Resah dan gelisah Kartika, saat dirinya masuk ke dalam sebuah rumah yang sedikit temaram penerangannya itu, walaupun ini masih siang hari, tapi rasa parno ada pada hati Kartika."Ci, apa benar ini tempatnya, lu jangan bikin aku takut nih!""Benar, ah. Kemarin aku juga antar anaknya Shela ke sini juga. Tuh, sekarang anaknya udah nikah sama konglomerat, bule lagi." jawab Ci Amoy pelan."Permisi!" ucap Ci Amoy lantang. "Oh, ada olang tidak? Aku bawa pasien!" Lantangnya lagi.Kartika segera mencolek lengan Ci Amoy, saat dirinya dibilang 'pasien'."Kenapa juga pasien? Dikira gue yang sakit Ci," sungut Kartika manyun."Shh, sudahlah manut aja, lu."Tak lama dari dalam muncul lelaki berperawakan kurus, memakai baju serba warna putih. Mirip seragam kung Fu."Ada apa, datang ke mali?" tanyanya cadel."Ini, temanku minta, anaknya cepat dapat jodoh, yang baek dan kaya, kalau bisa yang ganteng juga, Oh."Lelaki tak berambut, mata sipit, dan kulit putih berurat itu, menatap Kartika dalam-dalam. Se
Read more