La Rossa memejamkan matanya, ia bergumam dalam hatinya,"Gilbert, apakah itu kamu,' Hati La Rossa tiba-tiba terasa sakit ketika mengenangnya, ia merindukannya sama rindunya terhadap ke dua orang tuanya. Ia kehilangannya sama persis seperti ia kehilangan orang tuanya. Di waktu yang bersama La Rossa harus kehilangan semua orang yang ia cintai. La Rossa masih memejamkan matanya, tapi kesadarannya tetap terjaga. Selama hidupnya ia tidak pernah merasa tenang meski dalam mimpinya sekalipun. Sejak kejadian 20 tahun yang lalu ia tidak pernah menikmati yang namanya tidur nyenyak, untuk mengobatinya ia akan berlatih sepanjang hari hingga ia merasa lelah, dan memudahkannya untuk tidur cepat. Selama itulah ia mengasah kemampuannya dalam bertarung dan menggunakan senjata, hampir semua senjata ia kuasai. Kecepatan gerakannya tidak ada yang menandingi dalam kelompoknya, ia adalah anggota terbaik dalam kelompok Vangsed. Tidak hanya itu, La Rossa juga jago dalam bidang IT, ia menjadi hacker an
Read more