Home / Urban / Suami Tampan Tetapi Pengangguran / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Suami Tampan Tetapi Pengangguran: Chapter 111 - Chapter 120

163 Chapters

BAB 111

"Tidak usah dipikirkan, biar aku saja yang mengurusnya," balas Azlan. Baru juga menyelesaikan perkataannya, rasa sakit di perut kembali hadir. Ia memegangi perutnya menahan rasa nyeri itu, tindakannya tak luput dari penglihatan Nauma. "Akang kenapa? Kenapa wajahnya pucat sekali?" tanya Nauma panik. Ia baru menyadari kondisi suaminya. Azlan sudah menahan rasa sakitnya sejak di perjalanan pulang tadi. Tapi kesedihan mengalihkan rasa sakit itu. "Entahlah, mungkin karena belum makan sejak kemarin," balas Azlan sambil merintih kesakitan. "Kenapa Akang bodoh sekali, sampai tidak makan seperti itu?" ucap Nauma menyalahkan suaminya. "Karena aku sibuk mencari kamu, tadi saja aku ke kampung mencarimu." Nauma terkejut saat mendengar perkataan suaminya, ia tak menyangka jika Azlan mengkhawatirkan dirinya. Ia pikir Azlan acuh dengan apa yang ia lakukan. "Maafkan aku," ucapnya penuh sesal. "Tidak perlu minta maaf, tapi lain kali kamu bilang ya kalau mau pergi. Jangan dibiasakan seperti tu,
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

BAB 112

"Tapi mana mungkin aku meninggalkan Akang seperti ini?" "Pergi saja, selesaikan pekerjaanmu." Ia tidak mau menjadi penghalang bagi Nauma, ia hanya ingin Nauma merasa tidak tertekan hidup dengannya. Demam yang ia derita tak seberapa dibanding dengan rasa sakit hati yang Nauma rasakan. Nauma bingung, satu sisi ia tidak mungkin meninggalkan suaminya, satu sisi lagi pekerjaannya sangat penting karena sudah dikejar deadline. Busana pesanan para artis ternama ia yang menghendelnya. Tanpa Azlan ketahui, Nauma sudah memiliki nama sendiri di bidang fashion. "Aku tunggu beberapa jam lagi, kalau Akang masih demam, terpaksa aku meminta tolong rekan yang lain untuk membantuku nanti malam," ucap Nauma. "Terima kasih ya sayang," balas Azlan. Ia menenggelamkan kepalanya di dada Nuama lalu tertidur lagi. Dirasa suaminya sudah pulas, ia melepaskan pelukkan secara perlahan, agar tidak membangunkan Alzan. Nauma ke dapur mencari kain untuk mengompres kening suaminya, berharap demam yang dialami Azlan
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

BAB 113

"Lepas! Apa-apaan kau?!" Nauma memberontak saat rambutnya ditarik oleh Jenifer. Jenifer tiba-tiba datang, memaki lalu menjambak rambut Nauma dengan kasar. Nauma merintih kesakitan, beberapa helai rambut terlepas dari akarnya, hingga membuat kulit kepala terasa sakit. "Aku sudah tahu siapa kamu sebenarnya, pergi dari hidup Azlan atau aku yang akan menyingkirkanmu dari dunia ini selamanya," ancam Jenifer."Tidak, aku tidak akan pergi. Justru kamu yang harusnya pergi dari hidup kami. Kamulah orang ketiga dalam hidup kami," balas Nauma sambil terus memberontak.Jenifer masih saja menarik bahkan mencakar lengan Nauma dengan kukunya. Goresan-goresan luka terlukis memilukan di lengannya. Mr. Jhon melihat tindakan adiknya, lalu ia berlari menghentikan tindak kekejaman adiknya. Ia tidak bisa melihat Nauma menderita seperti itu. "Lepas!" pinta Mr. Jhon menarik tangan Jenifer dan menjauhkannya dari Nauma."Sudah aku katakan jangan berani melukainya," ucap Mr. Jhon lagi. "Jadi kalian sudah ta
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

BAB 114

"Kejutan...." Azlan menutup mata Nauma untuk memberikannya kejutan, sebeanarnya ia sudah sedari tadi menunggu istrinya di luar ruangan. Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan Nauma dan mengabaikan kesehatannya. Nauma menghela napasnya, merasa lega saat mengetahui orang itu adalah suaminya. Nauma memukuli dada Azlan, mengungkapkan kekesalannya. "Kau hampir membuatku terkena serangan jantung Kang, aku pikir orang jahat yang menutup mataku," balas Nauma. Azlan terkekeh melihat kekesalan istrinya, ia merangkul lalu mengajak Nauma pulang. Masih ada ketakutan dalam diri Nauma mengingat ancaman yang diberikan Jenifer siang tadi. "Kenapa kamu melamun seperti itu sayang? Apakah kamu masih marah?" tanya Azlan. Nauma menggelengkan kepala. "Tidak. Oh iya, aku lupa membawa sesuatu, aku mau ke atas lagi," balasnya teringat meninggalkan sesuatu. "Apa yang tertinggal?""Ayo antar aku, nanti aku beritahu," balas Nauma."Buat penasaran aja."Azlan mengantar Nauma kembali ke ruang kerjanya, ia me
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 115

"I-iya, Kang," balas Nauma malu-malu. Nauma mengenakan lingeri seksi dengan malu-malu karena baru pertama kali ia menggunakannya. Terlihat sekali apa yang sedang ia rasakan, pipinya merona, ia pun terus menundukkan pandangannya. Tentu saja Azlan menyambutnya dengan senang hati. Azlan langsung menyerang istrinya tanpa ampun, rasa lelah yang tadi dirasakan Nauma, berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa karena sentuhan suaminya. Mereka bercinta mengeluarkan hasrat yang mereka miliki. Cinta satu sama lain membuat malam semakin panas, hingga kepuasan melingkupi hati mereka. *** "Kamu sudah siap?" tanya Azlan. "Kenapa Akang masih tidur? Ini sudah siang, Akang nggak mau pergi ke acara itu?" Azlan masih bergelung dengan selimut, ia enggan bangkit dari tempat ternyamannya. Sedangkan Nauma sudah bersiap meski belum menggunakan gaun. Ia harus menyelesaikan pekerjaannya, melihat gaun-gaun buatannya di perusahaan Jhon Company. "Acaranya juga masih lama sayang, masih tersisa tiga jam lagi
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 116

"Apa maumu?" tanya Azlan panik. Ia melihat mobil Nauma di depan mobil Jenifer, Azlan takut Jenifer melakukan hal nekad untuk menyakiti istrinya. Tanpa menutup panggilan, Azlan mengambil kuci mobil bergegas menyusul istrinya. "Jangan panik honey... Aku tidak akan melakukan hal buruk jika kamu mau memenuhi permintaankku," balas Jenifer. "Tidak akan!" ucap Azlan tegas. Kali ini ia tak mau diperalat oleh ancaman Jenifer, ia memperhatikan lokasi mereka lewat panggilan video itu, lalu mematikan sambungan telpon. Azlan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, makian para pengguna jalan tak ia hiraukan. Hanya keselamatan Nauma yang menjadi tujuannya. Azlan menelpon istrinya, menyuruhnya berhenti di tempat ramai. Kali ini Nauma mempercayai ucapan Azlan, ia menghentikan mobil sesuai permintaannya. "Tunggu aku Neng, aku harap Jenifer tidak berani mencelakaimu di tempat umum," gumamnya tanpa menghentikan laju mobil. Satu sisi Jenifer merasa kesal saat Nauma menghentikan mobilnya di tem
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 117

"Lebih tepatnya wanita gila yang terobsesi dengan suami orang lain." Nauma muncul di depan para wartawan, ia memeluk lengan suaminya mesra dan mendorong tubuh Jenifer. Keadaan semakin kacau karena kehadiran Nauma dan juga pengakuannya. "Bukankkah dia pembantu anda? Tega sekali anda menganggap istri sendiri sebagai pembantu!" ucap salah satu wartawan. Wartawan lainnya pun menyalahkan tindakan Azlan, tak banyak juga yang marah karena Azlan mebohongi publik tentang statusnya. Nauma menolehkan wajah ke hadapan suaminya, ia tersenyum bahagia karena bisa bersanding bersama tanpa ada kebohongan. "Benar dia adalah istriku, semoga kalian semua memaafkan kebohonganku," balas Azlan lalu pergi membawa Nauma masuk ke dalam gedung. Sebagian wartawan mengejar Azlan dan juga Nauma, sebagian meminta klarifikasi dari Agnes dan juga Jenifer. Jenifer merasa kesal dengan pengakuan Azlan dan Nauma. Ia meninggalkan para wartawan begitu saja tanpa menjawab pertanyaan mereka. Sedangkan Azlan dan Nauma me
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 118

"Berengsek!" Mr. Jhon memukuli pria yang hendak memperkosa Nauma. Tanpa Nauma ketahui, Mr. Jhon mengikuti langkahnya karena merasa ada yang tak beres, terlihat dari cara berjalan Nauma. Mr. Jhon mengambil alih tubuh Nauma, menutup tubuhnya dengan jas yang ia kenakan. Sebagian gaun yang dikenakan Nauma terkoyak karena nafsu bejat pria yang hendak memperkosanya. Pria itu sudah dilumpuhkan oleh Mr. Jhon, dan sudah diamankan oleh petugas. Meski begitu, Nauma terlihat menderita karena rasa panas yang ia rasakan. Mr. Jhon mengerenyitkan keningnya melihat sikap Nauma yang tak biasa. Nauma terus menciumi batang leher Mr. Jhon dan menggeliat erotis di hadapannya. "Jika aku jahat, sudah aku bawa kau ke kamar hotel. Meski aku mencintaimu, tapi aku tak ingin memanfaatkan keadaan seperti ini," gumam Mr. Jhon. Sedangkan di satu sisi, Azlan menunggu Nauma dengan cemas. Lama ia menunggu tapi Nauma tak kunjung kembali, hingga ia berniat untuk menjemputnya. Langkahnya memburu saat melihat Nauma dir
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

BAB 119

"Sepertinya ada yang menaruh obat perangsang di minumanmu," balas Azlan. Nauma terkejut mendengar ucapan Azlan, ia tak menyangka dirinya dijebak dengan mudah. Nauma memeluk tubuh suaminya, tubuhnya pun masih bergetar mengingat sentuhan-sentuhan pria asing kemarin. "Kamu kenapa?" tanya Azlan lagi. Ia merasakan ketakutan dalam diri istrinya. Air mata tak henti menetes dari mata indahnya. Rasanya sesak melihat wanita yang dicintai menderita seperti ini, Azlan mengeratkan pelukkannya, tak menanyakan pertanyaan lagi. Nauma masih terisak dalam diam, ia berusaha menormalkan napas yang tak beraturan. "Tenangkan dirimu, kau aman bersamaku di sini," ucap Azlan menenangkan istrinya. Lama mereka berpelukkan, hingga waktu tak terasa sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Mereka membersihkan diri lalu pulang ke kontrakan. Sepanjang perjalanan Nauma masih terdiam, tak ada kata menghiasi perjalanan mereka. Setibanya di rumah, Nauma langsung masuk ke dalam kamar, tubuhnya ditutupi selimut hingga
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

BAB 120

"Harusnya kau pikirkan dulu sebelum bertindak! Nikmati saja dinginnya udara di penjara," ucap Agnes sinis. Azlan keluar dengan langkah kesal, tak bisa dimunafikkan, ia pun memikirkan ucapan Agnes. Bagaimana ia bisa membayar denda dengan nominal yang sangat besar itu? Meski ia menjual mobil dan rumah pemberian Agnes, tak akan menutupi semua denda itu. Kepalanya menjadi sakit memikirkan Nauma, ia tak ingin Nauma merasa sedih akan dirinya. Ia juga tak akan sanggup meninggalkan istrinya sendiri karena dipenjarakan. Azlan kesal hingga berulang kali ia memukul kemudi yang ada di hadapannya. Wajah frustasi sudah telihatu nyata di cermin yang ada di hadapannya. "Apa yang harus aku lakukan? Aku tak mau di penjara, jika aku di penjara, bagaimana dengan Nauma? Ia hanya memilikiku saja di dunia ini," gumamnya setengah kesal. Azlan melajukan mobil menuju rumahnya dengan kecepatan sedang, begitu sampai, ia langsung menemui Nauma dan memeluknya. Nauma merasa bingung dengan pelukan yang tiba-tiba.
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status