Share

Bab 284: Lempang

Penulis: Ayusqie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-04 00:10:48

Bab 284: Lempang

“Tapi, aku bingung, Bu.” Perbincangan Hekal dengan sang Ibu pun berlanjut.

“Bingung kenapa?”

“Untuk proses lamaran nanti, apakah Ibu bisa datang?”

Sang Ibu tercenung beberapa saat.

“Hekal..,” ujarnya kemudian dengan lembut.

“Mengingat jarak yang cukup jauh, kamu jangan berkecil hati kalau Ibu tidak datang ya.”

“Ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan. Salah satunya, tentu saja biaya. Ibu, Eca, dan Eci akan datang nanti saja, di acara pernikahan kamu.”

Hekal mengangguk. 

“Kemudian, untuk orang tua, sebagai perwakilan dan juga juru bicara keluarga kita, kamu bisa meminta tolong ke kakek kamu.”

“Kek Arfan?”

“Iya.”

“Baik, Bu. Besok aku akan menemui Kek Arfan.”

Perbincangan itu pun berakhir dengan men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
anjeli ini msh nyimpan perasaan apa gmn ni...moga2 sekedar rasa kemanusiaan aja ya dia khawatir dgn sang polwan, ngga dilatarbelakangi kecemburuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 285: Gading   

    Bab 285:Gading Ada sesuatu yang berlangsung di luar perkiraan Hekal, dan itu merupakan bukti dari kesungguhan Kek Arfan untuk membantu anak kerabatnya di dalam hajat pinang-meminang ini.Sebelum Maghrib tiba, Hekal bersama Bang Alvin sudah sampai di rumah Kek Arfan itu. Kali ini Hekal memakai kemeja, satu-satunya yang ia punya. Bang Alvin sendiri memakai kemeja batik terbaiknya.Sebenarnya, Hekal mau mengajak Aje, Mas Heru dan Bang Fahmi juga. Akan tetapi, Kek Arfan sendiri yang melarang, dengan membatasi hanya dengan Bang Alvin saja, yaitu orang terdekat di tempat tinggal Hekal yang sekarang. “Kita mau melamar, Kal, bukan mau tawuran.”Ada pun Kek Arfan, ternyata telah duduk bersedia di teras rumahnya. Bersama Kek Arfan itu ada dua orang lain yang baru kali ini Hekal temui.Kek Arfan pun mengenalkan Hekal kepada dua lelaki yang usianya juga telah beruban i

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 286: Tamu Minggu Pagi

    Bab 286:Tamu Minggu Pagi Dua puluh tujuh hari!Ya, Hekal dan Olive memang tidak ingin berlama-lama untuk segera melangsungkan pernikahan mereka. Inginnya Hekal lebih cepat lagi, namun tenggang waktu dua puluh tujuh hari adalah yang paling masuk akal untuk mempersiapkan segalanya.Kedua orang tua Olive sempat mempertanyakan hal itu pada Hekal.“Aku ingin cepat tinggal bersama Olive, Pa.,” jawab Hekal jujur.“Supaya aku bisa merawat dia.”Jawaban Hekal itu membuat keduanya tersentuh. Maka persiapan pun segera digelar. Kerabat yang dekat dikabari. Kerabat yang jauh dihubungi.Mengingat Olive adalah seorang polisi, maka ada beberapa hal prosedural bersifat legal dan administratif yang harus dilewati oleh Hekal dan Olive itu.Keduanya mendatangi Mapolda dengan membawa berkas-berkas yang dibutuhkan untuk urusan menikahi polisi itu.Mudah saja, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 287: Ijab Kabul

    Bab 287: Ijab Kabul Akhirnya, tibalah momen yang amat dinanti itu.Tenda-tenda balon yang cantik dan megah telah dibangun di sekitar halaman rumah Olive. Panggung untuk pelaminan dan panggung untuk hiburan juga dibangun dengan hiasan dan dekorasi yang menyemarakkan mata.Dengan meminjam ruas jalan di depan rumah, dibangun pula tenda khusus untuk menerima tamu-tamu undangan.Karpet merah digelar, dibentang pula permadani, selendang dan pita warna-warni bersambungan dari sana ke sini.Bunga-bunga disulam, janur kuning pun dianyam. Kursi dan meja-meja disusun sebagai tempat perjamuan.Ruang tengah yang cukup lapang pun telah disiapkan oleh wedding organizer untuk gelaran ijab kabul yang akan dilangsungkan pagi ini.Mengingat kaki Olive yang belum bisa ditekuk, mereka sengaja menyiapkan satu set meja dan kursi yang juga dihias dengan begitu cantiknya.Semua orang sudah berkumpul, bai

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 288: Gemu Famire Vol 2

    Bab 288: Gemu Famire Vol 2 Begitu meriahnya resepsi pernikahan Hekal dan Olive ini. Tidak ada yang boleh iri karena mereka berdua memang pantas mendapatkan perayaan yang berkesan untuk hidup mereka nanti.Gong dipukul, rebana ditabuh, rebab digesek dan serunai ditiup. Melantunkan simfoni tradisional Melayu yang begitu manis.Disambut dengan satu tari persembahan, disusul pula dengan pementasan pencak silat oleh beberapa pendekar dengan jurus-jurusnya yang harmonis.Tari persembahan usai, para pendekar pun menarik diri. Alat-alat musik masih dimainkan, kali ini dengan irama dan ritme yang lebih tenang.Bersamaan dengan itu, lihat, lihatlah.., si anak kijang dan putri menjangan itu. Mereka berdua berjalan berdampingan, bergandeng tangan, dan sungguh itu menimbulkan rasa haru yang begitu mendalam.Olive berjalan tertatih dengan bantuan sebuah kruk, sementara di sisinya ada Hekal yang menggandeng, membimbing, sekaligus menyeimbangkan langkah mereka berdua yang terpincang-pincang.Karpet

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 289: With Love

    Bab 289:With Love Hari sudah menjelang sore ketika Aje sampai di rumahnya. Ia segera mengajak Tiara untuk turun dari taksi online yang ia tumpangi.“Bagaimana tadi resepsi pernikahan Hekal?” Tanya Kak Eda menyambut di depan rumah.“Ramai, Kak, meriah sekali.”“Sudah kamu sampaikan kado Kakak untuk dia kan?”“Sudah. Dia menitip ucapan terima kasih untuk kakak.”“Aih, aih, anakku..,” Kak Eda beralih pada Tiara yang masih tetap cantik dengan kebayanya ini.Kak Eda berjongkok di depan Tiara, menyapa dan mengajaknya ngobrol seputar perjalanannya bersama sang ayah tadi.Hakam dan Puri, kedua anak Kak Eda menyusul keluar dan sibuk pula menanyai Tiara.Selang tak berapa lama kemudian, barulah Aje bisa membawa Tiara memasuki rumahnya sendiri. Aje berniat untuk segera memandikan Tiara, supaya lekas bersih dan segar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 290: Wanita di Bawah Joglo

    Bab 290:Wanita di Bawah Joglo Pukul delapan malam, Aje sedang tengkurap di ruang depan. Kali ini giliran punggungnya pula yang menjadi alas bermain boneka oleh Tiara.“Ayim..,” kata Kak Eda yang kemudian memasuki rumahnya.“Ya Kak?” Sahut Aje, tetap tengkurap, mempertahankan posisi boneka-boneka yang tadi disusun Tiara. “Kakak mau bicara dengan kamu.”“Apa tuh?”“Hemm, ini..,” Kak Eda ragu sebentar, menatap Tiara yang asyik bermain boneka, lalu kembali pada Aje.“Kamu tidak pernah berpikir untuk menikah lagi, Yim?”Aje tersenyum sesaat, tengadahkan kepala, menatap Kak Eda yang telah duduk di dekatnya.“Entahlah Kak. Aku sendiri bingung.”“Bingung kenapa?”Aje terdiam, tampak sedang berpikir.“Ayim.., kalau kamu mau menikah lagi, meni

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 291: Kehidupan Semanis Madu

    Bab 291:Kehidupan Semanis Madu Hekal dan Olive menjalani masa-masa bulan madu yang manis, namun juga menyentuh. Mereka tidak pergi ke bulan, tidak memetik bintang, juga tidak bermain petak umpet di antara gerumbulan awan.Apa yang bisa diceritakan dari pasangan yang kakinya sakit dan pincang? Fiuh, bahkan untuk membelah duren saja mereka kesulitan!Dikatakan sakit, ya sakit. Dikatakan enak, ya enak. Dan ajaibnya mereka selalu ketagihan. Orang tua Olive tersenyum-senyum saja, setiap pagi melihat rambut putri dan anak menantunya selalu basah.Hekal dan Olive pun selalu menghabiskan waktu bersama, memuas-muasi diri sebab dulu mereka pernah terpisah lama.Berdua di dapur, mereka memasak. Lebih tepat jika disebut, belajar memasak. Bumbu yang salah, atau takarannya tidak tepat, terlalu asin, hambar, atau pahit sekalipun, tetap mereka santap. Sambil meringis tentu saja.Mereka juga membuat kue.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 292: Gazebo Nomor Sembilan

    Bab 292:Gazebo Nomor Sembilan Jika teringat mimpi yang terpotong itu, rasanya Aje kesal sekali. Tak berlebihan kiranya kalau ia menyebut, super duper mangkel, top level. Ini ibarat menonton sebuah film yang ketika akan sampai pada bagian inti cerita.., tep! Mati lampu, karena token listrik habis. Setelah diisi kembali ternyata filmnya pula yang habis.Ibarat lain, seperti membaca novel, ketika memasuki bagian yang paling mendebarkan ternyata halamannya robek dan hilang. Atau jika itu novel online, koin atau paket internetnya habis. Kan, ngeselin!Selama beberapa hari kemudian Aje sering melamun, memikirkan fragmen terakhir dari mimpinya itu. Ia akan berkonsentrasi penuh dan berusaha mengingat sosok perempuan di bawah joglo yang hanya tampak belakang itu.Tidak jelas, sama sekali tidak jelas. Aje hanya tahu perempuan itu cuma tampak belakang, sedang menunduk dan bertopang dagu seaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10

Bab terbaru

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 303: Selendang Cinta

    Bab 303: Selendang Cinta “Saya terima nikah dan kawinnya Karin Jazmina Zachrie binti..,” Kalimat Aje terputus lagi! Bintinya, binti siapa? Aje lupa! Siapa tadi nama ayah kandung Karin? Siapa tadi namanya, ini, lelaki di hadapanku yang menggenggam tanganku ini! Mengapa lidah Aje menjadi kelu begini? Tiba-tiba saja hatinya bergetar dahsyat. Ia merasa tengah berada di dalam sebuah dimensi yang tak terdefinisi. Seakan-akan ia berada di suatu kegelapan, di mana sekarang tengah dipampangkan di depan matanya, seluruh kolase hidupnya yang bersambungan bak deretan potret. Dia yang dulu menikah dengan Diana., Dia yang dulu menjalani hidup nan bahagia.., Diana yang kemudian mengandung.., Diana yang dimasukkan ke ruang operasi…, Diana yang tak sadar dan terus pergi.., Darah Aje mendesir begitu derasnya. Bulu romanya pun serentak meremang. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Namun, tiba-tiba kegelapan yang menyungkupinya tadi menghilang. Digantikan suasana yang terang benderang, de

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri

    Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri “Eeem, ini, Abang ada masalah, Kal.”“Masalah? Masalah apa, Bang?”“Jadi begini, besok malam, eee.., besok malam.., Abang mau.., ini, ckk, eee..,”“Mau apa?” Kejar Hekal.“Emmm, Abang mau melamar seseorang.”“Melamar?”“Iya.”“Siapa?”“Kamu pasti tahu orangnya.”“Mbak Karin?”“Iya.”“Tunggu, tunggu dulu, Bang.”“Kenapa?”“Aku bilang cie dulu ya.”“Silah..,” belum sampai ‘kan’, Hekal sudah,“Ciiieeeee..!”Nah, masalahnya adalah, Aje sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Kerabat terdekat ayahnya yang dituakan justru tinggal di kota yang berbeda dan itu jauh.Aje bisa saja, dan ia berani melakukan itu, melamar Karin seorang diri. Akan tetapi, ia juga tidak bisa mengabaikan etika.Semestinya, untuk berbicara dengan orang tua Karin harus melalui perantara orang tua juga, dalam hal ini keluarga.“Abang sudah meminta tolong Pak Sali untuk menjadi perwakilan keluarga Abang. Tapi, dia tidak berani. Grogi, begitu katanya.”“Oh, begini saja, Bang. Aku ada ide.”“Ap

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 301: Bunda Untuk Tiara

    Bab 301:Bunda Untuk Tiara Aje mengendarai motornya dengan perasaan yang melambung. Seakan-akan ia baru saja menghirup gas helium, membuat dirinya dan juga motornya terasa amat ringan.Rasanya seperti mau terbang saja. Mungkin benar apa yang dikatakan pujangga lama dari antah berantah itu, bahwa bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, mereka tak butuh sayap!Seperti inikah dampak dari sesuatu yang dinamakan asmara itu?Apakah ini merupakan pengalaman yang paling baru bagi Aje?Tidak juga. Bersama almarhumah Diana dulu ia pernah merasakan gejolak yang seperti ini. Momen ketika dulu ia bertemu dengan almarhumah Diana pun kembali membayang di dalam benak Aje, seiring dengan perjalanannya bermotor kembali ke rumah.Di dalam bus metro, ya, di situlah ia dulu bertemu dengan Diana sewaktu masih tinggal di Jakarta. Cerita pun bergulir dari beberapa pertemuan hingga menjadi perkenalan.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 300: Kamu Oke Aku Pun Oke

    Bab 300:Kamu Oke Aku Pun Oke “Ayim!”“Jazmin!”Tiba-tiba saja, bumi berhenti berputar, angin berhenti berhembus, bunga dan pepohonan tak bergerak, kupu-kupu diam mengambang.., semua yang ada di taman ini seakan terpasung pada waktu yang abadi.Pelan-pelan, Karin melirik ke arah Aje. Pelan-pelan juga Aje melirik ke arah Karin. Beberapa detik mereka berdua saling bersitatap, lalu serentak saling mengalihkan pandangan. Canggung, grogi, gugup, kikuk.Aje dan Karin telah tertangkap basah dengan kata-kata mereka sendiri, Saat ini Karin merasa bagai pencuri ayam yang terkurung di dalam kandang.Aje pun merasa bagai maling celana dalam yang dipergoki sang pemilik jemuran.“Naaah..!” Kata Olive menunjuk Hekal. “Sudah dengar Kakak kan? Gebetannya Mbak Karin itu cuma Ayim!”“Sudah dengar juga kamu kan?” Sahut Hekal pula. &ldq

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 299: Ayim & Jazmin

    Bab 299:Ayim & Jazmin Aje mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedikit lebih dari biasanya. Ia tidak ingin Hekal terlalu lama menunggu, lalu membuat penerima paket pun ikut menunggu.Barang yang tidak biasa, dengan layanan yang tidak biasa pula. Butuh cepat, begitu kata Hekal tadi. Ongkosnya saja dua kali lipat dari yang semestinya.Sesekali Aje berhenti di lampu merah, atau di ruas jalan yang kebetulan sedang ada kemacetan. Ia barengi proses mengendara motornya itu dengan berpikir, tentang apa pun yang kebetulan melintas di dalam benaknya.Nah, tiba-tiba ia teringat lagi pada mimpinya beberapa waktu yang lalu. Tentang seorang wanita di bawah joglo yang ditunjukkan almarhumah Diana.Atau, bagaimana jika.., joglo dalam mimpinya itu memiliki pengertian yang tidak harfiah. Artinya bukan joglo dalam bentuk fisik, tapi joglo dalam bentuk yang.., heemm, Aje terus berpikir, terus melamun, se

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 298: Yang Bertengkar

    Bab 298:Yang Bertengkar Sepanjang perjalanannya menuju alun-alun ini, benak Karin terus diganggu dengan banyaknya pertanyaan. Ia tak habis pikir, masalah apa yang sedang dihadapi Olive itu hingga ia meminta bantuan pada dirinya.“Mudah-mudahan, Olive nanti bisa kuat dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Hekal,” harap Karin dalam hati.“Mudah-mudahan aku tidak perlu campur tangan.” Olive bilang di telepon tadi, dia bertengkar dengan Hekal suaminya itu. Pasal apakah? Apakah ini menyangkut fisik Olive yang tidak sempurna lagi dan Hekal yang kakinya juga cacat?“Sepertinya, tidak mungkin.” Bantah Karin pula.Sebab, dengan pandangannya sendiri ia bisa menilai ketulusan Hekal pada Olive dan begitu juga sebaliknya.Atau, ada rahasia lain?Misalnya, Olive frigid, dan Hekal impoxten hingga tak mampu menafkahi batin istrinya itu? Hemm,

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Antara Tangisan dan Orderan

    Bab 296:Antara Tangisan dan Orderan Masih pukul sepuluh pagi, Karin ingin mengambil break dari pekerjaannya dengan keluar menuju kantin yang terletak di antara komplek perkantoran Ditreskrimum dan Ditlantas.Ia berharap segelas teh manis dengan campuran irisan lemon bisa menyegarkan pikirannya.Sejak kemarin ia diperintah oleh Kompol Corina untuk membaca-baca buku, artikel, atau jurnal yang membahas psikologi wanita.Ini terkait dengan sebuah kasus kekerasan dari sebuah Polres yang sekarang tengah mendapat supervisi dari komandannya itu.Karin membaca, membuat resume, dan menyunting semua hal yang perlu dari bacaannya itu, untuk selanjutnya nanti akan ia diskusikan bersama.Tak sampai dua menit kemudian Karin telah sampai di kantin dan segera memesan segelas teh lemon.Ia sengaja memilih duduk di meja yang paling pojok. Selain karena memang itu nalurinya sebagai petugas rese

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Lumer

    Bab 296:Lumer “Aku tadi sudah ke Rowo Bening, Bang,” kata Hekal mulai buka percakapan.“Hem-hem? Ke tempat siapa?”“Tentu saja ke rumah Abang.”“Nah, Abang kan lagi mengojek.”“Itu dia yang aku lupa. Ya sudah, sekalian saja aku silaturrahmi ke rumah Kak Eda. Sekalian juga aku nengokin Tiara.”Aje tersenyum. Ia memindahkan jaket Ayo-Jek-nya dari meja ke kursi, supaya ia bisa melipat tangannya di meja itu. Cangkir kopinya ia geser juga sedikit.“Pantas saja aku pangling dengan Tiara ya, Bang.”“Kenapa?”“Tiara makin comel begitu, pipinya makin chubby, rambutnya pun makin panjang.”Aje tersenyum lagi.“Tiara rupanya sudah lupa dengan aku, Bang. Mau kugendong dia tak mau. Mau kucium apa lagi. Aku keluar dulu, beli es krim, barulah dia mau kugendong. Hahaha.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 295: Duren Montong

    Bab 295:Duren Montong Sepanjang perjalanan pulang ini Aje sesekali tersenyum. Ia merasa geli ketika teringat keberhasilannya melakukan ‘prank’ kecil pada Karin di gazebo tadi.Begitu lucunya mungkin bagi sang Polwan itu. Sampai ia tertawa tergelak-gelak. Berhenti sebentar untuk bertanya jawab, lalu tertawa dan tergelak-gelak lagi.Karin bahkan sampai bangkit dari posisi duduknya dan mencubiti bahu Aje.Memori di gazebo belum lama tadi ia padan-padankan dengan memorinya yang dulu bersama almarhumah Diana.Prank pura-pura tertidur akibat terkena hipnotis sendiri, dulu juga pernah ia lakukan pada istrinya itu.Betapa senang dan gembiranya Diana ketika itu. Ia tertawa begitu lepas, dan menggeram-gerami dirinya dengan pukulan bantal guling.Aje lalu menangkap bantal guling, menarik tangan Diana pula, lalu segera menyambar bibir Diana yang merona itu dengan ciuma

DMCA.com Protection Status