Klekk! Aku yang duduk di sofa menatap Ken, lelaki yang menjauh dari pintu kamar Banyu lalu duduk di sampingku. Mata kami yang bertemu memancarkan banyak kata. Tapi, aku sedang tidak ingin mencari tahu apa yang diucapkan sorot mata Ken ataupun mengatakan apa yang sedang kurasakan."Ken, aku tak bisa tidur denganmu."Ken hanya diam beberapa saat sebelum ia mengangguk."Aku bisa gunakan sofa ini, lagi pula ini rumahmu."Kali ini, aku bisa melihat manik hitam pekat Ken berkikat, sementara wajahnya menunjukan penolakan untuk kalimatku."Kamu tidurlah di dalam, Yang, biar aku tidur di sofa ini. Jika menolak, maka kita akan tidur di kamar yang sama."Aku yang bisa melihat sorot mata Ken tak akan menerima penolakan, menoleh pada kamar kami. Kamar yang pernah menjadi kamarku dan kamar Ken. Ruangan yang membuatku meremas tanganku sendiri karena banyak hal terjadi di kamar itu. Rasa yang pasti di simpan dinding dan kasur bisu. Rasa tulusku untuk suami yang bisa berbagi segala rasa meski pada
Terakhir Diperbarui : 2023-09-06 Baca selengkapnya