Home / Romansa / Kupu-Kupu Malang / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kupu-Kupu Malang: Chapter 101 - Chapter 110

137 Chapters

Bab 101

Kegelisahan Eric pun terjawab oleh pertanyaan Emilia selanjutnya. "Kamu menikah dengan siapa, Ric?"Jantung Eric hampir saja copot memikirkan kemungkinan Emilia mengetahui bahwa ia telah menikah dengan Yuna. Untuk saat ini, Eric belum siap mengatakannya. Mungkin sebentar lagi, setelah Eric memastikan dengan benar Emilia sudah tidak membenci istrinya."Aku akan mengenalkan pada Kakak besok kalau Kakak berkunjung ke Sukamaya."Untuk mengalihkan perhatian Emilia dan agar tidak ditanya lagi, Eric lantas memperlihatkan foto Yuriana. Wajah Yuriana untungnya sangat mirip dengan dirinya. Meskipun bola matanya sama persis dengan sang ibu."Lihat, aku sudah punya anak perempuan, Kak. Sebentar lagi berumur tujuh bulan."Emilia meraih tablet milik Eric. Ia menggeser semua foto dalam galeri yang hanya berisi foto Yuriana. Terlihat pula mata Emilia mulai berkaca-kaca."Maaf, Kak, aku takut mengingatkan Kakak, jadi aku minta mama dan papa untuk merahasiakan pernikahanku unt
Read more

Bab 102

Emilia buru-buru menghapus jejak riwayat panggilan di ponsel asisten pribadinya. Untung saja, Rian, asisten pribadinya itu sudah bekerja cukup lama bersama keluarga Volker. Semua kontak anggota keluarganya hampir ada dalam ponsel Rian.Awalnya, Emilia hendak menghubungi Kevin, kakak Ken, tapi Emilia tidak ingin Kevin mengadu. Hanya Ken lah yang Emilia pikir bisa diajak berkompromi.Di lain pihak, Ken yang baru saja mendapat kepuasan dari dua wanita, mendapat informasi dari bawahannya. Kedua sudut mulut Ken tertarik lebar."Kamu bilang, istri Eric dan Emilia bermusuhan? Lalu, apa masalah mereka?""Maaf, Tuan. Saya tidak berhasil mendapatkan informasinya. Sepertinya, ada pihak yang sengaja menutupi.""Oke. Siapkan mobil. Aku akan ke Istana Volker sekarang. Antar juga dua wanita ini keluar."Ken telah berpakaian rapi. Sedangkan dua wanita tadi masih dengan tubuh polosnya kelelahan di atas tempat tidur. Bawahan Kevin meneguk ludah melihat dua tubuh molek mereka.
Read more

Bab 103

Emilia hampir saja membanting keyboardnya. Setelah membaca email dari Ken, betapa marah dirinya mengetahui bahwa perkiraannya benar adanya.Eric sungguh menikahi Yuna. Dan mereka telah memiliki buah hati cantik yang juga membuat Emilia merasa iri.Sesungguhnya, bukan karena itu Emilia marah. Emilia sungguh tak peduli lagi pada Yuna dan Aldo beberapa bulan ini. Ia hanya menginginkan kebebasan dan posisi puncak agar bisa melakukan banyak hal sendiri.Emilia kecewa dan sakit hati karena semua orang menutupi pernikahan Eric dan Yuna. Dan penyebab ia dikurung selama ini apa lagi kalau bukan karena pernikahan mereka?Eric dan orang tuanya bisa saja menjelaskan pada Emilia lebih awal. Dan Emilia tidak perlu menyia-nyiakan waktu setahunnya berdiam diri di dalam rumah, seperti orang bodoh.'Mereka benar-benar egois dan nggak pernah menganggapku,' batin Emilia getir.Dengan menahan getaran di tangannya, Emilia mulai mengetikkan sesuatu.[Bukankah kamu ingin menjadi presiden direktur Volker Corp?
Read more

Bab 104

Eric menarik selimut sampai dagu. Tubuhnya kedinginan oleh suhu pendingin ruangan.Ia tiba-tiba terbangun ketika menyadari ada sesuatu yang janggal. Sejak ada Yuria, Eric dan Yuna jarang mendinginkan ruangan.Hal itu sedikit merubah kebiasaan Eric. Meskipun tidak sedang berada di rumahnya sendiri, Eric jadi terbiasa dengan cuaca hangat.Siapa yang masuk kamarnya tanpa izin dan menyalakan AC?Eric celingukan ke kanan kiri. Jantung Eric seakan terlepas dari tempatnya saat sadar terbangun di tempat asing. Ia pun tidak menggunakan atasan dan hanya memakai celana pendek saja.Perasaannya berkecamuk tidak karuan dan terasa tidak nyaman. Jantungnya pun berpacu sangat cepat."Di mana ini?" gumam Eric."Ugh ..." Terdengar suara erangan wanita dari balik selimut di sampingnya.'Perempuan? Nggak mungkin ... Apa-apaan ini?'Eric terpaku di tempatnya. Ruangan yang tadinya dingin itu mendadak jadi panas. Keringat mulai bercucuran di dahinya.Ragu-ragu dan d
Read more

Bab 105

Suara tangisan bayi menggema di kamar Yuna. Sejak tadi malam Yuria demam dan terus menangis. Baru tidur tiga jam, Yuria terbangun lagi dan kembali menangis.Yuna mengusap puncak kepala Yuria yang masih terasa panas. Ia menimang-nimang dan sesekali mengecup kening Yuria sampai tidak tidur semalaman demi menjaga buah hatinya.Yuna sebenarnya lelah dan ingin menangis. Begitu beratnya mengurus bayi seorang diri. Digendong Jumi juga Yuria makin menangis kencang, tidak seperti biasanya.Semalam Yuna sudah memanggil dokter. Namun, demam Yuria belum kunjung turun pagi ini. Yuna akhirnya memutuskan pergi ke rumah sakit setelah menelepon Eric berkali-kali, namun tidak juga diangkat.Sampai di rumah sakit, Yuria segera ditangani dokter. Yuria bisa langsung dibawa pulang karena tidak ada kondisi serius dan hanya demam biasa.Dalam perjalanan pulang, Eric akhirnya menghubungi Yuna."Baby, semalam aku kelelahan dan langsung tidur setelah menemani klien makan malam. Maaf karena baru bisa menghubungim
Read more

Bab 106

"Bagaimana kondisi cucuku, Yun?" tanya Diana.Diana dan Aurora baru saja datang, lalu cuci tangan. Setelah itu, mereka langsung menyerbu ke kamar Yuna di mana Yuriana berada."Panasnya udah agak turun, Ma."Dua kakak adik yang masih tampak cantik dan muda itu bersedih melihat keadaan Yuna. Yuna yang biasanya ceria terlihat lesu dan kelelahan."Kamu belum tidur, ya, Sayang? Lebih baik sekarang kamu istirahat, biar para oma yang menjaga Ana," ucap Diana penuh perhatian pada menantunya."Nanti Ana sembuh, tapi kamu malah sakit. Kasihan Ana," imbuh Aurora.Yuna pun akhirnya menuruti kedua nenek Yuria. Ia akhirnya bisa merebahkan punggungnya yang sangat letih sampai rasanya hampir terbakar.Enam jam berlalu, Yuna baru membuka matanya. Melihat luar jendela yang sudah mulai gelap, Yuna gelagapan dan bergegas bangun.Rupanya, Aurora juga tidur di sampingnya. Sedangkan Diana tengah bercanda ria dengan Yuriana."Mama ... maaf, aku tidur terlalu lama.""
Read more

Bab 107

Foto Eric sedang tidur bersama wanita yang hanya dibalut selimut sampai di dada terpampang dalam ponsel di tangan Yuna. Keduanya sama-sama tidak mengenakan atasan. Entah bagaimana dengan bawahnya Yuna tidak tahu.Yuna menggeser satu persatu setiap foto yang hampir sama. Tangannya gemetaran dan hampir menjatuhkan ponsel pintar itu. Ken segera menangkapnya sekaligus menggenggam tangan Yuna."K-kamu ... ini pasti editanmu 'kan? Jangan main-main, Kak! Ini sama sekali nggak lucu!" teriak Yuna dengan suara bergetar.Yuna tahu betul bagaimana Eric sangat mencintai dirinya. Bahkan, disodorkan wanita cantik dan seksi seperti Dina selama bertahun-tahun saja Eric tidak tergoda.Namun, wanita dalam pelukan tubuh telanjang suaminya memang sangat cantik. Dari wajahnya saja terlihat sangat berkelas. Berbeda sekali dari dirinya.Meskipun demikian, Yuna tak lantas percaya dengan kebenaran foto itu. Ia yakin jika Ken sengaja ingin merusak rumah tangganya.'Bukankah dia tadi bi
Read more

Bab 108

Berita di televisi, media sosial, dan surat kabar tengah menyorot kerja sama dua perusahaan raksasa, Volker Corp dan WJ Corp. Foto Eric dan Cassandra muncul di mana-mana, bukan foto di atas ranjang tentunya.Beberapa netizen sampai menjodoh-jodohkan Eric dan Cassandra yang memiliki visual sempurna. Orang biasa tidak akan tahu bahwa Eric telah berkeluarga.Bukan karena menyembunyikan rumah tangganya, namun sejak awal mereka sengaja tidak mengumumkan pernikahan Eric ke media masa. Hanya orang dari kalangan bisnis tertentu saja yang tahu. Dan itu dilakukan semata-mata untuk mengecoh Emilia.Kini, semua headline berita lebih condong pada hubungan Eric dan Cassandra daripada berita kerja sama mereka. Bukan tanpa sebab, Cassandra-lah yang menjadi dalang di balik media masa.'Dua konglomerat muda rupawan menjadi satu. Akankah mereka jatuh cinta?''Dari bisnis berujung manis.''Volker dan WJ, Eric dan Cassandra bersatu.'Yuna benci dan muak membaca berita tentang
Read more

Bab 109

"Gosip apa lagi ini?" Eric mendesah lelah dan tidak berhenti memijat pelipisnya. Belum juga masalah satu selesai, muncul masalah lain."Tuan Ken hanya mengantar nyonya Yuna pulang dari Istana Volker atas perintah nyonya Aurora, Tuan," terang Rendra."Cari tahu, siapa yang pertama kali menyebarkan gosip murahan ini dan apa tujuan orang itu?!""Baik, Tuan.""Lalu, bagaimana penyelidikan tentang Cassandra? Apa kamu sudah menemukan sesuatu?""Nona Cassandra akhir-akhir ini jarang keluar dari mansion, Tuan. Dia juga tidak berhubungan dengan siapa pun. Kecuali, bertemu dengan sekretaris dan asisten pribadinya yang ditugaskan untuk membawa pulang pergi pekerjaannya.""Itu saja? Tsk ... Gali tentang masa lalunya. Siapa tahu, kita akan menemukan sesuatu. Aku mengandalkanmu, Rendra. Selama ini, aku tahu kamu nggak akan pernah mengecewakanku.""Baik, Tuan. Saya akan mencari tahu secepatnya.""Jangan bilang masalah ini pada siapa pun, termasuk Hilman. Satu h
Read more

Bab 110

"Apa maksudmu? Yuna istrimu? Jangan bercanda, Ric!" Emilia pura-pura terkejut.Eric meraih tangan Emilia. Memijat-mijat kecil berusaha memberikan sentuhan yang dapat menenangkan kakaknya."Maaf, Kak. Aku sengaja menyembunyikan pernikahanku dengan Yuna karena takut Kakak akan sakit hati. Aku sangat mencintai Yuna dan aku tahu Kakak pernah membencinya."Eric terpaksa mengungkap rahasianya. Ia tidak bisa menahan diri ketika Yuna digosipkan dengan pria lain. Eric lebih memilih dibenci kakaknya daripada mendengar orang membicarakan Yuna dan Ken."Kamu ... serius?"Eric mengangguk mantap. "Maaf," katanya sekali lagi."Kamu ... nggak apa-apa punya istri yang pernah jadi kupu-kupu malam? Dia perempuan bekas yang pernah dipakai banyak orang, Ric. Termasuk mantan kakak iparmu." Emilia berlagak khawatir."Jangan bilang seperti itu lagi, Kak. Kak Emil selama ini salah paham. Yuna nggak pernah tidur dengan pria lain sebelum denganku."Emilia tidak bersandiwara kal
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status