Setelah perjalanan panjang akhirnya kami tiba di Ibu kota, rasanya sudah sangat lama sejak terakhir kali aku bekerja sarabutan di sini. Tadi kami juga melewati bar tempatku bekerja terakhir kali, tempat itu masih ramai bahkan terlihat sangat penuh. Sepertinya memang banyak orang yang datang karena penasaran dengan pernikahan seorang Duke yang terkenal suka membunuh orang. Jalanan ibukota bahkan lebih ramai daripada saat perayaan hari panen. "Selamat datang Tuan Marquis dan Nona Magrita," sambut seorang pelayan begitu kami tiba di Istana. Keliatannya dia memang khusus di siapkan untuk menyambut kami. "Perkenalkan saya Gilbert yang akan memandu Nona selama berada di Istana," lanjutnya"Terima kasih," ujarku."Kalau begitu Ayah akan pergi dulu, kau istirahatlah Putriku," ujar Marquis. "Baik Ayah, anda juga harus segera istirahat dan jangan terlalu memaksakan diri," jawabku.Dihadapan banyak orang Marquis mengelus pucuk kepalaku dan tersenyum, seolah dia bangga memiliki putri seperti
Read more