Share

BAB 98 Kota Barat Laut

Author: Summer Rain
last update Last Updated: 2023-06-11 22:16:49

A Guo menarik tali kekang Si Hitam untuk memelankan langkahnya. Bai Changyi membuka tirai kereta dan melihat ke arah gerbang Kota Barat Laut. Berbeda dengan gerbang kota pada umumnya, gerbang Kota Barat Laut terlihat sangat kokoh dan besar. Hanya dalam sekali pandang, orang-orang akan langsung memahami kalau kota itu adalah pusat kemiliteran.

Kota Barat Laut terletak di lereng gunung dan tidak jauh dari bibir pantai. Membutuhkan waktu satu batang dupa saja untuk sampai ke kawasan pantai. Kota Barat Laut bertanggung jawab untuk menjaga daratan serta wilayah laut milik Kekaisaran Xing. Dan di sini jugalah kota tempat keluarga Adipati Qiang berkuasa.

Sayangnya, mendampingi Kaisar bagaikan mendampingi seekor harimau. Kaisar sangat takut kalau keluarga Adipati Qiang akan menentangnya. Itulah mengapa Kaisar akan mempersulit keluarga Adipati Qiang dari balik layar.

"Apa kepentingan kalian di sini?" tanya petugas penjaga gerbang ketika mereka menghentikan kereta yang ditumpangi Bai Changyi da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
alfira ananda
keren xiao lang
goodnovel comment avatar
Sriwulan Ningsih
bahagia sekali aku, ternyata cerita mei mei blm selesai. makasi thor.............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 99 Peliharaan Dewa Obat

    "Biarkan mereka masuk! Aku yang memberinya izin untuk membawa serigala itu datang ke sini!" Suara Fu Xingshen yang dingin tiba-tiba terdengar dan membuat suasana seketika menjadi hening."Jenderal Besar Fu." Li Mei dan semua orang yang ada di sana segera menangkupkan tangan mereka untuk memberi hormat begitu mereka melihat sosok berwibawa itu.Fu Xingshen melihat ke arah Bai Changyi dan rombongannya. Dia sedikit tertegun ketika melihat Xiao Lang. Pantas saja semua orang terlihat sangat ketakutan. Itu tidak dapat disalahkan. Namun dia segera mendapatkan kembali ketenangannya dalam sekejap. Fu Xingshen mengangguk lalu mempersilahkan tamunya untuk masuk, "masuklah."Bai Changyi dan yang lainnya kembali mengucapkan terima kasih kepada petugas penjaga gerbang yang mengantarkan mereka sebelum pada akhirnya mereka mengikuti Fu Xingshen masuk ke dalam kediaman Adipati Qiang.Meskipun merupakan kediaman seorang adipati, rumah Fu Xingshen tidak terlihat mewah. Meskipun sangat luas, rumah itu ta

    Last Updated : 2023-06-13
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 100 Kecurigaan Fu Xingshen

    "Apa yang kamu lihat?" suara Bai Changyi terdengar serak. Dia baru saja bangun dari tidurnya dan hal pertama yang dilihatnya adalah kedua bola mata istrinya yang sedang menatapnya."Kamu sudah bangun?" tanya Li Mei terdengar senang."Apakah kamu sangat senang melihatku bangun?" goda Bai Changyi."Tidak. Aku hanya tidak bisa bergerak karena kamu memelukku terlalu erat," jawab Li Mei dengan polosnya.Bai Changyi tertegun dan merasa sedikit terluka ketika mendengar jawaban Li Mei. Li Mei tertawa ketika melihat perubahan raut wajah suaminya yang berubah murung. "Ha! Ha! Ha! Aku hanya bercanda. Tentu saja aku senang melihatmu bangun. Aku sudah menantikanmu dan merasa sangat kesepian semenjak tadi."Namun, tawa Li Mei seketika berhenti ketika tiba-tiba saja tubuh Bai Changyi sudah berada di atas tubuhnya seraya tersenyum nakal, "ternyata istriku sedang menggodaku.""Ah, ya. Aku hanya bercanda," jawab Li Mei tegang."Apakah kamu tidak belajar dari pengalamanmu tadi malam? Apakah kamu ingin a

    Last Updated : 2023-06-14
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 101 Peringatan

    “Bagaimana menurut Kakak Ipar?” tanya A Guo dengan ekspresi bangga di wajahnya. “Aku berusaha sangat keras untuk mendapatkan tempat yang sesuai dengan keinginan Kakak Ipar.”Li Mei menatap bangunan lantai tiga yang ada di hadapannya. Bangunan itu terhitung masih baru. Sebelumnya bangunan itu adalah sebuah restoran yang cukup besar di Kota Barat Laut. Namun karena pemilik sebelumnya sangat suka bermain judi, dia akhirnya harus menjual restoran ini untuk melunasi hutang-hutangnya kepada lintah darat.“A Guo, kamu memang yang terbaik!” puji Li Mei seraya mengacungkan kedua jempolnya.“Yang terbaik?” Suara dingin Bai Changyi tiba-tiba terdengar dan membuat A Guo sedikit bergidik.“Kakak, Kakak Ipar hanya bercanda. Aku jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan Kakak.” Entah mengapa A Guo merasa dirinya harus segera menyelamatkan dirinya.Bai Changyi terkekeh pelan ketika melihat reaksi A Guo, “aku tahu. Aku hanya bercanda.” Dia lalu menoleh dan melihat ke arah Li Mei, “ayo kita masuk dan mel

    Last Updated : 2023-06-16
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 102 Wang Fen

    Wang Fen menatap tarian erotis yang tersuguh di depan matanya dengan tatapan penuh hasrat. Gejolak nafsu mulai menguasai dirinya. Dia memang langganan tetap rumah bordil Tianhua, rumah bordil terbesar di Ibukota Kekaisaran Xing. Dia bahkan memiliki sebuah ruangan pribadi di sini. Itulah mengapa dia bebas keluar masuk tanpa takut diketahui.Gadis penari itu meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti alunan lagu. Dia berharap tariannya akan dapat membangkitkan hasrat Sang Putra Mahkota. Dia sudah melayani banyak lelaki, jadi dia bisa menangkap makna di balik tatapan Wang Fen yang semakin menggelap.“Kemarilah,” kata Wang Fen seraya melambaikan tangannya kepada gadis penari itu agar segera mendekati dirinya.Suara musik seketika berhenti. Gadis penari itu berjalan seraya melemparkan senyuman menggodanya kepada Wang Fen. Dia senang karena langkah pertamanya telah berhasil.Wang Fen menatap gadis di depannya. Meskipun dia tidak secantik Li Mei ataupun Xiang Qian, namun gadis ini masih termasuk seo

    Last Updated : 2023-06-18
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 103 Hiasan Utama

    "Qian'er, aku hanya tidak melihatmu selama beberapa hari, namun kamu semakin bertambah cantik," puji Wang Fen seraya tersenyum lembut.Wajah Xiang Qian seketika bersemu merah ketika mendengar pujian yang dilontarkan oleh kekasihnya. Siapa yang tidak merasa senang bila dipuji oleh seseorang yang disukai? Wang Fen adalah laki-laki yang Xiang Qian idam-idamkan selama ini. Dia juga tidak peduli bila tangannya berlumuran darah agar bisa mendapatkannya, bahkan bila itu darah dari sahabatnya sendiri."Yang Mulia, kamu terlalu memujiku," jawab Xiang Qian malu-malu.Wang Fen tidak menjawab, dia hanya melemparkan senyuman lembut kepada Xiang Qian.Xiang Shing dan Gouw Hien saling melirik dan melemparkan senyuman puas. Mereka sangat senang karena Wang Fen memperlakukan putri mereka dengan sangat baik."Yang Mulia, silahkan duduk. Sarapan akan disediakan sebentar lagi," kata Xiang Shing mempersilahkan Wang Fen untuk duduk.Wang Fen duduk di sebelah Xiang Qian dan segera saja sarapan ditata dengan

    Last Updated : 2023-06-20
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 104 Komandan Bai

    Fu Xingshen berdiri di atas panggung. Dia melayangkan pandangannya, menatap seribu lima ratus orang calon Tentara Emas yang mengikuti ujian. Di depan mereka, tergeletak berbagai macam hewan buruan hasil perburuan para calon Tentara Emas.Sudut mulut Fu Xingshen sedikit terangkat. Tidak sedikit dari calon Tentara Emas yang terluka, namun tidak ada satu orangpun yang dari mereka yang kehilangan nyawa. Bagaimanapun mereka hanya memilih orang-orang yang memiliki kemampuan. Sayang sekali, mereka harus memilih seribu orang terbaik saja.Orang-orang di luar hanya mengetahui kalau Fu Xingshen mengirim calon Tentara Emas ke Gunung Huangye. Namun pada kenyataannya, dia mengirim mereka menuju tiga gunung yang ada di wilayah kekuasaan Kota Barat Laut. Itu dimaksudkan untuk memperluas arena perburuan. Ketiga gunung ini adalah Gunung Huangye, Gunung Exingde, dan Gunung Heian. Ketiga gunung ini selalu dipenuhi hewan buas.Fu Xingshen sudah lama memiliki gagasan untuk membentuk Tentara Emas. Hanya sa

    Last Updated : 2023-06-22
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 105 Restoran Malatang

    “Silahkan masuk! Baru saja dibuka, Restoran Malatang!” Suara Nuannuan bergema di depan Restoran Malatang, menarik para pejalan kaki yang sedang lewat.Beberapa orang yang lewat merasa penasaran lalu mulai berkumpul mengerumuninya.“Nona, apa yang kamu jual? ”tanya seorang wanita yang menggunakan riasan tebal.“Ya, apa itu Malatang?” tanya suara lainnya.“Ah, Kakak Perempuan, kamu sangat cantik! Masuk dan cicipilah hidangan kami. Malatang adalah hidangan istimewa. Itu memiliki kuah yang pedas dan panas, Kamu bisa mencelupkan daging dan sayuran ke dalamnya. Aku yakin Malatang akan menggugah seleramu dan sangat cocok di cuaca dingin seperti ini,” jawab Nuannuan. Dia lalu segera menambahkan, “ah ya, kata Kakakku, bagi siapa saja yang datang untuk makan hari ini boleh membayar separuh harga saja!"“Potongan separuh harga? Benarkah?” Terdengar suara seorang pria yang bersemangat di antara kerumunan. Siapa yang tidak bersemangat ketika mendengar

    Last Updated : 2023-06-23
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 106 Diawasi

    "Jenderal Besar Fu, selamat datang di Restoran Malatang. Sebuah kehormatan bagi kami," sapa Li Mei begitu melihat Fu Xingshen berjalan memasuki restoran diikuti oleh beberapa orang di belakangnya. Termasuk di antaranya terlihat Bai Changyi dan Bai Mulin di antara rombongan itu.Semua orang yang berada di dalam restoran menoleh dan terkejut dengan kedatangan Fu Xingshen. Siapa yang tidak mengenal Adipati Qiang, Sang Penguasa Kota Barat Laut?Fu Xingshen menoleh dan menatap ke arah Li Mei, lalu mengangguk pelan, "Li Mei, kamu terlalu sungkan."Li Mei tersenyum. Dia merasa senang dengan kedatangan Fu Xingshen hari ini. Sudah dapat dipastikan, Restoran Malatang akan mulai dikenal di kalangan para bangsawan. Para bangsawan itu pasti akan datang berbondong-bondong ke tempat ini."Aku sudah meminta seseorang untuk menyiapkan sebuah ruangan pribadi di lantai 3 sehingga kita semua bisa bebas berbicara. Silahkan ikuti aku," kata Li Mei.Li Mei berjalan memimpin Fu Xingshen, Fu Yi, Bai Changyi d

    Last Updated : 2023-06-24

Latest chapter

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 6 - End

    "Apa yang kamu maksud dengan 'ini'?" tanya Fu Lian santai."Lian'er, kamu tahu apa maksudku," jawab Wang Gongfai kesal. "Kabar sebesar ini, bagaimana aku tidak bisa mengetahuinya?"Fu Lian akhirnya berhenti berpura-pura. Dia menatap Wang Gongfai dengan wajah cemberut, "kamu sudah tahu aku menginginkan ini sejak lama, mengapa kamu tidak bisa mendukungku?"Wang Gongfai terpana dengan perkataan Fu Lian. Calon istrinya akan pergi untuk berperang, bagaimana dia akan mendukungnya?"Apa kamu bodoh? Bagaimana aku bisa melepaskanmu untuk pergi berperang?" tanya Wang Gongfai dengan 2 alis terangkat."Apa yang kamu khawatirkan? Semuanya akan baik-baik saja," kata Fu Lian mencoba menenangkannya."Lian'er." Wang Gongfai menarik tangan Fu Lian dan menariknya menjauh. Dia tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian para pengawal yang ada di sekitar.Dun Ming berlari mengikuti di belakang mereka. Dia tidak menyangka Wang Gongfai akan berhenti tiba-tiba hingga membuatnya menabraknya."Yang Mulia, maafka

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 5

    "Apa benar kamu Pangeran Pertama?" tanya Fu Lian ragu."Tentu saja! Untuk apa aku berbohong?" celetuk Wang Gongfai kesal.Fu Lian menatap Wang Gongfai selama beberapa saat lalu menganggukkan kepalanya, "baiklah. Aku akan mengantarmu.""Bagus, bagus," kata Wang Gongfai senang. Dia lalu berjalan di samping Fu Lian dan mengikuti langkahnya. Dia berkali-kali mencuri pandang ke arah Fu Lian."Berhenti menatapku," kata Fu Lian kesal.Wang Gongfai hanya menggaruk pelan kepalanya yang tidak terasa gatal. Dia hanya mengagumi kecantikan Fu Lian, mengapa dia harus merasa terganggu?Sesosok tubuh besar berwarna putih tiba-tiba mendarat di depan keduanya. Senyuman mengembang di wajah Fu Lian sedangkan Wang Gongfai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya."Xiao Lang!" Fu Lian bergegas menubruk tubuh besar Xiao Lang."Wow! Apakah dia benar-benar Xiao Lang?" Wang Gongfai merasa sangat k

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 4

    Kediaman Adipati Qiang terlihat begitu meriah hari ini. Beberapa tamu undangan berjalan memasuki kediaman Adipati Qiang dengan pakaian terbaiknya.Li Mei terlihat cantik dengan balutan hanfu berwarna biru tua. Tidak jauh darinya, terlihat Fu Changyi yang menggunakan baju dengan warna senada. Fu Xingshen yang berada di sebelah Fu Changyi juga terlihat menggunakan baju berwarna biru gelap. Ketiganya terlihat sibuk menyambut para tamu.Hari ini mereka sedang merayakan hari ulang tahun Fu Lian dan Fu Huanran yang ke-10. Tidak ada seorangpun tamu yang tidak datang. Mereka semua ingin menjalin hubungan yang baik dengan keluarga Adipati Qiang.Tiba-tiba, Li Mei melihat Nuannuan berjalan dengan panik ke arahnya. Dia segera menoleh ke beberapa orang tamu wanita yang sedang mengelilinginya, "Nyonya-nyonya, maafkan aku. Aku harus pergi untuk melihat persiapan Putriku.""Tidak apa-apa, kamu tidak perlu tergesa-gesa," kata Nyonya Lin, istri Perdana Menteri Yan."Kami tahu betapa repotnya mempersia

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 3

    8 orang preman mengelilingi 3 orang anak kecil. Fu Huanran merasa sangat ketakutan, dia hampir menangis.Fu Lian menggertakkan giginya, "minggir! Apa kalian tidak takut seseorang akan datang dan menghukum kalian?"Kedelapan preman itu saling memandang ketika mendengar perkataan Fu Lian lalu tertawa terbahak-bahak. Setelah beberapa saat, Erzhu berkata pada mereka, "siapa yang akan menemukan kami? Tidak akan ada yang tahu!"Tiba-tiba Fu Lian menerjang ke arah Erzhu. Dia mengangkat kakinya tinggi lalu menendang tepat di titik vital Erzhu.Kedua mata Erzhu membola sempurna saat suara lengkingan terdengar dari mulutnya, "ah!"Ketujuh orang lainnya langsung memegangi alat vital mereka masing-masing dan menatap Erzhu dengan ngeri. Mereka yakin itu pasti sangat menyakitkan. Atau bahkan mungkin, hancur? Baiklah, sepertinya mereka harus membuat acara perpisahan yang layak untuk masa depan Erzhu yang baru saja hilang."Anak kecil brengsek!" Dafu, yang sebelumnya dipanggil dengan sebutan kakak ke

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 2

    "Aku sudah kenyang!" kata Fu Lian. Dia mendorong mangkuknya yang sudah kosong menjauh."Aku juga sudah selesai," kata Fu Huanran. "Kalau begitu ayo kita pulang."Ketiganya meninggalkan meja dan pergi menghampiri Ming Feng, "Paman Ming, kami sudah selesai." Setelah itu, Fu Lian mengeluarkan. 1 tael perak lalu memberikannya kepada Ming Feng."Sudah selesai? Apa kalian akan langsung pulang?" tanya Ming Feng khawatir. Dia melihat ke arah jalanan tapi tidak bisa menemukan Ming Shao."Ya, Paman. Kamu tidak perlu khawatir," kata Fu Lian seraya tersenyum manis."Tunggu sebentar, biar aku memberimu kembaliannya," kata Ming Feng. Dia berencana mengulur-ngulur waktu hingga seseorang dari kediaman Adipati Qiang datang."Tidak perlu. Paman bisa menyimpannya," kata Fu Lian. Dia segera berbalik lalu menyeret kedua saudaranya pergi."Ah, ah, bagaimana bisa seperti itu?" tanya Ming Feng panik. Dia hendak mengejar ketiga anak itu, namun sayangnya mereka terlalu gesit. "Celaka! Celaka! Mereka tidak perg

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 1

    "Haohao! Haohao!" Suara bisikan dari balik bebatuan taman mengusik Fu Hao. Anak laki-laki berusia 3 tahun itu menoleh dan melihat kedua kakak kembarnya sedang bersembunyi di antara bebatuan. Setelah beberapa saat, Fu Hao berjalan menghampiri keduanya."Ada apa?" tanya Fu Hao datar.Fu Lian segera menariknya untuk bersembunyi di balik bebatuan. Dia menatap buku-buku yang ada di tangan Fu Hao, "apa yang akan kamu lakukan dengan buku-buku membosankan itu?"Tentu saja pergi belajar. Bukankan Guru Jiang akan segera datang?" tanya Fu Hao tanpa berekpresi.Fu Lian menghela nafas panjang, "untuk apa kita pergi belajar? Aku sangat bosan. Lebih baik kita pergi berjalan-jalan!"Fu Huanran terlihat gelisah ketika mendengar perkataan Fu Lian. Ini bukan pertama kalinya saudara kembarnya mengajaknya untuk bolos belajar. Fu Lian selalu suka menyeret Fu Huanran dan Fu Hao pergi bermain di area perkotaan atau pegunungan untuk mencari buah-buahan liar."Lian'er, kalau Ibu mengetahuinya, dia akan memukul

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 130 Finale

    Fu Xingshen menghentikan langkahnya ketika dia sudah berada di dekat Wang Minghao. Saat ini, para pejabat menutup mulut mereka. Tidak ada seorangpun yang berani berbicara. Siapa yang berani mengatakan sesuatu ketika lawan mereka sudah dipastikan unggul?Wang Minghao terjatuh duduk di singgasananya. Tubuhnya bergetar hebat karena kemarahan dan juga ketakutan.Wan Rong menoleh dan menatap Wang Shimin dengan penuh kebencian, "Shimin, kenapa kamu melakukan hal ini?""Ha! Ha! Ha! Permaisuri Wan, apakah kamu bertanya karena tidak tahu, atau kamu berpura-pura tidak tahu?" tanya Wang Shimin dingin. Dia berjalan pelan ke arah Wang Minghao dan bertanya dengan wajah datar, "Ayah, apakah kamu juga tidak mengetahuinya?"Wang Minghao tidak menjawab, dia hanya menyipitkannya matanya saat menatap Wang Shimin."Baiklah, baiklah. Aku tidak akan bermain tebak-tebakan lagi. Aku akan menjelaskan semuanya," kata Wang Shimin. Dia lalu menambahkan, "setidaknya kalian bisa mengetahui alasan kalian mati."Wajah

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 129 Pemberontakan

    Fu Xingshen melihat kembang api yang meledak di udara. Tangannya tanpa sadar menggenggam erat pedang yang ada di pinggangnya. Setelah itu Fu Xingshen dan Fu Yi menaiki kuda mereka masing-masing. Melihat pemimpin mereka sudah bersiap, para tentara memegang senjata mereka, bersiap untuk menyerbu masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran."Maju!" perintah Fu Xingshen dingin.Fu Yi mengangkat sebuah kembang api dan menembakkannya ke udara. Fu Xingshen membagi tentara menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok menunggu di kegelapan hutan di 4 penjuru mata angin. Begitu melihat sinyal kedua ditembakkan, para tentara merangsek masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran. Suasana Ibukota tiba-tiba menjadi gempar. Melihat banyaknya tentara yang membawa senjata masuk ke dalam kota, para penduduk berhamburan masuk ke dalam rumah mereka dengan panik. Mereka semua ketakutan dan mengunci rumah mereka dari dalam. Beberapa bahkan bersembunyi di kolong-kolong tempat tidur, berharap nyawa mereka akan selamat.Tidak ber

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 128 Menunggu Sinyal

    "Benar-benar tidak bisa dimaafkan!" Suara marah Wang Minghao menggelegar di dalam aula.Aula seketika dipenuhi dengan suara orang-orang yang berlutut beserta teriakan. "Yang Mulia, tolong jaga kesehatan Anda!"Wang Minghao tidak marah karena seseorang ingin mencelakai Li Mei, dia marah karena orang-orang itu telah merusak rencananya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berhasil mengendalikan emosinya."Kembali duduk."Setelah semua orang kembali duduk, Wang Minghao menoleh kepada Li Xue dan berkata, "Tabib Li, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu malam ini." "Yang Mulia, Hamba siap mendengarkan, " jawab Li Xue."Aku telah menurunkan Dekrit Pernikahan sebelumnya untuk Li Mei dan Putra Mahkota. Namun hal itu gagal karena Nona Li menghilang. Oleh karena itu posisi Putri Mahkota aku serahkan kepada Xiang Qian," kata Wang Minghao.Wajah Xiang Qian berubah suram. Perkataan Kaisar Xing

DMCA.com Protection Status