Akhirnya setelah beberapa saat, kami tiba di kediaman Arcelio. Sudah banyak pelayan yang menyambut kami, berbeda dengan kesan dari wilayah ini mereka lebih terlihat sangat ramah.Bahkan saat aku baru turun dari kereta mereka langsung membungkuk dan memberi salam, tidak ada tatapan mencemooh sama sekali dari mereka."Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya!" sapa mereka secara bersamaan."Frederick!" panggil Revanov pada seorang pria yang berdiri di tengah-tengah para pelayan."Iya Yang mulia?""Antarkan Nyonya ke ruangannya dan temui aku di ruang baca!" "Baik Yang mulia. Mari Nyonya," ucap pria -yang nampak seumuran dengan Revanov- padaku. Padahal kupikir dia akan terlihat sudah tua, setidaknya mungkin setua Mario. Berbeda dengan luarnya, ternyata bagian dalam rumah ini lebih terlihat rapi dan nyaman. Interiornya memang jadul tapi justru memberi kesan rumah yang elegan.Frederick membawaku ke lantai dua, disana ada beberapa ruangan yang salah satunya adalah kamar tidurku yang berad
Baca selengkapnya