Home / Pernikahan / Gairah Liar Atasanku / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Gairah Liar Atasanku : Chapter 231 - Chapter 240

360 Chapters

Merasa Kotor

"Sayang sayang diam dong malu dilihat teman kamu," bujuk Aron. Tanpa menghentikan tangisannya Arini mengangguk dalam pelukan Aron, hal ini membuat Aron merasa bersalah gara-gara dirinya Arini terus menangis tanpa mau berhenti. Vilia yang melihat keadaan Arini nampak iba dia benar-benar kesal kepada lelaki yang tega menodai sahabatnya. "Aku sumpahin lelaki yang menodaimu kecebur empang biar jadi makanan banyak ikan," batin Vilia. Tak ingin menjadi tontonan keluarga Vilia Aron pamit pulang, dia meminta maaf kepada keluarga Vilia jika merepotkan. "Arini sudah kami anggap seperti anak kami sendiri jadi dia tidak pernah merepotkan kami," kata ibu Vilia dengan tersenyum. Ibu Vilia mengelus kepala Arini dan memintanya untuk diam, seorang suami wajar jika marah itu semua karena rasa khawatir. "Iya Ibu," sahut Arini. Sepanjang perjalanan pulang Arini hanya terdiam, dia benar-benar merasa jijik pada dirinya sendiri. Pikirannya jauh melayang ke mana-mana hingga dia memikirkan hal tersebu
Read more

Selidiki Dulu Aron

Aron diam dengan dada yang bergemuruh, hatinya tercabik melihat wanita yang dia cintai tidur dengan pria lain. Tangan Aron mengepal, rahangnya mulai mengeras, kelihataannya dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi ditambah ucapan Rebecca yang seperti bensin membuat api amarah Aron semakin berkobar. "Kamu harus keras Aron, jangan mau harga diri kamu diinjak-injak seperti ini," kata Rebecca. "Kelihatannya saja alim, polos, lugu eh nggak taunya gatal," sambungnya. Rebecca terus mengoceh sehingga membuat Aron tidak bisa menahan amarahnya lagi. "Diamlah!" bentak Aron. Dengan wajah yang merah menyala Aron mengambil foto-foto istrinya di meja lalu dia keluar. "Aron kamu mau kemana?" teriak Rebecca. Sebuah senyuman tersungging di bibir Rebecca dia sangat yakin kalau setelah ini Aron dan Arini akan berpisah. Aron ingin bertanya langsung pada Arini di rumah, jika benar itu adalah Arini, Aron tidak akan memaafkannya, baginya perselingkuhan adalah kesalahan yang fatal dan tidak bisa di
Read more

Titik Terang

Tak ingin semakin emosi Aron memutuskan untuk keluar dari kamar, dia berusaha mengikuti ucapan kedua orang tuanya dengan menyelidiki semua terlebih dahulu. Dia menenangkan diri sejenak di ruang kerjanya sembari memerintahkan Arion untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Tak hanya Arion dia juga akan melibatkan Vilia sahabat dekat Arini. Mendapatkan pesan singkat dari Aron membuat Arion mengerutkan alisnya. Pasalnya dia merasa ambigu dengan pesan yang dikirim oleh Aron. "Apanya yang diselidiki?" gumam Arion sembari membaca berkali-kali pesan singkat yang dikirimkan oleh Aron. "Selidiki apa yang dilakukan Arini kemarin," guman Arion membaca pesan singkat yang dikirim oleh Aron. Tak ingin terus dalam situasi yang membingungkan Arion segera menghubungi Aron, dia ingin bertanya lebih detail apa yang sebenarnya terjadi, kenapa tiba-tiba Aron memintanya untuk menyelidiki Arini. Malas menceritakan panjang lebar lewat sambungan telepon Aron akhirnya meminta Arion untuk datang ke
Read more

Mulai Terkuak tapi Sedikit Rumit

Arion berusaha mencari hotel melalui foto yang dibawanya namum dia masih belum menemukan info apapun. Informasi dari Viilia juga sangat minim karena dia tidak tau di hotel mana Arini dijebak. "Cari dimana lagi ya," gumam Aron. Tak tau lagi, akhirnya Arion memutuskan untuk bertanya langsung kepada Arini. "Kelihatannya aku tidak memiliki opsi lain selain bertanya langsung kepada Arini," gumam Arion. Arion tahu jika keadaan Arini tidak baik-baik saja begitu pula dengan Aron sehingga dia bertanya pada Arini keesokan harinya saja. Tanpa bilang pada Aron, Arion meminta Arini untuk menemuinya di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari rumah Aron. Arion sengaja mencari yang letaknya dekat kompleks rumah Aron agar Arini tidak perlu keluar jauh. Awalnya Arini menolak ajakan Arion karena dia takut akan menambah masalah dalam rumah tangganya tapi Arion mendesaknya dan mengatakan apapun yang dia lakukan bertujuan untuk membantunya. "Benarkah Mas Arion?" tanya Arini dalam sambungan teleponny
Read more

Shock

Arion tidak menceritakan pertemuannya dengan Arini dia juga meminta Arini agar tidak menceritakan pertemuan mereka kepada Aron, semua dilakukan agar Aron tidak cemburu. "Bagaimana hasilnya Arion," tanya Aron. Belum sempat duduk Aron sudah bertanya pada Arion, dia benar-benar penasaran dengan penyelidikan Arion. "Vilia mengatakan kalau Arini tidak sadar dan tidak tahu apa yang terjadi padanya jadi besar kemungkinan kalau Arini memang benar dijebak Kak," lapor Arion. "Jadi jangan berpikiran kalau Arini berselingkuh, kalau pun terjadi sesuatu itu bukan kehendak istrimu," sambungnya. Aron mengepalkan tangan, siapa yang tega menjebak istrinya. "Selidiki terus Arion, aku ingin tahu siapa yang menjebak istriku," titah Aron. "Pasti Kak. Aku sudah mengantongi orang yang membooking hotel waktu itu, kini kita cukup mencari orang tersebut," timpal Arion. Aron yang sangat marah meminta data orang tersebut namun Arion tidak memberikannya, dia meminta Aron untuk tenang dan tidak gegabah dala
Read more

Terungkap

Aron begitu shock saat mengetahui data-data tentang Rian, dia tidak percaya kalau Rian adalah anak lelaki yang diangkat oleh sebuah keluarga yang sangat dia kenal yaitu keluarga Rebecca. "Apa ini ada hubungannya denganmu Rebecca?" Arion bermonolog dengan dirinya sendiri sembari mencari tau semua hal tentang Rian. Fakta-fakta lain tentang Rian benar-benar membuat Arion lebih tercengang, ternyata Rian bukanlah mahasiswa, di negeri sakura dia berprofesi sebagai motivator disamping itu dia juga seorang pebisnis muda yang cukup sukses. "Kalau bukan seorang mahasiwa lantas untuk apa dia daftar sebagai mahasiwa di kampus yang sama dengan Arini?" Saat Arion menggeser kursor, dia menemukan info jika Kendra Virgo adalah asisten Rian sebelum Kendra memutuskan untuk kembali ke tanah air. "Semakin jelas saja, berarti kedua manusia ini bersekongkol, untuk menjebak Arini," gumam Arion. Tak ingin otaknya memanas, Arion berhenti sejenak, dia meminta OB agar membuatkannya coklat panas untuk merel
Read more

Biadab Kamu Rebecca

"Aku perhatikan beberapa hari ini kamu nampak murung, sebenarnya ada masalah apa Aron?" tanya Rebecca yang seolah tidak tahu permasalahan Aron dan Arini. Aron hanya melirik malas Rebecca, ingin sekali menyumpal mulut Rebecca dengan kaos kakinya. "Nggak kenapa-kenapa," jawab Aron. Rebecca duduk berseberangan dengan Aron lalu dia menggenggam tangan sahabatnya tersebut dan ingin menjadi bidadari kesiangan. "Ceritalah Aron, siapa tahu aku bisa membantumu," pinta Rebecca dengan tersenyum semanis mungkin. "Sejak kapan dia pandai berakting seperti ini, bukankah masalahku dan Arini dialah dalangnya," batin Aron. Meskipun sangat benci dan kesal dengan Rebecca tapi Aron harus bersikap baik. "Aku sangat kesal dengan istriku," jawab Aron. "Kenapa lagi sih Aron? dia buat masalah?" tanya Rebecca. "Ya begitulah jadi malas pulang ke rumah," jawab Aron. Mendengar jawaban Aron membuat Rebecca berasa di awan, dia benar-benar mengira kalau Aron membenci Arini dan ini adalah kesempatannya untuk m
Read more

Dipecat

Sepulang dari club malam, Aron mengemudikan mobilnya dengan kencang, wanita yang pernah dia cintai dan dia anggap sebagai sahabat kini telah merusak apa yang telah dimilikinya. Sesampainya di rumah Aron masuk ke dalam kamarnya nampak Arini masih berdiri di atas balkon sembari menatap langit. Tak ingin mengganggu, Aron memutuskan untuk keluar. Lelaki mana yang rela tubuh istrinya dinikmati pria lain, meskipun ini bukan kesalahan Arini tapi kenyataan itu membuat Aron tidak bisa mendekati istrinya. Di dalam ruang kerjanya, Aron memukul-mukul sofa untuk meluapkan kekesalannya, dia tidak tau harus bagaimana dalam bersikap. "Ingin sekali aku memeluknya dan menenangkan dirinya tapi aku tidak bisa foto-foto itu dan ucapan Rebecca melekat dalam ingatanku membuat hatiku tak bisa menerimanya," gumam Aron. Malam telah berakhir, keesokan harinya Arini, Renata dan Dion tengah menyantap makanan pagi mereka, Renata sangat sedih akan masalah yang menimpa anaknya tapi dia juga tidak bisa membantu.
Read more

Datang

Apa yang terjadi dengannya semalam tidak membuat Rebecca menyesal, dia tetap saja menyalahkan Arini atas apa yang terjadi pada dirinya padahal Arini lebih menderita darinya.Melihat keadaan Rebecca yang berantakan membuat pelayan yang bekerja di rumahnya merasa sangat khawatir.Pelayan di rumah mencoba menghubungi kedua orang tua Rebecca yang berada di luar negeri, berhubung mereka tidak bisa pulang akhirnya mereka meminta Rian untuk menemani Rebecca sementara waktu.Mendapatkan mandat dari kedua orang tua angkatnya membuat Rian bertanya-tanya, tugasnya telah berhasil dan seharusnya kini Rebecca dan Aron bisa bersama tapi kenapa kedua orang tua Rebecca malah memintanya untuk datang ke tanah air?Tak ingin bertanya-tanya Rian mencoba menghubungi Rebecca namun panggilannya tidak diangkat oleh Rebecca sehingga membuat Rian semakin khawatir."Angkat panggilan Kakak Rebecca." Rian mengirimkan pesan singkat kepada Rebecca.Baru panggilan kelima Rebecca mau mengangkat panggilan teleponnya."A
Read more

Ada Saja

Dian berteriak mencoba menghentikan pertengkaran Aron dan Rian namun kelihatannya teriakannya tidak diindakan oleh Aron, dia terus aja ngebogem Rian untuk meluapkan amarahnya yang selama ini dia pendam. Bug, bug, bug. Bogeman demi bogeman mendarat di pipi Rian yang membuat Rian lemas, untungnya Rian memiliki fisik yang kuat sehingga dia masih kuat meskipun lemas. "Aron cukup Aron." Dion berusaha menghentikan Aron yang terus menyerang Rian. "Lepas Pa, bajingan ini harus diberi pelajaran," sahut Aron dengan nafas yang memburu. Dion yang kesal melayangkan bogeman kepada Aron, ini dia lakukan agar anaknya berhenti memukuli Rian. Setelah Aron terjatuh baru perkelahian bisa dihentikan dan dengan kesal Dion menatap Aron dan Rian secara bersamaan. "Kenapa kamu terus memukulinya?" tanya Dion. "Dia inilah pria yang ada di dalam foto bersama Arini Pa," jawab Aron dengan memegangi pipinya yang terasa panas akibat bogeman Dion. Dion membolakan matanya kemudian menatap Rian dengan heran, bi
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
36
DMCA.com Protection Status