Semua Bab Suami Tampan Tetapi Pengangguran: Bab 101 - Bab 110

163 Bab

BAB 101

"Apaan sih ngagetin aja, ngapain pulang?!" Nauma terbangun karena bentakan Azlan yang terlalu keras, ia juga melempar bantal guling yang sedang ia peluk. Azlan tercengang melihat bantal guling yang dipakaikan topeng wajahnya, bahkan di topeng itu wajah Azlan sudah dicoret-coret oleh istrinya. Kepalanya di beri tanduk layaknya iblis, bahkan mata dan giginya dibuat mengerikan layaknya hantu. "A-aku pikir kamu sedang tidur dengan pria lain?" balas Azlan kikuk sambil menggaruk kepalanya. Karena penerangan yang tidak cukup, Azlan melihat bantal guling itu hanya di bagian topengnya saja. Ia tidak menyangka jika pria yang ia maksud adalah sebuah guling bertopeng dirinya. "Makanya kalau punya mata digunakan, memangnya aku itu kamu yang enak-enakan bermalam dengan wanita lain," ucap Nauma lagi. "Maaf... aku minta maaf... aku tidak bermalam dengannya. Dia yang mengikutiku sampai ke rumah itu." Azlan menjelaskan semuanya pada Nauma secara rinci meskipun Nauma mendengar penjelasan itu dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-15
Baca selengkapnya

BAB 102

"Kali ini tidak boleh gagal, gue nggak perduli publik mau bilang apa juga. Sepertinya uang hasil kerja gue juga sudah mencukupi buat bayar denda, nanti gue tanya Nauma, semoga aja dia nggak khilaf ngabisin uang itu seperti dulu," gumamnya sambil masuk ke dalam kamar. Selama ini Azlan sudah membuat rekening baru, ia dijatah bulanan oleh istrinya. Rekening bank yang biasa menjadi tempat transfer gajinya pun diserahkan ke istrinya. Azlan berjalan menghampiri istrinya yang sedang bersantai di kasur sambil memainkan ponselnya. "Mmb... Neng. U-uang yang di rekening masih ada berapa saldonya?" tanya Azlan karena ia tidak menggunakan mobile banking. "Kenapa tiba-tiba nanya isi rekening? Akang tidak percaya denganku? Aku tidak tahu berapa jumlahnya karena aku tidak pernah menggunakannya sedikit pun. Kalau Akang tidak percaya ambil saja di lemari itu dan cek sendiri. Tidak usah diberikan lagi padaku," balas Nauma. Azlan salah menanyakan hal itu pada istrinya, ia juga tidak berani mengambil b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-15
Baca selengkapnya

BAB 103

"Ke mana dia nggak pulang-pulang sudah malam seperti ini?" tanya Azlan. Azlan berjalan mondar-mandir dengan gelisah, sudah hampir tengah malam tapi Nauma belum juga pulang. Azlan sengaja mengosongkan kegiatannya hari ini khusus untuk menemani istinya. Azlan merasa cemas dengan keselamatan istrinya, berulang kali ia menelpon tapi tidak ada tanggapan sama sekali. "Kemana dia sebenarnya?" cemas Azlan. Azlan mencoba menelpon istrinya sekali lagi, begitu dering ke tiga ia mendapat jawaban dari panggilan itu. "Halo, kamu di mana Neng? Kenapa belum pulang?" tanya Azlan begitu tersambung. "Dia baik-baik saja, tidak usah khawatir. Dia sedang bersamaku," balas pria yang mengangkat panggilan Azlan. Azlan paham suara siapa yang ada di seberang telpon, Azlan mengerenyitkan keningnya saat sendengar suara itu. Suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya, suara yang biasa memberikan ancaman padanya. "Mana istriku?" tanya Azlan geram. "Ada di kamar mandi," balas Mr. Jhon acuh lalu mematikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-16
Baca selengkapnya

BAB 104

"Maaf Tuan, saya permisi ke toilet," ucap Nauma setelah menerima tindakan Mr. Jhon. Nauma merasa tidak pantas menerima perlakuan seperti itu dari pria asing, terlebih dia wanita yang sudah bersuami. Pegerakan Nauma tidak luput dari pandangan Azlan, lalu ia mengikuti istrinya sampai ke toilet. Begitu sudah masuk ke dalam toilet, Azlan langsung menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Azlan berjalan menghampiri istrinya, Nauma belum menyadari kehadiran suaminya di dalam toilet. Begitu dekat dengan istrinya, Azlan menyandarkan tubuhnya pada dinding yang ada di belakang Nauma. "Seperti ini kah kelakuan seorang istri? Bermalam dengan orang asing dan meninggalkan suaminya di rumah sendiri?" ucap Azlan sambil bersedekap dada. Nauma mengangkat wajahnya setelah mendengar suara yang tak asing di telinganya. Ia melihat cermin dan mendapati Azlan sedang tersenyum sinis padanya. Sontak ia membalikkan tubuhnya menghadap sang suami. Azlan mengeluarkan seringai jahat di wajahnya, api cemburu sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-16
Baca selengkapnya

BAB 105

"Ayo kita pulang!" Azlan menarik tangan istrinya di hadapan Mr. Jhon. Mr. Jhon terkejut dengan kehadiran Azlan di hadapannya. Ia tidak menyangka jika Azlan mencari istrinya sampai ke kantor. "Lepaskan tangan Nauma, kamu tidak ada hak menarik tangannya dengan kasar seperti itu," ucap Mr. Jhon menghempaskan tangan Azlan dari lengan Nauma. "Tidak usah bersandiwara lagi, di sini hanya ada kita. Kamu sudah tahu kalau dia adalah istriku," balas Azlan. Nauma terkejut mendengar ucapan suaminya, Nauma menatap wajah Mr. Jhon dan Azlan bergantian. Tapi hanya ada kemarahan di wajah suaminya dan ketenangan di wajah Mr. Jhon. "Jadi selama ini Tuan sudah tahu kalau dia adalah suamiku?" tanya Nauma penasaran. "Aku baru mengetahuinya sekarang, apakah benar kalian suami istri?" balas Mr. Jhon bersandiwara. Ia tidak mau Nauma menilai dirinya buruk. "Tidak usah berpura-pura, aku tahu kamu sedang bersandiwara," timpal Azlan. Nauma menatap wajah suaminya. "Cukup Kang, aku percaya dengan Mr. Jhon," u
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-16
Baca selengkapnya

BAB 106

"Neng," panggil Azlan lagi. Nauma menurunkan kaca jendela mobilnya, ia menatap suaminya dengan pandangan penuh kekecewaan. Azlan juga menatap istrinya dengan penuh tanda tanya. "Lihatlah siapa yang ada di sana, untuk apa kalian janjian malam-malam seperti ini? Aku bekerja hingga malam saja Akang sudah kebakaran jenggot seperti ini. Sana temui kekasihmu Kang, tidak usah memperdulikanku lagi," ucap Nauma lalu menutup kembali kaca jendela mobilnya. Nauma juga mengabaikan ketukan-ketukan di jendela mobilnya. Ia terus melajukan mobilnya tidak mau mendengar balasan dari suaminya. "Untuk apa dia datang ke sini? Karena dia Nuama bertambah marah, sial!" gerutu Azlan menghampiri Jenifer yang sudah menunggu di samping mobilnya. Azlan melangkah dengan kesal, ia mengabaikan kehadiran Jenifer. Ia melewatinya dan masuk mobil begitu saja. Tapi pergerakan Azlan tertangkap oleh Jenifer, ia buru-buru berlari ke pintu penumpang dan masuk sebelum Azlan menguncinya. "Ngapain kamu ke sini?" tanya Azlan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya

BAB 107

"Kamu salah paham Neng, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Azlan panik. Naum kembali lagi, ia melihat posisi Azlan yang sedang berpelukkan. Nauma menggelengkan kepalanya melihat keromantisan yang terpampang nyata di hadapannya. Ia tersenyum kecut dan masuk ke dalam gedung Jhon Company untuk mengambil ponselnya yang tertinggal. Sedangkan Jenifer tersenyum senang melihat Azlan dan Nauma bertengkar karenanya. Ia tidak melepaskan pelukkannya pada tubuh Azlan dan itu membuat Azlan bertambah marah. "Lepas!" bentak Azlan. "Kenapa kamu takut sekali dengan wanita itu?" tanya Jenifer. "Karena dia adalah istriku! Istri sahku!" balas Azlan menekankan kata istri pada ucapannya. Jenifer tidak terkejut mendengar pengakuan Azlan, ia justru tersenyum saat mendengar pengakuan pria yang sangat dicintainya. Tapi tidak dengan Mr. Jhon, ia terlihat marah karena Azlan mengakui itu di hadapan adiknya. Mr. Jhon belum mengetahui jika adiknya sudah lebih dulu mengetahui status Azlan yang sebenarny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya

BAB 108

'Wanita gila macam apa yang aku hadapi ini?' batin Azlan. Azlan belum menjawab pertanyaan Jenifer, ia masih terdiam, matanya menatap Mr. Jhon berharap mendapatkan solusi. Tapi Mr. Jhon tidak memberikan solusi apapun, ia juga tidak mungkin melawan adiknya sendiri. Mr. Jhon menggelengkan kepalanya pada Azlan. Ia sangat mengetahui sifat asli adiknya, Jenifer memiliki hati sekeras batu. Selama ini tidak ada yang bisa menolak keinginannya. "Turuti saja permintaannya, ini semua demi keselamatan Nauma," ucap Mr. Jhon pada Azlan. 'Dan Nauma akan menjadi milikku,' sambungnya dalam hati. Permintaan Jenifer membawa keuntungan bagi Mr. Jhon. Jika Azlan lebih memilih keselamatan istrinya, ia akan memiliki peluang untuk meraih hati Nauma. Sampai saat ini, tidak ada wanita manapun yang mampu menggetarkan hatinya kecuali Nauma. Azlan mengusap wajahnya kasar, pilihan sulit baginya jika harus menerima permintaan Jenifer. Ia juga merasa yakin, bahwa Mr. Jhon pun merasa senang dengan permintaan adikn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya

BAB 109

"Haish... mau ke mana lagi dia?" Azlan memutar arah tubuhnya. Ia berlari menuju mobil lalu mengejar Nauma.Nauma terus berjalan, kekesalannya sudah memuncak. Ia sungguh kecewa dengan suaminya. Azlan terus saja mengejarnya, begitu mobil sudah berada di samping tubuh istrinya, ia turun berusaha menenangkan amarah yang Nauma rasakan."Oke... oke... ayo kita pulang ke kontrakan." Azlan mengalah, ia menuruti keinginan istrinya.Sampai saat ini ia masih belum mengetahui mengapa Nauma tidak mau tinggal di rumah pemberian Agnes.Nauma menghapus air matanya, lalu masuk begitu saja ke dalam mobil. Ia juga sebenarnya takut berjalan sendiri saat tengah malam seperti ini. Azlan merasa lega saat Nauma memasuki mobilnya.Tidak ada pembicaraan dalam perjalanan mereka, hanya hening yang menghiasi pekatnya malam. Nauma tidak bergeming sedikitpun, ia sibuk memandang ke luar jendela dan tenggelam dalam pemikirannya sendiri.Begitu mobil sudah tiba di kontrakan, Nauma langsung keluar begitu saja meninggalk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-17
Baca selengkapnya

BAB 110

"Buka saja, dan tanda tangani," balas Nauma. Dengan penuh rasa penasaran, Azlan membuka amplop coklat yang dilempar istrinya. Ia menarik kertas, matanya membola tak percaya dengan isi yang tertulis pada kertas di tangannya. "Apa maksudnya ini Neng? Kamu lagi nggak bercanda kan?" tanya Azlan tak percaya. "Aku mohon tanda tangani saja, aku sudah lelah Kang, lepaskan aku, dengan begitu kau bisa bebas bersamanya," pinta Nauma sambil menangis. "Jadi seharian kamu pergi untuk mengurus ini semua? Tidak, aku tidak akan pernah menandatanganinya," balas Azlan sambil merobek kertas yang ada di tangannya. Nauma memberikan surat perceraian padanya. Tentu saja Azlan menolak permintaannya, Azlan tak akan sanggup hidup tanpa wanita yang ia cintai. Nauma terlihat marah saat Azlan merobek surat perceraian yang susah payah ia dapatkan. "Kenapa dirobek? Aku hanya ingin terbebas dari rasa sakit hati Kang, aku mohon lepaskan aku, ceraikan aku sekarang juga," pinta Nauma memilukan, meski mulutnya memin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status