Semua Bab Abang Ojek VS Ibu Polwan: Bab 211 - Bab 220

303 Bab

Bab 211: Bayar di Depan

Bab 211: Bayar di Depan  Apakah Hekal akan menerima penawaran dari Olive ini?“Hemm..,” Ia berpikir, dahinya berkerut.Dirinya yang memang sudah tersandera karena utangnya pada Anjeli, sepertinya harus mempertimbangkan penawaran dari Olive. Di sini ia melihat ada satu celah yang mungkin bisa ia manfaatkan.Dengan memberi Olive kursus privat bahasa isyarat, tentu ia bisa mendapatkan uang untuk membayar utang. Sampai pada kesimpulan itu, Hekal pun mengangguk-angguk.“Oke, aku bisa,” katanya pula.“Hah?? Serius, Kal? Kamu bisa?” Sambut Olive yang girang dari seberang sana.“Iya, aku bisa.”“Kamu mau..??”“Iya, aku mau.”“Kamu bersedia mengajari aku bahasa isyarat??”“Iya, Liv, iya, aku bersedia. Kamu mau berapa kali pertemuan?”“Kalau menurut kamu, ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Bab 212: Tidur  Cantik

 “Abang.., aku boleh bertemu dengan Tiara?”Aje tak segera menjawab pertanyaan ini. Ia membujur di pembaringannya dengan ponsel yang tetap terpegang, juga dengan tangan kiri yang tetap mengelus-elus punggung Tiara sang putri.Ada seberkas rasa di dalam hati sang duda ini, yang membuat dirinya tak rela jika Monalisa menemui Tiara.Mengapa begitu? Mungkin alasan itu cukup ia jelaskan dengan pemahaman sempit yang kira-kira seperti ini, bahwa ia tak sudi ada seorang perempuan lacur penjaja birahi menemui putrinya yang masih suci.Derrt..!“Abang?” Pesan Monalisa lagi.“Aku kepengin jumpa dengan Tiara, boleh?”“Boleh ya?”“Plis..,”Aje menoleh ke kiri, memandang wajah Tiara yang imut dan lucu, dalam lena tidurnya yang sesekali mengecap-ngecapkan mulut seakan sedang mengunyah sesuatu. Sekilas wajah Tiara ini mengingatkan Aje pada almarhumah Diana.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Bab 213: Kursus Privat

Bab 213: Kursus Privat  Malam telah menyusut, siang pun menyingsing. Maka hadirlah beragam cerita yang diperankan oleh para pelakonnya. Satu babak telah selesai, segera dilanjutkan dengan babak berikut di hari-hari yang  terus berkelanjutan.Olive semakin tak sabar untuk bisa bertemu kembali dengan Hekal pada kursus bahasa isyarat yang akan ia jalani.Hal itu memberinya suntikan semangat yang baru dalam menjalankan tugas sebagai polisi, juga sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas.  Seperti hari ini, pasca upacara HUT Polri di markas Polda, bersama timnya Olive turun ke jalan dan menjalani perannya dengam maksimal sebagai model polisi yang ramah dan santun kepada masyarakat.Ia membagi-bagikan sekuntum bunga mawar yang dikemas cantik dengan sebuah coklat, lalu disimpul dengan menggunakan sebuah pita.Dalam balutan seragam polisinya yang berhias selempang duta, ia membagi senyum dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 214: Bayar Utang

Bab 214: Bayar Utang  Malam harinya, Olive berjalan mondar-mandir di dalam kamar. Tangan kanan memegang ponsel yang ia tempelkan ke telinga. Sementara tangan kirinya bergerak-gerak, sesekali mengepal, untuk memberi penekanan pada kata-kata yang ia sampaikan pada sahabatnya di seberang telepon sana.“Bayangin, Vian! Bayangin! Sesuai dengan ide kamu, aku sudah mempraktekkan bahasa isyarat ‘aku rindu kamu’ di depan dia! Terus, terus.., kamu tahu apa reaksi dia?”“Bagaimana? Bagaimana??” Sahut Vivian dari seberang telepon.“Eee.., dia cuma bilang begini, ‘yup, betul itu, pintar kamu’.”“Begitu?”“Iya.”“Cuma begitu??”“Iya, Vian! Cuma begitu!”“Berarti benar yang kamu bilang itu, Liv.”“Apa? Yang mana?”“Si Hekal itu memang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Bab 215: Renungan dan Makian di Malam Hari

Bab 215: Renungan dan Makian di Malam Hari  Ora urus, kata Hekal tadi menjawab pertanyaan Anjeli. Artinya, ia tidak mau mengurusi, tidak mau memikirkan, singkatnya tak mau ambil pusing jika benar Olive menyukai dirinya.Malam ini, semua hal yang menjengkelkan dalam interaksinya bersama Olive si Polwan judes itu berkelebatan di sepanjang ingatannya.Lampu-lampu kota di sepanjang jalanan kota Bandar Baru yang ia susuri seakan ikut menyemarakkan ingatan itu.Begitu Hekal sampai di rumahnya dan merebahkan diri di dalam kamar, ia terus saja teringat pada Olive. Namun, kali ini dari perspektif yang berbeda, dan sudut pandang yang baru ini membuat ia merasa… senang?Iya, Hekal merasa senang!“Kenapa bisa begini?” Tanya Hekal dalam hati.Disukai oleh lawan jenis, benar, itu adalah hal yang menyenangkan. Akan tetapi, perasan Hekal kali ini bukan semata-mata soal itu. Ada y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-01
Baca selengkapnya

Bab 216: Hati Yang Berkata-kata – Part 1

Bab 216: Hati Yang Berkata-kata – Part 1 “Kamu tahu, Hekal? Seumur-umur aku tak pernah mengalami perasaan yang begini rupa terhadap laki-laki. Aku tak pernah mengalami jatuh cinta yang benar-benar jatuh cinta.”“Mengalami rasa suka terhadap lawan jenis yang membuatku senewen seperti dara remaja, sungguh aku tak pernah. Akan tetapi, God dxmn it! Kali ini aku mengalaminya, kepadamu!”“Sebenarnya aku ini bukan tipe perempuan yang mudah terkesan dengan laki-laki lho, Kal. Daya tarik apa pun yang dimiliki laki-laki, sungguh itu tidak mudah membuatku berkata ‘wow’ dan lantas tersilaukan, terus termehek-mehek.”“Artis atau selebritis terkenal sekalipun, baik lokal atau mancanegara sekalipun, jika datang kepadaku dan membentangkan ekor meraknya untuk memikat aku, bleeh..! Kalau aku tidak suka, ya tetap tidak suka. Kalau aku tidak tertarik, ya tetap tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

Bab 217: Hati Yang Berkata-kata – Part 2

Bab 217: Hati Yang Berkata-kata – Part 2  “Kamu tahu, Aje? Semua video dan foto-foto Tiara yang pernah kamu unggah ke facxbook sudah aku unduh. Beberapa foto itu kemudian aku cetak, kemudian aku beri bingkai yang cantik dan aku pajang di dalam kamarku.”“Ada juga, satu, yang aku bawa ke kantor dan aku letakkan di meja kerjaku. Kalau ada rekan polisi yang bertanya tentang foto itu, ‘Lho Mbak Karin, ini foto siapa?’ Aku jawab bahwa itu adalah foto anakku!”“Hahaha..! Sumpah mati aku bahagia ketika ada seorang rekan yang berujar ‘Pantesan, wajahnya mirip sama Mbak’. Aku tak peduli, Aje. Sungguh aku tak peduli dengan pertanyaan susulan dari mereka, tentang siapa ayahnya, dan siapakah suamiku. Toh mereka juga tidak pernah melihat aku hamil.”“Aku suka melihat semua unggahan kamu di facxbook, Je. Meski pada awalnya hanya bertujuan untuk s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

Bab 218: Tentang Perasaan

Bab 218: Tentang Perasaan  “Hekal, untuk pembayaran biaya kursusku di bulan baru ini, kamu maunya gimana? Aku transfer lagi atau aku bayar cash?” Tanya Olive dari seberang telepon.“Jangan, Liv!” Sahut Hekal cepat.“Kenapa?”“Pokoknya, jangan.”“Alasannya?”“Nanti, setelah kita ketemu, aku beri tahu alasannya.”“Ya sudah deh, kalau begitu. Sampai ketemu nanti ya?”“Iya.”“Eeeh.., tunggu, Kal, tunggu!” Tahan Olive tiba-tiba.“Ada apa?” Hekal pun menahan teleponnya di telinga.“Emm.., anu, ini, duh aku jadi tidak enak nih mau ngomong sama kamu.”“Ngomong aja lagi. Jangan sungkan. Ada yang bisa kubantu?”“Eee.., kebetulan, mobilku lagi diservis di bengkel, belum selesai. Ada part yang harus digant
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-04
Baca selengkapnya

Bab 219: Aku Cinta Kamu

Bab 219: Aku Cinta Kamu  “Oh ya, Kal, kalau bahasa isyaratnya ‘cinta’?” Tanya sang Polwan ini tiba-tiba.Hekal tersentak. Beberapa detik ia terpaku dengan tetap memandangi Olive. Ia pun tersadar. Cinta..?? Sebuah kata untuk mengungkapkan sesuatu yang paling agung di dalam hati sanubari manusia!Aih, mengapa ia bisa lupa pada satu kata yang amat sederhana ini? Apa karena maknanya yang teramat dalam hingga melebihi tujuh lautan?Apa karena di dalam hatinya kini telah bersemayam pula perasaan itu.., cinta? Dan ia terlalu berat untuk mengakuinya?Hekal cepat menundukkan kepala. Sebentar kemudian ia menoleh ke samping. Ajaib sekali, sekarang ia malah merasa gugup. Seakan ada sebuah energi misterius yang mengungkungnya.Keberadaan Olive di depannya kini bagaikan sebuah candi, di mana pada setiap reliefnya itulah terpahat rasa cintanya pada sang Polwan ini.Hekal bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-06
Baca selengkapnya

Bab 220: Tembaklah Aku

Bab 220: Tembaklah Aku  “Aku cinta kamu..,” kata Hekal tanpa suara.Olive terperanjat. Seakan tak percaya dengan penglihatannya sendiri, ia sampai menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas wajah Hekal di seberang pagar.Apakah ini mimpi? Apakah barusan tadi Hekal mengucapkan ‘aku cinta kamu’? Dengan bahasa isyarat?Sebuah ledakan misterius pun terjadi di dalam hati Olive. Tak terdengar tapi menggelegar, dan menghamburkan bunga-bunga yang kelopaknya hanya bisa dilihat dengan mata jiwanya.Olive masih terpaku di tempat ia berdiri, merasa tak memijak bumi tapi melayang di awan-awang. Terlebih lagi ketika ia melihat Hekal mengulas sebuah senyum yang teramat tulus.Senyum Hekal itu membuat Olive tersipu. Wajahnya pun bersemu merah bak gadis desa yang lugu.Beberapa saat kedua insan ini saling berpandangan. Temaram malam telah terkalahkan oleh binar asri di wajah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status