All Chapters of Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Chapter 51 - Chapter 60

136 Chapters

BAB 51 Berpamitan

Lima belas hari?Tao Jun terkejut ketika mendengarnya. Dengan keterampilannya dan anaknya, bila alat-alat ini dikerjakan oleh mereka berdua, itu akan memakan waktu paling cepat satu bulan. Sedangkan Li Mei meminta waktu setengahnya, apakah dia harus menyanggupinya?Li Mei tidak mengganggu Tao Jun yang tenggelam dalam pemikirannya. Dia memberinya waktu untuk berpikir. Jika Tao Jun tidak dapat menyanggupinya, dia harus mencari pengrajin kayu lainnya. Dia memang sedikit terburu-buru tentang hal ini.Melihat suaminya yang masih tenggelam dalam pikirannya, Lie Nan buru-buru menariknya sedikit menjauh."Apa yang kamu pikirkan? Kamu bisa membuat pelanggan kita kabur," bisik Lie Nan terlihat cemas."Tapi lima belas hari? Aku dan Ming'er tidak mungkin bisa menyelesaikannya," kata Tao Jun terlihat sedikit tertekan. Dia tidak mungkin menyanggupinya dengan gegabah dan membuat pelanggannya merasa kecewa pada akhirnya."Kenapa kamu tidak meminta Ming'er pulang ke rumah keluargamu untuk membawa kemb
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

BAB 52 Hampir Dijual

Li Mei berjalan keluar. Namun dia menyempatkan dirinya untuk berhenti dan berbicara dengan Yi Yuwen."Yuwen, kami sudah memutuskan untuk menerimamu bekerja. Namun kami harus melakukan renovasi toko dan mempersiapkan barang jualan kami. Itu akan memakan waktu sekitar satu setengah bulan," jelas Li Mei.Yi Yuwen senang ketika mendengar Li Mei mengatakan kalau dirinya diterima bekerja. Tapi dia kembali bingung. Apa yang harus dilakukannya selama satu setengah bulan? Dia tidak bisa menganggur, keluarganya membutuhkan uang untuk hidup dan membeli obat untuk ibu mertuanya. Li Mei melihat raut wajah Yi Yuwen yang terlihat senang, namun juga terlihat sedikit bingung. Dia mengerti kesusahan Yi Yuwen. Setelah beberapa saat Li Mei melanjutkan perkataannya, "untuk sementara waktu, kamu bisa membantuku mengawasi para pekerja ketika merenovasi toko setiap hari. Jangan khawatir, aku akan tetap membayar upahmu."Mendengar perkataan Li Mei, wajah Yi Yuwen langsung berbinar cerah. Senyuman mengembang
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

BAB 53 Memperjuangkan Hak Desa

Sepeninggalan Li Mei, Bai Changyi dan Wu Dashan berjalan memasuki Balai Pengurusan Akta."Kalian ada perlu apa di sini?" tanya seorang penjaga pintu seraya menatap dingin ke arah keduanya."Kami ingin bertemu dengan Petugas Ji. Bisakah kamu melaporkan kedatangan kami?" tanya Wu Dashan terlihat sangat sopan.Petugas itu mengerutkan alisnya dan kembali bertanya, "siapa namamu?" "Aku Wu Dashan, Kepala Desa Fanrong," jawab Wu Dashan.Petugas pintu itu tidak menjawab, dia hanya mendengus dingin dan berbalik pergi.Ada kilatan dingin yang melintas di mata Bai Changyi ketika melihat kepergian penjaga pintu. Penjaga pintu itu sangat tidak sopan, siapa yang tidak bisa melihat raut wajah jijik yang ditunjukkannya saat menatap mereka?Petugas pintu itu berjalan menuju salah satu ruangan. Ruangan dipenuhi dengan aroma dupa dan terlihat seorang pria paruh baya bertubuh sedikit gemuk sedang tenggelam di balik berkas-berkasnya.Petugas itu berhenti di depan pintu dan membungkuk dengan hormat ke ora
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

BAB 54 Salam Dari Jenderal

"Tuan, seseorang dari Balai Pengurusan Akta datang kemari ingin menemuimu," kata seorang pengawal dari luar ruangan.Mo Yelu yang sedang duduk di ruang kerjanya, mendongakkan kepalanya. Dia mengerutkan alisnya."Siapa?" tanya Mo Yelu terlihat acuh tak acuh."Itu suruhan Tuan Ji," jawab pengawal itu.Mendengar nama Ji Yong disebutkan, dia tersenyum dan segera meminta suruhan itu untuk masuk.Mo Yelu adalah Hakim Kota Shengcan, kedudukannya setara dengan penguasa kota. Semua keputusan kota berada di tangannya. Beberapa waktu yang lalu, Mo Yelu sudah meminta Balai Pengurusan Akta untuk menahan semua akta tanah yang diberikan oleh Kaisar untuk desa-desa. Dia meminta mereka untuk membayar uang senilai lima ratus tael perak bila mereka menginginkan akta tanah itu. Jelas mereka tidak akan bisa menebusnya.Saat orang-orang itu putus asa dia akan membeli masing-masing tanah seharga lima tael perak dan menjadikan mereka sebagai mas kawin untuk anaknya. Mereka akan mendapatkan banyak uang dari
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

BAB 55 Alunan Guzheng

"Siapa dia?"Nuannuan semakin mengerutkan lehernya ketika mendengar nada dingin Bai Changyi. Dia sama sekali tidak berani mendongakkan kepalanya untuk menatap sang pemilik suara.Melihat kebingungan di wajah Bai Changyi, Li Mei tersenyum lembut kepadanya, "Suamiku, masuklah dulu. Aku akan menjelaskannya nanti saat di jalan."Bai Changyi segera masuk dan duduk di sebelah Li Mei. Dia tetap menatap Nuannuan dengan tatapan waspada. Wu Dashan naik ke dalam kereta mengikutinya.Kereta mulai berjalan menuju gerbang kota. Dengan adanya Nuannuan, Li Mei membatalkan makan siang di restoran hari ini. Penampilan Nuannuan begitu memprihatinkan. Itu pasti akan menarik banyak perhatian tamu lain. Dia tidak ingin Nuannuan merasa tertekan bila masuk ke dalam restoran dengan penampilannya. Li Mei memutuskan untuk menjamu Wu Dashan di rumahnya.Li Mei membuka tirai jendela dan tanpa diduga tatapannya jatuh ke sebuah toko. Tanpa sadar, dia berseru dan meminta A Guo untuk menghentikan kereta."Apa ada ses
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

BAB 56 Apakah Kamu Akan Meninggalkanku?

Hari sudah pagi dan Bai Changyi masih terjaga sejak semalam. Dia menatap wajah Li Mei yang tertidur di sampingnya. Semalam, Bai Changyi sudah memanggil tabib desa. Tabib mengatakan kalau Li Mei hanya merasa kelelahan dan akan terbangun ketika dia tidur dengan cukup. Namun, Bai Changyi masih merasa resah dan tidak bisa tidur hingga pagi.Bulu mata Li Mei bergetar, dia membuka matanya perlahan dan bertatapan langsung dengan sepasang mata merah yang lelah."Apa kamu baru saja pulang? Kenapa matamu merah?" tanya Li Mei terkejut. Setelah beberapa saat, dia teringat dengan apa yang terjadi tadi malam. Dia akhirnya mendesah pelan dan kembali bertanya, "apa yang terjadi?"Bai Changyi tidak menjawab, dia segera turun dan mengambilkan Li Mei minum. Setelah Li Mei selesai minum, dia mengembalikan cangkir ke atas meja dan kembali berbaring di samping Li Mei."Kamu pingsan tadi malam." Bai Changyi mengulurkan tangannya dan menarik Li Mei masuk ke dalam dekapannya.Telinga Li Mei menempel tepat d
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

BAB 57 Kesedihan Yu Jie

Li Mei ternganga ketika mendengar pertanyaan Bai Changyi. Setelah beberapa saat, dia balik bertanya kepada Bai Changyi dengan wajah polosnya, "kenapa aku harus meninggalkanmu?""Karena … karena kamu sudah menemukan keluargamu?" kata Bai Changyi terlihat sedikit tidak yakin."Apakah menurutmu aku orang yang seperti itu?" tanya Li Mei seraya mencemberutkan wajahnya. Kedua pipinya menggembung dan bibirnya sedikit mengerucut."Tentu saja tidak. Tapi maksudku ….""Kalau begitu, kenapa kamu berpikiran seperti itu tentangku?" tanya Li Mei. Ada nada merajuk di suaranya.Bai Changyi terdiam. Meskipun hatinya masih merasa gelisah, dia bisa merasakan hatinya menghangat ketika matanya bertatapan dengan mata lembut Li Mei. Dia menarik nafas dalam, dan membelai lembut rambutnya."Keluargamu kemungkinan besar berasal dari kalangan bangsawan, sedangkan aku, hanyalah seorang pemburu dari desa kecil. Apa kamu tidak merasa takut dirugikan?" bisik Bai Changyi lembut."Aku mencintaimu dan aku sudah bersa
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

BAB 58 Membuat Pancake

"Kakak Mei," suara Nuannuan menghentikan tawa mereka. Dia terlihat keluar dari dapur. "Aku sudah menyalakan apinya. Tadinya aku hendak membuatkan bubur, tapi A Guo mengatakan kalau Kakak Mei lebih suka memasak sarapan sendiri."Li Mei tersenyum ketika mendengarnya, "ya, aku akan memasak.""Kenapa kamu memanggilnya Kakak, sedangkan kamu memanggilku A Guo?" protes A Guo kepada Nuannuan.Nuannuan meliriknya dengan sebal, "memang kenapa? Kamu hanya lebih tua satu tahun dariku."Itu artinya, dia tidak bersedia memanggilnya dengan panggilan 'Kakak'. Bibir A Guo mengerucut, mau tidak mau dia kembali protes, "kenapa kamu begitu kejam?"Nuannuan mengabaikannya dan mengajak Li Mei masuk ke dapur. Siapa suruh A Guo begitu usil? Ketika dia membuka pintu kamarnya pagi ini, A Guo tiba-tiba saja mengulurkan seekor ular mati kepadanya dan mengatakan ingin memakannya. Nuannuan hanya bisa menahan teriakannya karena takut membangunkan yang lainnya dan pergi dengan wajah yang pucat pasi. Seolah belum cu
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

BAB 59 Apakah Aku Perlu Memakanmu Dulu?

"Kak A Guo! Kak A Guo!" Seorang bocah laki-laki berusia sekitar delapan tahun berlari masuk ke dalam halaman dan memanggil ketika dia melihat A Guo.A Guo yang sedang menyapu halaman, menoleh dan melihat Wu Quon yang berlari ke arahnya dengan nafas yang terengah-engah. Wu Quon adalah cucu sulung Wu Dashan dan merupakan putra tunggal dari Wu Kaibo."Hei Quon'er, apa kamu membutuhkan sesuatu dari sini?" tanya A Guo terlihat cukup terkejut dengan kedatangan Wu Quon. Hari masih sangat pagi, bahkan matahari baru saja terbit dan menimbulkan semburat kemerahan di langit. Wu Quon adalah anak yang cerdas, dan dia merupakan satu-satunya anak di Desa Fanrong yang belajar membaca dan menulis selain Bai Mulin dan Bai Fengan. Saat ini bahkan Bai Fengan sudah mulai bersekolah di kota karena Li Mei bersikeras menyekolahkannya.Bai Fengan sangat senang. Dia bahkan melompat-lompat kegirangan ketika Li Mei mendaftarkannya sekolah. Hal ini berbeda dengan Bai Mulin. Dia tidak bersedia pergi ke sekolah.
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

BAB 60 Suami Istri Bergandengan Tangan

Li Mei tertegun ketika mendengar perkataan suaminya. Sesaat kemudian semburat merah mewarnai kedua pipinya.Apa yang dikatakan Bai Changyi? Kenapa dia sangat suka menggodanya dari waktu ke waktu? Tidak.Mereka tidak boleh melakukan hal 'itu' sekarang. Pinggangnya benar-benar hampir patah karena menghadapi 'kebuasan' Bai Changyi setiap malam. Dia akan selalu membuatnya terjaga dan tidak pernah mengizinkannya tidur nyenyak sepanjang malam."Apa yang kamu katakan? Kita harus segera bergegas sekarang. Kalau tidak, kita akan membuat Kepala Desa Wu menunggu terlalu lama," kilah Li Mei seraya berusaha melarikan diri. Namun, gerakan Bai Changyi begitu cepat. Segera saja dia sudah melingkarkan kedua tangannya di pinggang Li Mei dan menjeratnya ke dalam pelukannya. Dia meletakkan dagunya di bahu Li Mei dengan lembut dan berbisik pelan."Baiklah. Seperti biasa, aku akan mengalah lagi dan menunggu saat malam tiba," bisik Bai Changyi di telinga Li Mei. Li Mei tertegun. Mengalah katanya?Namun
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status