Home / Pernikahan / KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU: Chapter 61 - Chapter 70

136 Chapters

61. ISI SURAT

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Isi Surat (61)POV NURADua bulan yang lalu, Aku dan ibu membaca surat dari ayahku yang selama ini aku ben-ci. Aku tak kuasa untuk menahan tangis setelah tahu jika ayahku yang sudah mendonorkan jantungnya untuk ibu.Seperti ini isi suratnya.Untuk Sinta dan Putriku Nura,Nura, Anakku. Meskipun kamu dan ibumu masih belum bisa memaafkan ayah, Ayah sangat senang karena bisa bertemu kalian lagi. Ayah pantas tidak mendapatkan maaf dari kalian, Karena kesalahan ayah memanglah banyak.Nura, Ayah sangat menyayangi kamu, Nak. Maafkan ayah karena tidak pernah menjadi ayah yang baik dari sejak kamu masih kecil. Maafkan ayah karena sering melukai kamu dan ibumu. Ayah sangat menyesal.Selama ini, Ayah dihukum. Kemudian, Banyak pelajaran yang membuat ayah berubah. Dan setelah ayah keluar dari penjara, Ayah hidup di jalanan. Ayah ingin sekali menemui kalian, Tapi ayah malu karena kesalahan ayah terlalu banyak sama kamu dan ibu kamu.Hingga suatu hari, Aya
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

62. SHALAT

Membalas pengkhianatan suami dan Sahabatku - Shalat (62)Via sudah tidur lebih dulu. Wanita itu terbaring dengan posisi menyamping. Rasya tersenyum melihat pada wanita yang kini sudah menjadi istrinya itu, Nampak terlelap begitu tenang.Ia pun naik ke pembaringan, Setelah Sebelumnya belum tidur karena sengaja membiarkan Via tidur lebih dulu agar Via tenang. Dengan penuh kasih sayang, Rasya mengelus rambut Via dan menatapnya lirih. Kemudian, Ia menge-cup kening Via."Semoga mimpi indah.... Istriku." ucapnya pelan. Ia pun membaringkan tubuhnya juga, Menyamping melihat pada wajah Via, Kemudian Rasya pun memejamkan matanya dengan perasaan yang sangat bahagia karena sekarang ia akhirnya tidur dengan wanita yang ia cintai.***Jam setengah lima pagi. Via terbangun dari tidurnya. Kedua bola matanya membuka. Dan ia tersenyum saat melihat Rasya yang tengah tertidur menyamping kearahnya. Rasya terlihat sangat tampan sekali. Via membangunkan badannya hingga posisi duduk diatas tempat tidur. Ia
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

63. TAK TERSENTUH

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Tak Tersentuh (63)POV RASYA"Pengantin baru kok murung terus ? Bukannya udah malam pertama ?" Dokter Rafi, Yaitu dokter senior yang usianya sudah sekitar 60 tahun membuatku menoleh dan berusaha tersenyum. Ia duduk di kursi kantin, Hingga berhadapan dengan ku, dengan terhalangi oleh satu meja kotak yang berada di tengah-tengah kami ini."Ekh, Dok." jawabku diiringi senyum. Bingung, Jawaban apa yang mesti aku katakan padanya. Dan tadi ia bilang malam pertama ? Sudah tiga Minggu aku dan Via menjadi suami istri, Tapi... Aku belum pernah menyentuhnya sama sekali. Dan hal itu membuat ku bingung dan selalu kepikiran selama ini. Heran, Kenapa Via seolah masih canggung padaku. Dan akhirnya aku pun tak pernah berani meminta hal itu padanya.Sudah satu minggu aku kembali kerja seperti biasanya, Setelah dua minggu kemarin diberi cuti nikah selama dua minggu. Harusnya masa cuti itu dipakai untuk menghabiskan waktu layaknya pasangan suami istri. Tap
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

64. HUJAN

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Hujan (64)Aku baru saja keluar dari kantor karena lembur kerja, Lalu melihat pada hujan yang sudah turun sekitar dari lima menit yang lalu. Terpaksa aku menunggu dulu meski waktu sudah malam. Bahaya juga jika memaksakan mesti melajukan mobil dalam keadaan hujan deras dan ada petir seperti ini. Bahkan aku juga tak berani membuka ponsel. Mungkin Rasya akan khawatir padaku. Mau bagaimana lagi, Aku sangat takut dengan petir.Di luar kantor ini, Ada sebuah kursi panjang. Aku duduk disana dengan rasa dingin dan rasa takut. Tatapan ku menatap pada air hujan. Aku termenung memikirkan diriku yang merasa berdosa karena belum sanggup disentuh oleh suamiku sendiri. Aku mencintai Rasya, Tapi untuk melakukan itu selalu saja seperti ada rasa aneh. Aku masih terlalu gengsi untuk menunjukkan bahwa aku memang mencintainya. Bersama Rasya, Berbeda dengan saat aku menikah dengan Mas Amar. Dengan Mas Amar, Aku hanya mengenalnya beberapa tahun saja. Sedangka
last updateLast Updated : 2023-04-14
Read more

65. GENGSI

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Gengsi (65)POV RASYAJam dua malam, Aku terbangun. Tubuh ini masih terdiam mengumpulkan kesadaran sambil masih melihat jam dinding berbentuk kotak dengan jarum jam yang terus melaju. Aku ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil, Tapi bagaimana bisa bangun jika tangannya Via masih melingkar di perutku. Bahkan kali ini pelukannya rekat sekali, seperti ia tengah memeluk guling. Ia tak pernah terdengar mendengkur, Hanya hembusan nafasnya saja yang terdengar cukup keras. Nampak sekali ia tengah terlelap di alam mimpi. Aku melihat ke bawah, Pada wajahnya yang begitu tenang dan nampak nyenyak. Seperti-nya Via kelelahan. Ku kecup puncak kepalanya sejenak, Kemudian dengan pelan aku angkat tangannya. Setelah tangannya berhasil aku pindahkan, Aku membangunkan badanku dengan pelan agar ia tak terbangun. Aku melangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk buang air kecil dan setelah itu mengambil air wudhu sekalian, Mumpung kebangun di jam yang tep
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

66. AIR API

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Air Api (66)Tatapanku melihat pada Butik di depan kami ini. Butik yang katanya baru berdiri beberapa bulan, Namun sudah menjadi rekomendasi banyak orang karena pakaian-pakaian-nya yang menarik dan bagus. Di media sosial juga cukup terkenal nama butik LASKARA ini. Aku jadi penasaran dengan isi di dalamnya.***"Capek banget naik kalo taksi, Mas! Sampai kapan sih kamu bakal punya mobil lagi ?!" ucapku ketus pada Mas Amar. Terlihat Mas Amar hanya menghela nafasnya. "Kamu sabar ya. Aku 'kan belum lama kerja. Harga mobil 'kan enggak murah, Sayang." Aku hanya terdiam kesal dengan jawabannya. Sabar lagi! Sabar lagi! Mau sampai kapan ?! Kalau saja aku masih bisa menjadi wanita karir dan tidak hamil anak Mas Amar seperti ini, Sudah aku tinggalkan dia sejak lama!Aku dan Mas Amar pun berjalan masuk ke pintu butik dua lantai yang terlihat sangat mewah ini. Meskipun keuangan ku tengah menipis, Tapi aku tetap mau memakai barang-barang yang mahal agar
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

67. SEPERTI IBUMU!

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Seperti Ibumu! (67)Via ?!" pekik-nya dengan tatapan tajam. Menemukan Via, Bagi Nura adalah hal yang sangat ia ben-ci.Via dan Rasya ikut menatap pada Nura dengan heran. Begitupun Amar yang tak menyangka jika ia akan bertemu dengan Via dan Rasya di butik ini.Nura yang awalnya merasa marah akan kehadiran Via, Kini wanita itu tersenyum penuh kemenangan karena ingin memamerkan kehamilannya pada Via."Lihat, Sekarang aku sudah hamil anaknya Mas Amar." Nura mengelus perutnya sembari tersenyum memamerkan pada Via.Dan ia berhasil membuat Via merasa terluka di hatinya. Via melihat pada perut Nura yang kini sudah terlihat kehamilannya. Entah kenapa, Ia tetap saja merasa sakit hati begitu mengetahui Nura bisa sampai hamil anak dari Amar. Padahal, Ia sendiri tahu jika dihatinya sudah bukan Amar lagi. Tapi rasanya tetap saja sakit. Ia merasa seperti masih tak rela Amar di miliki oleh wanita lain."Amar, Lebih baik kamu bawa istri kamu keluar dari bu
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

68. APA BOLEH ?

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Apa Boleh ? (68)"Bu ibu kenal sama Rasya ?" tanya Nura saat baru saja masuk pintu, Setelah dari mall tadi. Mereka akhirnya pergi ke mall untuk belanja.Amar menaruh tiga paperbag berisi pakaian dress hamilnya Nura di sofa."Sayang, Aku ke toilet dulu ya." ucap Amar sembari melangkahkan kakinya menuju dapur untuk ketoilet yang ada di dekat dapur. Sedangkan, Sontak Bu Sinta yang tengah menyapu langsung menelan ludahnya dengan gugup. Pikirannya penuh tanya, Kenapa anaknya tiba-tiba menanyakan Rasya. "Ke-nal, Dari Via waktu dulu, Ra." jawab bu Sinta yang menghentikan sejenak menyapu-nya. Susah payah ia berusaha menghilangkan kegugupan-nya.Ingin rasanya untuk memberi tahu Nura soal masalalu dirinya. Tapi sekarang keadaannya tidak tepat. Nura tengah hamil, Ia tidak mau putrinya banyak pikiran.Nura hanya manggut-manggut. "Aneh banget bu. Tadi dia bilang kayak mau bilang... Kamu seperti ibumu! Ya kurang lebih gitu. Emang Rasya udah kenal ibu s
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

69. HAS-RAT

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Has-Rat (69)Satu Minggu Kemudian...POV VIA"Via, Sini dulu." ucap ibu saat aku hendak masuk ke pintu rumah setelah pulang dari kantor. Beliau yang tengah menyiram bunga memanggilku, Membuatku menoleh dan menghampirinya. Ya, Hari ini aku dan Rasya berniat untuk tinggal di rumah ibuku. "Iya, Bu ?"Ia mematikan kran airnya. "Kapan mau kasih ibu cucu ?" "Ah ?" aku cukup terkejut dan langsung menelan ludah. "Iya, Cucu. Udah satu bulan loh kamu nikah sama Rasya. Masa belum kasih ibu cucu juga. Ibu sama ayah kamu itu udah gak sabar pengen nimang bayi." raut wajah ibu memelas. Sedangkan aku juga bingung dengan permintaannya dan hanya bisa terdiam mematung."Loh 'kok malah bengong ? Rahim kamu masih belum sembuh ?" tanyanya lagi membuyarkan lamunanku. Rahimku memang sempat tidak bisa memiliki keturunan dulu karena saat menikah dengan Mas Amar dulu, Aku menunda kehamilan dengan ketergantungan mengonsumsi obat-obatan pencegah hamil. Itu semua ka
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

70. DIA, SIAPA ?

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Dia, Siapa ? (70)Tangannya terus mengotak-atik di kemejaku dan terus membuat kepunyaan-ku menegang juga berdesir hebat. "Jesi-ka, Jangan seperti ini." Sembari menahan has-rat yang menggebu-gebu ini, Aku menggenggam tangannya, Menurunkannya dari kemeja-ku. "Maaf, Aku gak bisa lama-lama disini. Aku harus segera pulang. Istri aku pasti sudah menunggu aku. Kamu baik-baik ya disini." lirihku.Ia berdiri lunglai, Kembali memeluk tubuh ini. Pelukannya begitu rekat. Wajahnya terbenam di jas-ku. Lagi-lagi bau dari alkohol-nya begitu menyengat. Ia sepertinya sangat mabuk sekali. "Aku capek.. Aku ben-ci sama dia. Aku ben-ci!" Dalam pelukannya ia berucap demikian. Entah siapa dia yang Jesika maksud. Namun, Sepertinya ia tengah memben-ci seseorang.Aku melepaskan tubuhnya dengan mendorongnya pelan. "Jesika, Udah ya. Aku benar-benar harus pergi sekarang." "Eum... Rasya jangan pergi.. cuma kamu laki-laki yang paling baik yang aku kenal..." ia masi
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status