Bab 149: Anak Balam dan Anak Tokek Menyaksikan kekonyolan Hekal dengan pelat motornya, Anjeli pun memisuh-misuh di dalam hati. “Dasar kamu, Hekal! Kamu sadar tidak sih, siapa sesungguhnya lelaki yang sejak dulu aku sukai itu..??”Akhirnya, Anjeli pun diam, lalu membuang pandangannya ke arah kanan. Hekal memegang-megang pelat motor Anjeli lagi, sebelum akhirnya berdiri tegak dan berkata sesuatu dengan sedikit gugup.“Eee.., anu, ini, Njel. Aku lagi kepepet nih. Maksudku, kalau boleh, dan kalau kamu tidak keberatan, aku mau pinjam uang ke kamu.”Mendengar kata-kata Hekal itu, spontan saja Anjeli mengumpat.“Huuuh..! Kamu!”Wajahnya pun sontak memerah karena malu. Saking geram dan kekinya gadis berjilbab dan berkacamata ini, ia sampai memukuli Hekal menggunakan tas sandangnya. Plok! Plok!Hekal menangkis-nangkis seperlunya. Plok! Plok!&ldquo
Последнее обновление : 2023-08-26 Читайте больше