Share

Lima Belas : Ciuman Pertama?

Penulis: Rilla
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-06 23:46:28

Tian duduk terdiam di samping tempat tidur Alin. Sudah tiga jam sejak Alin pingsan dan di bawa pulang, gadis itu belum sadar juga. Walaupun dokter pribadi Tian mengatakan jika Alin tak apa-apa, namun ia tak percaya sebelum melihat Alin membuka mata dan berbicara dengannya.

"Sudah. Dia tak apa-apa. Kau dengan apa yang dokter katakan, bukan? Itu hanya sakit perut keram saja. Delapan puluh persen perempuan merasakan itu jika sedang datang bulan. Jadi santai saja."

Delon menepuk pundak Tian pelan, "Yang tak biasa adalah, kenapa kau se khawatir itu?" Tanya Delon berbisik pada Tian.

"Dia tinggal di sini. Dia asistenku, apa kalau posisi ini dibalikkan padamu, apa kau akan diam juga?"

Delon mencibir lalu mengangguk. Ia tersenyum mendengar jawaban Tian. Itu bukan jawaban yang sebenarnya, Delon tahu itu. Sepertinya sahabatnya ini ingin berdamai dengan keadaan. Ia sendiri berharap Tian bisa menemukan pengganti Irene.

Delon ingin bicara lagi, namun terhenti karena ponselnya berdering. Ia mengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Enam Belas : Nasi Goreng Spesial

    "Mau apa kau ke sini?" Tian menatap Yanto yang duduk di depannya dengan tatapan meremehkan."Maaf saya datang dan mengganggu istirahat anda Tuan, tapi apa boleh saja pinjam uang lagi. Tak banyak, hanya 200 juta.""Apa jaminanmu untuk membayarnya? Apa kau punya putri lagi?"Wajah Yanto mengeras, tersinggung dengan ucapan Tian."Kali ini saya pasti bisa bayar, tuan."Tian tertawa keras. Perutnya terasa geli mendengar penuturan Yanto, "Kenapa saat hutangmu 2 miliar dulu kau tak bisa mengatakan hal seperti ini? padahal aku tak pernah meminta sekaligus, tapi tak ada niatan darimu untuk mencicilnya. sampai akhirnya kau jual anakmu padaku, sekarang kau pinjam lagi?""Tuan, saya mohon! usaha saya sedang bangkrut tuan, jadi saya butuh dana lagi untuk investasi.""investasi seperti apa yang kau minta? investasi di meja judi?" Yanto mendadak diam. Sepertinya walaupun Alin sudah di sini, pria di hadapannya ini masih mengintai gerak-gerik dirinya dan juga istrinya"Saya mohon tuan, hanya 200 juta

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tujuh Belas : Kau Dihukum

    "Brengsek!!!" Yanto membanting ponselnya dengan sangat keras ke atas tempat tidurnya. Ia tak menyangka akan diperlakukan seperti itu oleh anaknya sendiri. Padahal ia bisa melihat jika Alin bertambah cantik saat di rumah Tian. Pasti anaknya itu diperlakukan dengan baik oleh Tian.Tapi kenapa Alin bisa Setega itu padanya. "Dasar anak tak tahu terima kasih. Sudah dibesarkan, tapi tak mau membantu." Umpatnya pada Alin.Pria itu seolah melupakan apa yang Alin lakukan agar ia dan sang istri tak dipenjara."Anak itu tak bodoh, suamiku. Kau pikir dengan alasan sudah membesarkannya, kau bisa memanfaatkan nya terus? Kau salah besar. Dia itu sudah besar, jadi harus perlu strategi yang lebih."Yanto melirik istrinya yang baru saja masuk."Minta anakmu yang sedang kuliah itu untuk membantu." Ucap Yanto yang langsung membuat wanita itu murka."Jangan pernah kau sentuh gadisku itu.""Cih! Kau memanfaatkan Alin, namun tak mau memanfaatkan Sonia.""Anak itu punya impian yang besar.""Lalu, kau pikir

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Delapan Belas : Antara Dua Hati

    Hoaaam.Untuk kesekian kalinya, Alin menguap. Bukan karena ia mengantuk, namun karena ia bosan. Pasalnya, hukuman yang Tian berikan padanya yaitu menemani pria itu membaca buku di ruang kerja yang ada dalam rumah tersebut.Alin menatap Tian kesal, "Mau berapa lama sih baca bukunya? Nggak bosan apa?" Rengek Alin.Pria itu menatap Alin dengan tatapan tenang. Sedari tadi memang sudah diperhatikan oleh Tian jika gadis tersebut sudah bosan. Namun Tian sengaja dan ingin mengerjai Alin juga. "Tian, bisakah kita keluar? Kau ingin membuatku mati bosan?" Keluh Alin."Tunggu sebentar lagi.""Sampai kapan?""Sebentar.""Iya tapi sampai kapan?"Tian menutup bukunya. Ia melihat Alin dengan seksama. Kali ini ia sungguh ingin tertawa."Kau ingin ikut denganku?" Tanya Tian. Dengan semangat Alin mengangguk, "Mau ke mana?""Ke kamarku.""Ha? Ngapain?" Tian berdiri dari duduknya. Ia lalu mendekat ke arah Alin. Pria itu menundukkan wajahnya untuk mensejajarkan dirinya dengan Alin."Ma--mau apa?" Tanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Sembilan Belas: Kau, Sangat Cantik

    "Semudah itu?" Zaki menggebrak meja dengan keras. Ia kesal setengah mati saat tahu Ruli bisa masuk ke dalam rumah pria sialan itu dengan sangat mudah. Kenapa saat dengan dirinya, Pria brengsek itu mencegahnya."Tapi menurutku, sebaiknya kau menyerah saja bos.""Menyerah, apa maksudmu?""Aku lihat, Alin di sana sangat bahagia. Dia bertambah cantik. Bahkan aku tak pernah melihat Alin secantik itu. Tian itu pria yang sangat kaya raya."Braakk!Lagi-lagi Zaki menggebrak meja dan untuk yang kesekian kalinya, Ruli terkejut."Kau jangan asal bicara. Tak ada orang yang tahan jika disekap.""Ada. Alin orangnya. Kau bisa melihatnya nanti saat aku kesana lagi, aku akan mengambil video dengannya. Dia sangat cantik. Jadi biarkan saja Alin bersama dengan Tian. Kau bisa mencari gadis lain. Kau itu tampan bos, apalagi kau punya banyak uang.""Diam kau! Aku memintamu untuk mencari tahu tentang Alin, bukan untuk menceramahi aku. Paham?"Ruli mencibir. Ia mengangguk lalu berdiri dari duduknya, "Orang ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Dua puluh : Renggut Keperawananku

    Ghmmm.Alin mendesah tak sadar saat ia merasakan sensasi ketika jemari Tian bermain di dalam pakaian atasnya. Meremas gundukan dadanya dengan lembut.Sudah hampir sepuluh menit Tian hanya bermain seperti ini. Awalnya Alin menolak keras. Gadis itu bahkan mencoba mendorong Tian dengan kuat agar pria itu beranjak dari tubuhnya. Namun tenaga Tian jauh lebih kuat.Alin ketakutan. Ia tak tahu apa yang akan terjadi dengannya nanti jika Tian tak dihentikan. Pasalnya Tian semakin nekat bahkan Tian juga menciuminya dengan sangat kasar.Namun sumpah serapah langsung keluar dari mulut Alin saat jemari Tian menggelitik perutnya. Ini geli sekaligus nikmat. Seperti ada sensasi yang luar biasa yang sulit ia ungkapkan.Rasa berdebar, malu, dan tak percaya menyatu jadi satu dalam pikiran Alin. "Kau sangat cantik." Ucap Tian lagi. Kali ini Tian mengarahkan bibirnya pada lekuk leher Alin yang terekspos.Mengecupnya pelan namun penuh sensasi. Tubuh Alin panas dingin. Ia tak sanggup lagi untuk memberontak.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Dua Puluh Satu : Ciuman Rasa Coffee latte

    "Kita mau ke mana?" Tanya Alin yang masih terlihat mengantuk. Setelah pagi saat ia ditinggalkan oleh Tian, malamnya, tepat pukul sepuluh malam, Tian membangunkannya dan disinilah ia sekarang, di dalam mobil mewah milik Tian."Aku ada urusan dinas ke Bali, jadi kamu harus ikut denganku.""Ha? Bali?" Alin langsung mencari kaca untuk ia bercermin. "Cari apa?" Tanya Tian yang heran melihat Alin krasak krusuk."Apa kau gila? Kau menculikku dan langsung membawaku ke Bali? Dengan penampilan seperti ini? Ini pengalamanku ke Bali tapi langsung kau hancurkan." Rengek Alin.Tian mendelik jengah. "Aku tak memintamu berdandan.""Tapi kan--""Alin! Kamu kerja sama siapa?""Tuan Tian." Jawab Alin santai."Lalu, apa aku memintamu berdandan?"Alin menggeleng, "Tapi kau tahu? Jika aku berdandan cantik, siapa tahu nanti di sana aku bertemu seorang sugar Daddy yang bisa melunasi hutangku."Ciiiit!Tian menginjak rem mobilnya dengan sangat kuat membuat Alin terdesak ke depan."Hei!" Teriak Alin kesal."

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Dua Puluh Dua : Gairah Malam di Bali

    Bali.Ini pertama kalinya Alin menginjakkan kakinya di surga para bule tersebut. Selama ini Ia hanya melihat Bali dari TV atau ponselnya saja, dan ternyata memang seindah itu. Pantas saja Bali menjadi salah satu destinasi wisata untuk para turis asing yang ingin berlibur.Alin memang terlahir dari keluarga yang berada. Bisa dikatakan untuk keluar negeri itu mudah bagi Alin, hanya saja kekayaan kedua orang tuanya itu tak pernah dirasakan oleh ia sendiri. Seperti yang terlihat, bahkan untuk makannya saja ia harus bekerja paruh waktu dan itu ia lakukan sejak ia duduk di kursi kelas 2 SMP, sampai akhirnya ia menjadi penebus hutang kedua orang tuanya dan sekarang berada di tangan Tian.Siapa yang menyangka, jika saat posisinya dengan Tian, justru membuatnya menjadi lebih bisa menikmati kemewahan yang selama ini ia impikan. Walaupun statusnya hanya seorang pelayan saja.Contohnya saja, sekarang walaupun statusnya hanya seorang pelayan tapi ia bisa merasakan suasana Bali, menghirup angin se

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Dua Puluh Tiga: Panasnya Sensasi Bali

    Kecupan panas kembali Tian lakukan pada Alin. "Jangan pernah berpikir tentang pelacur. Aku tak pernah menjadikanmu pelacur." Tian menempelkan keningnya pada Alin. Nafas keduanya menderu. AC mobil yang menyala tak bisa menghentikan keringat mereka.Tengah malam, di Bali.Sungguh, ini malam yang tak pernah bisa Alin lupakan.Tian mengangkat tubuh Alin, membuat penyatuan mereka terlepas. Alin tak bisa bergerak karena lelah yang ia rasakan. Alhasil, semua pakaian Alin, dikenakan lagi oleh Tian.Setelah semua rapi, Tian kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju penginapan yang sudah ia booking.Selama diperjalanan, Tian tak henti-hentinya menatap Alin yang tertidur. Sesekali ia tersenyum menatap Alin yang tertidur pulas usai mereka bercinta.Cukup jauh perjalanan dari bandara menuju penginapan. Namun Tian tetap mencoba untuk tersadar walaupun sebenarnya ia juga lelah.Empat puluh lima menit di perjalanan, mobil yang dikendarai Tian pun akhirnya masuk ke dalam sebuah pengin

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22

Bab terbaru

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 92 (END)

    Tak jauh beda dengan Delon, Haris dan Naura pun baru saja merasakan pelepasan mereka. Dan kini keduanya sedang berada di bawah selimut, setelah tadi Haris berkali-kali melepaskan benihnya dalam rahim Naura. "Capek?" Tanya Haris pada sang istri.Naura mengangguk, "Ngantuk yank." Ucapnya."Ya udah, kamu tidur ya. Aku mandi dulu." Naura lagi-lagi mengangguk. Ia mengeratkan selimutnya untuk kembali tidur, sementara Haris memilih untuk mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket setelah pertempuran penuh nikmat yang ia lakukan bersama Naura.Seperempat jam setelahnya, Haris selesai dan kembali masuk ke dalam selimut. Ia memeluk Naura Yang sudah terlelap dan sama-sama mengarungi mimpi.*****Paginya, Kediaman Tian sedang Tak baik-baik saja. Pasalnya sang istri merajuk karena perkara ia minum pakai gelas warna merah. Bahkan keributan itu menarik perhatian pengantin baru.Naura yang saat itu baru masuk ke dalam langsung dibuat heran dengan Alin yang sedang menangis sesenggukan di sofa keluarga. Di

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 91

    Tita masih syok. satu kalimat yang tak ia bayangkan akan keluar dari mulut Mas Delon, satu kalimat yang tak pernah ia bayangkan akan ada yang meminta itu padanya, berhasil membuat kerja jantungnya meningkat. Tita menyentuh dadanya lalu menatap Delon. "Mas, Jantung aku." bisik Tita. Delon langsung panik. ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang, namun langsung dicegat Tita. "Mas mau ngapain?" tanya Tita cepat."Nelpon dokter. tapi jantung kamu--""Iiiihh Mas Delon. kok dokter sih." Dengan tanpa sadar dan spontan, Tita menarik telapak tangan Delon dan meletakkannya tepat di dadanya. sebenarnya tujuan Tita ingin meminta Delon merasakan detaknya, namun sepertinya yang Tita lakukan adalah sebuah kesalahan. karena bukan merasakan detak jantung Tita, justru Delon yang dibuat berdetak tak karuan."Kerasa nggak?" Tanya Tita polos.Delon belum menjawab. Ia menatap Tita Lamat. Sampai Tita sadar jika ia sudah sedikit keterlaluan. Tia langsung menarik tangan Delon dari dadany

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 90

    Pesta pernikahan sudah usai. yang tersisa hanyalah lelahnya saja. namun beda dengan penagntin baru. bukan sisa, melainkan hal baru. bagaimana tidak, keduanya bahkan tak canggung lagi sama sekali berbicara soal malam pertama. dan itu membuat Delon menatap keduanya kesal. adn saat ini mereka sedang berkumpul di rumah Tian. di sana juga ada Tita."Bisa disortir sedikit kalimat kalian?" Ucap Delon sewot. Naura menatap Delon dengan tatapan usil, "Makanya, buruan nikah. jangan sampai Tita disalip yang lain."Tita langsung tersipu. sementara Delon menggerutu kesal."Bro, kalimat yang di pesta tadi serius?" kini giliran Tian mengambil alih."Yang mana?""Kamu lihat? Dia yang saat ini sedang abang--"Buugghh!Sebuah bantal kursi melayang ke arah Tian. dan pelakunya adalah Delon sendiri. gugupnya Delon membuat semuanya tertawa."Ngapain malu. kalau benar ya diakui saja. toh nggak ada yang salah kok. kalau Tita sendiri, mau nggak sama om om seperti Delon?" Delon menatap tajam Alin. namun hanya

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 89

    Hari pernikahan."Kak, selamat ya. Akhirnya nikah juga." Ucap Alin dengan bahagia. Ia tak menyangka jika kakaknya akhirnya berakhir di pelaminan dengan kak Haris.Dan status Naura berubah menjadi istri orang tepat satu jam yang lalu. Pesta pernikahan yang bertemakan white garden itu dihadiri banyak tamu. Khususnya dari rekan-rekan Haris dan Tian di perusahaan dan kawan nongkrong.Di tengah-tengah tamu yang hadir, juga ada Delon dan Tita. Gadis itu terlihat begitu cantik. Delon berhasil menyulap Tita menjadi seorang ratu yang begitu sempurna. Dan selama pesta berlangsung, Tita hanya duduk dan sesekali saja berdiri. Delon juga terlihat melayani Tita dengan sangat baik. Sepertinya pria itu sudah tersihir dengan pesona Tita.Sebelum h-1 pernikahan Haris dan Naura berlangsung, Delon datang ke kediaman Tian. Pria itu berkunjung untuk berkumpul bersama sekaligus mengatakan jika besok Tita akan datang ke pesta dan Delon juga mengatakan bagaimana kondisi Tita sebenarnya membuat Naura dan Alin

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 88

    Haris dan Naura melihat tim dari WO sedang menyulap aula gedung perusahaan di kantor Tian menjadi ruangan yang dipenuhi berbagai jenis bunga dan lebih mendominasi warna putih. Dan persiapan itu sudah hampir rampung. Setelah dua Minggu pengurusan semuanya, mulai dari surat-surat yang dibutuhkan sampai penentuan konsep pernikahan, bahkan Haris menemui ayah kandung Naura yang sudah pindah ke Bandung untuk memberitahukan rencananya tersebut. Dan kini tibalah saatnya memasuki H-3 pernikahan dirinya dan Naura.Haris merangkul pinggang Naura. "Kamu suka?" Tanyanya pada Naura. Naura mengangguk. "Sangat." Jawab Naura penuh haru. Ia tak menyangka jika dirinya dan Haris akan menikah juga. Dan setelah menikah, mereka tak perlu dipisahkan jarak, karena Haris sudah mendapat izin cuti dari Tian untuk menemani dirinya selama kuliah di Aussie."Oya, kamu sudah dapat info terbaru dari Delon?" Haris menatap Naura yang tiba-tiba menanyakan soal Delon. "Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Kamu sadar nggak

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 87

    Alin dan Tian baru saja sampai di Jakarta setelah satu minggu lamanya mereka berbulan madu. dan kedatangan mereka siang ini di sambut oleh Haris dan Naura di bandara. dan sepasang kekasih itu sudah menunggu pengantin baru sejak setangah jam yang lalu.Naura asik menyantap es krim yang Haris belikan di cafe bandara. "Enak banget kayaknya." Goda Haris pada gadis itu."Banget yank. kamu mau?"Haris menggeleng, "Kamu aja. aku lagi nggak mau makan es krim.""Kenapa? panas-panas gini mending makan atau minum yang dingin dingin." Tak tergoda sama sekali, Haris tetap menggeleng. Naura mencibir. Ia kembali menyantap es krim coklat kesukaannya. Dari tempatnya berdiri, Haris bisa melihat pengantin baru tersebut keluar dari pintu kedatangan. Ia segera melambaikan tangannya memberi kode pada Tian di mana posisinya saat ini.Naura yang melihat kehadiran sang adik langsung keluar dari mobil dan berlari mengejar Alin. "Aaaaa kangeeennn." Teriak Naura yang langsung memeluk Alin saat dia sudah sampai

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 86

    Alin melenguh dalam tidurnya. ia merasakan tubuhnya remuk seketika saat ia baru saja terbangun. ia membuka matanya dan melihat suaminya masih terlelap. Alin menatap wajah tenang Tian. ia sangat suka dengan pahatan wajah Tian yang sempurna baginya. bahkan saking sempurnanya, ia akan memasang mata elangnya saat ada perempuan yang melirik pada sang suami. bahkan saat mereka di sini pun, Tian tak lepas dari tatapan para pemangsa. dan ia tak akan pernah mengizinkan pemangsa itu mendekati miliknya.Alin menyentuh pipi Tian lembut membuat Tian terbangun. "Suamiku tersayang, bangun." bisik Alin. Tian tersipu. ia menarik Alin semakin masuk dalam pelukannya membuat Alin tertawa. "bangun sayangku. sudah jam sebelas. kita melewatkan sarapan kita sayang." "Sebentar lagi istriku. atau aku ganti sarapan saja gimana?"Alin menautkan alisnya tak paham. "Ganti sarapan? maksudnya?"Tian tersenyum penuh makna. ia masuk ke dalam selimut dan detik berikutnya Alin memekik saat Tian bermain dengan puncak ke

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 84

    Tian menatap istrinya yang sudah terlelap. Seharian jalan-jalan membuat Alin lelah dan memilih untuk cepat tidur. Baginya juga tak masalah, biar besoknya Alin punya tenaga lagi untuk kembali menjelajahi Jepang. Masih banyak tempat yang ingin ia tunjukkan pada Alin. Tian turun dari tempat tidur. Ia meraih ponselnya lalu berjalan keluar menuju balkon. Ia mencari kontak ponsel Haris dan langsung menghubungi pria tersebut.Tak lama panggilan itu pun tersambung dan langsung diangkat oleh Haris."Bagaimana di Indonesia?" Tanya Tian tanpa basa-basi."Ck! apa kau tak bisa basa-basi terlebih dahulu?" ucap Haris membuat Tian berdecak kesal.. "Kau tahu aku tak terlalu suka hal itu. bahkan darahku mendidih saat melihat pria sialan itu berani masuk ke dalam rumahku. sialnya aku tak meminta orang-orangku untuk berjaga di sana." jawab Tian dengan nada suara yang begitu dingin.Haris paham itu. ia sangat tahu jika Tian tak suka rumahnya dimasuki oleh orang sembarangan. bahkan untuk Naura bisa di sa

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 83

    Haris dan Naura menikmati makanan yang mereka pesan dengan sangat nikmat. Naura yang awalnya ingin Haris makan bersamanya di tempat tidur rumah sakit, berubah menjadi ia yang mengikuti Haris makan di meja beserta sofa yang sudah di siapkan di ruangan tersebut.Setelah makanan habis, Naura belum ingin kembali ke tempat tidur. Toh ia juga tak butuh apa di tempat tidur. Makanya ia mengatakan jika ia sudah bisa pulang sebenarnya. Namun karena dokter mengatakan belum, jadi ia pasrah saja. Dari pada ia ribut lagi dengan pria yang ada di sampingnya ini."Alin kapan balik?" Tanya Naura pada Haris yang sedang mengupas buah."Katanya sih cuma liburan seminggu. Kamu tahu sendiri Tian. Dia bos nya di sini. Jadi seminggu katanya, belum tentu seminggu. Bisa jadi sebulan.""Ih jangan. Kok sebulan."Haris langsung menatap Naura,"kenapa kalau sebulan?""Kalau sebulan, berarti aku udah balik dong ke Aussie, terus kita nikahnya kapan?" Ucapnya cemberut. Tawa Haris nyaris meledak kalau ia tak menahannya

DMCA.com Protection Status