"Mau apa kau ke sini?" Tian menatap Yanto yang duduk di depannya dengan tatapan meremehkan."Maaf saya datang dan mengganggu istirahat anda Tuan, tapi apa boleh saja pinjam uang lagi. Tak banyak, hanya 200 juta.""Apa jaminanmu untuk membayarnya? Apa kau punya putri lagi?"Wajah Yanto mengeras, tersinggung dengan ucapan Tian."Kali ini saya pasti bisa bayar, tuan."Tian tertawa keras. Perutnya terasa geli mendengar penuturan Yanto, "Kenapa saat hutangmu 2 miliar dulu kau tak bisa mengatakan hal seperti ini? padahal aku tak pernah meminta sekaligus, tapi tak ada niatan darimu untuk mencicilnya. sampai akhirnya kau jual anakmu padaku, sekarang kau pinjam lagi?""Tuan, saya mohon! usaha saya sedang bangkrut tuan, jadi saya butuh dana lagi untuk investasi.""investasi seperti apa yang kau minta? investasi di meja judi?" Yanto mendadak diam. Sepertinya walaupun Alin sudah di sini, pria di hadapannya ini masih mengintai gerak-gerik dirinya dan juga istrinya"Saya mohon tuan, hanya 200 juta
Read more