Home / Pernikahan / KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU: Chapter 71 - Chapter 80

136 Chapters

71. PUTIH DAN PINK MUDA

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Putih dan Pink muda (71)Sedangkan Via, Ia memukul-mukul pelan dada bidang Rasya karena ingin mengatakan suatu hal namun bibirnya sulit untuk bicara karena Rasya keburu mengunci bibirnya dengan bibirnya Rasya. Via masih merasa aneh kini dirinya bisa begitu dekat dengan Rasya. Bahkan sampai kontak bibir bercum-bu bibir seperti ini. Karena Rasya tak kunjung menghentikan aktivitasnya, Akhirnya Via mencubit pinggang suaminya itu hingga Rasya mengaduh kesakitan dan menghentikan aktivitasnya. "Aw! Aduh! 'kok malah dicubit ?" ucapnya dengan posisi yang sudah menjauh dari Via, Sembari memegangi pinggangnya yang cukup sakit akan cubitan dari istrinya. Via hanya bisa terkekeh geli."Mau gimana lagi, Kamu gak berhenti juga. Aku mau bilang sesuatu." "Apa ?" tanyanya masih sambil meringis."Malam ini aku lagi gak bisa." Via berucap dengan kening yang mengerut, Meminta maaf karena ia tak bisa melayani Rasya.Rasya menghela nafasnya, menyayangkan ucapa
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

72. HONEYMOON

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Honeymoon (72)POV VIASatu minggu kemudian...Hari libur kembali datang. Dihari libur kami ini, Kini, Aku dan Rasya juga ayah dan ibuku pergi jalan-jalan ke Candi Borobudur yang ada di Magelang Jawa tengah. Rasya dan ayahku sama-sama membawa mobil masing-masing. Aku sempat ingin mengajak Pak Bram, Tapi Rasya meminta ku untuk tidak mengajak-nya. Aku menghargai keputusan-nya untuk membuat suasana hatinya baik. Karena liburan ini harusnya menjadi moment yang terasa menyenangkan.Sebenarnya, Bisa dibilang ini bukan hanya jalan-jalan, Tapi juga honeymoon untuk aku dan Rasya. Sudah lama ia sabar menunggu kesiapan ku, Dan kali ini aku sudah lumayan siap memberikan diriku sebagai istri terhadapnya.***Kini aku dan Rasya sudah sampai di tangga panjang yang akan menuju pada candi Borobudur itu. Ayah dan ibuku sudah lebih dulu berjalan di depan, Sedangkan aku dan Rasya berjalan agak jauh dari mereka. Kami di belakangnya orang-orang yang juga henda
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

73. KADO

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Kado (73)POV RASYASetelah dari pantai, Aku dan Via kembali ke hotel. Aku sangat bahagia karena bisa melihat Via bahagia. Hari ini aku lihat bibirnya sering tersenyum dan wajahnya nampak gembira. Aku ikut bahagia apalagi jika aku yang membuatnya bahagia.Sekarang ini aku tengah menyandarkan kepala ku pada kepala ranjang. Ranjang yang empuk berwarna putih yang ada di hotel ini. Dan punggung-ku aku sandarkan pada bantal empuk yang sengaja aku taruh di belakang punggung ku.Kakiku diluruskan dan bertumpu. Dengan relaksnya aku menikmati suasana yang begitu indah ini. Pandangan ku melihat pada arah kaca cukup besar dan tinggi di kamar hotel ini. Kedua tirainya masing-masing ada dipinggir kaca itu karena belum ditutupkan. Dari kaca itu terlihat awan gelap dan bintang yang bertaburan yang membuat pemandangan langit menjadi indah. Tok.. Tok.. Tok..Suara ketukan pintu membuatku menoleh ke arah pintu berwarna hitam itu dan aku langsung menurunkan
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

74. Pela-cur ?!

Membalas pengkhianatan suami dan Sahabatku - Pela-cur (74)Nura dan Bu Sinta baru saja pulang setelah selesai belanja keperluan dapur dari minimarket. Nura ikut menemani ibunya karena ingin sedikit bergerak. Selama kehamilan-nya ia menjadi jarang sekali pergi keluar dari rumah. Ia merasa bosan.Bu Sinta membawa satu kresek hitam ditangannya. Kresek berisi belanjaan tersebut yang terdiri dari sayuran kangkung, telor, tepung terigu, minyak dan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawah putih, bawang daun, ketumbar dan beberapa hal lainnya lagi.Mereka baru saja turun dari angkutan umum, Kemudian baru melangkah beberapa langkah masuk ke sebuah gang dan berjalan di sebuah jalan yang sempit.Tiba-tiba saja seorang lelaki yang sudah cukup tua dengan pakaian memakai jaket kulit hitam yang terbuka, dan tengah mabuk, menghalangi langkah mereka. Tepat di tengah-tengah mereka. Langkah Nura dan Bu Sinta terpaksa terhenti."Heh! Kamu Sinta 'kan ?" ucapnya dengan tatapan menyelidik antara sadar
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

75. ISTRI DIREKTUR!

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Istri direktur! (75)Tok.. Tok.. Tok... "Masuk!" suruh seseorang yang suaranya terdengar seperti suara wanita. Padahal direktur-ku adalah seorang lelaki. Aku pun membuka pintu ruangan tersebut dengan ragu.Dan setelah aku masuk, Yang aku lihat bukanlah Pak Roby direktur-ku, Tapi istrinya---Bu Lidiya yang tengah duduk di kursi Pak Robi dengan satu kaki yang bertumpang hingga dress hitamnya semakin memendek dan memperlihatkan kulit kakinya yang mulus dan putih.Bu Lidiya memang hampir sering ke kantor untuk menemui Pak Roby--Suaminya itu."Bu ? Tadi saya disuruh kesini sama Pak Roby. Eum, Pak Roby-nya dimana ya ?" tanya ku berusaha santun sembari melihat-lihat seisi ruangan.Wanita dengan tubuh ramping dan rambut hitam sepinggang dan bergelombang itu berdiri. Sepatu high heels merahnya cukup lancip dan cukup tinggi."Pak Roby-nya sedang ada urusan keluar. Yang chat kamu waktu tadi saya. Saya pakai handphone suami saya sebelum dia pergi. Karen
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

76. SELINGKUH

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Selingkuh (76)POV AMARCeklek!"Mas kamu udah pulang ?" tanya Nura saat aku baru saja membuka pintu kamar. Aku menatap dirinya yang tengah meluruskan kakinya diatas tempat tidur dan mengusap perutnya.Akhir-akhir ini setiap kali melihat dirinya entah kenapa aku selalu merasa jenuh. Mungkin karena aku sudah mulai melihat yang lebih menarik lagi sehingga Nura menjadi terlihat tak begitu menarik."Udah." jawabku kemudian. Aku menyimpan tas kerjaku di atas laci. Kemudian membuka kancing kemeja yang ada dibagian pergelangan tangan. Satu persatu aku buka. Aku gerah dan merasa lelah. Aku ingin mandi dulu."Aku mandi dulu ya, Sayang." Aku menoleh padanya. Ia manggut-manggut.***"Mas, Ini ada yang nelpon, Bu Lidiya." "Hah ??" Aku yang baru keluar dari kamar mandi, menohok terkejut. Jantungku rasanya mau copot saat Nura yang kini tengah berdiri di dekat tas-ku berbicara demikian. Kali ini ia tengah melihat layar ponselku ditangannya."Kamu kok,
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

77. TAMAN

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Taman (77)POV AMARMalam ini aku tengah duduk sambil telponan dengan Lidiya di ruangan kerjaku yang ada di rumah Bu Sinta ini. Pintunya sengaja dibiarkan terbuka agar aku tahu jika ada orang disana. Suara ku pelan saat telponan ini karena ruangan kerjaku bersampingan dengan kamarku dan Nura.Laptop juga sengaja aku buka agar terlihat seperti orang yang tengah mengerjakan pekerjaan kantor jika ada yang kesini. Hari ini Lidiya ingin telponan denganku. Terpaksa aku keruangan kerja ini setelah dari kamar dan melihat Nura sudah terlelap. Entah apa yang akan dibicarakan oleh wanita selingkuhanku ini."Maaf ya, Tadi ada istri aku. Jadi aku gak bisa teleponan sama kamu." ucapku yang memulai bicara, Meskipun ia yang ingin telponan.[Iya, Mas. Gak papa. Justru aku kaget banget setelah tahu istri kamu mau ngangkat telpon dari aku.] ucap Lidiya dibalik telepon."Kenapa emangnya ? Kan udah aku bilang jangan komunikasi lewat handphone. Emang kamu mau hub
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

78. MANTAN ?

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Mantan ? (78)POV VIATuk! Rasya menyimpan secangkir teh di meja kerjaku yang ada di kamar ini."Aku mau buka praktek sendiri di rumah biar bisa lebih banyak bantu orang lain, apa kamu kasih ijin ?" tanyanya. Aku baru tahu jika ia memiliki rencana untuk buka praktek sendiri."Boleh kok, bagus malah. Aku setuju." jawabku disertai anggukkan.Ia tersenyum. "Makasih ya." ucapnya.Aku hanya mengangguk. Sedangkan ia kini memegangi kedua bahuku dan menempelkan dagunya di pundakku, Ia menatap pada layar laptop ku yang tengah berisi pekerjaan kantor."Kerjaannya belum selesai ?" tanyanya. Aku ikut menatap pada layar laptop ku."Belum. Ini untuk meeting besok perusahan Senja Jingga dengan perusahaan lain." "Hem... Gitu. Yaudah, Kamu minum ya teh nya." Aku mengangguk, Ia pun mengangkat kembali dagunya. Tak lama ia menarik satu kursi yang ada di sebelah kursi ini. Kemudian Rasya duduk disebelah ku."Loh, Mau ngapain ? Kenapa enggak tidur aja ?" tany
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

79. REKAMAN CCTV

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Rekaman CCTV (79)POV RASYA"Eum... Pusing banget..." ucap Via gusar yang masih meringkuk di tempat tidur. Aku yang baru membuka mata pun langsung panik dan langsung melihat pada dirinya yang kini tengah memegangi kepalanya.Aku membangunkan badan hingga posisi duduk. Kemudian mengusap kepalanya."Sayang, Kenapa ?" tanyaku panik. Ia hanya melihat dengan pandangan mata yang sayu."Kepala aku pusing, Sya. Badan aku juga gak enak banget." keluhnya. Padahal ini hari Minggu dan niatnya aku ingin ajak dia jalan-jalan karena kemarin waktu ku dipakai untuk pasien-ku.Tapi melihat keadaannya seperti ini, Aku tidak tega mengajaknya jalan. "Kayaknya aku masuk angin deh.. kayak mual gitu.." ucapnya lagi. Dilihat dari keluhannya, Pusing dan mual, Sepertinya.... Via hamil ? Aku sangat senang sekali jika itu benar. Tapi, aku harus tetap memeriksanya pada yang lebih mengerti soal kandungan. "Yaudah, Aku ambil minyak angin dulu ya." Ia hanya memejamkan
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

80. FITNAH

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Fitnah (80)Enggak, Vi. Kamu jangan salah paham dulu ya ? Mana mungkin aku melakukan itu. Ini salah paham! Ini pasti ada yang salah! aku cuman mengantarkan Jesika ke apartemen karena melihat dia mabuk. Dan aku bersumpah, aku ingat aku tidak pernah berbuat macam-macam sama Jesika." ucapku sungguh pada Via.***Via menggelengkan kepalanya dengan raut wajah yang geram."Apanya yang salah paham, Sya ? Di rekaman CCTV itu jelas-jelas itu kamu. Kamu memapah Dokter Jesika yang tengah mabuk. Terus kamu mau bilang itu siapa ?! Kamu mau mengelak ?!" pekiknya."Kamu dengerin aku dulu. Itu memang aku. Aku memang nganterin Jesika. Tapi, Demi Allah, Aku gak pernah sampai melakukan hal itu pada Jesika, Vi." jawabku sungguh.Jesika menggenggam pergelangan tanganku. "Rasya! Kamu gak usah bohong ya! Sekalipun aku mabuk, aku masih ingat kita melakukan itu!" ucap Jesika yang jelas-jelas ini fitnah. Aku benar-benar masih ingat dengan jelas, aku tak pernah men
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status