolak ikut ketika Li Mei mengajak mereka untuk makan siang bersama. Mereka tidak ingin mengganggu momen bahagia keluarga Li Mei. Namun Li Mei bersikeras agar mereka ikut. Pada akhirnya, mereka ikut dengan sedikit enggan.Li Xue, Chou Xianlun dan Li Jiang kembali menatap Li Mei dan Bai Changyi dengan tatapan bangga. Mereka sudah pernah mendengar dari Li Xue bagaimana kehidupan Li Mei dan Bai Changyi sebelumnya. Pasti sangat tidak mudah untuk bisa mencapai ke titik dimana mereka sekarang berada."Ayo kita masuk," ajak Li Mei seraya menggandeng Chou Xianlun dengan manja."Baiklah, baiklah," jawab Chou Xianlun.Mereka semua masuk dan segera seorang pelayan datang menghampiri mereka."Nyonya, ruangan pribadi telah disiapkan," kata pelayan itu penuh hormat."Terima kasih," jawab Li Mei seraya mengangguk. Mereka mengikuti pelayan itu menuj
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status