Beranda / Pernikahan / WITHERED / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab WITHERED: Bab 41 - Bab 50

210 Bab

INIKAH YANG MEREKA LIHAT

"Tch! what a little whore."Aku hanya diam tak membalas apapun ucapan wanita tua yang benar-benar menilaiku. Meskipun tanganku bergerak gelisah, suaraku tak keluar sekedar bertanya apa yang membuatnya berpikir seperti itu tentang diriku.Bibirku tertutup rapat, lalu menoleh pada suara langkah kaki yang membuatku menunjukan senyum karena melihat selebar apa senyum Muray yang datang membawa handuk bersih meski itu bukan pekerjaanya."Apa yang kau lakukan datang sesore ini, Mira?" Aku menatap Liyde yang melirikku dengan pandangan tak suka. Kurasa aku bahkan bisa melihat ada sedikit jijik dari sorot wanita tua yang kemarin mengatakan pada sahabatnya tak apa jika menggoda suami orang, asal istri lelaki itu memiliki sikap buruk. "Apalagi kecuali mencari pelanggan," pelan suara Liyde terdengar.Tapi, mataku tahu telinga tajam Muray mendengar kalimat sindiran yang membuat dahinya berkerut. "Pelanggan? untuk apa Mira mencari pelanggan saat pekerjaanya menumpuk."Liyde melirikku tajam meski
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-03
Baca selengkapnya

MENGINDAHKAN RASA BERSALAH

Lelaki tua yang akhirnya bangkit dari kursi setelah menyelesaikan makan malamnya itu menatap Ken tanpa kata.Sementara istrinya mendorong stroller dengan bocah mungil yang tangannya menggapai-gapai udara dengan semangat, meski sudah jam sembilan lewat. "Darling?" panggil wanita bertubuh tambun itu pada sang suami yang masih bertukar tatapan dengan Ken, "what you doing?"Lelaki tua itu menarik nafasnya dalam dengan wajah berkabut lalu pergi setelah melepas topinya dan mengangguk pamit padaku yang masih diam. "Nothing, let's go home."Senyum lelaki tua itu menambah keriput di wajahnya yang terlihat sendu. Tangannya merangkul wanita ramah yang melambai padaku yang menundukkan kepala. Sementara Banyu melambai masih dalam pangkuan Ken.Setelah mereka tak lagi terlihat, meja makan jadi sepi. Bahkan, bocah berusia dua tahun yang kecupannya masih bisa kurasakan di pipi, bisa mengerti. "Pa-," Banyu menatapku dan Ken bergantian, mata bulatnya terlihat bingung sampai kudengar gemuruh perut ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-03
Baca selengkapnya

BERSIAP UNTUK KEDATANGANNYA

"Selamat malam, Nyonya."Sapa Arga padaku yang mengangguk, membuat Nabila dan Ken menatap kami bergantian.Aku bisa melihat gadis dengan parfum tajam tapi tak memabukkan ini, menatapku dengan tatapan tak senang.Aku juga tidak ingin menebak kenapa aku mendapat sikap permusuhan dari gadis yang masih melingkarkan tangannya pada lengan Arga yang menoleh pada Ken, pria yang juga menatap Arga penuh perhatian. Ken dan Arga hanya saling menatap dalam bisu, membuat ruangan penuh canda dari meja-meja berisi pengunjung yang sedang menikmati makanan malam mereka jadi tak terdengar."Tunggu." Sampai Nabila memecah keheningan kami setelah keningnya berkerut dalam, "jadi kau bisa mengerti bahasaku?"Mendengar ucapannya, aku jadi mengingat ucapan penuh penilaian yang ia lontarkan bersama ketiga teman gadisnya saat kami pertama bertemu di dalam lift. Ucapan tak sopan dan penuh ejekan dari empat gadis yang tak sadar, aku mengerti bahasa daerah yang mereka gunakan.Ucapan yang membuatku ingin cepat-c
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

PENYESALAN

'Arini!?'Aku menelan ludahku sendiri saat mendengar namaku dipanggil. Bukan Mira, nama yang kuperkenalkan pada siapapun yang ingin tahu siapa diriku sejak menginjakan kaki di negara asing yang kotanya ku tinggali."S- ... Sir!?"Mataku mengawasi lelaki kurang ajar yang berdiri tanpa menggunakan penghangat apapun, kecuali celana dan kaos panjang warna hitam yang menyembunyikan lehernya yang jenjang. Hawa dingin nan beku seolah tak mengganggunya sama sekali. Bahkan, kepulan asap putih yang terus keluar dari hidung dan mulutku tak nampak padanya. "!" Kurasa, kakiku mundur selangkah saat lelaki yang memasukan sebelah tangan ke dalam saku celananya itu menatapku lekat. Namun, tatapan mengintimidasi dari manik hijau keemasan yang membuatku menggigit bibir bawahku, mampu membuat seluruh diriku berhenti bergerak.Aku hanya diam membiarkan buliran salju jatuh pada kepala dan pundakku tanpa perlawanan."Apa- ... apa anda butuh sesuatu, Sir?"Memanfaatkan posisiku yang pegawai hotel, aku men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

GOSIP MENAKUTKAN

"Accident happen, you know --- I know --- just one time only --- tch! Do you believe I'll call you if I am over doses? --- yeah, yeah, I know and I will remember that --- tch! you should repeat that word so many time don't you? --- for God sake! It's just an accident --- just give me your damn prescription or I'll find somewhere else!"Mataku terus mengamati Muray yang bicara dengan dokter yang biasa memberinya resep obat untuk ditebus. Ia yang memijat pelipisnya dengan ponsel menempel di telinga, memberiku senyum malas saat mata kami bertemu."Ok, I'll get it in the morning. Sampaikan salamku untuk istrimu yang muda itu, bye." "Hah!" Ia menghembuskan nafasnya geram, "kau tahu, Mira. ini alasan aku bercerai dengannya," ucap Muray membuatku melirik potret gadis kecil yang ia pangku dalam pelukan. Gadis kecil yang tak pernah kutemui juga tidak akan pernah kutemui, kecuali dari cerita yang ingin Muray bagi. "Temui aku sebelum kamu pulang, supaya kamu bisa langsung istirahat setelah ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

AKU HANYA FIGURAN

Ding!Bunyi lift yang terdengar diikuti pintunya yang terbuka mengagetkan diriku yang melamun. Langsung ku pencet tombol hold agar pintu yang sudah tertutup kembali terbuka lebar lalu keluar. Tapi, aku yang sudah berjalan di lorong, memutar langkahku dan masuk lagi ke dalam lift khusus karyawan karena turun di lantai yang salah. 'Fokusku benar-benar pecah malam ini.'Rasanya meski ragaku di sini, otakku melanglang buana memikirkan banyak hal. Bahkan, pekerjaan yang biasanya kulakukan dengan cepat harus ku ulangi. Aku membersihkan lantai dua kali karena menyenggol meja berisi fas bunga yang airnya tumpah. Beruntung fas itu tak jatuh lalu pecah.Belum lagi bagian depan bajuku tersiram shower yang tak sengaja kunyalakan. Sungguh hal bodoh yang seharusnya bisa kuhindari. Langit sudah begitu terang saat aku naik ke lantai teratas. Mengindahkan rasa dingin menusuk kulit karena tanggung sekali untuk mengganti baju."Hah." Aku menarik dalam nafas, membuka satu-satunya ruangan yang belum ku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

$200 HARGA LAYANANKU

"Ken, ceraikan aku."Mata Ken membulat sempurna, ia jadi benar-benar diam seolah sedang mencerna apa yang baru saja kukatakan. "Anggita-" Manik hitam pekat Ken bergerak kaget saat aku menyebut nama wanita yang ia cintai, aku tidak tahu kenapa melihat itu bibirku malah tersenyum."Jika kamu punya masalah dengan Anggita, selesaikanlah. Banyu pasti merindukan mamanya, Ken, kota ini terlalu dingin dan asing untuk anak kalian."Aku akan membohongi diriku jika mengatakan aku merasa lega sudah mengatakan apa yang kuucapkan barusan.Namun, lima tahun tinggal di kota ini membuatku belajar mengacuhkan banyak hal. Menambahkan satu lagi hal untuk kuabaikan tidak akan mengubah apapun, bukan? 'Toh, aku hanya pemeran pendukung dalam kisah kami.'Meski diriku sadar, benar-benar sadar! jika hal yang akan kuabaikan ini adalah sesuatu yang sudah membuatku jadi seperti saat ini. Wanita yang tak lagi mengatakan apa yang kupikirkan ataupun kurasakan lalu menutup rapat mulutku rapat-rapat."Aku akan memi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

ORANG TUAKU

"Atau orang tuamu hanya mengajarkanmu untuk jadi anak penurut sampai tak bisa membalas?"Aku bisa merasakan manik mataku membesar. Namun, mulutku tetap rapat tertutup dan makin menunduk. 'Orang tua?' Aku bahkan tidak tahu seperti apa wajah dan sentuhan mereka. Yang kutahu, aku adalah anak yang dibuang di tempat sampah saat usiaku masih hitungan hari. Seolah tak ada tempat yang lebih layak lagi sebagai tempatku.Aku mundur saat wajah pria sarkastik nan narsis itu mendekat, ingin melihat diriku yang menunduk dalam."Ow, melihatmu yang ketakutan seperti ini, nampaknya orang tuamu melakukan kekerasan sampai kau tumbuh jadi anak yang tak bisa mengatakan apa yang kau rasakan. Aku benar, kan?"'Apa seperti ini rasanya dibully orang yang bahkan tak kukenal?' Kurasa, diamku membuatnya terganggu karena lelaki sarkas nan narsis di hadapan menarik nafasnya begitu dalam lalu menyugar rambut tebalnya begitu dramatis, "oh, man, how iritating someone can be?"Aku tidak mampu mengeluarkan balasan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

SEDIKIT KEJUJURAN

Tidak ingin mencari masalah dengan gadis yang masih memberiku sikap permusuhan, aku menunduk untuk mengambil sendok yang ia jatuhkan."See, itu memang pekerjaannya, bukan?"Tawa senang kembali terdengar. "Apa aku perlu melemparkan sendokku juga?""Lakukan saja, gembel ini pasti akan mengambilkannya untukmu.""Ugh, tapi itu menjijikan saat aku bahkan tak ingin lagi menggunakan sendok yang ia sentuh.""Aku justru takut ada penyakit dan virus yang menempel pada tangannya itu."Kurasa yang mereka bicarakan bukan virus influenza yang sedang ku derita. Namun, aku tetap memilih diam meski saat aku mencoba tegak lantai yang kupijak jadi sangat bergelombang. Aku yang bisa menjaga keseimbangan ku, akhirnya bisa berdiri, "saya akan meminta pegawai hotel membawakan anda sendok baru, Nona."Mata Nabila membesar saat aku tetap melakukan apa yang memang seharusnya kulakukan. Tidak perduli apa kedudukan ku, aku tetap pegawai hotel tempat empat gadis ini menginap. Mereka adalah tamu akan bersikap se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

SIAPA YANG DATANG?

"So, who is this Arini?"Arga tak menyangka akan menadapat pertanyaan penuh tuntutan dari gadis di hadapannya ini. Gadis yang tampak sekali tak akan menerima jawaban 'No' sekalipun Arga bisa mengatakan apa yang ia ucapkan bukanlah urusan Sidney.Tapi, Arga justru tersenyum, menunjukan keramahannya pada gadis yang terkejut menyadari ia bisa berubah haluan hanya karena senyum yang Arga perlihatkan, belum lagi uang seratus dolar yang memenuhi dompet Arga lebih tebal dari dompet Carter."Shit!" rutuk pelan Sidney yang tertahan. Ia lalu mengaduh saat telinganya ditarik."Apa kau tak dengar namamu dipanggil morgie dari tadi, Sidney?""Aw, kau akan memutus telingaku, Bibi!" seru Sidney mengusapi telinganya yang sudah tak ditarik nyonya Li. "Telingamu tak akan putus hanya gara-gara kusentuh, Kid," ucap nyonya Li tidak merasa bersalah sama sekali, lalu menyuruh Sidney berdiri dengan tatapan mengancam, "sediakan apapun yang Morgie butuhkan, now.""Tidak bisakah aku lakukan itu nanti?""Dan mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status