"Rumah ini memang sudah lama kosong, Nak Pras. Orangnya berkali-kali menawarkan agar dibeli, tapi Bapak sama ibu belum ada rezeki." Ahmad menyeruput teh beraroma melati yang uapnya masih sedikit mengepul. Dia kemudian mengambil combro dan mengunyahnya dengan nikmat."Kemarin lusa, Bu Lina, pemilik rumah ini datang lagi. Akhirnya Kiran memutuskan membelinya. Kata Kiran dia ingin mencoba hidup mandiri, ya walaupun rumahnya sebelahan dengan Bapak dan Ibu. Paling-paling kalau dia sibuk kerja, Ibu juga yang membersihkan.” Ahmad terkekeh.“Kemana orangnya, Pak?” Pras menyelonjorkan kaki. Pagi-pagi sekali dia sudah datang. Seperti biasa, Pras sudah hafal betul jadwal akhir pekan Ahmad. Ada-ada saja yang akan lelaki itu kerjakan. Merapikan taman, membersihkan kolam, mengecat rumah, masih banyak lagi kegiatan untuk mengisi waktu luang.Seperti hari ini, Ahmad baru saja selesai membersihkan rumah tetangganya yang sudah lama kosong saat Pras datang. Setelah itu, berdua mereka membersihkan rumput
Read more