Home / Pernikahan / Gairah Liar Atasanku / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Gairah Liar Atasanku : Chapter 191 - Chapter 200

360 Chapters

Hal Aneh

Aron segera melemparkan tatapannya, tubuhnya yang memanas membuat tangannya terus mengusap tengkuknya sedangkan Arini yang malu memilih duduk di tempat tidur."Apa anda melihat semua Pak?" tanya Arini.Aron nampak gugup dan dengan perlahan dia menatap Arini yang tengah menunduk."Kamu ngapain telanjang sembarangan, kenapa nggak bawa baju ganti sekalian saat mandi," maki Aron."Mana saya tau kalau anda di kamar Pak," sahut Arini."Orang segede gini apa nggak kelihatan," timpal Aron.Arini menggelengkan kepala, dia benar-benar tidak sadar kalau ada Aron duduk di kursi, mungkin karena terlalu menghayati lagu yang dinyanyikannya."Tunggu, ini kenapa yang marah-marah jadi anda sih Pak, bukankah yang dirugikan adalah saya," kata Arini."Aku juga rugi, karena mataku melihat papan seluncur tanpa busana" sahut AronArini berdecak kesal, bisa-bisanya Aron mengatainya papan seluncur, meskipun tubuhnya tidak bohay namun cukup seksi dan sintal."Meskipun papan selancar buktinya anda menikmatinya,"
Read more

Mulai Cemburu

"Arini aku harap kamu tidak baper dengan pernikahan ini."Pulang-pulang Aron langsung memarahi Arini, dia tidak senang dengan sikap Arini tadi yang meminta Rebecca untuk menjaga sikap terhadapnya.Mendapati Aron memarahinya tentu membuat Arini bertanya-tanya, dia tidak merasa baper dengan pernikahan yang dia jalani bersama Aron lantas mengapa tiba-tiba Aron menuduhnya baper dengan pernikahannya?"Apa maksud anda Pak? saya tidak mengerti," tanya Arini."Apa maksudmu tadi berkata seperti itu kepada Rebecca, asal kamu tahu aku dan Rebecca memang seperti ini dari dulu jauh sebelum aku menikahimu," jawab Aron.Arini tersenyum mendengar jawaban dari Aron, dia paham kini kalau sebenarnya Aron mencintai Rebecca dan alasan Aron menikahinya adalah karena Rebecca."Maafkan saya Pak, saya hanya berusaha menjaga nama baik anda, apa yang saya ucapkan tadi tidak ada hubungannya dengan perasaan saya.""Kamu nggak perlu repot-repot menjaga nama baikku meskipun nggak kamu jaga nama baikku tetap baik mes
Read more

Arini Bingung dan Heran

Arini benar-benar gagal paham, dirinya tidak mengerti sama sekali dengan maksud Aron. "Mohon maaf Pak tapi saya benar-benar tidak paham dengan maksud bapak," kata Arini. "Sudahlah Arini jangan pura-pura bego, apa hubunganmu dengan Arion, bagaimana kalian bisa sangat dekat seperti itu," sahut Aron. Arini kini baru paham kalau yang Aron maksud adalah Arion, tapi dia masih bingung karena perasaan dirinya dan Arion tidak memiliki hubungan apa-apa. "Tapi saya dan Pak Arion tidak memiliki hubungan apa-apa Pak," bela Arini. "Aku tak tahu kamu ada hubungan atau tidak tapi yang jelas kamu tidak boleh dekat dengan pria manapun karena status kamu adalah istriku. Kalau kamu ingin memiliki hubungan dengan pria lain tunggulah sampai kamu menjadi janda terlebih dahulu," sahut Aaron. Ucapan Aron benar-benar membuat Arini marah, selama ini dia berusaha bersabar menghadapi sikap Aron namun Aron selalu saja mencari gara-gara padahal dia tidak melakukan apapun. "Anda tidak usah menjelaskan saya sud
Read more

Akal-akalan Aron

Setelah mandi tanpa berkata apa-apa Arini langsung keluar, dia malas sekali berbicara dengan Aron karena menurut Arini kini Aron semakin aneh dan tak jelas. "Apa-apaan dia kenapa langsung keluar begitu saja," protes Aron tak terima karena Arini mengacanginya. Merasa dikacangi oleh sang istri Aron menyusul keluar, dia mencari Arini di dapur. "Aron, kamu tumben sudah bangun?" tanya Renata setelah melihat Aron masuk ke dalam dapur. "Aron mau membantu mantu Mama memasak," jawab Aron. Aron mendekati Arini yang sibuk kupas-kupas bawang dan tanpa aba-aba dia memeluk Arini dari belakang, apa yang dilakukan Aron benar-benar membuat Arini sangat terkejut. Renata yang tidak ingin mengganggu anak dan menantunya meminta para pelayan keluar dapur, dia ingin memberikan ruang kepada Aron dan Arini yang mungkin semalam baru saja baikan. "Ayo kita keluar dulu biarkan pengantin baru ini yang memasak," ajak Renata. Setelah kepergian mama dan para pelayan Aron melepaskan pelukannya, dia berbisik ke
Read more

Poin-Poin Dalam Surat Kontrak

"Lihat dengan saksama kontrak kita." Aron memberikan surat kontrak mereka kepada Arini, tentu surat kontrak tersebut sudah ditambah dengan poin-poin yang nggak masuk akal oleh Aron. Saat membaca surat kontrak tersebut, kedua bola mata Arini rasanya ingin keluar, bagaimana bisa surat kontraknya berubah padahal dulu hanya ada beberapa poin saja. "Ini apa-apaan Pak? kenapa jadi seperti ini?" protes Arini. "Ya memang seperti itu kontraknya," sahut Aron. Arini mencoba menunjukkan poin yang tidak masuk akal, siapa tau ada kesalahan. "Lihatlah Pak, poin kelima sampai ke sepuluh. Pihak kedua harus menunggu pihak pertama pulang, pihak kedua harus memijat pihak pertama sebelum pihak pertama tidur, pihak kedua harus menyuapi pihak pertama saat makan, pihak kedua harus bersikap lembut dan manis kepada pihak pertama, dan lain-lain," protes Arini. "Apa maksud poin-poin ini?" tanya Arini kemudian. Aron tertawa mendengar protesan Arini, memang itu rencananya agar Arini bisa dekat dengannya. "
Read more

Ciuman Pertama

Arini benar-benar takut kalau Aron mengajaknya untuk melakukan hal itu, memang secara agama dan hukum Aron berhak atas tubuhnya tapi pernikahan mereka bukan atas dasar cinta."Meskipun dicoba tidak akan enak Pak, saya jamin 100%," kata Arini.Aron tertawa melihat ekspresi Arini yang ketakutan, dia sendiri tentu tidak akan melakukan hal itu karena apa yang diucapkannya hanya untuk menakut-nakuti Arini saja."Takut sekali, seperti belum pernah saja," sahut Aron."Memang belum pernah Pak, saya masih virgin," jawab Arini."Astaga Arini, ke mana saja dirimu zaman modern seperti ini masih saja Virgin," ejek Aron."Memangnya kenapa kalau masih virgin, bukankah bagus wanita yang menjaga kehormatan untuk suaminya nanti," sahut Arini dengan kesal."Saya bukan tipe wanita yang ngobrol tubuh untuk lelaki yang pura-pura mencintai," sambungnya.Bagi Arini kehormatan seorang wanita sangat penting, meskipun dia mencintai seseorang selama belum ada ikatan pernikahan dia tidak akan menyerahkan tubuhnya
Read more

Hadiah Kalung

Arini berjalan keluar restoran dengan hati yang sangat hancur, dia sungguh tak mengira kalau Aron telah mempermainkannya, padahal tadi ekspektasi Arini sebelum berangkat sangat indah dan menyenangkan."Beraninya anda mempermainkan saya seperti ini Pak, tiga jam menunggu hanya dengan memesan air hangat," gumam Arini lalu melangkahkan kaki untuk pulang.Sesampainya di rumah Arini langsung pergi ke kamar, dia yang sakit hati dengan Aron tidak lagi menunggu Aron pulang sesuai poin dalam kontrak mereka.Di depan cermin, Arini mengusap semua make up yang dia kenakan sebelumnya, dia juga melempar tasnya karena kesal."Aku benci denganmu Aron," teriak AriniKeesokan harinya seperti biasa Arini membantu para bibik di dapur untuk menyiapkan sarapan, Renata yang mengira kalau Arini dan Aron makan romantis semalam, datang mendekat lalu menggoda menantunya."Gimana makan malam kalian?" tanya Renata.Arini sungguh bingung harus menjawab apa, ingin sekali jujur tapi kalau dia jujur pasti Renata akan
Read more

Ciuman Paksa

Rebecca tersenyum ketir entah mengapa ada perasaan tak suka saat Aron membelikan Arini sebuah kalung. "O begitu," kata Rebecca. Setelah mendapatkan kalung yang diinginkan Aron dan Rebecca kembali lagi ke kantor kemudian dia meminta Arini untuk datang ke ruangannya. "Kenapa anda memanggil saya Pak?" tanya Arini setelah dia menghadap Aron. Aron menyodorkan sebuah bungkusan kecil kepada Arini dan menyuruh Arini untuk membukanya. "Bukalah," titah Aron. Arini segera membuka bungkusan kecil yang diberikan oleh Aron lalu setelah tahu kalau isinya adalah kalung Arini pun bertanya. "Ini kalung siapa?" tanya Arini. "Itu hadiah untukmu sebagai permohonan maaf karena semalam telah melupakan janjiku," jawab Aron. Arini mengembalikan kalung pemberian Aron, dia tidak berniat untuk menerimanya karena sakit hatinya sampai saat ini masih terasa. "Maaf Pak saya tidak bisa menerimanya," kata Arini. "Kenapa?" tanya Aron. "Hati saya masih terasa sakit, jangan berpikir dengan memberi hadiah terus
Read more

Cari Masalah

"Gak ada apa-apa Ma," sahut Aron lalu dia mengejar Renata. Di dalam kamar Renata mengemasi pakaiannya, dia sudah tidak bisa hidup bersama Aron, untuk masalah magang biarlah Tuhan yang menentukan jika memang dia tidak bisa menjadi apa yang diamanatkan oleh kedua orang tuanya Arini pasrah dan rela. "Kamu mau ke mana?" tanya Aron setelah masuk ke dalam kamar. "Maaf Pak, saya rasa saya harus mengakhiri pernikahan kontrak ini," jawab Arini. Mendengar jawaban Arini membuat Aron sangat terkejut lalu dia berjalan mendekati Arini. "Di bawah ada mama dan papa, aku mohon jangan lakukan ini," pinta Aron. "Itu urusan Anda bukan urusan saya, anda telah melecehkan saya seperti ini pak," sahut Arini. Keputusan Arini sudah bulat, dia tidak peduli dengan kedua orang tua Aron karena yang terpenting adalah menyelamatkan mentalnya dari orang seperti Aron. "Aku mohon Arini, aku minta maaf aku akui aku salah, tadi aku khilaf," pinta Aron lagi. Setelah selesai mengemasi barang-barangnya Arini menying
Read more

Arion Tau

Sepulang dari rumah sakit Aron segera mencari Arini, dia ingin menjelaskan semua namun Arini yang merasa dipermainkan oleh Aron tidak banyak komentar, dia mengingat kembali tujuan awal mereka menikah."Itu terserah anda Pak, anda pulang maupun tidak juga nggak papa, lagipula saya juga bukan istri sebenarnya, kehadiran saya disini juga hanya sebagai bayang-bayang," tukas Arini.Aron menatap Arini dengan nanar, dia kini bingung sendiri menghadapi perasaannya yang nggak jelas.Semenjak saat itu, Arini lebih banyak diam dia tidak lagi protes apapun terhadap Aron dan sebisa mungkin dia tidak mencampuri urusan Aron.Arion yang melihat perubahan Arini menjadi heran, pasalnya Arini tidak seperti biasanya."Beberapa hari ini aku melihat kamu tidak happy," kata Arion."Nggak Pak, perasaan bapak saja," elak Arini.Meskipun begitu Aron yakin kalau ada sesuatu yang terjadi di antara Aron dan Arini."Ya sudah, aku meeting dulu lain kali kita lanjut lagi."Siang ini Arion dan Aron ada meeting dengan
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
36
DMCA.com Protection Status