Semua Bab Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Bab 61 - Bab 70

136 Bab

BAB 61 Itu Kamu?

"Kak Changyi? Itu kamu," Suara seorang wanita terdengar dari belakang Bai Changyi dan Li Mei.Ketika mendengar suara yang mereka kenal, wajah Bai Changyi seketika berubah muram. Li Mei menoleh dan melihat Xiao Mimi yang berdiri di depan pintu gerbang sebuah rumah. Wajahnya sedikit pucat dan ada senyum masam di wajahnya ketika dia melihat tangan Bai Changyi dan Li Mei yang sedang bergandengan.Bai Changyi tidak mempedulikannya. Dia sangat tidak menyukai Xiao Mimi dan langsung ingin menyeret Li Mei pergi."Kak Changyi, aku mohon jangan marah padaku," kata Xiao Mimi. Dia berlari dengan panik dan meraih ujung lengan baju Bai Changyi.Wajah Li Mei menggelap. Dia langsung menggunakan tangannya yang lainnya untuk menepis tangan Xiao Mimi dengan kasar."Jangan bertindak terlalu jauh!" bentak Li Mei kesal. "Apa kamu tidak tahu bagaimana caranya untuk menjaga jarak antara laki-laki dan perempuan? Apalagi kamu adalah wanita yang sudah menikah dan memiliki suami. Jangan sampai membuat suamimu sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

BAB 62 Pembelian Tanah Desa

Li Mei menggelengkan kepalanya ketika melihat raut wajah cemas Wu Dashan, "tidak Kepala Desa Wu, kami tidak merasa keberatan sama sekali.""Ya, itu bahkan lebih murah dari perkiraan kami," sambung Bai Changyi.Wu Dashan seketika menghela nafas lega. Wajahnya berubah cerah ketika mendengarnya. Kalau transaksi berjalan dengan lancar, itu akan baik untuk kedua belah pihak. Dia sudah merasa sangat kesusahan ketika meminta para tetua untuk tidak terlalu serakah ketika meminta harga. Dia merasa bersyukur keduanya tidak keberatan dengan harga yang diajukan warga desa, kalau tidak, bagaimana dia akan menghadapi para tetua yang keras kepala itu?"Para tetua itu seperti lintah. Mereka ingin menghisap darah kalian. Untung saja Pak Tua ini tidak bisa mereka bodohi," celetuk Mu Qui terlihat kesal."Qui, apa yang kamu katakan. Hal-hal seperti itu sangat tidak baik bila terdengar oleh generasi muda," kata Wu Dashan terlihat sungkan."Tidak apa-apa Kepala Desa Wu. Kami sudah mendengar hal ini sebelumn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-06
Baca selengkapnya

BAB 63 Membuat Malatang

"Ah, akhirnya selesai juga," kata An Cang seraya menatap puas ke arah toples-toples kaca berisi Acar Cakar yang tersusun rapi di pojokan dapur. Itu adalah hasil kerja keras mereka hari ini."Terima kasih atas kerja keras kalian," kata Li Mei tulus ketika melihat wajah kelelahan semua orang. "Hari sudah sore. Kalau kalian bersedia, malam ini aku berniat mengundang kalian untuk makan bersama.""Benarkah?" Mata Yu Mingmei berbinar ketika mendengarnya. Setiap kali Li Mei memasak sesuatu untuk mereka, masakannya selalu menuai banyak pujian dari semua orang. Apalagi ….Yu Mingmei melirik ke arah Bai Mulin, wajahnya sedikit merona. Dengan begini, dia akan memiliki waktu lebih lama untuk berdekatan dengan Bai Mulin."Kakak Mei, aku akan membantumu menyiapkan makanannya," kata Yu Mingmei lagi."Baiklah," jawab Li Mei. Dia lalu menoleh dan menatap Wu Minghao, "Minghao, bisakah aku minta tolong kamu pergi mengundang keluarga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-06
Baca selengkapnya

BAB 64 Gerombolan Bandit

"Suara apa itu?" Bai Chengxi mengerutkan kening dan berdiri dengan cepat dari tempat duduknya. Entah kenapa, perasaan tidak enak mulai memenuhi hatinya. Suara teriakan ketakutan terdengar di segala penjuru desa. Pasti ada sesuatu yang salah sedang terjadi. Ketika dia hendak berjalan keluar, tangan Wu Kaibo terulur dan segera menahannya."Paman Bai, biar aku saja yang memeriksanya," kata Wu Kaibo."Tunggu!" Li Mei segera berseru untuk menghentikannya. "Lebih baik kita ke sana untuk memeriksanya bersama. Jangan berpencar."Li Mei juga bisa merasakan ketidakberesan dari situasi saat ini. Dia menoleh dan melihat ke sekelilingnya, "ambil semua benda yang bisa kita gunakan sebagai senjata. Setelah itu kita berangkat untuk memeriksanya bersama. Nenek Yu, sembunyilah di dalam kamar dengan anak-anak."Yu Jie mengangguk. Wajahnya terlihat pucat dan dia sangat ketakutan. Namun dia segera menggandeng tangan Yu Bao lalu mengajak Wu Quon dan Bai Fengan untuk bersembunyi di dalam kamarnya. Semua or
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-08
Baca selengkapnya

BAB 65 Wanita Cantik

Shang Kou tidak menanggapinya dan hanya melihat ke arah salah satu bandit yang baru saja lewat, "Chan! Bawa dua orang bersamamu dan ikuti Kang memeriksa ke pojok desa!"Shang Kou jelas tidak mempercayai Kang. Siapa yang tahu kalau dia akan menyembunyikan salah satu wanita tercantik untuk dinikmatinya sendiri?"Baik Kak!" Orang itu tersenyum penuh arti. Dia juga ingin menikmati wanita. Meskipun wanita-wanita itu bekas dari ketuanya, dia tidak keberatan.Kang jelas merasa kesal. Dia tidak senang ketika mengetahui kecurigaan Shang Kou. Sejak dulu, dia memang suka memilih salah satu yang tercantik dan menyembunyikannya. Setelah semua urusan merampok desa selesai, dia akan mendatangi tempat di mana dia menyembunyikan gadis itu dan menyekap gadis-gadis di sebuah gubuk di mana dia bebas menikmati mereka sesuka hati. Tempat itu miliknya sendiri. Tidak ada seorangpun yang tahu di mana dia menyembunyikan mereka.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-09
Baca selengkapnya

BAB 66 Makanan Enak

Xiao Mimi menghentikan langkahnya dan menarik Tan Heng, "apa … apa kamu bisa mengendarai kuda?""Bisa," jawab Tan Heng cepat. "Dulu aku pernah bekerja merawat kuda milik salah satu keluarga bangsawan di Kabupaten Jinxi."Xiao Mimi terlihat lega ketika mendengarnya. Umur Tan Heng memang hanya beberapa tahun lebih muda dari ayahnya dan mereka juga tidak pernah mengobrol. Jadi, wajar saja kalau dia tidak mengetahui banyak mengenainya.Terdengar suara berat yang menggelegar di belakang mereka, "tidak ada yang boleh menyentuhnya! Dia milikku!"Tan Heng meraih tali kekang seekor kuda dan menariknya menjauh. Mereka berjalan cukup jauh hingga mereka tidak bisa lagi melihat pintu masuk desa. Tidak terlihat seorang bandit pun yang berjaga. Sepertinya semua bandit terlalu fokus dengan sosok Li Mei dan menyepelekan warga desa.Tan Hen tidak merasa keberatan, dia malah mendapatkan keuntungan dari situasi ini.Setelah cukup jauh, Tan Heng memegang pinggang Xiao Mimi dan menaikkannya ke atas kuda. Wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

BAB 67 Memasak Untuk Para Bandit

"Apakah masakannya sudah matang?" Tangan Kang terulur ketika dia hendak meraih lengan Li Mei.Li Mei berbalik dengan cepat dan memelototinya dengan ganas, "jangan menyentuhku!"Kang tertegun sejenak lalu tertawa terbahak-bahak, "aku benar-benar menantikan kegalakanmu ini di atas kasur!"Wajah Nuannuan pucat pasi ketika mendengarnya. Dia merapatkan tubuhnya ke arah Li Mei dan membentak Kang, "jauhkan pikiran kotormu itu dari Kakakku!"Kang melihat ke arah gadis di belakang Li Mei dan menyeringai, "meskipun kamu tidak secantik Kakakmu, kamu terlihat menarik. Tenanglah, kamu juga akan mendapatkan giliranmu nanti!"Ketika mendengar perkataan Kang, tubuh Nuannuan semakin bergetar hebat. Li Mei segera menggenggam telapak tangan Nuannuan untuk memberikannya kekuatan.Chan melihat ke arah berbagai hidangan lezat yang ada di atas meja dengan kening yang berkerut, "bagaimana caranya kita membawa ini semua ke sana? Perlukah kita mengangkat seluruh meja?""Dasar bodoh!" Kang memukul bagian belakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-10
Baca selengkapnya

BAB 68 Racun Pembusuk Usus

"Wah, sangat bagus, sangat bagus!" Shang Kou yang biasanya terlihat dingin, tertawa senang ketika melihat berbagai macam makanan di atas meja. Dia segera mengambil sumpit dan mangkuknya, berusaha memasukkan semua hidangan yang ada di atas meja ke dalam mangkuknya. Dia mulai memakannya tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya."Kakak, aku boleh ikut makan kan?" tanya Kang. Entah sudah berapa kali dia menelan ludah dari semenjak Li Mei memasak tadi.Shang Kou meliriknya sejenak namun tidak menjawab. Dia menunjuk lima orang dan berkata, "kalian, ambillah makanan kalian dan bawa untuk berpatroli."Lima orang yang ditunjuk olehnya maju dengan wajah senang. Mereka mengambil mangkuk dan sumpit mereka masing-masing. Saat mereka berpikir untuk mengambil sebanyak-banyaknya, suara tajam Shang Kou terdengar."Jangan berpikir untuk mengambil banyak!"Mereka hanya bisa lesu ketika mendengarnya. Pada akhirnya mereka mengambil secukupnya, takut kepala mereka melayang kalau sampai tidak mematuhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-11
Baca selengkapnya

BAB 69 Aku Bisa Mencari Tabib Lain

"Jadi bagaimana? Apakah kamu akan menerima penawaranku atau tidak?" tanya Li Mei dengan wajah datar tanpa ekspresi."Kakak! Lebih baik kamu menerima penawarannya! Ah! Aku sudah tidak tahan lagi!" Kang berteriak keras seraya berlari menjauh dari halaman Aula Leluhur. Dia sangat membutuhkan kamar mandi!Tidak hanya Kang. Beberapa bandit berlari menyerbu rumah-rumah terdekat. Mereka benar-benar tidak bisa menahannya lagi.Shang Kou berusaha menahan gejolak yang berasal dari perutnya. Dahinya sudah dipenuhi keringat-keringat dingin sebesar butiran jagung. Sebagian besar anak buah tidak bergunanya sudah tunggang langgang semenjak tadi. Kalau dia tidak menahan diri, siapa yang bisa mengawasi para penduduk desa?Para penduduk desa melihat adanya celah untuk melarikan diri. Dari begitu banyaknya bandit, hanya tersisa lima orang yang bersikeras untuk menjaga mereka. Mungkinkah mereka bisa melawan mereka dan melarikan diri?"Hey, bagaimana kalau kita menyerang mereka bersama-sama?" bisik salah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-13
Baca selengkapnya

BAB 70 Tumbang Satu Persatu

"Diam!" Shang Kou membentak ke arah Kang dan Chan dengan ganas. Dia memelototi mereka berdua dan sangat ingin memukuli mereka. Mereka berdua sungguh tidak berguna! "Diamlah kalau kalian berdua masih ingin hidup!"Kang dan Chang langsung menyusutkan leher mereka. Beberapa bandit yang lain juga menghentikan niat mereka untuk ikut membujuk Shang Kou. Mereka tentu saja merasa takut. Mereka masih ingat dengan jelas sudah berapa saudara mereka yang mati karena tidak menuruti perintah Shang Kou ataupun ingin memberontak kepadanya. Mereka masih menyayangi nyawa mereka dan ingin hidup lebih lama."Kamu bisa memikirkannya secara perlahan. Namun aku perlu mengingatkan sesuatu hal yang penting kepadamu. Kalau kamu tidak segera meminum penawarnya, racun itu akan dengan cepat menyebar dan merenggut nyawamu dalam jangka waktu kurang dari tiga jam. Pikirkanlah baik-baik," kata Li Mei.Perkataan Li Mei semakin membuat Shang Kou murka, dan band
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status