Home / Fantasi / Pendekar Dekrit Dewa / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Pendekar Dekrit Dewa: Chapter 61 - Chapter 70

83 Chapters

bab 61: Terdesak

Menurut Haiqiao, salah satu rekan Ling Xiao memiliki kecenderungan bertarung dalam jarak dekat. Jika Il-Pyo mampu menipunya untuk menyerang dengan kebiasaannya itu, peluang membunuhnya pun akan terbuka."Sebelumnya dia memang hanya menggunakan Teknik Leluhur jarak dekat. Mungkin Teknik Qi yang dia gunakan sekarang merupakan upaya untuk menutupi kekurangan itu. Menahan kecenderungan memakai Teknik Leluhur tidak mudah bagi sebagian orang," gumam Il-Pyo.Il-Pyo menjalankan saran Haiqiao selanjutnya. Roda di belakang punggungnya berputar dan akses cahaya biru yang bermula di Afinitas Leluhur seketika tertutup—berganti dengan cahaya hijau. Setelah Qi hijau mengedar ke seluruh tubuh, atribut Afinitas Leluhur yang semula peningkatan kekuatan, berubah menjadi ketahanan dan pemulihan.Kecepatan Il-Pyo melambat karena ledakan kekuatan kakinya sudah tidak dapat digunakan. Berbeda dengan sebelumnya, sekarang dia terlihat lebih kewalahan dan bahkan beberapa serangan mengenainya. Bagaimana pun Il-Py
Read more

bab 62: Teknik Rahasia Ling Xiao

"Serangan datang lagi, Il-Pyo!" Il-Pyo merasa lebih nyaman berbaring saja setelah terkena ledakan semengerikan sebelumnya. Namun, tidak mungkin baginya tetap di tempat ketika peringatan Minghao menghimbaunya untuk menghindar. Terpaksa dia bangkit dan kemudian bergerak beberapa kali menggunakan insting.Trang ... Trang ... Denting pedang Il-Pyo bergetar saat menebas sekumpulan gagak yang datang. Sebagian paruh gagak putih dari teknik Ling Xiao tersebut menancap di setiap jejak perpindahan langkahnya.Mencuri waktu, Il-Pyo dengan cepat menelan pil pemulihan tubuh saat melompat. Dia bersyukur sempat mengganti Afinitas Leluhur-nya dengan atribut ketahanan dan pemulihan. Untuk seseorang yang berada di ranah Pengungkit Teknik, serangan panah besar Han Baoju sungguh luar biasa. Kematian bisa saja terjadi pada Il-Pyo jika tetap memaksa kabur menggunakan atribut peningkatan kekuatan. Bagaimana pun teknik panah sebelumnya tak dapat dihindari dengan hanya berlari cepat. Dua orang yang sebelumn
Read more

bab 63: Mendapatkan Teknik

Ling Xiao melompat ke atas teknik yang dia ciptakan. "Kau tahu apa kelebihan seekor burung gagak?" tanyanya menatap Il-Pyo dengan ekspresi Jumawa."Apa?""Biar aku beritahu kenapa keluarga Ling menjadi keluarga terkuat kedua di ibu kota Kekaisaran Nilam," ucap Ling Xiao dengan dagu yang lebih terangkat. "Kami keluarga Ling memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menilai lingkungan dan membuat rencana. Sederhananya, di lorong ini, akulah yang sengaja mengarahkannya padamu."Gagal menentukan arah mustahil terjadi bagi seseorang yang telah berada di ranah Pengungkit Teknik. Kesadaran yang dilepas ke lingkungan selalu berhasil mengantarkan penggunanya ke arah yang benar. Kecuali, ada semacam teknik atau keadaan dimana lingkungan dapat mengacaukan persepsi. Hal seperti itu tidak ada lagi pada labirin karena lava dan es yang memberikan suhu naik turun di dinding sudah tidak ada."Jadi maksudmu aku terjatuh dalam perangkapmu sejak awal mengejar kalian?" tanya Il-Pyo."Ayahku sangat marah ka
Read more

bab 64: Kematian Ling Xiao

Ling Xiao menatap sosok bertopeng yang berjalan gontai ke arahnya. Mata pedang yang diseret sosok itu menyentuh lantai dan menimbulkan bunyi ngilu. Untuk membunuh Il-Pyo, ternyata Teknik Leluhur yang Ling Xiao gunakan belum cukup. Malahan, dia ikut terluka parah karena dampak pertentangan dua serangan. Jenius keluarga Ling tersebut segera menoleh pada rekan di sebelahnya. Seolah paham, Han Baoju berlari ke depan menyerang Il-Pyo lebih dulu. Han Baoju hanya sempat sedikit memulihkan diri karena tidak terlalu lama beristirahat. Jadi, hanya ada sedikit Qi yang dapat dia gunakan untuk melapisi serangan fisiknya. Tendangan menjadi awal serangan Han Baoju pada Il-Pyo. Sekalipun gerakan Il-Pyo tampak menahan sakit, dia berhasil menghindar dan langsung mengayunkan serangan balasan. Han Baoju mengambil jarak dan kemudian kembali menerjang sambil membawa dua pukulan berbalut Qi tipis.Gigi Ling Xiao menggertak. Dia melihat semua serangan Han Baoju tidak satupun jatuh sesuai titik yang ditarget
Read more

bab 65: Kultivasi Ganda

Jenius muda yang tersebar di dalam labirin secepat mungkin mencari jalan keluar. Karena labirin sepenuhnya telah dijelajahi, mereka takut apa yang mereka dapatkan akan diincar oleh jenius lain melalui pertarungan. Lebih aman jika mereka segera kembali bergabung dengan basis kekuatan yang sebelumnya dibuat di bibir pantai.Sementara itu, tanpa dapat disadari jenius yang terkadang berjalan di lorong, seorang wanita transparan membawa tubuh Il-Pyo kembali menuju pusat labirin. Setelah sampai dia terlebih dahulu memperhatikan sekitar dan akhirnya mengakses pintu ruangan tersembunyi. Barulah setelah masuk dia menampakkan diri seolah tubuhnya tersulut oleh warna.Il-Pyo masih terbaring di udara dengan aliran angin yang menjaga tubuhnya agar tidak jatuh. Perempuan bertopeng dengan tubuh seindah bidadari itu lalu membawa Il-Pyo menuju tengah kolam. Pada langkah pertama, pakaian perempuan tersebut berganti menjadi minim bahan layaknya pakaian yang dipakai saat mandi. Pun dengan Il-Pyo, angin y
Read more

bab 66: Wujud Dekrit Dewa

Il-Pyo lanjut bersila pada pilar di tengah kolam walau tidak ada lagi yang dapat dia serap karena airnya telah habis. Masih ada 4 orang di ranah puncak Pengungkit Teknik yang dikirim untuk membunuhnya. Keadaan bahaya belum usai dan dia perlu menyediakan penanggulangan. Agar sesegeranya dapat mempelajari teknik, yang dia lakukan sekarang adalah mengakses Lautan Kesadaran."Kultivasiku naik menjadi ranah Pengungkit Teknik bintang tiga saat kultivasi ganda. Ditambah teknik Qi dan Teknik Leluhur yang akan kita pelajari sekarang. Aku mungkin sudah dapat bersaing dengan ranah Penguasa Teknik," celetuk Il-Pyo semangat saat sudah bertemu dua entitas kesadaran dari Afinitas Leluhurnya."Tidak sederhana seperti ranah Petarung dan ranah Pengungkit Teknik. Ranah Penguasa Teknik memiliki perbedaan mencolok. Dari peningkatan dampak serangan Teknik sampai pada kemampuan terbang. Itu tentu menjadi dinding paling tebal yang harus dilewati ranah di bawahnya jika ingin menang," jawab Minghao diiringi lan
Read more

bab 67: Zona 3000 Tebasan Cahaya

Sekalipun Il-Pyo ingin mempelajari Teknik Leluhur dengan waktu sesingkat mungkin. Nyatanya melatih Teknik Leluhur tidak semudah yang dia kira. Empat hari sudah dia mencoba menguasainya selama bertahan di ruang rahasia labirin. Namun, hasil yang diperoleh jauh dari kata sempurna.Hal baik yang mungkin dapat Il-Pyo syukuri sekarang adalah tentang apa yang disimpulkan oleh Minghao. Menurut naga kecil tersebut dia sudah cukup bagus merealisasikan tekniknya hanya dalam waktu singkat. Sesuatu yang mustahil dicapai oleh jenius manapun. "Baiklah, kalau tidak dapat meningkat lagi, artinya memang sudah mencapai batasku." Selain anggota keluarga Zhou yang pasti menunggunya keluar labirin, Il-Pyo juga perlu memperhatikan keadaaan labirin usai Benih Api dan Benih Es dimurnikan. Akan berbahaya jika dia terlalu lama berdiam di tempat yang tidak menentu. Il-Pyo memutuskan ini adalah percobaan terakhir melatih Teknik Leluhur.Sama seperti yang dia lakukan secara
Read more

bab 68: Dicegat di Tengah Jalan

Minghao dengan jelas dapat merasakan ada dua keberadaan tengah menghadang di depan. Tidak salah lagi mereka adalah orang-orang yang menginginkan nyawa Il-Pyo semenjak di kekaisaran Nilam, sama seperti dua orang yang sebelumnya mereka lawan.Intinya orang-orang itu ingin pembuatan pil Tingkat Emas kualitas tertinggi tidak terjadi. Semua terkait dengan perjanjian Il-Pyo dengan putri Nilam Guangmei. Lebih besar lagi, konspirasi ini mungkin melibatkan seluruh kekaisaran Nilam."Kenapa mereka mundur? Apa karena aku bersama Zhou Hao mereka takut bertindak? Atau karena mereka tidak ingin memancing perhatian jenius dari wilayah Akademi Hujan?" Il-Pyo terpaku dalam pertanyaannya sendiri ketika dua orang yang dia perkirakan akan menyerang malah pergi.Entah kenapa hati Il-Pyo tidak dapat tenang walaupun itu hal yang baik. Masih ada 4 orang di ranah puncak Pengungkit Teknik dan dua orang yang mengawasi adalah bagian dari mereka. Tanpa keberadaan Zhou Hao kelompok jenius muda keluarga Zhou bisa s
Read more

bab 69: Kesombongan Il-Pyo

"Hanya api biasa," tukas Yang Xue'er memandang remeh sosok Il-Pyo yang mengenakan topeng. "Kau pikir bisa mengalahkan kemampuan jenius keluargaku dengan itu? Sungguh konyol."Dari semua keluarga kuat di wilayah Akademi Hujan, keluarga Yang menduduki salah satunya. Yang Xue'er merupakan nona muda kedua keluarga Yang. Selama ini tidak ada yang berani meremehkan keluarganya sebagaimana yang Il-Pyo lakukan sekarang.Bagi gadis tersebut Il-Pyo pasti akan langsung kalah jika jenius keluarganya serius menyerang. Dia beranggapan jika membunuh Il-Pyo tidak lebih dari mencubit serangga. Maka dari itu api di telapak tangan pemuda tersebut sama sekali tidak membuatnya takut.Il-Pyo balas menatap gadis yang menurutnya hanya bisa mengoceh tersebut. "Kenapa tidak kau buktikan sendiri jika ini api biasa? Kau lihat jenius keluargamu ... mereka berkeringat dingin.""Kalian berdua jangan takut! Cepat serang dia!" seru Yang Xue'er merasa kesal pada dua anggota keluarganya.Meskipun merasa ragu dikarenaka
Read more

bab 70: Musuh Kuat

Il-Pyo dan Zhou Hao sampai di perbatasan tanpa hambatan seperti yang sudah-sudah. Seluruh anggota Keluarga Zhou menyambut kembalinya mereka dengan lega. Terutama tetua pertama yang merasa cemas karena dia sendiri tidak dapat berbuat banyak di dalam perbatasan. Ranah Kaisar Teknik tidak memungkinkannya untuk masuk dan memeriksa ke sana.Setelah penjelasan Il-Pyo yang masih menyamar sebagai Alkemis bertopeng. Mereka tidak mempertanyakan lagi keberadaan Il-Pyo yang sebenarnya. Alasan bahwa dirinya sedang melakukan perjalanan pulang melalui rute yang aman cukup untuk membuat mereka tenang. Artinya, membatasi kekuatan saat bertarung tidak perlu Il-Pyo lakukan saat memakai identitas Minghao.Keluarga Zhou memutuskan bertahan selama satu minggu. Sembari memulihkan diri, hal ini juga dikarenakan Zhou Yubei yang tiba-tiba akan menerobos ke ranah Petarung. Terakhir kali Il-Pyo ingat jenius keluarga Zhou tersebut berada di ranah Semi Petarung bintang delapan. Sepertinya dia mendapatkan peluang c
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status