Home / Urban / Suami Tampan Tetapi Pengangguran / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Suami Tampan Tetapi Pengangguran: Chapter 81 - Chapter 90

163 Chapters

BAB 81

"Bukan begitu sayang, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja. Produksi film yang aku bintangi juga belum selesai. Kecuali kamu mau aku dipenjara karena melanggar kontrak dan tidak sanggup membayar dendanya." "Terserahlah, aku mau pulang saja." Nauma berjalan dengan sangat cepat, Azlan mengikutinya dari belakang. Nauma masih saja merasa kesal dengan suaminya, sampai ia mengabaikan teriakan-teriakan suaminya. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan para warga yang tadi membantu Azlan mencari Nauma. "Syukurlah sudah ketemu, kamu dari mana saja Neng?" tanya warga. "Dari kuburan Pak," balas Nauma. "Ngapain kamu ke kuburan malam-malam, Neng?" tanya warga yang lain. "Nyari wangsit Pak, buat melet suami biar nggak kegatelan," balas Nauma ketus, lalu pergi dari hadapan mereka semua. "Astaghfirullah," ucap para warga setelah mendengar perkataan Nauma. Azlan mengusap dadanya saat mendengar perkataaan Nauma. Ia yakin, Nauma hanya asal bicara saja, tidak mungkin istrinya mau
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 82

"Memangnya enak aku kerjain, biar saja Akang pulang jalan kaki, dompet sama ponselnya aku sita. Siapa suruh ngeselin," gumam Nauma sambil menyetir mobil. Nauma meninggalkan suaminya sendiri di kampung tanpa meninggalkan uang. Ponsel dan dompet semua ia bawa untuk memberi pelajaran pada suaminya. Nauma hanya meninggalkan sepucuk surat pada Azlan untuk memberitahu jika semua barang berharganya ia bawa. Hanya satu keping uang logam seribu rupiah saja yang ia tinggalkan, itupun untuk menahan kertas agar tidak hilang terbawa angin. "Sepertinya memang harus terbiasa hidup tanpa beban, mau bagaimanapun semua ini sudah terlanjur terjadi. Lebih baik aku pakai saja uang Akang untuk bersenang-senang," gumamnya lagi. Nauma melihat papan reklame yang ada di pinggir jalan. Papan itu menampakkan foto iklan Azlan dan Jenifer yang sedang mempromosikan produk Jhon Company. Hatinya masih sakit melihat kedekatan antara suaminya dan Jenifer. Tapi ia mengingatkan dirinya lagi untuk bersikap biasa saja. D
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 83

"Masa gue harus pinjam uang sama Ibu Ningsih? Haiss, Nauma ada-ada saja," gerutunya saat membaca surat yang ditinggalkan istrinya. Azlan membersihkan diri, lalu memberanikan diri meminjam uang pada Ibu Ningsih. Beruntung Ibu Ningsih mau meminjamkannya, Azlan berjanji akan mengganti uang itu dua kali lipat saat sudah tiba di kota nanti. Azlan pulang ke kota menggunakan angkutan umum, sepanjang perjalanan, banyak orang yang memperhatikannya meski ia sudah mengenakan masker. Azlan terus menundukkan wajahnya, menghindar dari tatapan orang di sekitarnya. 'Kamu tega banget si Neng?' ucapnya dalam hati. Begitu ia sampai di kontrakan, Azlan tidak mendapati keberadaan istrinya. Ia juga sudah bertanya pada Ibu pemilik kontrakan, tapi Ibu itu bilang Nauma belum kembali ke rumah. Azlan melempar tubuhnya di sofa, ia sudah sangat lelah karena perjalanan yang baru saja ia lakukan. "Memghilang ke mana lagi istri gue? Sekarang hobi banget menghilang," gerutunya kesal. Lama menunggu Nauma pulang sa
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

BAB 84

"Temani aku yuk," Ajak Azlan, ia masih berusaha mendekatkan diri pada istrinya. Meski sikap Nauma terkesan semaunya, tapi Azlan masih bertahan karena rasa cinta yang ada di hatinya. "Aku lelah, pesan online saja kalau Akang malas keluar," balas Nauma acuh sambil berjalan ke kasurnya, lalu memunggungi Azlan. Azlan menghela napasnya kasar saat mendengar jawaban dari istrinya, ia keluar dari kamar tanpa mau membalas perkataan Nauma. 'Tabungan habis, istri cuek, kelaparan pula, cocok,' gerutunya dalam hati. Azlan memesan makanan dari ponselnya, ia memilih makanan yang diinginkannya. "Beli satu apa dua ya?" gumamnya. "Satu ajalah, Nauma bilang dia sudah makan, dari pada mubazir," sambungnya lagi, lalu memesan makanan dan minuman di aplikasi helm hijau. Ia menunggu makanannya tiba sambil memainkan ponselnya. Tidak berselang lama, makanan yang dipesan sudah tiba. Tanpa menunggu lama lagi, ia langsung memakan makanan itu, begitu Azlan makan, Nauma keluar dari kamarnya sambil mengikat rambu
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

BAB 85

"Aku tidak bisa Tuan, aku juga tidak mengerti bagaimana caranya berpose." "Nanti akan ada yang mengajari, sekarang aku mohon bantu aku," pinta Mr. Jhon. Dengan terpaksa Nauma menerima permohonan pria yang ada di hadapannya, penata ria mulai merias wajah dan rambut Nauma. Berbagai make up diaplikasikan pada wajah Nauma, hingga ia benar-benar terlihat sangat cantik. Penata rias yang ada di hadapannya tidak percaya seorang OB yang selama ini dikenalnya memiliki wajah yang begitu cantik. "Aku nggak sadar loh mba kalau wajah mba Nauma ini cantik sekali, Mr. Jhon pandai menilai orang," ucap penata rias. "Cantik juga karena riasanmu mba," balas Nauma. Nauma juga diberikan pakaian yang terlihat seksi, Nauma merasa ragu mengenakan pakaian itu. Nauma mematung di ruang ganti saat melihat dirinya di dalam cermin. "Kalau Akang lihat pasti marah," gumamnya saat melihat bagian dadanya menyembul keluar. Dengan rasa tidak nyaman, Nauma melangkah keluar menemui penata rias sambil menutupi dadanya
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

BAB 86

"Tentu saja, aku sangat mengenalnya," balas Azlan sambil tersenyum paksa. "Senang bisa bekerjasama denganmu Tuan," ucap Nauma pada suaminya. "Wah... Aku tidak menyangka kalau wanita kampung ini bisa menjadi model," timpal Jenifer. "Tentu saja Nona, apapun bisa aku lakukan, bukankah begitu Tuan Azlan?" balas Nauma. Sebisa mungkin Azlan menahan amarahnya, ia tidak mau memarahi istrinya di hadapan publik. Azlan terus memandangi wajah istrinya tanpa ekspresi, tapi tidak dengan Nauma. Ia memandang suaminya sambil menunjukkan senyuman termanisnya. "Ayo kita mulai," ucap sang fotografer. Jenifer dan Mr. Jhon pergi meninggalkan mereka berdua dan melihat dari pinggir. Azlan dan Nauma berfoto dengan pose mesra dan itu tidak luput dari pandangan Jenifer. "Kenapa kakak membiarkan wanita itu menjadi model? Aku tidak suka dia terlalu dekat dengan Azlan!" tanya Jenifer pada kakaknya sambil bersedekap dada. "Dia memang pantas menjadi model, wajahnya sangat cantik sekali," balas Mr. Jhon sambil
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

BAB 87

"Istri pintar," ucap Azlan saat Nauma menganggukkan kepalanya. Azlan mengusap lembut wajah istrinya, ia juga menghapus air mata yang ada di pipi Nauma. Pikirannya sudah mulai jernih saat melihat kepatuhan istrinya. "Kenapa Akang selalu bersikap kasar padaku?" "Maafkan aku, aku hanya tidak suka saja melihatmu memakai pakaian itu. Jangan pernah pakai pakaian seperti itu lagi," balas Azlan sambil memeluk tubuh istrinya. "Mba Nauma!... kamu lagi ganti pakaian ya?... tadi Mr. Jhon menyuruhmu ke kantornya," teriak salah satu kru wanita yang berhasil membuka pintu ruang ganti dengan kunci cadangan. "I-iya nanti aku ke sana!" balas Nauma dengan berteriak. Azlan menatapnya lagi, meminta penjelasan pada istrinya, kenapa ia bisa dipanggil Mr. Jhon ke ruangannya? Nauma tidak paham dengan tatapan Azlan sehingga ia mengabaikannya. Nauma langsung mengenakan pakaian OBnya meski harus berdesakan dengan Azlan. "Kenapa Mr. Jhon memanggilmu?" tanya Azlan. "Aku tidak tahu," balas Nauma cepat, lalu
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

BAB 88

"Hanya surat kerjasama, tidak masalah bukan? Nauma hanya pembantu saja di rumahmu," balas Mr. Jhon sambil memberikan senyuman liciknya pada Azlan. Azlan mengerutkan keningnya, ia bingung dengan perkataan Mr. Jhon. Ia tidak mengerti kerjasama apa yang mereka maksud. "Kerjasama apa?" tanya Azlan. "Nauma akan menjadi model tetap di Jhon Company, dia akan aku jadikan model utama dan akan menjadi wajah seluruh produk Jhon Company." "Aku tidak setuju!" ucap Azlan sambil melepaskan tangan Jenifer di lengannya, dan Azlan berusaha mengambil surat kontrak yang ada di tangan Mr. Jhon. Ia ingin merobek surat perjanjian itu, matanya menatap nyalang pada istrinya, sedangkan Nauma menundukkan wajahnya tidak mau melihat kemarahan suaminya. "Kamu tidak punya hak, kalian hanya sebatas majikan dan bawahan," balas Mr. Jhon sinis. Azlan terdiam, sedangkan Nauma mengangkat kepalanya menatap Mr. Jhon. Ia tersadar karena perkataan Mr. Jhon, bahwa publik hanya menganggapnya pembantu Azlan. Nauma tersenyu
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

BAB 89

"Kamu nggakpa-" ucap Azlan terpotong. "Ayo kita ke dalam," timpal Jenifer menarik tangan Azlan meninggalkan Nauma dan Mr. Jhon yang masih dalam posisinya. 'Rese banget sih ini cewek, mereka juga ngapain pelukan lama gitu?' gerutu Azlan. Ia masih menolehkan wajahnya melihat Nauma dan Mr. Jhon. "T-terima kasih," ucap Nauma sambil melepaskan diri dari pelukan Mr. Jhon. "Apakah ada yang luka?" tanya Mr. Jhon. Nauma tidak menjawab pertanyaan Mr. Jhon, ia membantu pelayan tadi memunguti pecahan gelas di lantai. "Maaf... maafkan aku, aku yang salah tidak melihat jalan," ucap Nauma sambil membantu memunguti pecahan gelas. "Saya yang salah Nona," balas pelayan itu tapi wajahnya murung. "Kenapa kamu murung?" "Pasti habis ini gaji saya yang dipotong." Nauma merasa kasihan dengan pelayan yang ada di hadapannya, ia juga merasa bersalah karena tidak melihat jalan. Nauma merogoh saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan yang ia miliki. Belum juga memberikan uang itu ke
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

BAB 90

"Kenapa kamu ingin tahu sekali? Mau Nauma ngapain di ruanganku itu bukan urusanmu," balas Mr. Jhon dingin. Azlan terdiam mendengar jawaban Mr. Jhon. Sendangkan Nauma acuh dengan pertanyaan Azlan. Ia tidak mau ambil pusing dengan pemikiran-pemikiran Azlan. "Benar apa kata Kak Jhon, ngapain kamu nanya itu?" timpal Jenifer. "Sudah tidak usah dibahas lagi. Kamu bawa kendaraan?" tanya Mr. Jhon pada Nauma. "Tidak, Tuan," balas Nauma. "Kalau begitu aku yang antar kamu pulang. Kebetulan rapat siang ini dibatalkan," ucap Mr. Jhon lagi. "Tidak bisa! Nauma pulang denganku, ada yang mau aku bicarakan padanya, ini tentang suaminya," timpal Azlan cepat. Ia tidak ingin Nauma satu mobil dengan Mr. Jhon. "Aku terserah Nauma saja," balas Mr. Jhon acuh. Azlan mantap mata istrinya, tatapannya terlihat tajam. Tatapan itu mengisyaratkan jika Nuama harus pulang dengannya. Rupanya Nauma mengerti arti tatapan suaminya. "Aku pulang dengan Tuan Azlan saja, Tuan. Terima kasih tawarannya," ucap Nauma meno
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more
PREV
1
...
7891011
...
17
DMCA.com Protection Status