Home / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Abang Ojek VS Ibu Polwan: Chapter 281 - Chapter 290

303 Chapters

Bab 281: Rindu Bertemu Rindu

Bab 281: Rindu Bertemu Rindu Deg! Jantung Hekal seakan berhenti berdegup. Secara tiba-tiba pula darahnya berdesir. Dua matanya membelalak ke arah wanita berjilbab itu.Satu kata yang diperagakan wanita tadi telah menautkan satu ujung dari memorinya kepada sosok yang dulu pernah ia cintai.“Apakah.., itu.., Olive?”“Atau.., hanya mirip?”Hati Hekal sontak berdebar-debar.“Pakai jilbab.., ah, tak mungkin itu Olive.”“Tapi, gerakan tadi.., bahasa  isyarat tadi..,”“Rindu..!”Diunjam rasa penasaran yang kian dalam, akhirnya Hekal pun bangkit dari tempat duduknya. Ia melangkah pelan, tertatih-tatih dengan kaki kirinya yang pincang menuju wanita berjilbab itu.   Satu dua langkah, ia sempat ragu. Satu dua langkah lagi, ia menoleh ke belakang, pada bangku panjang yang sudah ia tinggalkan.
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Bab 282: Syarat Yang Kekanakan

Bab 282: Syarat Yang Kekanakan  Hekal maju tiga langkah lagi. Ia kemudian berlutut di depan Olive. Jiwanya telah tunduk, dan hatinya pun takluk.Betapa inginnya Hekal memeluk Olive dan mendekapnya dengan begitu erat. Akan tetapi, jilbab yang dikenakan Olive itu telah menahannya pula.Olive tampak begitu terhormat dan Hekal tak sanggup untuk melewati batas itu.Masih dengan bingung dan paniknya, juga dengan haru dan sedihnya, Hekal menggerakkan tangan mau memegang kaki kanan Olive.Namun, ia pun khawatir itu akan menyakitinya pula. Ia menatap wajah Olive lagi, air matanya terus saja berlelehan di pipinya yang tirus itu. Akhirnya, Hekal meraih tangan Olive. Ia memegangi tapak tangan Olive itu dengan kedua tangannya yang saling menangkup dengan begitu erat. Lalu membawa ke dadanya sendiri untuk ia dekap.“Maafkan aku, Olive..,” kata Hekal dengan isakan yang juga tak sanggu
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Bab 283: Keinginan Eca

Bab 283: Keinginan Eca  Sebelum petang menjelang, Hekal telah sampai di kawasan Air Hitam untuk kembali ke rumah kontrakannya. Ia terpaksa berhenti sebentar di bengkel Bang Alvin.Sebab, persis di mulut gang ia dipanggil oleh Bang Alvin yang kebetulan sedang duduk bersama Mas Heru, tetangga Hekal di kontrakannya yang lama itu.Mas Heru, si penghobi burung pekicau itu sedang menyervis motornya. Sembari ngobrol berpanjang cerita, sampailah mereka pada topik tentang Hekal.Mas Heru tentu saja demikian terkejut sewaktu melihat Hekal. Memang ini adalah kali pertama bagi Mas Heru sejak Hekal dulu tiba-tiba menghilang tak ada kabarnya.“Mas perhatikan tadi, kamu berjalan pincang. Kaki kamu itu kenapa, Kal?” Tanya Mas Heru.Jawaban Hekal pun sama dengan jawaban yang pernah ia beri pada Bang Alvin dan orang-orang lainnya.“Kecelakaan kecil, Mas.”“Kecelak
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Bab 284: Lempang

Bab 284: Lempang  “Tapi, aku bingung, Bu.” Perbincangan Hekal dengan sang Ibu pun berlanjut.“Bingung kenapa?”“Untuk proses lamaran nanti, apakah Ibu bisa datang?”Sang Ibu tercenung beberapa saat.“Hekal..,” ujarnya kemudian dengan lembut.“Mengingat jarak yang cukup jauh, kamu jangan berkecil hati kalau Ibu tidak datang ya.”“Ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan. Salah satunya, tentu saja biaya. Ibu, Eca, dan Eci akan datang nanti saja, di acara pernikahan kamu.”Hekal mengangguk. “Kemudian, untuk orang tua, sebagai perwakilan dan juga juru bicara keluarga kita, kamu bisa meminta tolong ke kakek kamu.”“Kek Arfan?”“Iya.”“Baik, Bu. Besok aku akan menemui Kek Arfan.”Perbincangan itu pun berakhir dengan men
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 285: Gading   

Bab 285: Gading    Ada sesuatu yang berlangsung di luar perkiraan Hekal, dan itu merupakan bukti dari kesungguhan Kek Arfan untuk membantu anak kerabatnya di dalam hajat pinang-meminang ini.Sebelum Maghrib tiba, Hekal bersama Bang Alvin sudah sampai di rumah Kek Arfan itu. Kali ini Hekal memakai kemeja, satu-satunya yang ia punya. Bang Alvin sendiri memakai kemeja batik terbaiknya.Sebenarnya, Hekal mau mengajak Aje, Mas Heru dan Bang Fahmi juga. Akan tetapi, Kek Arfan sendiri yang melarang, dengan membatasi hanya dengan Bang Alvin saja, yaitu orang terdekat di tempat tinggal Hekal yang sekarang.  “Kita mau melamar, Kal, bukan mau tawuran.”Ada pun Kek Arfan, ternyata telah duduk bersedia di teras rumahnya. Bersama Kek Arfan itu ada dua orang lain yang baru kali ini Hekal temui.Kek Arfan pun mengenalkan Hekal kepada dua lelaki yang usianya juga telah beruban i
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 286: Tamu Minggu Pagi

Bab 286: Tamu Minggu Pagi  Dua puluh tujuh hari!Ya, Hekal dan Olive memang tidak ingin berlama-lama untuk segera melangsungkan pernikahan mereka. Inginnya Hekal lebih cepat lagi, namun tenggang waktu dua puluh tujuh hari adalah yang paling masuk akal untuk mempersiapkan segalanya.Kedua orang tua Olive sempat mempertanyakan hal itu pada Hekal.“Aku ingin cepat tinggal bersama Olive, Pa.,” jawab Hekal jujur.“Supaya aku bisa merawat dia.”Jawaban Hekal itu membuat keduanya tersentuh. Maka persiapan pun segera digelar. Kerabat yang dekat dikabari. Kerabat yang jauh dihubungi.Mengingat Olive adalah seorang polisi, maka ada beberapa hal prosedural bersifat legal dan administratif yang harus dilewati oleh Hekal dan Olive itu.Keduanya mendatangi Mapolda dengan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan untuk urusan menikahi polisi itu.Mudah saja, tidak
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 287: Ijab Kabul

Bab 287: Ijab Kabul  Akhirnya, tibalah momen yang amat dinanti itu.Tenda-tenda balon yang cantik dan megah telah dibangun di sekitar halaman rumah Olive. Panggung untuk pelaminan dan panggung untuk hiburan juga dibangun dengan hiasan dan dekorasi yang menyemarakkan mata.Dengan meminjam ruas jalan di depan rumah, dibangun pula tenda khusus untuk menerima tamu-tamu undangan.Karpet merah digelar, dibentang pula permadani, selendang dan pita warna-warni bersambungan dari sana ke sini.Bunga-bunga disulam, janur kuning pun dianyam. Kursi dan meja-meja disusun sebagai tempat perjamuan.Ruang tengah yang cukup lapang pun telah disiapkan oleh wedding organizer untuk gelaran ijab kabul yang akan dilangsungkan pagi ini.Mengingat kaki Olive yang belum bisa ditekuk, mereka sengaja menyiapkan satu set meja dan kursi yang juga dihias dengan begitu cantiknya.Semua orang sudah berkumpul, bai
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 288: Gemu Famire Vol 2

Bab 288: Gemu Famire Vol 2 Begitu meriahnya resepsi pernikahan Hekal dan Olive ini. Tidak ada yang boleh iri karena mereka berdua memang pantas mendapatkan perayaan yang berkesan untuk hidup mereka nanti.Gong dipukul, rebana ditabuh, rebab digesek dan serunai ditiup. Melantunkan simfoni tradisional Melayu yang begitu manis.Disambut dengan satu tari persembahan, disusul pula dengan pementasan pencak silat oleh beberapa pendekar dengan jurus-jurusnya yang harmonis.Tari persembahan usai, para pendekar pun menarik diri. Alat-alat musik masih dimainkan, kali ini dengan irama dan ritme yang lebih tenang.Bersamaan dengan itu, lihat, lihatlah.., si anak kijang dan putri menjangan itu. Mereka berdua berjalan berdampingan, bergandeng tangan, dan sungguh itu menimbulkan rasa haru yang begitu mendalam.Olive berjalan tertatih dengan bantuan sebuah kruk, sementara di sisinya ada Hekal yang menggandeng, membimbing, sekaligus menyeimbangkan langkah mereka berdua yang terpincang-pincang.Karpet
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 289: With Love

Bab 289: With Love  Hari sudah menjelang sore ketika Aje sampai di rumahnya. Ia segera mengajak Tiara untuk turun dari taksi online yang ia tumpangi.“Bagaimana tadi resepsi pernikahan Hekal?” Tanya Kak Eda menyambut di depan rumah.“Ramai, Kak, meriah sekali.”“Sudah kamu sampaikan kado Kakak untuk dia kan?”“Sudah. Dia menitip ucapan terima kasih untuk kakak.”“Aih, aih, anakku..,” Kak Eda beralih pada Tiara yang masih tetap cantik dengan kebayanya ini.Kak Eda berjongkok di depan Tiara, menyapa dan mengajaknya ngobrol seputar perjalanannya bersama sang ayah tadi.Hakam dan Puri, kedua anak Kak Eda menyusul keluar dan sibuk pula menanyai Tiara.Selang tak berapa lama kemudian, barulah Aje bisa membawa Tiara memasuki rumahnya sendiri. Aje berniat untuk segera memandikan Tiara, supaya lekas bersih dan segar.
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 290: Wanita di Bawah Joglo

Bab 290: Wanita di Bawah Joglo  Pukul delapan malam, Aje sedang tengkurap di ruang depan. Kali ini giliran punggungnya pula yang menjadi alas bermain boneka oleh Tiara. “Ayim..,” kata Kak Eda yang kemudian memasuki rumahnya.“Ya Kak?” Sahut Aje, tetap tengkurap, mempertahankan posisi boneka-boneka yang tadi disusun Tiara.  “Kakak mau bicara dengan kamu.”“Apa tuh?”“Hemm, ini..,” Kak Eda ragu sebentar, menatap Tiara yang asyik bermain boneka, lalu kembali pada Aje.“Kamu tidak pernah berpikir untuk menikah lagi, Yim?”Aje tersenyum sesaat, tengadahkan kepala, menatap Kak Eda yang telah duduk di dekatnya.“Entahlah Kak. Aku sendiri bingung.”“Bingung kenapa?”Aje terdiam, tampak sedang berpikir.“Ayim.., kalau kamu mau menikah lagi, meni
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
262728293031
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status