“Kalau gue merasa jijik karena hal itu, gue udah pergi sejak gue tahu Rio selalu goda lo, Dhis! Gue nggak bakal bertahan selama ini untuk deket sama lo!” sahut Abbiyya. Adhisti masih terdiam berusaha memahami semua penuturan Abbiyya barusan. “Semua terjadi di luar kendali kita. Mau sebaik apa kita menjaga diri dengan menutup semua tubuh, kalau pelakunya sudah bertekad, mungkin itu akan tetap terjadi. Lo korban, Dhis! Dan gue tahu itu. Gue tahu lo pun nggak nyaman ada di posisi ini. Kadi siapa gue yang berhal menilai lo padahal lo yang merasakan semua pedihnya?” papar Abbiyya. “Thanks, Biy! Sekarang gue rasa cuma lo satu-satunya orang yang bisa gue percaya. Gue harap lo selalu ada sama gue, jangan tinggalin gue,” lirih Adhisti mendongakkan kepalanya menatao Abbiyya yang kala itu juga masih menatapnya. “Gue juga mengharapkan hal yang sama, Dhis! Gue harap setelah lo tahu sebuah kenyataan itu lo nggak bakal pergi,” batin Abbiyya. “Lo istirahat dulu ya, Dhis! Gue ambilin makanan sama
Last Updated : 2023-04-12 Read more