Semua Bab Abang Ojek VS Ibu Polwan: Bab 201 - Bab 210

303 Bab

Bab 201: Paket Sembako

 “Gawat!” Batinnya. Dari sebuah celah yang ada di jendela, Hekal dapat melihat sebuah sepeda motor yang memang dikendarai oleh seorang wanita. Motor itu kemudian berhenti tepat di samping motor Hekal, bersisian dengan mobil Olive.  Olive yang juga mendengar suara motor itu, ikut memutar badan untuk bisa melihat ke arah luar. Polwan yang jelita ini segera melihat seorang wanita yang baru saja membuka helmnya, lalu menenggerkan helm itu di kaca spion.Pada momen inilah, Hekal lagi-lagi tercengang, menyadari yang datang itu ternyata bukan Ayumi. Tetapi..,“Alamak! Mati aku!” Keluh Hekal dalam hatinya yang mendadak kisruh.Wanita yang baru datang itu memiliki postur yang sedang. Ia memakai jilbab berwarna terang, berkacamata, dan berbusana kasual yang keserasiannya cukup enak dipandang.“Anjeli..,” batin Hekal cemas.“Kenapa tiba-tiba dia datang ke sini? Gawat! Dia pasti m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-17
Baca selengkapnya

Bab 202: Paket Santunan

Bab 202: Paket Santunan  “Paket sembako..??” Sahut Olive dengan tiba-tiba.Rupanya ia merasa amat tersinggung dengan pertanyaan Anjeli tadi. Bola mata sang Polwan ini menyorot pada Anjeli dengan sangat tajam. Sinis. Satu ujung bibirnya tertarik pula ke belakang, bak drakula di tengah malam bulan purnama.Hekal yang menyaksikan kesalahpahaman itu hanya bisa tolah-toleh. Ia sudah berniat untuk menjelaskan, tapi kata-katanya malah tersangkut pula di depan mulut yang terbuka setengah.“Kamu bilang tadi, ini paket sembako?!” Todong Olive lagi bertanya pada Anjeli.“Lho?” Anjeli pun terperangah, bingung, karena ia memang tidak tahu apa pasalnya.“Hellooouw..?? Kamu yang ada di seberang situ! Kamu bilang ini paket sembako??”Wajah Anjeli sontak memerah mendapat tudingan Olive.“SEM.., BA.., KO..?? Sembilan bahan pokok.??”
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-18
Baca selengkapnya

Bab 203: Tuhan Sedang Melawak

Bab 203: Tuhan Sedang Melawak  Sementara itu, Hekal yang punya utang pada Anjeli, ciuuuuuut..!Tiba-tiba ia merasa menjadi kerdil, bak liliput, terjepit di antara dua macan yang sudah persiapkan kuku-kuku dan taringnya. “Memang benar kamu tidak punya utang ke aku!” Tukas Olive pada Anjeli.“Tapi apa urusan kamu sampai berani mengomentari barang bawaanku ini..?? Malah kamu bilang pula ini sebagai paket sembako! Menghina sekali kata-katamu itu!”Anjeli pun balas mengaum.“Kalau untuk itu aku kan sudah mengakui kesalahanku! Aku juga sudah minta maaf, kan..?! Dasar kamu-nya saja yang berhati sempit karena tidak mau memaafkan aku!!”  “Bagaimana aku bisa memaafkan kamu kalau cara meminta maafmu saja seperti itu?? Seakan-akan aku ini punya utang sama kamu!”Utang lagi!Hekal yang tadi sudah melar, ciut lagi!&
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

Bab 204: Cinta Damai

Bab 204: Cinta Damai  Dengan cepat Olive kemudian membuka minuman botol yang disodorkan Hekal, tanpa sadar bahwa minuman itu berasal dari plastik bawaan Anjeli. Karena memang haus sehabis berkoar tadi ia segera meminumnya dengan tegukan yang banyak. Glek-glek-glek!Anjeli yang berada di seberang Hekal juga melakukan hal yang sama. Ia membuka minuman kaleng yang tanpa ia sadari itu berasal dari bawaan Olive. Kadar hausnya juga sama dengan Olive. Anjeli pun menenggak minumannya sekaligus banyak. Glek-glek-glek!Hekal merasa lega karena sudah berhasil meredam peperangan di rumahnya ini. Ia lalu mengumpulkan alat-alat kerja yang tadi ia pakai untuk memperbaiki Yongmah. Tangannya bergerak ke sana dan kemari.Hekal meraih obeng, multitester dan macam-macam, lalu ia susun di atas meja, untuk selanjutnya akan ia masukkan semua itu ke dalam kotak peralatan miliknya.Hekal berusaha tampak tenang ketika mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya

Bab 205: Berbalas Salam

Bab 205: Berbalas Salam  Atau.., mungkin ia bisa melakukan itu dengan cara yang halus? Baiklah, Anjeli pun mencobanya. “Hekal,” kata Anjeli kemudian, menatap Hekal dengan wajah yang masih kecut.“Hemm?” Hekal menyahut tanpa menghentikan gerakannya memutar-mutar taspen di atas meja.“Kakek kamu titip salam, tuh.”“Kakek aku? Emm.., kakek yang mana ya? Kakek dari ibu atau dari ayah?”“Kek Arfan.”Hekal tercekat. Ia merasa bagai tertodong oleh kata-kata Anjeli barusan. Karena orang yang disebut Kek Arfan itu adalah, ayah Anjeli sendiri!Hekal menoleh sebentar pada Anjeli, lalu kembali menunduk dan memutar-mutar kembali taspen yang belum ia masukkan ke dalam toolboxnya.“Kek Arfan bilang, kamu sekarang sombong banget. Semenjak kamu bekerja di Naikin Electronic kamu tidak pernah lagi datang bersilaturah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya

Bab 206: Berbalas Serang

Bab 206: Berbalas Serang  “Iya, dia temanku,” kata Hekal menjawab tuduhan Anjeli dan Olive tadi. Ia lalu bangkit dari tempat duduknya.“Silahkan masuk, Ayu,” katanya pula pada Ayumi.Ayumi yang terlanjur mendapat todongan tak sopan dari perempuan berambut pendek dan perempuan berjilbab, seketika saja merasa tak nyaman, tak enak hati, ditambah sedikit emosi.“Ups, maaf, ada tamu ya?” Kata Ayumi masih berdiri di ambang pintu.“Eeeee.., iya, Yu.” Hekal menyahut dengan kikuk.“Tidak apa-apa, masuklah. Sebentar lagi mereka pulang kok.”Sebentar lagi mereka pulang, ‘mereka’ yang dimaksud Hekal tentu saja Olive dan Anjeli. Jleb!Ini bisa jadi sindiran untuk kedua gadis yang masih siaga tempur itu. Artinya, secara tidak langsung Hekal mengusir mereka berdua.“Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu punya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya

Bab 207: Perempuan Penyuka Catur

 BEBERAPA HARI KEMUDIAN..,            “Perang dunia ketiga?” Tanya Aje pada Bang Fahmi, tanpa mengalihkan pandangan matanya dari papan catur yang sedang mereka hadapi berdua di atas meja.“Iya,” sahut Bang Fahmi sambil mengangkat sebuah pion dan memajukannya satu kotak ke depan.      “Mudah-mudahan saja tidak terjadi lagi perang di dunia ini, Bang.” Kata Aje sambil memperhatikan susunan bidak catur setelah gerakan Bang Fahmi tadi.Sudah satu jam Aje duduk di warung kopi Bang Fahmi ini. Beristirahat melepas lelah, sekaligus menunggu order lanjutan.Tantangan bermain catur dari Bang Fahmi tadi ia sambut untuk mengisi waktu senggang. Sembari bermain catur itu, seperti biasa mereka berdua ngobrol panjang lebar.“Harapanku sih Bang, negara-negara di Timur Tengah bisa menahan diri, negara-negara Barat juga tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya

Bab 208: Perbincangan Orang Gila

Bab 208: Perbincangan Orang Gila  “Eh, Liv.., ngomong-ngomong, belum lama ini aku ketemu Barry lho,” kata Vivian, menggoda Olive.“Barry? Siapa itu?”“Cieee..! Mantannya sendiri dilupain!”“Mantan? Mantan apaan?”“Mantan pacar.”“Memangnya dulu aku pernah punya pacar bernama Barry?”“Halah! Kamu ini! Sok main drama pula. Mentang-mentang sudah tak punya hubungan lagi.”“Oooh.., Barry?? Si kutu kebul itu??”Vivian bereaksi dengan cara memiringkan bibir dan juga matanya.“Iya, siapa lagi?”“Mendiang mantan yang masih hidup itu? Eh, sudah mati belum sih dia?”“Astaghfirullahal adzim, Liv! Begitu amat kamu sama orang. Jelek-jelek hidup begitu, dia juga anak manusia lho. Kasihan nanti emak bapaknya kalau sampai dengar kamu bilang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

Bab 209: Ide Dari Vivian

 “Ide apa?” Tanya Olive masih tak bersemangat.“Kamu harus menyentuh Hekal,” kata Vivian sambil menunjuk dada Olive.“Tepat di hatinya!”Olive bengong, karena bingung.“Aku yakin sekali, Liv. Dengan ide ini pasti Hekal bisa menerima kamu.”“Menyentuh Hekal tepat di hatinya? Ngomong apaan sih kamu ini? Tinggi banget bahasa kamu, tahu! Turunkan sedikit dong, aku gak mudeng nih.”“Begini. Si Hekal ini punya adik yang tunarungu, kan? Atau bisu?”“Iya, betul, namanya Eca.”“Nah, kalau Hekal dan Eca berbicara, baik secara langsung atau pun melalui video call mereka tentu menggunakan bahasa isyarat, kan?”“Hem-hem. Terus?”“Itu yang aku maksud, Liv! Bahasa isyarat!”Olive memandangi wajah Vivian dengan tatapan yang masih tidak mengerti.“Lupakan soal tumpangan ojek! Lupa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

Bab 210: Bisnis Tuyul

 Kling..! Kliing..!Hekal berharap ada orderan ojek yang masuk. Namun, dasar apes, ternyata ini hanya sebuah pesan dari Anjeli. “Hekal.., kamu sudah punya uang?”Hekal seketika lemas membaca pesan ini. Beberapa saat ia mematung di tempatnya duduk. Sesuatu yang ia khawatirkan sejak beberapa hari yang lalu akhirnya terjadi. Anjeli menagih utangnya!Hekal masih berkutat dengan isi pesan dan belum merespon obrolan antara Bang Fahmi dan Aje, ketika beberapa pesan Anjeli menyusul masuk lagi.“Maaf ya, aku lagi butuh nih.”“Kapan kamu kembalikan uangku?”Hekal menarik nafas yang berat, lalu mengangkat wajahnya sebentar untuk menyahut pertanyaan Bang Fahmi yang ditujukan untuk dirinya, masih seputar pertengkaran segi tiga antar perempuan, dan masih seputar gono-gini tentang asmara, tentang siapa yang kasmaran pada siapa.Beberapa pertanyaan susulan dari Aje juga ia jawab sekenanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status