Semua Bab Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Bab 111 - Bab 120

136 Bab

BAB 111 Bandit Gunung

Fu Xingshen menatap wajah Bai Changyi dan Bai Mulin secara bergantian. Setelah beberapa saat terdiam, dia akhirnya menghela nafas panjang."Apa kalian tahu kenapa Fu Yi terluka?" tanya Fu Xingshen.Bai Changyi dan Bai Mulin menggeleng, mereka tidak tahu. Yang mereka tahu, luka yang didapatkan oleh Fu Yi bukan luka yang diakibatkan karena latihan. Itu jelas luka yang disebabkan oleh pertarungan antara hidup dan mati."Satu bulan yang lalu, Istana Kekaisaran mengirim jatah senjata dan juga persediaan bahan makanan untuk Barak Kota Barat Laut. Rombongan pengirim seharusnya tiba kemarin, sayangnya tidak ada tanda-tanda kedatangan mereka hingga hari ini," kata Fu Xingshen. Dia berhenti sejenak sebelum kembali melanjutkan ceritanya. "Oleh karena itu aku mengirim Fu Yi dan 20 orang tentara untuk menemaninya. Bagaimanapun, kali ini pengiriman dilakukan melalui jalur Gunung Huangye.""Gunung Huangye? Bukankah itu terlalu berbahaya? Mengapa mereka tidak mengirim melalui jalur Gunung Heian?" tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya

BAB 112 Terluka

Bai Changyi menoleh, namun semuanya sudah terlambat. Kepalanya tiba-tiba saja sudah dihantam oleh sebuah tongkat besi. Seketika pandangannya menjadi gelap dan tubuhnya ambruk ke atas tanah."Kakak!" Bai Mulin memucat ketika melihat pemandangan di depan matanya.Shen Nan, salah satu anggota Tentara Emas, mengguncang bahunya untuk kembali menyadarkannya, "Mulin! Sadarlah! Ayo bunuh kelima orang yang tersisa!"Bai Mulin kembali tersadar dan menyerbu dengan membabi buta. Meskipun lima orang pria berbaju hitam memiliki keahlian yang sangat baik, namun mereka kalah dalam hal jumlah dari pasukan Tentara Emas. Empat orang dengan segera tergeletak dengan tubuh bersimbah darah. Hanya satu orang yang terlihat seperti pemimpin mereka bersandar di sebuah pohon besar dengan tubuh penuh luka. Pria itu melihat ke arah Bai Mulin dengan tatapan penuh kebencian.Bai Mulin mendekat, lalu bertanya dengan nada yang dingin, "siapa yang mengirimmu? Siapa tuanmu? Aku tahu kalian bukan sekelompok bandit gunun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya

BAB 113 Rahasia Terkuak

Fu Xingshen menatap wajah pucat Bai Chengxi dengan linglung. Dia segera tersadar dan mengangguk ketika melihat berapa seriusnya Bai Chengxi.Bai Chengxi mengeluarkan sebuah kotak kayu. Kotak kayu itu terlihat sangat sederhana, tidak ada ukiran apapun di atasnya. Dia lalu menyerahkan kotak kayu itu kepada Fu Xingshen."Jenderal Besar Fu, sebelum Kakakku, Bai Ho meninggal dunia, dia menyerahkan kotak ini kepadaku. Dia berkata aku harus memberikannya kepada Bai Changyi saat dia berusia 19 tahun. Namun maafkan kecerobohanku. Karena banyaknya yang terjadi di keluarga satu tahun belakangan ini, aku telah melupakan kotak ini," jelas Bai Chengxi.Fu Xingshen menerima kotak itu lalu menggenggamnya dengan kuat. Kecurigaan di dalam hatinya semakin kuat. Mengapa Bai Changyi memiliki tanda lahir yang dimiliki anaknya? Mengapa Bai Chengxi memberinya sebuah kotak yang harus diterima Bai Changyi?"Apakah kamu yakin aku boleh membukanya?" tanya Fu Xingshen ragu."Tentu. Ini juga ada hubungannya dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya

BAB 114 Dendam Fu Xingshen

Fu Xing Shen melipat kertas surat di tangannya dengan gemetar. Jantungnya berdegup kencang. Matanya memanas ketika dia menoleh ke arah Bai Changyi.Saat bayi, Fu Xingshen dan istrinya belum memberi Bai Changyi nama. Mereka memanggilnya dengan sebutan Haohao Kecil. Mereka berpikir untuk memberinya nama resmi ketika dia berusia satu tahun. Suasana di dalam ruangan begitu sunyi. Li Mei, Fu Xingshen dan Bai Chengxi merasakan perasaan yang begitu rumit. Sedangkan Li Xue dan Bai Mulin terlihat bingung.Apa yang sebenarnya terjadi?"Xingshen, apa yang terjadi?" tanya Li Xue memberanikan dirinya untuk bertanya.Fu Xingshen menoleh dan menatap Li Xue. Kedua matanya terlihat sangat merah dan air mata hampir jatuh dari sudut matanya."Xue, aku selalu mengatakan kepadamu kalau aku yakin anakku masih selamat dan hidup di luar sama bukan?" tanya Fu Xingshen. Li Xue mengangguk. Ya, Fu Xingshen selal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

BAB 115 Ayah

"Jenderal Besar Fu." Li Mei menyapa Fu Xingshen yang baru saja keluar dari ruang kerjanya. Dia segera bergegas ke dapur dan memasakkan bubur untuk Bai Changyi ketika dia mendengar dari A Guo kalau suaminya telah sadar.Fu Xingshen menatap Li Mei dan melihat semangkuk bubur yang dibawanya, "apa itu untuk Changyi?""Ya," jawab Li Mei.Fu Xingshen membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Dia terlihat sedikit ragu."Jenderal Besar Fu, apa ada masalah?" tanya Li Mei khawatir. Fu Xingshen menggeleng pelan, "tidak. Tapi … aku baru saja memberi tahu Changyi perihal dirinya dan menunjukkan surat Bai Ho kepadanya. Sepertinya dia sangat terkejut."Li Mei terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan Fu Xingshen. Bagaimana mungkin Bai Changyi tidak terkejut? Selama 20 tahun dia selalu menyangka Bai Ho dan Peiyu adalah orang tuanya. Sekarang tiba-tiba dia mengetahui bahwa dia bukan anak mereka dan bukan seseorang yang bermarga Bai. Semua orang pasti akan terkejut ketika mengetahuinya."Li Mei," p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

BAB 116 Kejutan Bai Changyi

Seminggu telah berlalu. Keadaan Bai Changyi sudah mulai pulih dan berkegiatan seperti biasa. Dia sudah membicarakan beberapa hal penting dengan Fu Xingshen. Demi bisa membalaskan dendam keluarga mereka, dia tetap akan menggunakan nama Bai Changyi untuk sementara waktu. Hanya keluarga Bai dan keluarga Li yang mengetahui kebenarannya.Keadaan Fu Yi juga sudah jauh lebih baik. Dia sudah mengetahui perihal Bai Changyi. Namun dia bukanlah seseorang yang bermulut besar. Fu Yi mengabdikan hidupnya untuk Fu Xingshen, jadi sudah pasti dia akan menutup mulutnya rapat-rapat.Setelah berlatih di barak seharian, Bai Changyi pulang ke rumahnya. Langit sudah gelap ketika dia memasuki kediaman Bai.Bai Changyi bergegas masuk ke dalam kamarnya, namun dia tidak bisa menemukan Li Mei. Pada akhirnya, dia berbalik pergi menuju ke dapur."Jangan gunakan api yang terlalu besar. Itu akan mempengaruhi rasa masakannya." Sayup-sayup, Bai Changyi bisa mendengar suara Li Mei dari dalam dapur."Zi'er, tolong kamu p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

BAB 117 Pernikahan

"Ayo, Kakakmu sudah menunggu di depan," kata Chou Xianlun. Dia menggandeng tangan Li Mei dan membawanya keluar kamar.Ketika mereka keluar kamar, Li Mei bisa melihat Li Jiang yang berdiri di depan kamar. Dia tampak tampan dengan hanfu berwarna biru muda.Li Jiang mendesah ketika melihat Li Mei. Dia merasa senang dan juga sedih di dalam satu waktu. "Lihatlah, betapa cantiknya, Adikku. Meimei, kamu pastilah wanita yang paling cantik di Dinasti Xing.""Kakak, apakah kamu sedang menggodaku?" celetuk Li Mei. Dia merasa malu dengan pujian dari kakaknya."Aiya, mana mungkin! Kamu adalah adikku satu-satunya, aku memujimu dengan sepenuh hati," kata Li Jiang. "Ayo, kemari. Izinkan Kakakmu ini mengantarkanmu ke pelaminan."Li Jiang segera berjongkok di tanah, meminta Li Mei untuk naik ke punggungnya.Li Mei naik ke atas punggung Li Jiang lalu melingkarkan tangannya di lehernya. Dia berbisik pelan, "Kakak, terima kasih."Li Jiang tidak menjawab, dia merasa tenggorokannya tercekat. Setelah beberapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-06
Baca selengkapnya

BAB 118 Pangeran Ketiga

Ibukota Kekaisaran Xing. Istana Lengjing.Seorang pemuda tampan tampak duduk menikmati pemandangan taman di depannya seraya menikmati teh. Dia mengenakan jubah brokat berwarna hitam, warna yang sangat cocok untuk menonjolkan ketampanannya."Pangeran Ketiga, Pangeran Ketiga." Seorang kasim muda tampak berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa.Wang Shimin, Pangeran Ketiga Kerajaan Xing menoleh ke arahnya. Dia menatap raut wajah Dun Ming yang terlihat serius. Setelah menyadari bahwa Dun Ming hendak membicarakan hal yang penting, dia melambaikan tangannya, meminta semua pelayan meninggalkan taman.Saat tidak ada seorangpun di dekat mereka, Wang Shimin kembali menoleh dan berkata, "Dun Ming, apa yang membuatmu begitu serius?"Dun Ming berjalan mendekati Wang Shimin lalu berkata dengan raut wajah serius, "Yang Mulia, ada surat dari Jenderal Besar Fu."Tangan Wang Shiming yang sedang memegang cangkir teh membeku di udara. Dia masih terlihat cukup tenang meski kilat keterkejutan melintas di ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya

BAB 119 Menuju Ibukota

Musim gugur telah berakhir dan digantikan musim dingin. Bahkan musim dingin sudah hampir berakhir. Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, musim semi akan tiba. Keluarga Li dan keluarga Bai sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Setelah kembali ke Ibukota Kekaisaran, Li Xue langsung mengirimkan surat untuk Li Mei dan Fu Xingshen.Dalam surat yang ditulis oleh Li Xue, dia menyebutkan kalau mereka tertangkap basah oleh tiga orang mata-mata yang dikirimkan oleh Kaisar Xing. Untung saja ada Fu Yi, Xiaoma dan beberapa pengawal lainnya yang bersama mereka, jadi mereka berhasil membunuh ketiga mata-mata itu. Hanya saja Li Xue khawatir Wang Minghao akan semakin mencurigai mereka. Li Xue juga berpesan agar Li Mei dan keluarganya lebih berhati-hati di Kota Barat Laut.Ketika Li Mei mendapatkan surat yang dikirimkan oleh Li Xue, dia bergegas memberitahu Fu Xingshen dan juga Bai Changyi.Fu Xingshen menatap surat di tangannya dengan tatapan dingin, "sepertinya kita harus bergerak lebih ce
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-08
Baca selengkapnya

BAB 120 Kegusaran Kaisar

"Kalian berhati-hatilah," pesan Fu Xingshen ketika Li Mei datang bersama Bai Changyi untuk berpamitan."Baik, Ayah Mertua," jawab Li Mei. Malam ini, Li Mei akan memasuki kediaman Adipati Yishi. Dia tidak melakukannya di siang hari karena tidak ingin orang-orang melihatnya datang bersama pasukan Tentara Emas."Ayah, aku akan segera kembali setelah mengantarkan Meimei," kata Bai Changyi.Fu Xingshen mengangguk.Li Mei dan Bai Changyi berjalan keluar setelah berpamitan sekali lagi kepada Fu Xingshen. Li Mei mengenakan tudung jubah berwarna hitamnya. Keduanya berjalan cepat menuju kandang kuda. Di sana, A Guo dan Nuannuan sudah siap dengan Si Hitam dan sebuah kereta yang terlihat sangat sederhana. Mereka memang sengaja tidak menggunakan kereta milik mereka ataupun milik kediaman Adipati Qiang."Kakak, Kakak Ipar," sapa keduanya dengan suara pelan. Li Mei dan Bai Changyi mengangguk kepada mereka lalu segera menaiki kereta tanpa mengatakan apapun. Begitu pula dengan Nuannuan. Meskipun dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status