Semua Bab KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU: Bab 101 - Bab 110

136 Bab

101. TERUNGKAP

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Terungkap (101)Tiga hari kemudian..Demi memenangkan hatinya dari rasa bersalah, Sekarang Bu Sinta memilih untuk pergi ke pemakaman Ibunya Rasya, Almira. Wanita itu keluar dari pintu rumahnya. Nura yang melihatnya merasa penasaran kemana ibunya mau pergi. Akhirnya wanita itu berencana untuk mengikutinya.________Nura yang tengah berada di ruang tengah, melangkahkan kakinya mengikuti ibunya hingga sampai keluar pintu dan seterusnya. Ia tak memperdulikan bagaimana penampilannya sekarang yang hanya mengenakan baju tidur. "Ibu mau kemana ya ? Kok gerak-geriknya kayak mencurigakan gitu ? Gak biasanya ibu pergi gak bilang-bilang." ucapnya dalam hati ketika melihat ibunya yang terlihat buru-buru pergi dan tengah menghentikan sebuah taksi. Nura sengaja mengambil jarak agak jauh agar ibunya tidak bisa mengetahui keberadaannya. Dibalik sana, Bu Sinta dengan penuh rasa takut, buru-buru naik taksi begitu ada taksi yang berhasil ia hentikan. Ia taku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-26
Baca selengkapnya

102. PINGSAN

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Pingsan (102)Bu Sinta cukup syock mendengar Nura yang menjadi seperti itu. Ia tak pernah menyadari jika Nura menyimpan dendam karena masalalu-nya. Ia baru menyadari, rumah tangganya yang hancur, menjadikan Nura menjadi sosok yang seperti itu.______________________"Nura.... Maafkan ibu, Nak. Ibu tidak pernah menyadari kamu menjadi seperti ini gara-gara ibu." Lirih Bu Sinta. Masih sembari menangis, Nura menggelengkan kepalanya beberapa kali. Ia masih tidak bisa menerima kenyataan yang dihadapinya sekarang. Perlahan, kakinya melangkah mundur untuk meninggalkan ibunya."Aku benci sama ibu! Aku benci! Aku benci ibuuuu!!!!" Teriaknya yang lalu Nura berlari meninggalkan ibunya. Ia histeris dan sangat terpukul. Tak henti terus menangis pilu sembari tetap berlari. "Nura!!!" Bu Sinta langsung berlari juga mengejar Nura. Ia juga sangat terpukul. "Jangan tinggalkan ibu, Nak. Ibu tidak mau kehilangan kamu, Sayang....""Aaaaaa.... Gak mungkin... Kenap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

103. OPERASI

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Operasi (103)Rasya yang belum sampai ke mobilnya, langsung spontan kembali membalikkan badannya kebelakang, melihat pada Via yang kini tengah menangis histeris bersimpuh memegangi bahu Bu Sinta disebelah Bu Sinta. __________"Vi-a ? Dan, perempuan itu juga ada disini ?" ucap Rasya yang khawatir pada Istrinya, juga syock melihat nama Bu Sinta ada juga di pemakaman ini.. Dengan cepat Rasya kembali melanjutkan langkahnya. menuju mobil Ia segera membuka pintu mobil bagian belakang, dan mendudukkan Nura di kursi tersebut. Setelah selesai itu dia kembali dengan cepat menghampiri Via. "Bu Sinta, bangun Bu.. kenapa ibu sampai seperti ini ? Apa yang sudah terjadi sama ibu ???." ucap Via sembari menggerakkan pergelangan tangannya Bu Sinta. Ia sangat cemas, apalagi melihat darah yang mengalir pada bajunya Bu Sinta hingga menetes ke bawah tanah. Via kemudian berusaha mengangkat punggung Bu Sinta untuk bisa ditolong. Namun, ia tak cukup sanggup kare
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

104. DONOR DARAH

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Donor Darah (104)Amar membuka ponselnya setelah jam istirahat kantor. Lelaki yang kini mengenakan kemeja biru dongker itu melihat pada notifikasi panggilan yang begitu banyak dari Rasya dan Via. "Rasya ? Via ? Ada apa mereka telpon aku sampai sebanyak ini ?" tanyanya dalam hati dengan penuh keheranan. Hingga kemudian, Ia mengecek ke aplikasi WhatsApp, dan menemukan pesan dari Via. [Assalamualaikum][Mas Amar, Sekarang Nura dan Bu Sinta dirawat rumah sakit tempat Rasya bekerja. Kamu cepat kesini, Mas. Mereka sangat membutuhkan kamu.] Pesan Via. Sontak bola matanya langsung membulat karena syock."Apa ? Nura dan Ibu Sinta di rumah sakit ?!" __________"Apa yang sudah terjadi pada mereka ?!" ucap Amar dalam hati dengan perasaan gelisah. Ia pun segera berdiri, mengambil kunci mobilnya yang ia taruh di meja kerja. Kemudian dia pergi ke ruangan direkturnya, yaitu Pak Roby. Ia meminta ijin untuk ke rumah sakit. Atasannya memberikan ijin padan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

105. BERTEMU JESIKA

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Bertemu Jesika (105)Setelah mendapatkan kabar dari Jesika jika golongan darah AB untuk Bu Sinta tersedia, Rasya pun langsung pergi menancap gas mobilnya untuk segera ke rumah sakit tempat Jesika bekerja.Ia tidak mengabari Via dulu, karena ia berpikir untuk memberitahu semuanya nanti saja setelah ia pulang. Sekarang ini Rasya benar-benar tengah buru-buru. Semua ini ia lakukan bukan demi Bu Sinta, tapi demi istrinya. Rasya tidak mau melihat istrinya bersedih jika sampai kehilangan orang yang disayanginya. Itu semua karena ia juga mengerti bagaimana rasa sakitnya kehilangan orang yang paling ia sayangi."Via sudah kehilangan Amar, dia tidak boleh bersedih lagi karena kehilangan orang yang dia sayangi." lirihnya dalam hati sembari menyetir. ***PoV RasyaSetelah sekitar setengah jam, Aku sampai di rumah sakit tempat Jesika bekerja. Sebenarnya jarak rumah sakit tidak terlalu jauh, hanya saja tadi dijalanan aku terjebak macet. Keadaan jalan ko
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

106. AMAR DATANG

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Amar Datang (106)PoV VIASejak tadi aku menunggu dikursi yang ada diluar ruangan tempat Bu Sinta dirawat. Ia masih belum sadarkan diri karena belum mendapatkan donor darah. Aku sangat khawatir sekali. Aku sangat takut, beliau tidak akan bisa...... Diselamatkan. Sebelumnya aku juga sudah mencari bantuan lewat sosial mediaku untuk mencari relawan yang bersedia mendonorkan darahnya untuk Bu Sinta. Aku juga sudah mencoba mencari bantuan pada teman-temanku, Pada para karyawanku yang di laundry dan di butik. Ada satu karyawan butik yang memiliki golongan darah AB, namun sayangnya karyawanku kesehatannya tengah tidak baik dan tidak memungkinkan untuk donor darah, takutnya malah beresiko akan kesehatannya juga. Dari pihak rumah sakit juga mengatakan, Jika mereka juga tengah berusaha mencari golongan darah AB itu.Dan sekarang aku benar-benar tidak tahu lagi mesti bagaimana. Aku hanya bisa berdoa, semoga Bu Sinta bisa melewati masa kritisnya. Dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

107. BAYI KEMBAR

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Bayi Kembar (107)"Via!" Seru seseorang yang ternyata Rasya._____Aku segera berdiri, takut Rasya cemburu melihat aku yang sebelumnya sengaja duduk di dekat Via karena memang merasa rindu dengan wanita yang pernah menjadi istriku ini. Tak lama Via pun juga ikut berdiri."Amar, Syukurlah kamu sudah datang." ucap Rasya. Aku pikir ia akan marah. Tapi dilihat dari raut wajah dan nada bicaranya, justru ia terlihat ramah dan lega dengan kehadiranku. "Iya, Rasya. Aku baru lihat handphone aku. Seharian ini aku sibuk di kantor." Jelasku jujur. "Jadi, Apa yang sebenarnya terjadi dengan Nura dan Bu Sinta ?" Aku kembali bertanya. Rasya menggeleng."Aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kami menemukan mereka di makam sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri." jawabnya, Sama seperti yang Via ucapkan. Sepertinya mereka memang benar-benar tidak tahu. "Baiklah, Terimakasih karena kalian sudah menolong mereka." ucapku sembari melihat pada Rasya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

108. LIDIYA MENJENGUK

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Lidiya menjenguk (108)Setelah dari rumah sakit, Via dan Rasya kembali ke rumah mereka. Meskipun dalam hatinya Via tetap merasa khawatir karena meninggalkan Bu Sinta yang masih belum sepenuhnya pulih, namun ia juga tetap mesti menghormati keputusan Rasya yang mengajak dirinya untuk pulang dan tidak perlu menjaga Bu Sinta. Sebelumnya mereka juga sempat berpamitan dengan Amar. Amar mengucapkan terimakasih banyak pada Rasya karena sudah menolong Bu Sinta dan Nura untuk membawanya ke rumah sakit dan juga sudah mencarikan donor darah untuk Bu Sinta.***Malam pun tiba.Via sudah berada di tempat rias yang ada di dalam kamarnya setelah ia bersih-bersih badannya. Sedangkan Rasya, lelaki itu masih berada di dapur untuk mengambil air minum setelah ia selesai bersih-bersih dan mengganti bajunya dengan baju tidur. Sembari menyisir rambutnya, Via terus teringat pada kejadian siang tadi. Ia sangat ingin berterimakasih pada suaminya karena sudah memban
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

109. NURA STRESS

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Nura Stress (108)POV AMARSetelah waktu berganti malam, Nura dinyatakan sudah siuman. Aku pun akhirnya diperbolehkan untuk masuk. Sebelumnya, Nura juga dipindahkan ke ruangan rawat ini setelah dari ruangan operasi. Saat aku baru saja masuk ke ruangan, Nura tak hanya terlihat lemah, tapi ia juga terlihat begitu sedih. Sepertinya karena ia teringat kembali, bahwa masa lalu ibunya adalah wanita malam. Langkahku mendekat ke arah hospital bad nya, hingga jarakku dengannya sangat dekat."Sayang, Syukurlah kamu sudah siuman." ucapku diiringi senyum kecil. Ia tak menyahut dan tetap menatap ke atap dengan tatapan kosong, Namun air matanya terus menetes dari ujung matanya. Aku pun duduk, Sekarang Nura pasti benar-benar tengah kacau. Aku megusap rambutnya. "Sayang, Kamu baru saja melewati masa kritis. Kamu harus lebih tenang, gak boleh banyak pikiran..." ucapku. Namun ia tetap terdiam pilu.Aku pun tiba-tiba teringat sesuatu yang mungkin saja bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

110. AMRAN PRATAMA

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Amran Pratama (110)Aku hendak pergi ke kantor dengan sudah memakai kemeja, tapi tiba-tiba bayiku yang aku beri nama dengan nama Amran Pratama ini menangis tak henti-hentinya di pangkuan baby sitter. Ya, Dua hari yang lalu aku mencari baby sitter untuk merawat bayiku. Saat itu juga aku memanggil psikiater untuk memeriksa keadaan Nura yang sama persis seperti seseorang yang tengah terkena ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa). Keadaan Nura masih tidak memungkinkan untuk bisa merawat bayi kami. Psikiater terus mencoba untuk membuat Nura bisa normal kembali dari depresinya. Dua hari yang lalu juga, Nura hanya mengatakan perkataan yang melantur, dia terus mengatakan, ..."Kenapa ibu bohongi aku ?"..... Berulang-ulang dengan tatapan yang kosong. Ia benar-benar depresi setelah mengetahui rahasia Bu Sinta selama ini. "Ra, Aku berangkat dulu, Ya.." ucapku pada Nura yang sekarang masih sama seperti hari-hari sebelumnya, ia masih melamun di kursi roda da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status