Home / Fantasi / Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan / BAB 62 Pembelian Tanah Desa

Share

BAB 62 Pembelian Tanah Desa

Author: Summer Rain
last update Last Updated: 2023-04-06 00:40:44
Li Mei menggelengkan kepalanya ketika melihat raut wajah cemas Wu Dashan, "tidak Kepala Desa Wu, kami tidak merasa keberatan sama sekali."

"Ya, itu bahkan lebih murah dari perkiraan kami," sambung Bai Changyi.

Wu Dashan seketika menghela nafas lega. Wajahnya berubah cerah ketika mendengarnya. Kalau transaksi berjalan dengan lancar, itu akan baik untuk kedua belah pihak. Dia sudah merasa sangat kesusahan ketika meminta para tetua untuk tidak terlalu serakah ketika meminta harga. Dia merasa bersyukur keduanya tidak keberatan dengan harga yang diajukan warga desa, kalau tidak, bagaimana dia akan menghadapi para tetua yang keras kepala itu?

"Para tetua itu seperti lintah. Mereka ingin menghisap darah kalian. Untung saja Pak Tua ini tidak bisa mereka bodohi," celetuk Mu Qui terlihat kesal.

"Qui, apa yang kamu katakan. Hal-hal seperti itu sangat tidak baik bila terdengar oleh generasi muda," kata Wu Dashan terlihat sungkan.

"Tidak apa-apa Kepala Desa Wu. Kami sudah mendengar hal ini sebelumn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 63 Membuat Malatang

    "Ah, akhirnya selesai juga," kata An Cang seraya menatap puas ke arah toples-toples kaca berisi Acar Cakar yang tersusun rapi di pojokan dapur. Itu adalah hasil kerja keras mereka hari ini."Terima kasih atas kerja keras kalian," kata Li Mei tulus ketika melihat wajah kelelahan semua orang. "Hari sudah sore. Kalau kalian bersedia, malam ini aku berniat mengundang kalian untuk makan bersama.""Benarkah?" Mata Yu Mingmei berbinar ketika mendengarnya. Setiap kali Li Mei memasak sesuatu untuk mereka, masakannya selalu menuai banyak pujian dari semua orang. Apalagi ….Yu Mingmei melirik ke arah Bai Mulin, wajahnya sedikit merona. Dengan begini, dia akan memiliki waktu lebih lama untuk berdekatan dengan Bai Mulin."Kakak Mei, aku akan membantumu menyiapkan makanannya," kata Yu Mingmei lagi."Baiklah," jawab Li Mei. Dia lalu menoleh dan menatap Wu Minghao, "Minghao, bisakah aku minta tolong kamu pergi mengundang keluarga

    Last Updated : 2023-04-06
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 64 Gerombolan Bandit

    "Suara apa itu?" Bai Chengxi mengerutkan kening dan berdiri dengan cepat dari tempat duduknya. Entah kenapa, perasaan tidak enak mulai memenuhi hatinya. Suara teriakan ketakutan terdengar di segala penjuru desa. Pasti ada sesuatu yang salah sedang terjadi. Ketika dia hendak berjalan keluar, tangan Wu Kaibo terulur dan segera menahannya."Paman Bai, biar aku saja yang memeriksanya," kata Wu Kaibo."Tunggu!" Li Mei segera berseru untuk menghentikannya. "Lebih baik kita ke sana untuk memeriksanya bersama. Jangan berpencar."Li Mei juga bisa merasakan ketidakberesan dari situasi saat ini. Dia menoleh dan melihat ke sekelilingnya, "ambil semua benda yang bisa kita gunakan sebagai senjata. Setelah itu kita berangkat untuk memeriksanya bersama. Nenek Yu, sembunyilah di dalam kamar dengan anak-anak."Yu Jie mengangguk. Wajahnya terlihat pucat dan dia sangat ketakutan. Namun dia segera menggandeng tangan Yu Bao lalu mengajak Wu Quon dan Bai Fengan untuk bersembunyi di dalam kamarnya. Semua or

    Last Updated : 2023-04-08
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 65 Wanita Cantik

    Shang Kou tidak menanggapinya dan hanya melihat ke arah salah satu bandit yang baru saja lewat, "Chan! Bawa dua orang bersamamu dan ikuti Kang memeriksa ke pojok desa!"Shang Kou jelas tidak mempercayai Kang. Siapa yang tahu kalau dia akan menyembunyikan salah satu wanita tercantik untuk dinikmatinya sendiri?"Baik Kak!" Orang itu tersenyum penuh arti. Dia juga ingin menikmati wanita. Meskipun wanita-wanita itu bekas dari ketuanya, dia tidak keberatan.Kang jelas merasa kesal. Dia tidak senang ketika mengetahui kecurigaan Shang Kou. Sejak dulu, dia memang suka memilih salah satu yang tercantik dan menyembunyikannya. Setelah semua urusan merampok desa selesai, dia akan mendatangi tempat di mana dia menyembunyikan gadis itu dan menyekap gadis-gadis di sebuah gubuk di mana dia bebas menikmati mereka sesuka hati. Tempat itu miliknya sendiri. Tidak ada seorangpun yang tahu di mana dia menyembunyikan mereka.

    Last Updated : 2023-04-09
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 66 Makanan Enak

    Xiao Mimi menghentikan langkahnya dan menarik Tan Heng, "apa … apa kamu bisa mengendarai kuda?""Bisa," jawab Tan Heng cepat. "Dulu aku pernah bekerja merawat kuda milik salah satu keluarga bangsawan di Kabupaten Jinxi."Xiao Mimi terlihat lega ketika mendengarnya. Umur Tan Heng memang hanya beberapa tahun lebih muda dari ayahnya dan mereka juga tidak pernah mengobrol. Jadi, wajar saja kalau dia tidak mengetahui banyak mengenainya.Terdengar suara berat yang menggelegar di belakang mereka, "tidak ada yang boleh menyentuhnya! Dia milikku!"Tan Heng meraih tali kekang seekor kuda dan menariknya menjauh. Mereka berjalan cukup jauh hingga mereka tidak bisa lagi melihat pintu masuk desa. Tidak terlihat seorang bandit pun yang berjaga. Sepertinya semua bandit terlalu fokus dengan sosok Li Mei dan menyepelekan warga desa.Tan Hen tidak merasa keberatan, dia malah mendapatkan keuntungan dari situasi ini.Setelah cukup jauh, Tan Heng memegang pinggang Xiao Mimi dan menaikkannya ke atas kuda. Wa

    Last Updated : 2023-04-10
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 67 Memasak Untuk Para Bandit

    "Apakah masakannya sudah matang?" Tangan Kang terulur ketika dia hendak meraih lengan Li Mei.Li Mei berbalik dengan cepat dan memelototinya dengan ganas, "jangan menyentuhku!"Kang tertegun sejenak lalu tertawa terbahak-bahak, "aku benar-benar menantikan kegalakanmu ini di atas kasur!"Wajah Nuannuan pucat pasi ketika mendengarnya. Dia merapatkan tubuhnya ke arah Li Mei dan membentak Kang, "jauhkan pikiran kotormu itu dari Kakakku!"Kang melihat ke arah gadis di belakang Li Mei dan menyeringai, "meskipun kamu tidak secantik Kakakmu, kamu terlihat menarik. Tenanglah, kamu juga akan mendapatkan giliranmu nanti!"Ketika mendengar perkataan Kang, tubuh Nuannuan semakin bergetar hebat. Li Mei segera menggenggam telapak tangan Nuannuan untuk memberikannya kekuatan.Chan melihat ke arah berbagai hidangan lezat yang ada di atas meja dengan kening yang berkerut, "bagaimana caranya kita membawa ini semua ke sana? Perlukah kita mengangkat seluruh meja?""Dasar bodoh!" Kang memukul bagian belakan

    Last Updated : 2023-04-10
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 68 Racun Pembusuk Usus

    "Wah, sangat bagus, sangat bagus!" Shang Kou yang biasanya terlihat dingin, tertawa senang ketika melihat berbagai macam makanan di atas meja. Dia segera mengambil sumpit dan mangkuknya, berusaha memasukkan semua hidangan yang ada di atas meja ke dalam mangkuknya. Dia mulai memakannya tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya."Kakak, aku boleh ikut makan kan?" tanya Kang. Entah sudah berapa kali dia menelan ludah dari semenjak Li Mei memasak tadi.Shang Kou meliriknya sejenak namun tidak menjawab. Dia menunjuk lima orang dan berkata, "kalian, ambillah makanan kalian dan bawa untuk berpatroli."Lima orang yang ditunjuk olehnya maju dengan wajah senang. Mereka mengambil mangkuk dan sumpit mereka masing-masing. Saat mereka berpikir untuk mengambil sebanyak-banyaknya, suara tajam Shang Kou terdengar."Jangan berpikir untuk mengambil banyak!"Mereka hanya bisa lesu ketika mendengarnya. Pada akhirnya mereka mengambil secukupnya, takut kepala mereka melayang kalau sampai tidak mematuhi

    Last Updated : 2023-04-11
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 69 Aku Bisa Mencari Tabib Lain

    "Jadi bagaimana? Apakah kamu akan menerima penawaranku atau tidak?" tanya Li Mei dengan wajah datar tanpa ekspresi."Kakak! Lebih baik kamu menerima penawarannya! Ah! Aku sudah tidak tahan lagi!" Kang berteriak keras seraya berlari menjauh dari halaman Aula Leluhur. Dia sangat membutuhkan kamar mandi!Tidak hanya Kang. Beberapa bandit berlari menyerbu rumah-rumah terdekat. Mereka benar-benar tidak bisa menahannya lagi.Shang Kou berusaha menahan gejolak yang berasal dari perutnya. Dahinya sudah dipenuhi keringat-keringat dingin sebesar butiran jagung. Sebagian besar anak buah tidak bergunanya sudah tunggang langgang semenjak tadi. Kalau dia tidak menahan diri, siapa yang bisa mengawasi para penduduk desa?Para penduduk desa melihat adanya celah untuk melarikan diri. Dari begitu banyaknya bandit, hanya tersisa lima orang yang bersikeras untuk menjaga mereka. Mungkinkah mereka bisa melawan mereka dan melarikan diri?"Hey, bagaimana kalau kita menyerang mereka bersama-sama?" bisik salah

    Last Updated : 2023-04-13
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 70 Tumbang Satu Persatu

    "Diam!" Shang Kou membentak ke arah Kang dan Chan dengan ganas. Dia memelototi mereka berdua dan sangat ingin memukuli mereka. Mereka berdua sungguh tidak berguna! "Diamlah kalau kalian berdua masih ingin hidup!"Kang dan Chang langsung menyusutkan leher mereka. Beberapa bandit yang lain juga menghentikan niat mereka untuk ikut membujuk Shang Kou. Mereka tentu saja merasa takut. Mereka masih ingat dengan jelas sudah berapa saudara mereka yang mati karena tidak menuruti perintah Shang Kou ataupun ingin memberontak kepadanya. Mereka masih menyayangi nyawa mereka dan ingin hidup lebih lama."Kamu bisa memikirkannya secara perlahan. Namun aku perlu mengingatkan sesuatu hal yang penting kepadamu. Kalau kamu tidak segera meminum penawarnya, racun itu akan dengan cepat menyebar dan merenggut nyawamu dalam jangka waktu kurang dari tiga jam. Pikirkanlah baik-baik," kata Li Mei.Perkataan Li Mei semakin membuat Shang Kou murka, dan band

    Last Updated : 2023-04-14

Latest chapter

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 6 - End

    "Apa yang kamu maksud dengan 'ini'?" tanya Fu Lian santai."Lian'er, kamu tahu apa maksudku," jawab Wang Gongfai kesal. "Kabar sebesar ini, bagaimana aku tidak bisa mengetahuinya?"Fu Lian akhirnya berhenti berpura-pura. Dia menatap Wang Gongfai dengan wajah cemberut, "kamu sudah tahu aku menginginkan ini sejak lama, mengapa kamu tidak bisa mendukungku?"Wang Gongfai terpana dengan perkataan Fu Lian. Calon istrinya akan pergi untuk berperang, bagaimana dia akan mendukungnya?"Apa kamu bodoh? Bagaimana aku bisa melepaskanmu untuk pergi berperang?" tanya Wang Gongfai dengan 2 alis terangkat."Apa yang kamu khawatirkan? Semuanya akan baik-baik saja," kata Fu Lian mencoba menenangkannya."Lian'er." Wang Gongfai menarik tangan Fu Lian dan menariknya menjauh. Dia tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian para pengawal yang ada di sekitar.Dun Ming berlari mengikuti di belakang mereka. Dia tidak menyangka Wang Gongfai akan berhenti tiba-tiba hingga membuatnya menabraknya."Yang Mulia, maafka

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 5

    "Apa benar kamu Pangeran Pertama?" tanya Fu Lian ragu."Tentu saja! Untuk apa aku berbohong?" celetuk Wang Gongfai kesal.Fu Lian menatap Wang Gongfai selama beberapa saat lalu menganggukkan kepalanya, "baiklah. Aku akan mengantarmu.""Bagus, bagus," kata Wang Gongfai senang. Dia lalu berjalan di samping Fu Lian dan mengikuti langkahnya. Dia berkali-kali mencuri pandang ke arah Fu Lian."Berhenti menatapku," kata Fu Lian kesal.Wang Gongfai hanya menggaruk pelan kepalanya yang tidak terasa gatal. Dia hanya mengagumi kecantikan Fu Lian, mengapa dia harus merasa terganggu?Sesosok tubuh besar berwarna putih tiba-tiba mendarat di depan keduanya. Senyuman mengembang di wajah Fu Lian sedangkan Wang Gongfai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya."Xiao Lang!" Fu Lian bergegas menubruk tubuh besar Xiao Lang."Wow! Apakah dia benar-benar Xiao Lang?" Wang Gongfai merasa sangat k

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 4

    Kediaman Adipati Qiang terlihat begitu meriah hari ini. Beberapa tamu undangan berjalan memasuki kediaman Adipati Qiang dengan pakaian terbaiknya.Li Mei terlihat cantik dengan balutan hanfu berwarna biru tua. Tidak jauh darinya, terlihat Fu Changyi yang menggunakan baju dengan warna senada. Fu Xingshen yang berada di sebelah Fu Changyi juga terlihat menggunakan baju berwarna biru gelap. Ketiganya terlihat sibuk menyambut para tamu.Hari ini mereka sedang merayakan hari ulang tahun Fu Lian dan Fu Huanran yang ke-10. Tidak ada seorangpun tamu yang tidak datang. Mereka semua ingin menjalin hubungan yang baik dengan keluarga Adipati Qiang.Tiba-tiba, Li Mei melihat Nuannuan berjalan dengan panik ke arahnya. Dia segera menoleh ke beberapa orang tamu wanita yang sedang mengelilinginya, "Nyonya-nyonya, maafkan aku. Aku harus pergi untuk melihat persiapan Putriku.""Tidak apa-apa, kamu tidak perlu tergesa-gesa," kata Nyonya Lin, istri Perdana Menteri Yan."Kami tahu betapa repotnya mempersia

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 3

    8 orang preman mengelilingi 3 orang anak kecil. Fu Huanran merasa sangat ketakutan, dia hampir menangis.Fu Lian menggertakkan giginya, "minggir! Apa kalian tidak takut seseorang akan datang dan menghukum kalian?"Kedelapan preman itu saling memandang ketika mendengar perkataan Fu Lian lalu tertawa terbahak-bahak. Setelah beberapa saat, Erzhu berkata pada mereka, "siapa yang akan menemukan kami? Tidak akan ada yang tahu!"Tiba-tiba Fu Lian menerjang ke arah Erzhu. Dia mengangkat kakinya tinggi lalu menendang tepat di titik vital Erzhu.Kedua mata Erzhu membola sempurna saat suara lengkingan terdengar dari mulutnya, "ah!"Ketujuh orang lainnya langsung memegangi alat vital mereka masing-masing dan menatap Erzhu dengan ngeri. Mereka yakin itu pasti sangat menyakitkan. Atau bahkan mungkin, hancur? Baiklah, sepertinya mereka harus membuat acara perpisahan yang layak untuk masa depan Erzhu yang baru saja hilang."Anak kecil brengsek!" Dafu, yang sebelumnya dipanggil dengan sebutan kakak ke

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 2

    "Aku sudah kenyang!" kata Fu Lian. Dia mendorong mangkuknya yang sudah kosong menjauh."Aku juga sudah selesai," kata Fu Huanran. "Kalau begitu ayo kita pulang."Ketiganya meninggalkan meja dan pergi menghampiri Ming Feng, "Paman Ming, kami sudah selesai." Setelah itu, Fu Lian mengeluarkan. 1 tael perak lalu memberikannya kepada Ming Feng."Sudah selesai? Apa kalian akan langsung pulang?" tanya Ming Feng khawatir. Dia melihat ke arah jalanan tapi tidak bisa menemukan Ming Shao."Ya, Paman. Kamu tidak perlu khawatir," kata Fu Lian seraya tersenyum manis."Tunggu sebentar, biar aku memberimu kembaliannya," kata Ming Feng. Dia berencana mengulur-ngulur waktu hingga seseorang dari kediaman Adipati Qiang datang."Tidak perlu. Paman bisa menyimpannya," kata Fu Lian. Dia segera berbalik lalu menyeret kedua saudaranya pergi."Ah, ah, bagaimana bisa seperti itu?" tanya Ming Feng panik. Dia hendak mengejar ketiga anak itu, namun sayangnya mereka terlalu gesit. "Celaka! Celaka! Mereka tidak perg

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 1

    "Haohao! Haohao!" Suara bisikan dari balik bebatuan taman mengusik Fu Hao. Anak laki-laki berusia 3 tahun itu menoleh dan melihat kedua kakak kembarnya sedang bersembunyi di antara bebatuan. Setelah beberapa saat, Fu Hao berjalan menghampiri keduanya."Ada apa?" tanya Fu Hao datar.Fu Lian segera menariknya untuk bersembunyi di balik bebatuan. Dia menatap buku-buku yang ada di tangan Fu Hao, "apa yang akan kamu lakukan dengan buku-buku membosankan itu?"Tentu saja pergi belajar. Bukankan Guru Jiang akan segera datang?" tanya Fu Hao tanpa berekpresi.Fu Lian menghela nafas panjang, "untuk apa kita pergi belajar? Aku sangat bosan. Lebih baik kita pergi berjalan-jalan!"Fu Huanran terlihat gelisah ketika mendengar perkataan Fu Lian. Ini bukan pertama kalinya saudara kembarnya mengajaknya untuk bolos belajar. Fu Lian selalu suka menyeret Fu Huanran dan Fu Hao pergi bermain di area perkotaan atau pegunungan untuk mencari buah-buahan liar."Lian'er, kalau Ibu mengetahuinya, dia akan memukul

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 130 Finale

    Fu Xingshen menghentikan langkahnya ketika dia sudah berada di dekat Wang Minghao. Saat ini, para pejabat menutup mulut mereka. Tidak ada seorangpun yang berani berbicara. Siapa yang berani mengatakan sesuatu ketika lawan mereka sudah dipastikan unggul?Wang Minghao terjatuh duduk di singgasananya. Tubuhnya bergetar hebat karena kemarahan dan juga ketakutan.Wan Rong menoleh dan menatap Wang Shimin dengan penuh kebencian, "Shimin, kenapa kamu melakukan hal ini?""Ha! Ha! Ha! Permaisuri Wan, apakah kamu bertanya karena tidak tahu, atau kamu berpura-pura tidak tahu?" tanya Wang Shimin dingin. Dia berjalan pelan ke arah Wang Minghao dan bertanya dengan wajah datar, "Ayah, apakah kamu juga tidak mengetahuinya?"Wang Minghao tidak menjawab, dia hanya menyipitkannya matanya saat menatap Wang Shimin."Baiklah, baiklah. Aku tidak akan bermain tebak-tebakan lagi. Aku akan menjelaskan semuanya," kata Wang Shimin. Dia lalu menambahkan, "setidaknya kalian bisa mengetahui alasan kalian mati."Wajah

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 129 Pemberontakan

    Fu Xingshen melihat kembang api yang meledak di udara. Tangannya tanpa sadar menggenggam erat pedang yang ada di pinggangnya. Setelah itu Fu Xingshen dan Fu Yi menaiki kuda mereka masing-masing. Melihat pemimpin mereka sudah bersiap, para tentara memegang senjata mereka, bersiap untuk menyerbu masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran."Maju!" perintah Fu Xingshen dingin.Fu Yi mengangkat sebuah kembang api dan menembakkannya ke udara. Fu Xingshen membagi tentara menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok menunggu di kegelapan hutan di 4 penjuru mata angin. Begitu melihat sinyal kedua ditembakkan, para tentara merangsek masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran. Suasana Ibukota tiba-tiba menjadi gempar. Melihat banyaknya tentara yang membawa senjata masuk ke dalam kota, para penduduk berhamburan masuk ke dalam rumah mereka dengan panik. Mereka semua ketakutan dan mengunci rumah mereka dari dalam. Beberapa bahkan bersembunyi di kolong-kolong tempat tidur, berharap nyawa mereka akan selamat.Tidak ber

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 128 Menunggu Sinyal

    "Benar-benar tidak bisa dimaafkan!" Suara marah Wang Minghao menggelegar di dalam aula.Aula seketika dipenuhi dengan suara orang-orang yang berlutut beserta teriakan. "Yang Mulia, tolong jaga kesehatan Anda!"Wang Minghao tidak marah karena seseorang ingin mencelakai Li Mei, dia marah karena orang-orang itu telah merusak rencananya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berhasil mengendalikan emosinya."Kembali duduk."Setelah semua orang kembali duduk, Wang Minghao menoleh kepada Li Xue dan berkata, "Tabib Li, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu malam ini." "Yang Mulia, Hamba siap mendengarkan, " jawab Li Xue."Aku telah menurunkan Dekrit Pernikahan sebelumnya untuk Li Mei dan Putra Mahkota. Namun hal itu gagal karena Nona Li menghilang. Oleh karena itu posisi Putri Mahkota aku serahkan kepada Xiang Qian," kata Wang Minghao.Wajah Xiang Qian berubah suram. Perkataan Kaisar Xing

DMCA.com Protection Status