Home / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Abang Ojek VS Ibu Polwan: Chapter 221 - Chapter 230

303 Chapters

Bab 221: Ibu Polwan Juga Manusia

Bab 221: Ibu Polwan Juga Manusia  Siang hari yang dibayang-bayangi oleh mendung. Matahari seakan tengah bergurau dengan sesekali mengerling dari balik awan.Karin membelokkan mobilnya ke kiri, memasuki sebuah jalan kecil dengan aspal yang tergolong bagus. Jalan Bunga Tanjung, ya, inilah tujuannya sekarang.Kebetulan sekali hari ini Karin sedang tidak ada pekerjaan di kantornya. Sebuah kasus yang sedang ia tangani bersama timnya ternyata mandeg, menunggu data pembanding yang kini sedang dikumpulkan oleh Briptu Ujang, rekannya di Unit I Renakta.   Karin tak sabar untuk menemui Aje. Mencari timing yang tepat, semakin ditunggu malah semakin rindu, dan ia semakin tersiksa denga segala  beban perasaan di hatinya ini.Ia telah mengambil keputusan, langsung saja ia menemui driver ojek yang telah membuatnya jatuh cinta itu di warung kopi Bang Fahmi.Akan hal nanti, jika suasananya t
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 222: Rumah Kosong

Bab 222: Rumah Kosong  SEMENTARA ITU.., Cuaca sedang bersahabat pada Aje yang menyusuri jalan sebuah komplek perumahan dengan sepeda motornya. Ia sedang menuju alamat seseorang yang telah memesan order Ayo-Send, yaitu jasa antar kirim barang.Namun, ada yang aneh di sini. Aje sudah sampai pada ujung jalan komplek, tetapi ia tidak menemukan alamat seperti yang tertera pada aplikasi.Aje menghentikan motornya, lalu celingukan ke kanan dan ke kiri. Ia mencermati dua ruas jalan yang berbeda dan mengira-ngira di mana letaknya alamat tujuan.“Mungkin, alamat ini berada di sana,” pikir Aje.“Di blok yang sebelah lagi.”Bisa saja, kemungkinan itu selalu ada. Toh ia juga sering mengalami kejadian yang seperti ini, yaitu titik pengantaran atau penjemputan yang tidak akurat. Dan biasanya itu ia alami dari pengorder yang perempuan.Ya, ya, Aje paham,
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 223: Pembalasan Dari Monalisa

Bab 223: Pembalasan Dari Monalisa  Aje mulai sadar bahwa ada yang tidak beres di sini. Karena ternyata, di dalam mobil itu ada dua lelaki lain yang sepertinya memang tengah siaga untuk hal-hal yang genting atau darurat.“Apa maksudnya ini?” Tanya Aje serentak mundur.“Cepat masuk!” Lelaki gondrong mulai bersikap kasar.“Kenapa saya harus masuk kalau cuma untuk menerima ongkos paket saja?”“Pokoknya masuk saja dulu, biar saya kasih uangnya.”Tiba-tiba, entah dari mana datangnya, ada seseorang lain yang menangkap tangan Aje, lalu dengan sigap menelikungnya ke belakang.Paket di tangan Aje pun terlepas. Bersamaan dengan itu Aje didorong paksa masuk ke dalam mobil. Aje terkesiap, namun juga terlambat untuk bereaksi atau melawan.“Siapa kalian?!” Bentak Aje yang seketika marah.Belum lagi mendapat jawaban, seo
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more

Bab 224: Suntikan Energi  

Bab 224: Suntikan Energi   Sampai di rumahnya, Karin segera memasuki kamar dan membanting tubuh ke atas ranjang. Brug!Entah mengapa ia merasakan kegelisahan yang teramat sangat sejak ia pulang dari warung kopi Bang Fahmi tadi.Apa karena semata-mata ia tidak berhasil menemui Aje? Apa karena hatinya yang terbelit dengan rasa rindu? Juga cinta? Dirantai pula dengan rasa bersalah? Digelangi juga dengan perasaan berdosa pada Tiara?Tanpa sadar, sang Srikandi ini menangis. Ia terisak-isak di tangkupan bantal yang menenggelamkan wajahnya.Nalurinya sebagai wanita membuat ia begitu cengeng sekarang. Rasa kasihnya yang ingin menjadi seorang ibu juga membuat ia merasa begitu rapuh.Sekejap kemudian ia bangkit, lalu duduk di tepi ranjang. Isak-isakan masih menganggunya ketika menarik nafas yang dalam.Sebuah tiupan misterius dari sisi kiri menyentuh jiwanya. Serentak ia menoleh, me
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

Bab 225: Tilang Cinta

Bab 225: Tilang Cinta  Priiiiiitt..!Mendengar suara tiupan peluit itu sontak saja Hekal merasa lemas. Telak sekali. Ia sudah tidak bisa menghindar dari razia lalu lintas ini.“Apa pula ini?” Keluhnya dalam hati.Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin ia tidak melihat bahwa di depannya sedang ada razia? Dengan banyak polisi yang bersiaga dan banyak pengendara yang berhenti?Bahkan plang penunjuknya saja barusan Hekal lewati di sisi kiri jalan tadi, berbunyi; “Maaf Perjalanan Anda Terganggu, Razia Polisi”.Ah, ini pasti karena sejak tadi ia terlalu asyik melamun.Seorang polisi pria yang meniupkan peluit ke arahnya tadi segera mencegat Hekal, memberi isyarat agar ia menepi.Sempat terlintas di benak Hekal untuk kabur saja, tancap gas, dan berharap tidak ada satu personel polisi pun yang akan mengejarnya. Ia rasa masih memiliki nyali sebagai mantan joki b
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

Bab 226: Lihat Jangan Lihat

Bab 226: Lihat Jangan Lihat  Karena kesal pasca mendapat tilang itu, Hekal selalu me-reject setiap panggilan Olive. Ia juga tidak pernah membalas pesan yang dikirimkan si Polwan judes itu.“Awas kamu nanti, Liv.” Itu adalah ancaman Hekal yang ia buktikan dengan cara tidak menerima komunikasi, baik itu melalui telepon atau pun lewat aplikasi perpesanan.“Hekal.., kamu sudah makan siang?” Begitu isi pesan Olive pada siang hari, beberapa jam setelah insiden ‘tilang cinta’ itu.Hekal hanya membaca, tapi tak membalas. Ia merasa aneh saja. Bunyi pertanyaan Olive ini mengesankan seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa antara mereka berdua.Seakan-akan Olive tidak pernah menilang Hekal hingga membuatnya harus menjalani persidangan dan pastinya akan membayar denda pula.“Makan bareng yuk? Di restoran Padang yang dekat alun-alun,” kata Olive lagi dala
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Bab 227: Honey Bunny Sweety

Bab 227: Honey Bunny Sweety  Sekarang, Hekal benar-benar menyadari, bahwa semua sikap, sifat dan karakter yang ada pada Olive itu telah membuatnya jatuh cinta.Bahwa apa pun yang pernah terjadi antara dirinya dan sang Polwan itu, adalah rangkaian dari kristal-kristal perasaan, yang ketika dijalin dengan seutas benang yang bernama waktu, hingga bertaut menjadi lingkaran yang utuh..., cinta! Itulah nama kalungnya.Kalung itulah yang mengikat jiwa mereka berdua di dalam sikap kesediaan dan juga penerimaan. Olive bahkan telah lupa, dulu ia pernah mengidamkan lelaki yang gagah dan tinggi kekar.Hekal juga telah lupa, dulu ia pernah mengidamkan wanita yang tinggi badannya lebih pendek dari dirinya.Olive nyaris tidak ingat lagi bahwa ia pernah menginginkan pasangan yang sangat mapan secara ekonomi. Hekal juga pun telah lupa, bahwa ia pernah menginginkan pasangan yang berjilbab dan pandai memasak.
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Bab 228: Berteduh

Bab 228: Berteduh  Di lain hari, Hekal yang sedang memakai jaket Ayo-Jek tiba-tiba berdiri, dan bengong di dalam warung kopi Bang Fahmi. Ia seperti orang linglung ketika menyadari sesuatu.“Tumben, Bang Aje tidak kelihatan,” katanya pada sang pemilik warung.“Iya nih, sudah setengah bulan dia tidak ke sini.”“Setengah bulan?” Hekal kembali duduk dan menolah-noleh.“Kamu juga, Kal, sama saja dengan Aje. Kalian berdua seperti kompak, tidak mau lagi datang ke warung Abang ini.”“Hehe, maaf ya Bang. Belakangan ini aku sibuk.”“Sibuk apa sih?”“Ada deh, bisnis sampingan.”Tentu saja Hekal berbohong. Absennya ia beberapa waktu di base camp Bang Fahmi ini karena keasyikannya menghabiskan waktu berdua dengan Olive.“Sampai setengah bulan tidak ke sini, aneh, tidak seperti biasanya,
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

Bab 229: Tato dan Masa Lalu

Bab 229: ato dan Masa Lalu  Olive yang melihat tato itu..,Deg! Jantungnya seakan berhenti, bulu kuduknya meremang, serasa darahnya mendesir lalu mendadak mampat.Olive tercekat dengan kedua mata yang terus terpaku pada tato ular sanca yang dibawa Hekal menjauh dari dirinya, yang tergesa-gesa memintas hujan gerimis menuju sebuah masjid di seberang jalan sana.  Tiba-tiba Olive merasa terlempar ke masa lalunya dan terdampar pada satu lipatan waktu yang begitu kelam dan juga amat menyedihkan. Seumpama kilatan cahaya, flasssh..!Memori yang amat mengerikan itu pun berkelebat di depan mata Olive. Ketika ia dibangunkan sang ayah di waktu dini hari karena ada sekawanan perampok yang sedang menjarah rumahnya.Flassh..! Ketika Olive ingin dibawa lari oleh sang ayah namun waktu sudah tak memungkinkan. Ia kemudian disembunyikan oleh sang ayah di dalam sebuah lemari dengan pintu yang berkisi-kisi.
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 230: Kasus Nomor 751

Bab 230: Kasus Nomor 751  Pantas saja, Olive tidak berhasil menemui Karin. Karena ternyata, siang ini Karin sedang berada di ruangan arsip.Ia sibuk mencari sebuah file dari kasus yang sudah lama, untuk ia jadikan bahan referensi, atau rujukan historis dalam menyelesaikan kasus yang sedang ia tangani bersama timnya sekarang.Karin berdiri di atas tangga lipat yang ia sandarkan pada rak besi, sementara tangannya sibuk memilah-milah file.Ia sulit berkonsentrasi, karena tiap sebentar ia selalu teringat pada Aje. Rasa kecewanya yang tak kunjung bisa bertemu terus saja membayangi apa pun aktifitasnya.  Betapa kusutnya pikiran Karin sekarang, karena rasa berdosa yang terasa begitu menikam. Dan betapa kisruhnya hatinya kini, karena rasa cinta dan rindu pada ayah beranak, yang bahkan mengenal dirinya sebagai momok yang mengerikan. Fiuh!Karin baru saja akan menjangkau sebuah file di rak bag
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status