La Rossa masih dalam keadaan kritis dan belum sadar, Gilbert mundar mandir di luar ruangan, ia begitu cemas dengan keadaan La Rossa."Apa belum ada perubahan?" gumam Gilbert."Kenapa begitu lama, ya ampun apa saja yang ia lakukan," Gilbert tak sabar menunggu kabar dari Profesor Huang. Sememtara La Rossa, dalam bawah sadarnya ia bertemu dengan kedua orang tuanya. ia sedang berada dalam rumahnya, ia bercanda dengan orang tuanya."Aku merindukanmu, Mah, Pah, kenapa kalian meninggalkanku?" ucap La Rossa."Kami tak meninggalkanmu, Nak," ucap Mamanya La Rossa."Tapi, kenapa aku sendirian?" tanya La Rossa lirih, matanya sudah mulai berembun."Siapa yang meninggalkanmu, kami selalu ada di dekatmu, Nak. Kembalilah, tempatmu bukan di sini," ucap Papanya La Rossa dengan sedih dan sendu."Tapi, Pah. Aku sendirian, aku mau ikut kalian saja." La Rossa memohon pada papanya."Tidak, Nak. Kamu tidak boleh ikut kami, kembalilah," Papanya La Rossa tetap minta agar ia pergi dan kembali."Tapi, Pah." La
Read more