Home / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Abang Ojek VS Ibu Polwan: Chapter 291 - Chapter 300

303 Chapters

Bab 291: Kehidupan Semanis Madu

Bab 291: Kehidupan Semanis Madu  Hekal dan Olive menjalani masa-masa bulan madu yang manis, namun juga menyentuh. Mereka tidak pergi ke bulan, tidak memetik bintang, juga tidak bermain petak umpet di antara gerumbulan awan.Apa yang bisa diceritakan dari pasangan yang kakinya sakit dan pincang? Fiuh, bahkan untuk membelah duren saja mereka kesulitan!Dikatakan sakit, ya sakit. Dikatakan enak, ya enak. Dan ajaibnya mereka selalu ketagihan. Orang tua Olive tersenyum-senyum saja, setiap pagi melihat rambut putri dan anak menantunya selalu basah.Hekal dan Olive pun selalu menghabiskan waktu bersama, memuas-muasi diri sebab dulu mereka pernah terpisah lama.Berdua di dapur, mereka memasak. Lebih tepat jika disebut, belajar memasak. Bumbu yang salah, atau takarannya tidak tepat, terlalu asin, hambar, atau pahit sekalipun, tetap mereka santap. Sambil meringis tentu saja.Mereka juga membuat kue.
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 292: Gazebo Nomor Sembilan

Bab 292: Gazebo Nomor Sembilan  Jika teringat mimpi yang terpotong itu, rasanya Aje kesal sekali. Tak berlebihan kiranya kalau ia menyebut, super duper mangkel, top level.  Ini ibarat menonton sebuah film yang ketika akan sampai pada bagian inti cerita.., tep! Mati lampu, karena token listrik habis. Setelah diisi kembali ternyata filmnya pula yang habis.Ibarat lain, seperti membaca novel, ketika memasuki bagian yang paling mendebarkan ternyata halamannya robek dan hilang. Atau jika itu novel online, koin atau  paket internetnya habis. Kan, ngeselin!Selama beberapa hari kemudian Aje sering melamun, memikirkan fragmen terakhir dari mimpinya itu. Ia akan berkonsentrasi penuh dan berusaha mengingat sosok perempuan di bawah joglo yang hanya tampak belakang itu.Tidak jelas, sama sekali tidak jelas. Aje hanya tahu perempuan itu cuma tampak belakang, sedang menunduk dan bertopang dagu seaka
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 293: Apakah Itu Kamu?

Bab 293: Apakah Itu Kamu?            Aje belum ingin menegur atau menyapa. Karena ia masih ingin bermain dengan pikirannya sendiri.          Ia mengeja-eja mimpinya beberapa hari yang lalu, setelah cukup mantap barulah ia melangkah mendekati gazebo, lalu mengejutkan sang wanita dengan sebuah gurauan.“Tok, tok, tok! Pesan ojek, Mbak?”Wanita di dalam gazebo sontak terkejut. Ia menarik lamunannya dari arah danau sana, bersamaan dengan melepaskan sangga tangannya dari dagu.“Ah, kamu Je. Aku kira tukang ojek betulan tadi.”Aje tersenyum. Ia membungkuk untuk membuka sepatu.“Lho, memang aku ini tukang ojek betulan kok.”“Iya, ya?” Sang wanita merasa konyol.Aje kemudian memasuki gazebo, mengambil duduk di depan..,“Su
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 294: Hipnotis  

Bab 294: Hipnotis   “Ngaco kamu ah! Bagaimana ceritanya aku bisa masuk ke dalam mimpi kamu?”Aje tertawa kecil. Ia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba memeraah.  “Karin, kamu pernah bermimpi?” Tanya Aje lagi.“Tentu saja, pernah.” Jawab Karin sedikit cuek.“Seberapa sering?”“Tidak terlalu sering.”“Dari sejak kecil dulu, sampai sekarang ini, apakah kamu masih sering bermimpi?”“Iya, tentu.”“Mimpi apa saja itu?”“Mana-lah aku ingat.”“Mungkin, dari yang beberapa itu, ada yang masih kamu ingat?”“Hemmm, ada sih, mimpiku waktu kecil dulu.”“Coba ceritakan.”“Untuk apa?”“Ceritakan saja, supaya bisa kita bahas.”Karin menyeruput
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 295: Duren Montong

Bab 295: Duren  Montong  Sepanjang perjalanan pulang ini Aje sesekali tersenyum. Ia merasa geli ketika teringat keberhasilannya melakukan ‘prank’ kecil pada Karin di gazebo tadi.Begitu lucunya mungkin bagi sang Polwan itu. Sampai ia tertawa tergelak-gelak. Berhenti sebentar untuk bertanya jawab, lalu tertawa dan tergelak-gelak lagi.Karin bahkan sampai bangkit dari posisi duduknya dan mencubiti bahu Aje.Memori di gazebo belum lama tadi ia padan-padankan dengan memorinya yang dulu bersama almarhumah Diana. Prank pura-pura tertidur akibat terkena hipnotis sendiri, dulu juga pernah ia lakukan pada istrinya itu.Betapa senang dan gembiranya Diana ketika itu. Ia tertawa begitu lepas, dan menggeram-gerami dirinya dengan pukulan bantal guling.Aje lalu menangkap bantal guling, menarik tangan Diana pula, lalu segera menyambar bibir Diana yang merona itu dengan ciuma
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 296: Lumer

Bab 296: Lumer  “Aku tadi sudah ke Rowo Bening, Bang,” kata Hekal mulai buka percakapan.“Hem-hem? Ke tempat siapa?”“Tentu saja ke rumah Abang.”“Nah, Abang kan lagi mengojek.”“Itu dia yang aku lupa. Ya sudah, sekalian saja aku silaturrahmi ke rumah Kak Eda. Sekalian juga aku nengokin Tiara.”Aje tersenyum. Ia memindahkan jaket Ayo-Jek-nya dari meja ke kursi, supaya ia bisa melipat tangannya di meja itu. Cangkir kopinya ia geser juga sedikit.“Pantas saja aku pangling dengan Tiara ya, Bang.”“Kenapa?”“Tiara makin comel begitu, pipinya makin chubby, rambutnya pun makin panjang.”Aje tersenyum lagi.“Tiara rupanya sudah lupa dengan aku, Bang. Mau kugendong dia tak mau. Mau kucium apa lagi. Aku keluar dulu, beli es krim, barulah dia mau kugendong. Hahaha.
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 296: Antara Tangisan dan Orderan

Bab 296:  Antara Tangisan dan Orderan  Masih pukul sepuluh pagi, Karin ingin mengambil break dari pekerjaannya dengan keluar menuju kantin yang terletak di antara komplek perkantoran Ditreskrimum dan Ditlantas.Ia berharap segelas teh manis dengan campuran irisan lemon bisa menyegarkan pikirannya.Sejak kemarin ia diperintah oleh Kompol Corina untuk membaca-baca buku, artikel, atau jurnal yang membahas psikologi wanita.Ini terkait dengan sebuah kasus kekerasan dari sebuah Polres yang sekarang tengah mendapat supervisi dari komandannya itu.Karin membaca, membuat resume, dan menyunting semua hal yang perlu dari bacaannya itu, untuk selanjutnya nanti akan ia diskusikan bersama.Tak sampai dua menit kemudian Karin telah sampai di kantin dan segera memesan segelas teh lemon.Ia sengaja memilih duduk di meja yang paling pojok. Selain karena memang itu nalurinya sebagai petugas rese
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 298: Yang Bertengkar

Bab 298: Yang Bertengkar  Sepanjang perjalanannya menuju alun-alun ini, benak Karin terus diganggu dengan banyaknya pertanyaan. Ia tak habis pikir, masalah apa yang sedang dihadapi Olive itu hingga ia meminta bantuan pada dirinya.“Mudah-mudahan, Olive nanti bisa kuat dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Hekal,” harap Karin dalam hati.“Mudah-mudahan aku tidak perlu campur tangan.”  Olive bilang di telepon tadi, dia bertengkar dengan Hekal suaminya itu. Pasal apakah? Apakah ini menyangkut fisik Olive yang tidak sempurna lagi dan Hekal yang kakinya juga cacat?“Sepertinya, tidak mungkin.” Bantah Karin pula.Sebab, dengan pandangannya sendiri ia bisa menilai ketulusan Hekal pada Olive dan begitu juga sebaliknya.Atau, ada rahasia lain?Misalnya, Olive frigid, dan Hekal impoxten hingga tak mampu menafkahi batin istrinya itu? Hemm,
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 299: Ayim & Jazmin

Bab 299: Ayim & Jazmin  Aje mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedikit lebih dari biasanya. Ia tidak ingin Hekal terlalu lama menunggu, lalu membuat penerima paket pun ikut menunggu.Barang yang tidak biasa, dengan layanan yang tidak biasa pula. Butuh cepat, begitu kata Hekal tadi. Ongkosnya saja dua kali lipat dari yang semestinya.Sesekali Aje berhenti di lampu merah, atau di ruas jalan yang kebetulan sedang ada kemacetan. Ia barengi proses mengendara motornya itu dengan berpikir, tentang apa pun yang kebetulan melintas di dalam benaknya.Nah, tiba-tiba ia teringat lagi pada mimpinya beberapa waktu yang lalu. Tentang seorang wanita di bawah joglo yang ditunjukkan almarhumah Diana.Atau, bagaimana jika.., joglo dalam mimpinya itu memiliki pengertian yang tidak harfiah. Artinya bukan joglo dalam bentuk fisik, tapi joglo dalam bentuk yang.., heemm, Aje terus berpikir, terus melamun, se
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Bab 300: Kamu Oke Aku Pun Oke

Bab 300: Kamu Oke Aku Pun Oke  “Ayim!”“Jazmin!”Tiba-tiba saja, bumi berhenti berputar, angin berhenti berhembus, bunga dan pepohonan tak bergerak, kupu-kupu diam mengambang.., semua yang ada di taman ini seakan terpasung pada waktu yang abadi.Pelan-pelan, Karin melirik ke arah Aje. Pelan-pelan juga Aje melirik ke arah Karin. Beberapa detik mereka berdua saling bersitatap, lalu serentak saling mengalihkan pandangan. Canggung, grogi, gugup, kikuk.Aje dan Karin telah tertangkap basah dengan kata-kata mereka sendiri, Saat ini Karin merasa bagai pencuri ayam yang terkurung di dalam kandang.Aje pun merasa bagai maling celana dalam yang dipergoki sang pemilik jemuran.“Naaah..!” Kata Olive menunjuk Hekal. “Sudah dengar Kakak kan? Gebetannya Mbak Karin itu cuma Ayim!”“Sudah dengar juga kamu kan?” Sahut Hekal pula. &ldq
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more
PREV
1
...
262728293031
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status