Home / Urban / Suami Tampan Tetapi Pengangguran / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Suami Tampan Tetapi Pengangguran: Chapter 91 - Chapter 100

163 Chapters

BAB 91

"Tidak! Aku tidak akan menceraikanmu sampai kapan pun, tidak akan," ucap Azlan sambil menarik tubuh istrinya lalu memeluknya. Air matanya jatuh saat membayangkan perpisahan yang Nauma sebutkan tadi. Tidak ada niat sedikit pun untuk menceraikan wanita yang sangat dicintainya. Begitu juga dengan Nauma, ia menangis di dalam pelukan suaminya. Tapi tangis itu ditahannya, ia tidak mau Azlan melihat kerapuhannya. Ia hanya ingin terlihat tegar dalam menjalani hidup. Meski kedekatan Azlan dan Jenifer melukai hatinya, tapi ia masih mencintai suaminya. Nauma hanya ingin Azlan tidak semena-mena lagi karena emosinya. Ia membentengi diri agar tidak mudah rapuh dan putus asa. Hidup terus berlanjut, dengan ataupun tanpa suaminya. "Tidak usah bersedih, aku masih di sini kok, aku hanya mencoba menerima semuanya dengan ikhlas saja," ucap Nauma sambil melepas pelukkannya. "Jangan pernah berkata seperti itu lagi ya, janji?" pinta Azlan. "Ayo pulang Kang, aku lelah ingin istirahat," balas Nauma tanpa m
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

BAB 92

"Tidak bisa, tidak semudah itu, dia berbeda" balas Mr. Jhon. 'Andai kamu tahu siapa suaminya, pasti kamu tidak akan menyarankan hal bodoh itu,' sambungnya lagi dalam hati. "Kenapa tidak bisa? Bukankah Kakak sudah biasa membunuh orang-orang yang menghalangi jalan kita?" ucap Jenifer lagi. "Kali ini aku tidak mau." Kakak adik itu masih saja tenggelam dalam perdebatan, sedangkan Azlan dan Nauma sudah kembali ke kontrakkannya. Azlan masihi tidak percaya jika istrinya menolak untuk tinggal di rumah barunya. "Beneran kamu nggak mau tinggal di rumah itu?" tanya Azlan lagi penasaran. "Kenapa sih Akang nanya itu terus, aku nggak mau Kang. Kalau Akang mau silahkan saja, aku tetap di sini, lagi pula rumah itu terlalu jauh dari tempatku kerja," balas Nauma. Azlan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia terus membuntuti istrinya sampai ke kamar. Dilihatnya Nauma yang sedang menghapus riasan, masih ada sisa-sia make up di wajah cantiknya. "Kamu beneran mau jadi model?" tanya Azlan. "Memangn
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

BAB 93

"Kenapa honey... kamu kaget ya lihat aku di sini? Aku menawarkan diri menjadi bintang tamu, dan mereka senang dengan itu. Aku ingin selalu bersamamu." "Lepas!" bentak Azlan. Ia menghempaskan tangan Jenifer, lalu pergi meninggalkannya. Semua kru melihat itu dan berfikir jika mereka sedang bertengkar. Jenifer memperhatikan langkah Azlan, tangannya mengepal tapi bibirnya terus tersenyum. "Kenapa kamu berubah seperti ini lagi? Apakah karena wanita kampungan itu?" Fero memperhatikan semuanya, ia merasa Jenifer bodoh sama seperti dirinya karena menyukai seseorang yang sudah menikah. Bedanya Jenifer tidak tahu, sedangkan Fero sudah mengetahuinya. Fero memilih untuk menyerah akan perasaannya pada Nauma karena ia melihat sendiri betapa Nauma mencintai suaminya. Tapi Fero berjanji dengan dirinya sendiri untuk terus memperhatikan Nauma dari jauh, ia akan menjaga wanita yang ia cintai. Fero tidak mau menjadi penyebab keretakkan hubungan mereka. 'Mungkin sekarang gue menyerah, tapi gue akan r
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

BAB 94

"Tidak! Aku tidak mau, pulang sana!" usir Azlan, lalu ia masuk ke dalam rumahnya. Jenifer tidak menerima pengusiran dalam hidupnya. Ia mengikuti langkah Azlan dalam diam. Azlan pikir Jenifer tidak mengikutinya, tapi saat ia sudah berada di dalam rumah, Jenifer membuka suaranya dan mengejutkannya lagi. "Lumayan juga rumah kamu," ucap Jenifer. "Astaga, sudah seperti jelangkung. Datang tidak diundang," balas Azlan. "Kenapa sih honey? Ini sudah malam, kamu tega ngusir aku? Kalau aku kenapa-kenapa di jalan bagaimana?" "Tapi tidak menginap di sini juga, nanti ada yang salah paham," ucap Azlan. "Aku numpang bermalam di sini aja ya? Aku mohon, aku juga sudah lelah, tidak sanggup mengendarai mobil lagi. Kecuali kamu mau mengantarku. Atau kita habiskan saja malam ini bersama?" balas Jenifer dengan nada centil. "Hais... sudahlah kamu tidur di kamar sana saja, aku lelah, malas ngantar kamu pulang," kesal Azlan, lalu ia naik ke lantai menuju kamar utama yang rencananya menjadi kamarnya bersa
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

BAB 95

"Masuk kamu," ucap Azlan sambil menarik tubuh istrinya. Begitu mereka sampai di kamar, Azlan melepaskan tangnnya dan membiarkan Nauma berdiri di hadapannya. Azlan memandang lekat tubuh istrinya dari atas sampai bawah. Pandangannya terhenti saat melihat paha istrinya yang terekspos. Azlan membayangkan jika Nauma mengenakan lingeri seksi seperti yang dikenakan Jenifer tadi malam. Bibirnya tersenyum membayangkan lekuk tubuh istrinya. Sikap Azlan membuat Nauma merasa bingung, baru saja tadi ia dibentak oleh suaminya, sekarang suaminya memandanginya dengan senyuman. Tidak bisa dipungkiri, lingeri yang dikenakan Jenifer semalam mampu membuatnya menahan hasrat sampai pagi. Begitu pagi menjelang, ia buru-buru pulang untuk menemui istrinya. Siapa sangka, pakaian Nauma justru mengingatkannya pada Lingeri yang dikenakan Jenifer. "Akang kenapa?" tanya Nauma bingung. "Kamu cantik sekali sayang," balas Azlan yang sudah dikabuti oleh gairah kelelakiannya. Azlan mendekatkan diri ke arah istrinya
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 96

"Sayang...." panggil Azlan sambil meraba sampingnya. Azlan tidak mendapati tubuh istrinya dan dia tersenyum saat melihat keadaan kamar sudah rapi. "Ternyata kamu sudah tidak marah lagi, aku semakin mencintaimu," gumamnya lagi. Waktu sudah menungjukkan pukul sebelas siang saat ia bangun, Azlan meregangkan tubuhnya. Sudah lama ia tidak mendapatkan tidur nyenyak seperti ini. Ditambah lagi hatinya merasa bahagia, beban yang ada di hatinya terlepas begitu saja saat mengingat pergulatan mereka tadi pagi. "Kamu masih seperti dulu, Ah aku jadi ingin merasakannya lagi." Azlan bangkit dari kasur dan memakai pakaiannya, ia ingin mencari istrinya dan melakukan apa yang ia inginkan lagi. Tapi sayang, Azlan tidak mendapati Nauma di kontrakkannya, mau tidak mau, ia melepas hasrat itu seorang diri. Meski begitu, bibirnya terus saja tersenyum saat melihat kepuasan istrinya pagi tadi. Begitu selesai, Azlan mempersiapkan dirinya untuk melakukan kativitas rutinnya. Ia masih memiliki jadwal syuting si
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 97

"Kakak hubungin Ibu Agnes saja, siapa tahu Ibu Agnes bisa menanganinya," ucap Tomi memecah fokus Azlan. "Benar apa yang kamu bilang, Agnes harus bisa mengatasi berita ini bagaimana pun caranya. Nauma tidak boleh melihat ini." Azlan masih berpikir jika Nauma belum melihat berita pagi tadi karena Nauma masih mau melayaninya sebagai seorang istri. Video itu berisikan saat Jenifer duduk di pangkuannya dan saat Jenifer ikut masuk ke dalam rumah barunya. Ia berpikir tidak mungkin Nauma mau melayaninya jika Nauma sudah melihat berita itu. Siapapun yang melihat berita itu pasti akan berpikir macam-macam. Hanya Azlan dan Jenifer lah yang tahu apa yang sebenarnya terjadi semalam. Azlan berpamitan pada Tomi dan ibunya, ia bergegas menemui Agnes di kantor. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, hatinya merasa tidak tenang dengan pemberitaan itu. Azlan masuk ke dalam ruangan Agnes tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, Agnes dan tamu yang ada di ruangan itu terkejut melihat ketidak sopana
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 98

"Mampus gue! Nauma udah lihat video itu," gumamnya. Azlan berlari menuju mobilnya. Ia ingin menemui Nauma untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Sambil berlari, Azlan terus saja menelpon istrinya, tapi Nuama tidak mengangkat panggilan itu. Langkahnya diperlebar, perasaan cemas dan takut sudah menguasainya. "Nauma pasti marah makanya nggak bolehin gue pulang, berengsek! Lagian itu wartawan ngapain juga ngikutin gue?!" kesalnya sambil memukul kemudi yang ada di hadapannya. Kakinya menginjak pedal gas lebih dalam lagi, matanya fokus pada jalan yang ada di hadapannya. Mobil melaju dengan kecepatan penuh, tapi terhenti karena lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Azlan meraih ponselnya dan menghubungi lagi istrinya, tapi hanya suara operator saja yang menggema di telinganya. Saat ingin memanggil untuk yang ke dua kalinya, layar ponsel menunjukkan panggilan atas nama sutradara. Azlan mengangkat panggilan itu. "Kamu di mana? Sebentar lagi kita mulai pengambilan gambar," ucap sutra
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 99

"Apakah ada pekerjaan lain untukku Tuan?" tanya Nauma mengalihkan pembicaraan. Mr. Jhon tersenyum mendengar pertanyaan Nauma, ia tidak marah karena pertanyaannya tidak dijawab. Mr. Jhon hanya ingin mengujinya saja, sejauh mana Nauma mempercayainya, tapi sayang, Nauma belum sepenuhnya percaya pada Mr. Jhon. "Pemotretan dilakukan besok, aku memberimu tugas untuk belajar menjadi disainer, bukankah kamu mau? Isi waktu luangmu untuk mempelajari semua fashion lalu berikan aku sebuah karya yang menarik dan indah," balas Mr. Jhon. Nauma menatap tidak percaya pada pria yang ada di hadapannya, perjalanan hidupnya dipermudah begitu saja oleh Mr. Jhon. Tentu saja Nauma menerima tugas itu dengan senang hati. "Sungguhkah, anda sedang tidak mengerjaiku 'kan?" tanya Nauma. Mr. Jhon menggeleng sambil tersenyum. "Tentu saja tidak, buktikan pada suamimu yang tidak bertanggung jawab itu jika kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri," balas Mr. Jhon. "Terima kasih tuan, terima kasih." berulang kali N
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 100

"Silahkan saja, kamu pikir aku takut!" balas Azlan. Wartawan itu mengepalkan tangannya, ia merasa geram dengan pria yang baru saja merusak kameranya. Jenifer mengambil langkah menghampiri mereka lalu menggenggam tangan Azlan yang sudah terkepal. Azlan pun tak kalah kesal dengan wartawan yang ada di hadapannya. "Biar aku saja yang mengurusnya honey, kamu tunggu saja di sana," timpal Jenifer, ia mencium pipi Azlan setelah menyelesaikan perkataannya lalu mendorong tubuh Azlan menjauh darinya. Azlan pergi begitu saja dengan kekesalan yang ada di hatinya. Ia membiarkan Jenifer mengatasi masalahnya, ia tidak mau pusing meladeni wartawan itu. Ia mengambil tisu yang ada di meja lalu menghapus pipinya yang tadi sudah dicium Jenifer. "Kenapa wanita itu tidak tahu malu sekali? Berkali-kali gue tolak masih aja tidak ada kapoknya," gerutunya sambil menghapus jejak bibir Jenifer di pipinya. Jenifer berjalan sambil melenggak lenggokkan tubuhnya di hadapan Azlan, senyuman juga tidak lepas dari bi
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status