All Chapters of Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Chapter 81 - Chapter 90

136 Chapters

BAB 81 Rencana Pemulihan Ingatan

"Aku sudah memikirkannya di sepanjang jalan, tapi sepertinya aku tidak bisa memberikannya kepadamu," desah Li Xue pelan. Ada nada penuh penyesalan dalam suaranya."Kenapa?" tanya Li Mei terlihat sedikit kecewa. Meskipun tubuh ini bukan miliknya, tapi dia ingin mendapatkan semua ingatan pemilik tubuh ini kembali. Saat ini, dialah yang menempati tubuh ini. Dia tentu harus mengenali musuhnya untuk mempertahankan nyawanya bukan?"Itu … itu terlalu berbahaya," jawab Li Xue. "Ketika kamu meminum obatnya, kamu akan dalam keadaan koma selama beberapa waktu.""Berapa lama?" tanya Li Mei.Li Xue kembali menggeleng pelan, "itu tidak dapat dipastikan. Bisa satu minggu, satu bulan, satu tahun, atau bahkan … sepuluh tahun. Tidak ada yang pasti," jawab Li Xue."Bagaimana bisa seperti itu?" tanya Li Mei kaget."Itu tergantung dengan sebanyak apa memori yang menghilang dan setahan apa tubuh pasien. Setiap orang memiliki efek yang berbeda. Itulah kenapa pengobatan ini tidak dapat dipastikan," jawab Li
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

BAB 82 Halaman Zhong Yai

Dua laki-laki, satu muda dan satu setengah tua, duduk saling berhadapan. Suasana langsung terasa canggung ketika Li Mei pergi meninggalkan keduanya. Wajah Bai Changyi terlihat datar, namun siapa yang tahu dengan hatinya? Dia merasa sangat gugup karena tiba-tiba harus berhadapan dengan ayah mertuanya tanpa persiapan."Ah, ehm …." Li Xue berdehem pelan berusaha mencairkan suasana. Dia juga ingin mengorek informasi mengenai suami Li Mei ini. "Apakah kamu masih pergi berburu?"Pertanyaannya sangat jelas. Apakah Bai Changyi masih berburu untuk menghidupi putrinya?"Aku hanya sesekali pergi berburu ke gunung saat memiliki kesempatan di sela-sela latihanku. Namun kami tidak menjual hasilnya dan hanya mengkonsumsi hewan buruan untuk kami sendiri. Semenjak Li Mei menjalankan bisnis, aku membantunya menjalankan bisnis," jawab Bai Changyi. Dia merasa tertekan di dalam hatinya. Apakah jawabannya sudah dapat memuaskan ayah mertuanya?Li Xue menganggukkan kepalanya. Dia sudah mendengar dari Lou Ji
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

BAB 83 Penghormatan

"Ayah Mertua, sebelum kita mulai, kami ingin menyampaikan sesuatu," kata Bai Changyi tiba-tiba.Li Xue yang sedang menata tungku obatnya menoleh dan menatapnya dengan hati-hati, "katakanlah.""Ayah Mertua, karena keadaan yang tidak memungkinkan, Li Mei dan aku menikah tanpa restu dari keluarga Li. Oleh karena itu, kami ingin mengadakan pernikahan ulang dan meminta restu kalian," kata Bai Changyi. Dia langsung menyatakan tujuannya tanpa berbelit-belit.Li Xue mengangkat kedua alisnya ketika mendengar perkataan Bai Changyi. Ini memang adalah hal yang mengganjal di dalam hatinya semenjak tadi. Namun, dia datang tanpa keluarganya kali ini. Lagipula, untuk menghindari kecurigaan Kaisar dan musuh Li Mei yang masih bersembunyi, dia tidak bisa sering berpergian. Dia hanya bisa mendesah pelan ketika memikirkan hal ini."Mari kita bicarakan lain kali," kata Li Xue."Baik, Ayah Mertua," jawab Bai Changyi patuh. Dia melirik s
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

BAB 84 Amarah Membara

Melihat dua orang yang mulai berjalan pergi, gadis itu tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia segera berlari untuk menyusul mereka."Tuan," panggilnya.A Guo dan Nuannuan kembali menghentikan langkah mereka dan menoleh untuk melihat ke arah gadis itu kembali."Apa Nona sedang memanggilku?" tanya A Guo seraya menunjuk dirinya sendiri."Ya," jawab gadis itu seraya tersipu malu. "Namaku Hong'er. Apakah pelayan ini boleh tahu nama Tuan?"Nuannuan menyipitkan matanya saat mendengar perkataan Hong'er. Tatapan yang dilemparkan Hong'er kepada A Guo begitu lembut dan malu-malu, sangat berbeda dengan caranya menatap Nuannuan sebelumnya.Apakah ini yang biasa disebut dengan 'rubah betina'?"Namaku A …."Belum sempat A Guo menyebutkan namanya, Nuannuan meraih lengan bajunya dan menyeretnya pergi, "ayo pergi. Langit akan segera berubah gelap. Akan sangat berbahaya kalau kamu pulang terla
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

BAB 85 Li Mei Sadar

Bai Changyi maju dan membantu Li Mei agar bisa bersandar di kepala tempat tidur. Setelah Li Mei bisa bersandar dengan nyaman, dia segera berbalik dan mengambil secangkir air putih."Ini, minumlah dengan perlahan," kata Bai Changyi seraya duduk di tepi tempat tidur dan mendekatkan cangkir ke bibir Li Mei.Li Mei merasa sangat haus. Tenggorokannya sangat kering, perih dan panas. Itu benar-benar terasa sangat tidak nyaman. Meskipun begitu, dia tetap meminum air dengan perlahan.Setelah minum satu cangkir air, Li Mei mendesah puas. Dia kembali menatap Bai Changyi yang terlihat kuyu. Ada lingkaran hitam di bawah matanya. Rambutnya terlihat acak-acakan, bahkan kumis dan jenggot tipis mulai terlihat tumbuh di wajahnya. Meskipun begitu, matanya menyorotkan kelegaan yang amat sangat ketika menatap Li Mei."Sudah berapa lama aku tertidur?" tanya Li Mei. Suaranya masih terdengar sangat serak."Lima hari," jawab Bai Changyi."Lima hari?" Li Mei terlihat cukup terkejut ketika mendengarnya."Apakah
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

BAB 86 Kakak A Guo, Kamu Di Sini

Wang Ancchi?Li Mei mengerutkan keningnya, mencoba mengingat-ingat sosok Wang Ancchi di dalam ingatannya. Kalau dia tidak salah, Wang Annchi adalah putri dari Selir Xi.Selir Xi memiliki nama asli Xi Ning. Dia hanyalah anak dari seorang pedagang. Keluarganya tidak kuat dan dia tidak memiliki kekuatan di harem. Kaisar Xing dulu menikahinya karena dia sangat cantik dan lembut.Selir Xi hanya memiliki seorang putri, Wang Annchi. Wang Annchi sangat mirip dengan ibunya, dia cantik dan memiliki temperamen yang lembut. Namun karena latar belakangnya yang lemah, dia tidak disukai di istana. Itulah mengapa dia menjadi seorang wanita yang sangat pendiam.Li Mei sempat beberapa kali bertemu dengannya di berbagai acara perjamuan. Wang Annchi biasanya hanya akan duduk diam. Dia tidak mengeluarkan suara ataupun membuat banyak gerakan, seolah-olah dia tidak ingin dikenali.Li Mei beberapa kali pernah ingin menyapanya, namun dia selalu dihalangi oleh Xiang Qian."Meimei, kamu jangan mendekatinya. Dia
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

BAB 87 Aku Menyukaimu

"Kakak A Guo, kamu sudah di sini. Aku menantimu sejak tadi." Suara yang merdu dan terkesan malu-malu terdengar dari balik bangunan. Nuannuan menghentikan langkahnya dan tertegun. Dia sangat mengenal suara ini.Siapa lagi kalau bukan suara rubah licik itu?Nuannuan menggertakkan giginya, bergegas mendekati tembok. Dia berhenti tepat di sudut tembok dan mengintip ke arah sumber suara. A Guo terlihat sedang berdiri dengan Hong'er yang menghalangi jalannya."Ah, Nona Hong'er. Ada apa? Apa kamu membutuhkan sesuatu dariku?" tanya A Guo terlihat kurang sabar. Dia ingin segera masuk agar bisa cepat membantu kakaknya berkemas."Kak A Guo, aku dengar … aku dengar hari ini kalian akan pulang. Apakah itu benar?" tanya Hong'er."Hmm," gumam A Guo seraya mengangguk."Oh." Hong'er terlihat semakin sedih ketika mendengar jawaban A Guo. Dia menggigit pelan bibirnya. Raut wajahnya menunjukkan kalau dia akan menangis. Dia berbisik pelan dengan suara yang tercekat, "kalau begitu, apakah aku bisa menemuim
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

BAB 88 Surat

Nuannuan membeku. Dia menatap wajah A Guo dengan tatapan tidak percaya. Apakah dia salah dengar barusan? Namun, ketika Nuannuan melihat wajah Hong'er yang berseri-seri, hati Nuannuan tenggelam."Aku juga menyukaimu," kata A Guo lagi. Dia melirik sekilas ke arah Nuannuan yang berwajah pucat. Sebuah senyuman tipis terulas di bibirnya. Di lalu lanjut berkata, "aku menyukaimu sebagai seorang teman dan adik. Aku sudah memiliki seseorang yang aku sukai di dalam hatiku. Sebaiknya, Nona Hong'er tidak menginginkan lebih, itu akan sangat baik untuk hubungan kita."Wajah Hong'er menggelap ketika mendengar apa yang diucapkan oleh A Guo. Apakah dia baru saja dipermainkan barusan?A Guo menoleh ke arah Nuannuan yang tanpa sadar tersenyum seraya menatapnya. Wajahnya terlihat sangat lega."Nuannuan, kita sudah terlalu banyak membuang-buang waktu di sini. Ayo kita segera pergi ke tempat Kakak. Mereka pasti sudah lama menunggu kita," ajak A Guo seraya mengangguk pelan."Ya, ayo pergi," jawab Nuannuan.
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

BAB 89 Permaisuri Wan

Istana Kekaisaran Xing - Harem Kekaisaran.Xia Jianli berjalan dengan perlahan mengikuti Kasim Mu, kasim senior yang dikenal selalu berada di sisi Permaisuri Wan.Permaisuri Wan bernama asli Wan Rong, dia adalah ibu dari Putra Mahkota saat ini. Keluarganya memiliki pondasi yang kuat di Dinasti Xing selama seratus tahun terakhir. Mendiang ayahnya merupakan seorang Guru Agung yang juga menjadi guru dari Kaisar Xing. Saat ini, posisi Guru Agung diturunkan kepada adiknya, Wan Kun, kepala keluarga di kediaman Wan saat ini. Ditambah lagi dia telah melahirkan Wang Fen, Putra Mahkota saat ini. Itulah kenapa posisinya sebagai Permaisuri sangat mantap dan tidak tergoyahkan.Meskipun Xia Jianli sudah berusia lebih dari tiga puluh tahun, penampilannya masih sangat cantik. Ditambah lagi hari ini dia menggunakan hanfu berwarna hijau yang terbuat dari sutera, itu jelas menambah keanggunannya.Di belakang Xia Jianli, Yi Yuwen berjalan bersama empat orang pegawai toko yang mengangkat peti-peti kayu de
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

BAB 90 Hanya Seorang Pelayan

"Perlihatkan padaku," perintah Permaisuri Wan dengan suara yang terdengar sangat tenang."Baik, Yang Mulia," jawab Xia Jianli.Kasim Mu segera meminta beberapa orang pelayan untuk membawa sebuah meja dan meletakkannya di tengah aula.Xia Jianli melambai ke arah Yi Yuwen dan yang lainnya. Mereka segera memahami maksudnya dan meletakkan peti-peti di atas lantai. Beberapa orang pelayan wanita datang menghampiri Yi Yuwen dan yang lainnya dengan nampan di tangan mereka.Yi Yuwen segera meletakkan beberapa contoh kain ke atas nampan satu persatu. Dengan segera, sepuluh nampan itu sudah terisi dengan kain sutera yang berwarna warni. Ada yang polos dan ada juga yang memiliki motif. Para pelayan berjalan menjauh dan menata nampan-nampan itu di atas meja. Tiba-tiba, seorang pelayan yang tampak gugup menjatuhkan nampan yang ada di atas tangannya."Lancang!" Suara bentakan Permaisuri Wan bergema di dalam aula. Suasana langsung hening dan tegang dalam seketika."Yang Mulia, hamba pantas mati!" se
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status