Home / Pernikahan / WITHERED / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of WITHERED: Chapter 31 - Chapter 40

210 Chapters

SALIVA YANG TERTINGGAL

Aku yang akhirnya berdiri di luar, menatap pintu kamar Ken yang rapat tertutup lalu menggeleng dan berjalan cepat masuk ke dalam lift dengan tangan bergetar. 'Apa aku merasa lega? Tidak sepenuhnya.'Aku tidak merasa benar- benar lega, meski aku melakukan sisa pekerjaan sampai shiftku berakhir saat matahari muncul di kota dingin yang saljunya akan terus turun sampai pertengahan bulan depan. "Mira, Sidney bilang ia ingin taco dan salad."Aku menatap perempuan paruh baya yang selalu mencatat waktu hadir dan pulangku.Aku hanya mengangguk, "dan kapan kau akan memiliki ponsel? Itu akan jauh lebih evisien saat ada orang yang menghubungimu." Aku hanya tersenyum tipis mendengar ucapannya, "thanks, Liyde."'"Huh, bahkan aku yang nenek-nenek saja punya ponsel, Mira." gerutunya. "Meski saat di rumah cucuku yang pakai," ucap wanita paruh baya yang melambai dengan gerutuan yang masih terdengar. Aku yang keluar dari pintu belakang hotel langsung menyusuri jalanan yang saljunya menumpuk di bagia
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

SEDALAM APA LUKA ITU

Tetesan air dari rambut basah yang jatuh ke lantai kubiarkan begitu saja.Aku langsung mengambil botol obat tidur dari laci.Dua butir pil yang ku keluarkan langsung kutelan bersama air putih yang terasa dingin meski tak masuk kulkas. Aku lelah dan ingin beristirahat.Dan, hanya dua pil tidur yang kutelanlah yang mampu membuatku terlelap. Melupakan apapun yang ingin kulupakan saat sadar.Meskipun, saat bangun airmataku masih tertinggal di mata dengan meninggalkan rasa sesak yang tidak berkurang sudah selama apapun waktuku berlalu.Aku menjalani hidupku. Dansaat aku bangun lagi, aku akan menjalani kehidupanku kembali. Jadi, hari ini bukan apa-apa.Ucapan cinta Ken bukan apa-apa.Ucapan maaf Ken bukan apa-apa.Cincin yang kembali kulihat bukan apa-apa.Perlakuan kasar lelaki kurang ajar itu juga bukan apa-apa. Aku yang memanggil nama Ken dalam ketakutanku juga bukan apa-apa.Itu tak akan berarti apapun.Jadi, lupakan semua karena masih ada hari yang harus kulewati saat bangun esok.J
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

RUMAH YANG TAK RAMAH

Aku yang sedang membaca list kamar yang harus kebersihan memastikan sekali lagi apa yang kulihat."What? is something wrong in your list?"Aku ingin menjawab ada yang salah. Tapi, kepalaku tetap menggeleng meski tak yakin, "nothing," jawabku Aku tidak ingin berpikir yang aneh-aneh. Tetapi, langkahku yang sudah sampai lantai teratas terasa berat. Mataku menatap dua pintu kamar yang saling berhadapan dengan perasaan berbeda. Meskipun keduanya sama-sama memberiku rasa yang tidak menyenangkan. "Haah." Aku menarik nafasku dalam, berusaha menenangkan rasa apapun yang sedang kurasakan dan berusaha untuk tidak berpikir tentang apapun. Sudah jam 3 pagi. Atau lebih tepatnya aku sengaja memilih jam tiga untuk naik ke lantai atas, lantai berisi kamar-kamar VVIP yang harga sewa satu malamnya saja cukup menghidupi keluarga biasa selama 6 bulan. Sadar ada CCTV yang memperhatikan gerak-gerikku, aku mengambil kartu akses untuk membuka pintu.Bip, klik, cklek!Tak ada suara yang terdengar dari kam
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

MERAGUKAN KETULUSAN

"Apa cerita saya membuat anda bersedih, Nyonya?"Aku baru sadar airmataku mengalir.Aku bahkan tidak mengerti kenapa aku tak menyingkirkan tangan besar yang menghapus airmataku.Mungkin, karena lelaki di hadapanku ini membuatku merasa nyaman dengan siapa diriku, sekalipun aku tak berkata apapun. Aku adalah anak panti yang selalu dikasihani banyak orang bahkan oleh suaminya sendiri. Hal ini membuatku selalu mempertanyakan ketulusan orang lain padaku.Mempertanyakan sikap mereka saat berhadapan denganku.Aku jadi orang yang tak percaya pada banyak hal.Aku jadi orang yang meragukan ketulusan orang lain. 3 bulan setelah aku tahu Ken berselingkuh dan mendengar apa arti diriku baginya dari mulut Anggita, wanita yang Ken cintai, sungguh menghancurkan siapa diriku.Jati diriku yang rasanya dikikis perlahan, namun pasti. Seolah menguap tanpa sisa sampai aku benar-benar tak mengenali diri. Aku seperti orang yang tersesat meski aku berada dalam lingkungan yang kuhafal, pun, berada dalam keh
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

GARIS AWAL

"Wow, Bro, pelayan murahan itu bisa berjalan setelah tidur denganmu? Sulit dipercaya." Aku sungguh kehilangan kata-kataku pada lelaki sarkas yang narsis apalagi saat sadar Ken ada di belakang Banyu dengan membawa diapers."Apa semalam kau tak bermain kasar dengannya, Bro?""Shut up!" Lelaki kurang ajar itu menatap Banyu yang masih memeluk kakiku erat.Pandangan mengintimidasinya tak berubah sama sekali saat melihat bocah berpipi gembil di sisiku, ia berjalan setelah menatapku yang sama sekali tak membela diri ataupun membalas ucapan lelaki sarkas yang menyusulnya lalu masuk ke dalam lift."Did she teste good, Bro?""Can you shut your mouth, atau aku yang akan melakukan itu?""Oh, come on. Aku hanya penasaran. Fine!"Meski tak ingin, kepalaku menoleh dan bertemu pandang dengan lelaki yang membuat rambut halusku berdiri hanya karena ia menatapku.Sampai Banyu bersin, membuatku sadar ia belum memakai celana lalu menatap diapers yang Ken pegang. Hacih! Ken yang memegang diapers hanya d
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

TAWARAN KEMBALI

"Ken, apa ucapanku kemarin begitu tak berarti untukmu?" "Aku dengar, Ri, karena itu aku ingin memulai semuanya dari awal lagi."Memulai semua dari awal? bisakah kami--tidak!-- bukan kami tapi aku, diriku, juga Ken dan dirinya. Kami kembali menjadi masing-masing diri, mengaburkan ikatan apapun yang sudah ada di antara kami.Pernikahan kami yang untuk Ken hanya terjadi karena Anggita belum siap.Sedangkan bagiku yang berpikir pernikahan kami bahagia, nyatanya hanya sebuah ilusi.'Tapi, memulai semuanya dari awal?'Apa hal itu bisa kami lakukan, saat di hotel yang tegak berdiri di belakang kami ada anak kecil berusia dua tahun, yang membuatku menanyakan moralku sendiri setelah membiarkan diriku bersentuhan kembali dengan Ken, suami yang ku tinggalkan 5 tahun lalu?"Ri, tak bisakah kita mulai semuanya dari awal lagi?" Aku hanya diam. Menutup mulutku rapat-rapat bahkan saat Ken yang berdiri di depanku menjulurkan tangannya, menyentuh pipiku. "Ayo, kita mulai semuanya dari awal. Kamu su
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

PIL YANG KUTELAN TANPA RASA

"Apa Anggita tahu kamu menemuiku dengan membawa Banyu, Ken?" Ken yang tangannya masih menyentuh kepalaku tetap diam, "atau kamu datang tanpa memberitahu siapapun termasuk ibu?" Saat mata kami bertemu, aku tahu tak ada yang tahu Ken datang menemuiku. "Itu tidak penting, Ri." Aku yang menatap Ken, tidak bisa menyembunyikan keterkejutanku saat mendengar jawabannya. Bahkan, suara Ken berubah dingin, "mereka tahu ataupun tidak, itu tidak penting."Aku menggigit bibir bagian dalamku saat melihat Ken sungguh-sungguh dengan apa yang ia ucapkan. Mulutku yang ingin berkata bagaimana hal itu bisa jadi tak penting, memilih bisu.Bukan karena aku tak memikirkan apapun. Tapi, karena seluruh diri Ken memancarkan sesuatu yang membuatku meremas tanganku sendiri.Aku yang sudah terbiasa tak ingin mencampuri urusan orang lain, hanya bisa diam rapat mengatupkan mulutku. Lima tahun tinggal di kota asing yang dingin ini, membuatku terbiasa mengacuhkan banyak hal yang terjadi di sekitarku. Pengalaman m
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

INIKAH KARMA KEHIDUPAN

Amarah yang timbul kerena kelakuan Ken, menguap tanpa sisa. Seluruh diriku memperhatikan butiran pil yang masih utuh di antara muntahanku sendiri.Seluruh tubuhku membisu sementara keberadaan Ken jadi tak terasa, meski tangannya mengusapi punggungku.Rasanya ... aku bahkan tak mampu mengatakan apa yang sedang ku rasakan sekarang, kecuali bisa setaksadar apa diriku dengan apa yang kulakukan.'Sungguh, apa yang sudah kulakukan? apa yang terjadi padaku?'Aku bahkan tak ingat sudah menelan pil-pil tidur yang setiap hari kutelan agar bisa melupakan segalanya, lalu bangun dan melakukan apa yang harus kulakukan. "Yang--"Ken berucap tapi telingaku tak mendengar ucapannya sama sekali. Mataku hanya menatap bibirnya bergerak.Rasanya, meski Ken ada di sampingku, sekarang aku tak merasakan kehadiran ataupun kehangatannya sama sekali. ----------------------Zrass....!Suara shower yang mengalir dari kamar mandi dengan pintu terbuka lebar, sama sekali tak menarik perhatian ku.Aku hanya duduk
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

TEMPAT TAK TERJANGKAU

*********************"Apa yang sudah kulakukan padamu, Yang?" Suara penuh penyesalan itu terdengar memenuhi ruangan dingin dan sepi.Ruangan yang hanya berisi ranjang dan lemari.Tidak ada hal lain yang bisa ia lihat dalam kamar yang tersambung langsung dengan kamar mandi ini.Tidak ada foto untuk pengingat hari yang sudah lalu.Tidak ada meja berisi penuh makeup bahkan ia tak melihat satupun.Tidak ada kaca tempat wanita biasanya bergaya memperhatikan diri sebelum keluarTidak ada rak berisi sepatu maupun heel bermacam model dan fungsi. Terlalu banyak kalimat 'tidak ada' yang muncul dalam benak pria yang duduk di tepi ranjang setelah ia meletakan tubuh mungil yang jadi begitu ringan. Sangat ringan. Mata bermanik hitam itu makin menggelap pada tiap sudut ruangan sunyi yang membuat tangannya meremas badcover warna putih yang lembut.Kamar yang tidak bisa di sebut luas ini seolah mencerminkan siapa pemiliknya. Wanita bertubuh mungil yang tampaknya tida sadar jika
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

LITTLE WHORE

"Kecuali kamu sudah makan dengan lelaki yang keluar dari kamarmu."Aku menggigit bibir bawahku, hal yang terlalu sering kulakukan saat rasaku tidak tenang. "Cart-" Aku mengatupkan kembali bibirku karena tak yakin dengan apa yang ingin kukatakan pada pria asing yang masih berdiri di depan pintu kamarku ini.Sejauh aku mengenalnya, Carter selalu bersikap baik, bahkan tidak mempermasalahkan kehadiranku saat Sidney mengajakku pergi bertiga dengannya. Ia juga tak mempermasalahkan sikapku yang lebih memilih diam atau hanya tersenyum tipis saat menanggapi obrolannya dengan Sidney. "Apa aku melihat hal yang seharusnya tak kulihat, Mira?"Melihat wajah penuh senyum Carter berubah saat mataku berani menatapnya. Kurasa ia tahu aku jadi tidak tenang, "Hei, girl, it's ok to have a relationship with a man sometimes. Meski aku harus mengatakan pada temanku agar ia harus mundur," ucap Carter dengan senyum yang biasa.Nada suaranya pun, tak berubah, "so, apa kamu mau ambil makan siang-mu atau tid
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status